Bela berjalan menuju pinti ruangan CEO. Bela mengetuk pintu ruangan CEO.
" Masuk" Ucap CEO
" Permisi Pak saya ingin mengantarkan berkas berkas ini dari bu Iren" Ucap Bela.
" Oh iya taruh saja disini" Ucap CEO
CEO yang kini Bela temui bernama Abraham pemilik perusahaan AG group yang sudah terkenal di negara ini.
"Apa saya boleh meminta tolong?" Tanya pak Abraham
" Boleh Pak apa yang bisa saya bantu?" Tanya Bela sopan.
" Tolong carikan buku AA di rak buku itu" Ucap pak Abraham menunjuk rak buku yang berada di dalam ruangan CEO.
" Baik Pak" Ucap Bela lalu berjalan menuju ke rak buku.
Saat Bela mencari buku yang di inginkan oleh pak Abraham. Anak pak Abraham masuk ke dalam ruangan CEO.
" Pagi pah" Ucap anak pak Abraham
" Pagi. Apa kamu sudah bertemu denga gadis itu?" Tanya pak Abraham
" Sudah lah pah aku nggak suka di jodoh jodohka " Ucap anak pak Abraham kini duduk dikursi depa meja pak Abraham.
" Permisi Pak ini bukunya" Ucap Bela menyerahkan buku yang pak Abraham minta.
" Lho Bela" Ucap anak pak Abraham yang berdiri dari duduknya.
" Anda kan yang tadi pagi?" Tanya Bela
" Iya. Oh iya kenal kan saya Genova" Ucap Genova memperkenal kan dirinya dan mengulurkan tangannya.
" Bela" Ucap Bela menyambut ulura tangan Genova
" Maaf saya harus kembali bekerja" Ucap Bela
" Masih ada yang bisa saya bantu Pak?" Tanya Bela ke pak Abraham
" Tidak terima kasih" Ucap pak Abraham.
" Baik kalau begutu saya kembali bekerja lagi. Permisi" Ucap Bela lalu keluar dari ruangan CEO.
Genova masih saja melihat Bela yang mulai berjalan keluar dari ruangan papah nya. Dia tersenyum sendiri mengingat kejadia tadi pagi.
" Kamu mengenal dia?" Tanya pak Abraham penasaran karena baru pertama kalinya Genova sepertinya tertarik dengan seorang gadis.
" Awal nya Ge nggak kenal pah tapi tadi pagi dia sudah menolong Ge" Ucap Genova antusias.
" Menolong dari apa maksud kamu?" Tanya pak Abraham lagi.
" Tadi pagi Gehampir saja kehilangan dompet Ge tapu Bela mengejar pencopet iti dan menghajar pencopet itu hingga babak belur" Ucap Genova
" Kamu serius?" Tanya pak Abraham yang semakin penasaran
" Iya Pah Ge serius" Ucap Genova.
Genova tiba tiba tersenyum dengan penuh arti. Genova berbicara pada pak Abraham yang masih sibuk dengan pekerjaan nya saat ini.
Sedangkan Bela kini sudah kembali ke ruangannya dia duduk kembali ke meja kerja nya.
Bela mengerjakan pekerjaan nya yang kini telah membumbung tinggi di dekat komputer nya.
" Hah banyak banget" Ucap Bela menghela nafas panjang.
Telfon kantor yang berada di meja Bela berdering. Bela mengangkat telfon nya.
" Halo Bela di bagian keuangan di sini" Ucap Bela
" Gue Genova. Gue tunggu elo di bawah sekarang. Cepetan turun gue di parkiran mobil" Ucap Genova lalu mematikan sambungan telfon nya.
" Maksud nya apa sih nggak jelas deh" Ucap Bela menaruh gagang telfon kembali.
Bela tidak menghiraukan ucapan Genova dia masih saja mengerjakan pekerjaan nya yang sangat banyak.
Genova yang sedari tadi menunggu Bela di parkiran namun Bela tak kunjung memperlihat kan batang hidung nya. Genova sesikit marah karena Bela mengacuhkan dirinya.
Genova keluar dari mobil nya lalu menuju ke ruangan Bela. Dengan amarah nya Genova berteriak di dalam ruangan keuangan.
" Belaaaa" Teriak Genova yang sangat keras hingga semua penjuru ruangan mendengar teriakan Genova.
Karyawan yang berada di ruangan itu pun melihat ke sumber suara. Mereka terkejut dengan kedatangan Genova yang sangat tampan. Untuk pertama kalinya Genova masuk ke dalam ruangan keuangan.
Bela yang merasa dirinya terancam pun bersembunyi di balik tumpukan pekerjaan nya yang menggunung. Namun terlambat kini Genova sudah tepat berada di depan nya.
" Eh Pak Genova" Ucap Bela cengengesan
" Elo mau cari masalah sama gue?" Tanya Genova.
" Maaf Pak tapi pekerjaan saya masih sangat banyak jadi saya belum bisa menemui Bapak" Ucap Bela membela diri.
" Elo mau keluar sendiri atau gue seret?" Ancam Genova
" Tapi Pak maaf tapi saya masih banyak pekerjaan" Ucap Bela memelas.
" Mulai sekarang elo nggak usah mengerjaka pekerjaan ini lagi" Ucap Genova
" Maksud Bapak saya di pecat?" Tanya Bela yang terkejut dengan ucapa Genova.
" Iya gue mecat elo dari pekerjaan ini" Ucap Genova
" Pak jangan pecat saya Pak. Saya memang salah pak seharus nya tadi saya menemui bapak. Pak saya mohon jangan pecat saya Pak" Ucap Bela memoho pada Genova.
" Elo geu pecat dari pekerjaan ini dan mulai sekarang elo jadi asisten pribadi gue" Ucap Genova
" Apa?" Teriak Bela di depan Genova
" Elo berani teriak di depan gue?" Tanya Genova yang kini samakin marah
" Maaf Pak maaf. Tapi saya suka dengan pekerjaan saya ini pak" Ucap Bela
" Gue nggak peduli dan gue juga sudah bilang sama bokap gue kalau gue mau elo jadi asisten pribadi gue " Ucap Genova santai
" Pak. Bapak jangan bercanda pak" Ucap Bela
" Siapa bilang gue bercanda. kalau elo nggak yakin sama ucapan gue sekarang elo ikut gue untuk temuin bokap gue" Ucap Genova dengan intonasi yang meninggi lagi.
* haduh bisa mati muda gue kalau jadi asisten dia. Dia saja nggak bisa menahan emosinya. haduh giman nih* Guman Bela dalam hati.
" Maaf pak. Apa tidak sebaik nya anda mencari pegawai yang lain saja pak?" Tanya Iren yang kini menghampiri Genova yang berada di depan meja Bela.
" Iya pak betul kata bu Iren mendinga anda cari karyawan yang lain saja jangan saya" Ucap Bela membenarkan ucapa Iren.
" Apa maksud kamu?" Tanya Genova yang kini menatap tajam ke arah Iren
" Em karena..... Bela anak nya gidak di siplin pak. Dia sering terlambat saat berangkat bekerja" Ucap Iren
" Betul pak kata bu Iren. Eh tapi kan saya nggak sering sering banget bu telat nya" Ucap Bela membela dirinya.
" Iya nggak sering tapihampir setiap hari kamu telat" Ucap Iren
Genova yang mendengar perdebatan antara Iran dan Bela pun sedikit tersenyum. Namun seketika wajah nya kemabali datar.
" Sudah gue nggak peduli. Yang penting sekarang elo ikut gue ke ruangan bokap. SEKARANG" Genova dengan penekanan di kata sekarang.
Bela masih saja bersiri mematung di meja kerja nya. Dia masih bingung harua bagai mana lagi agar terlepas dari Genova.
Genova yang semakin geram dengan Bela pun menarik tangan Bela dan menarik nya menuju lift.
Kini Genova dan Bela sudah sampai di depan ruangan CEO. Genova menarik tangan Bela lalu mengajak nya masuk ke dalam ruangan pak Abraham.
# hai kak selamat datang
# selamat membaca
# terima kasih banyak
😊😊😊🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Suminah
tuan yg arogan
2022-05-30
1
Henny Piri Tjiang
bagus kyk.nya ceritanya..
2021-11-14
1
ema yuliana
wah..kyk nya seru nih...jangan2 he..he.he..
2021-06-18
3