BAB 4

Genova keluar dari ruangan Bela dan berjalan menuju parkiran mobil. Genova menunggu Bela di dalam mobil nya.

Bela sudah membersihkan meja kerja nya. Bela menghampiri Dita yang masih di meja nya untuk berkerja.

" Aku balik dulu ya nih kunci motor aku nanti kamu pakai saja aku mungkin pulang naik taksi saja" Ucap Bela ke Dita dan menyerahkan kunci motor nya.

" Nanti kalau mau balik hubungi aku saja biar aku jemput kamu" Ucap Dita

"Nggak usah. Aku juga nggak tau pulang nya jam berapa kan" Ucap Bela

"Aku ppergi dulu ya nanti aku ceritakan" Ucap Bela lalu berjalan menuju pintu keluar.

Namun langkah Bela terhenti ketika Iren berdiri di depan nya.

"ada apa ya bu?" Tanya Bela penasaran

" Apa yang elo kasih ke mas Genova sampai sampai dia yang seorang anak CEO menghampiri pegawai rendahan seperti elo?" Ucap Iren

"Apa maksud anda?" Tanya Bela yang sudah terpancing dengan perkataan Iren

" Jalah nggak usah sok suci deh lo" Ucap Iren yang tersenyum sinis ke arh Bela.

Bela hanya mampu menahan amarah nya karena dia tidak ingin hari yang buruk ini semakin buruk menurut nya.

" Apa.... Elo jual diri?" Ucap Iren berbisik di telinga Bela

Plack

Bela menampar keras wajah Iren. Bela sangat marah dengan ucapan Iren yang merendahkan diri nya.

"Jaga ucapan anda atau anda akan kehilangan muka anda sendiri" Ucap Bela

Seluruh karyawan yang ada di ruangan itu pun melihat ke atah Bela yang barusan menampar atasan nya.

" Wah Bela cari mati ya dia menampar bu Iren" Bisik karyawan lain

"Sudah kalau nggak mau kena masalah kita pura pura nggak lihat saja" Ucap karyawan lain.

Iren sedikit takut karena baru pertama kalinya dia melihat Bela yang biasanya selalu ceria dan tertawa tapi kini dia terlihat sangat mengerikan saat dia marah.

Iren hanya diam saja dengan ucapan Bela dan Bela masih saja menatap tajam ke arah Iren. Dita yang melihat suasana semakin mencengkram pun mulai berdiri dari duduk nya dan menghampiri Bela. Dita menarik tangan Bela untuk mengajak nya keluar ruangan mereka.

"Awas kamu Bela. Gue akan hancurin elo dan membalas apa yang elo lakuin ke gue karena elo sudah mempermaluka gue" Guman iren.

Iren masih saja melihat ke arah Bela yang di tarik oleh Dita menjauh darinya. Iren mengepal tangan nya dan menggigit rahangnya.

Dita masih saja menarik tangan Bela lalu keluar dari ruangan mereka.

"Lepasin aku Dit" Pinta Bela ke Dita yang terus saja menarik tangan nya.

"Kamu gila ya malah mencari masalah ke Bu Iren" Ucap Dita setelah melepaskan tangan Bela.

"Kamu tau nggak dia bilang ke aku kalau aku jual diri ke Genova. ya jelas lah gue emosi" Ucap Bela menggebu gebu

"Tapi nggak harus menantang dia secara langsung dong Bel" Ucap Dita

"Ya deh terserah kamu deh aku samperin Genova dulu entar hidup ku tambah nggak tenang kalau dia marah" Pamit Bela

"Kamu hati hati ya" Ucap Dita

"Iya dadah" Ucap Bela melambaikan tangan nya ke arah Dita.

Dita kembali lagi ke ruangan nya setelah melihat Bela naik ke lift. Bela kini sudah berada di parkiran mobil namun dia tidak melihat keberadaan Genova di sana.

"Kemana dia?" Guman Bela. Setelah itu ponsel Bela berdering. Bela mengambil ponsel nya yang berada di tas yang dia bawa lalu mengangkat panggilan dari Genova.

"Anda di mana?" Tanya Bela

"Mobil sport warna merah" Ucap Genova singkat.

Bela mencari mobil yang disebutkan oleh Genova. Tak lama di menemukan nya, Bela mengetuk kaca mobil Genova. Genova turun dari mobil nya.

" Elo bisa nyetir!" Tanya Genova

"Bisa pak" Jawab Bela. Genova melempar kuncinya ke arah Bela lalu dia berputar dan duduk di kursi penumpang sebelah Bela.

* Dia punya berapa ekspresi sih tadi dia memakai ekspresi tengil nya sekarang ekpresi nya yang kejam dan menakutkan. Aku jadi ngeri sendiri* Guman Bela dalam hati.

" Elo mau masuk atau...." Ucapan Genova terpotong oleh Bela

"Masuk sendiri saja pak" Ucap Bela lalu masuk ke dalam mobil Genova.

Bela menjalan kan mobil Genova lalu keluar dari parkiran.

"Kita sekarang mau ke mana pak?" Tanya Bela

" Ke lafe A" Jawab Genova singkat

Bela melajukan mobil nya ke kafe A yang tadi di sebut oleh Genova. Tak berselang lama Genova dan Bela telah sampai di tempat tujuan.

Genova berjalan mendahului Bela. sedangkan Bela mengikuti Genova yang kini menuju ke meja Bar.

" Cocktail satu" Ucap Genova pada bartender.

Bela dudukdi sebelah Genova. Bela memperhatikan wajag Genova yang terlihat seperti kesesihan yang terpendam dalam raut wajah Genova.

"Silahkan" Ucap Bartender memberikan pesanan Genova.

"Anda minum alkohol?" Tanya Bela

"Bukan urusan elo" Ucap Genova

Saat Genova ingin meminum minuman nya. Dengan cepat Bela merampas gelas yang di pegang oleh Genova.

" Mau elo apa sih gue nyuruh elo jadi asisten gue buka n berarti elo bisa ikutcampur dalam masalah pribadi gue" Ucap Genova yang emosi.

" Saya tidak akan membiarkan anda minum ini" Ucap Bela lalu menumpah kan minuman Genova ke lantai.

Genova yang semakin marah dengan Bela pun keluar dari kafe tersebut dan meninggalkan Bela. Bela membayar minuman Genova dan memberika sesikit tips untuk pelayan di sana karena dia menumpahkan minuman Genova ke lantau.

"Ini mas. Maaf ya soal ini" Ucap Bela menunjuk ke lantai

"Iya mbak nggak papa" Ucap pelayan di kafe tersebut.

Setelah membayar Bela menghampiri Genova yang kini sedang merokok di dekat mobil nya.

Genova yang melihat Bela keluar dari kafe dia menjatuhkan rokok nya lalu menginjak nya dengan spetu yang ia kenakan.

Genova masukke dalam mobil nya lalu di susul oleh Bela dan Bela masih saja menjadi sopir nya. Bela melajukan mibil nya keluar dari area kafe.

"Kita kemana pak?" Tanya Bela

" Apartemen gue entar gue arahin ke tempat nya" Jawab Genova

" Baik pak" Ucap Bela

Bela melajukan mobil nya dan mengikuti arahan yang di sebutkan oleh Genova. Wajah Genova masih saja dingin seperti ada rasa marah dan kesedihan yang terukir di wajah nya.

Bela ingin menanyakan nya ke Genova namun dia urungkan karena takut jika Genova marah pada nya. Dan itu mampu membuat harinya semakin buruk.

Tak lama Bela dan Genova sudah sampai di gedung apartement Genova. Bela memarkirkan mobil nya di parkiran bawah tanah. Genova keluar dari mobil nya lalu berjalan keluar dari parkiran mobil Bela pun mengikuti Genova yang berjalan sangat cepat karena langkah nya yang lebar.

# selamat membaca ya kak

# terima kasih banyak

🙏🙏🙏😊😊😊

Terpopuler

Comments

Isnaya faniati

Isnaya faniati

bagus bela kmu tegas bnget aku suka sikap kmu

2021-11-27

1

ema yuliana

ema yuliana

good..good..good

2021-06-18

3

Titin Sumarni

Titin Sumarni

suka...moga happy ending yaa

2021-05-14

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 105 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!