Bu Rena dan Bu Genti

"Bu subuhan dulu, ayok bangun sudah hampir jam 5!" Banu suami Rena, mencoba membangunkan sang istri yang masih terlelap di bawah selimut bulunya

"eEemmmm.. memangnya Mas sudah salat? " Rena balik bertanya sambil menaikan selimutnya hingga menutupi kepalanya.

"Lah ya sudah dong, wis sana cepat mandi, ini mau masak air di belakang!" Banu menepuk pan tat istrinya sebelum meninggalkan sang istri.

"Iih kebiasaan deh sukanya nabokin pan tat!" Rena beranjak untuk mengambil air wudhu ke kamar mandi, tak lupa juga untuk mengecek anak laki-lakinya yang masih berusia 3 tahun takut-takut saat tidur terguling dan jatuh ke lantai.

Jam di dinding menunjukan pukul 07.00 WIB. saatnya bersiap untuk berangkat sekolah, setelah berjibaku dengan kegiatan memasak dan adegan drama si kecil akhirnya semua pekerjaan selesai. Dibantu sang suami tentunya.

Sang suami, Banu adalah seorang debt collection di sebuah PT pembiayaan kendaraan roda 4 di pusat kota P. Dengan menggunakan motor supra lawasnya, keluaran tahun 2000n setiap hari dia mengambil angsuran konsumen antar kota maupun dalam kota.

Begitu pun tak menjadi alasan untuk mengeluh, semua dijalani dan disyukuri dengan sepenuh hati. Jangan remehkan juga si Suprayitno (panggilan kesayangan untuk si motor)

yang sudah bisa memberikan gelar S1 untuk istrinya, ya begitu balasan Banu ketika seringkali ejekan atau cemoohan dari teman sekantornya yang kadang-kadang mengusilinya dengan panggilan Suprayitno kepada dirinya, dan memanas-manasi untuk mengganti sang supra dengan motor yang hits masa kini.

"Berangkat dulu ya, Mas! nanti adek titipkan saja dulu ke rumah uyut (nenek Rena) aku nanti ada rapat di kecamatan!" Sambil mengeluarkan sepeda mininya, Rena berpamitan kepada Banu. Tak lupa untuk bersalaman dan cium kening! sudah hal wajib yang musti di lakoni.

Banu dan Rena sudah dikaruniai seorang anak yang sekarang berusia 3 tahun. Dan diiberi nama Khayrullah Hizam atau biasa d panggil Hizam. Banu dan Rena baru dipercaya oleh Allah untuk diberikan keturunan saat usia pernikahan mereka sudah menginjak 4 tahun.

Banu sekarang berusia 38 tahun dan Rena 28 tahun. Usia mereka terpaut 10 tahun, meski begitu mereka selalu kompak untuk saling melengkapi disetiap kekurangan yang ada.

Mereka berdua berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja, orang tua dari Pak Banu sudah meninggal dunia sekitar 1 tahun yang lalu karena mengalami kecelakaan di ruas jalan Banyumas-Buntu.

Kala itu mereka akan menuju ke Kroya untuk menghadiri undangan pernikahan saudara jauh Ibu Banu. Saat berada di jalan krumput kondisi sedang hujan gerimis, menjadikan jalanan yang curam berkelok itu semakin licin sehingga si supir tidak dapat mengendalikan laju kendaraannya. Alhasil kecelakan pun tak terhindari. Mobil yang membawa rombongan hajatan itu pun oleng dan menabrak bus jurusan Jogjakarta-Purwokerto yang melaju dari arah berlawanan. Hingga menewaskan seluruh penumpang tak terkecuali Ibu dan Ayah Banu.

Banu mempunyai mempunyai seorang adik perempuan. Sudah sama-sama menikah dan sekarang mengikuti suaminya yang bekerja di luar Jawa.

Tak begitu berbeda dengan Banu, Rena anak tunggal, tidak punya saudara kandung. Ibunya sudah meninggal ketika Rena masih duduk dibangku sekolah menengah pertama karena penyakit kelenjar getah bening. Sementara Bapak Rena sudah menikah kembali dengan wanita tetangga desanya, sekarang beliau mengikuti istri keduanya dengan 2 anak hasil pernikahan mereka.

Jarak dari rumah ke sekolah tak begitu jauh, 500m ditempuh dengan sepeda tidak memakan waktu sampai 5 menit.

Saat tiba di sekolah ternyata Bu Genti sudah hadir lebih dulu, beliau sedang mengepel lantai yang basah akibat hujan yang turun tadi malam.

"Asalamualaikum!" Rena memasuki gerbang dan menjabat tangan Bu Genti.

"Walaikumsalam, Ren, bisa tidak minta tolong carikan tukang untuk memperbaiki ruang kelas yang bocor, sepertinya ada genteng yang pecah atau melorot, tadi saat saya datang ruang kelas seperti kapal pecah, air ada dimana-mana, tugas portofolio anak juga kena air semua." Bu Genti menjelaskan sambil terus mengepel.

"Iya, Bu nanti coba saya ke rumah Pak Joyus, meminta tolong untuk melihat ke atas." Rena menjawab sambil menghampiri Bu Genti. "Nanti jadi, Bu untuk rapat di dinas? saya sudah bilang ke suami saya biar nanti Hizam di titipin ke rumah Uyut" Rena melanjutkan.

"Sepertinya ditunda deh Re, karena ruangan yang biasa digunakan rapat sedang dipakai" jawab Bu Genti, berlalu untuk membilas kain pel dan mengganti air yang sudah terlihat menghitam.

Bu Genti merupakan guru senior, beliau lebih dulu mengampuh di KB mentari. Sudah sekitar 13 tahun.

Usianya pun sudah matang, hampir 50 tahun. Tetapi jangan tanya tentang semangatnya. patut untuk diacungi jempol! Suami Bu Genti sudah meninggal sekitar 4 tahun yang lalu dikarenakan penyakit komplikasi, beruntung dahulunya suami Bu Genti adalah anggota Polri jadi untuk urusan ekonomi tak begitu sulit. Dua anaknya sudah bekerja mengikuti jejak suaminya. Anak yang pertama bertugas di Bali dan telah memiliki istri, menetap di sana. Sedangkan si bungsu baru masuk pendidikan tiga bulan yang lalu.

Dan inilah mereka dengan segala kisah cerita pahit manis mereka😊. Sudah siap untuk menyimak nya?? Mari kita lanjutkan😉

Terpopuler

Comments

fa_zhra

fa_zhra

semangat kak

2022-05-08

0

Yayuk Bunda Idza

Yayuk Bunda Idza

cerita yang sangat reei.... karena aq satu server 😊💪💪💪

2021-07-26

1

Anggyeta

Anggyeta

Waahhh latar belakang ceritanya di kota saya,,,,, 😍😍😍😍😍😍😍

2021-05-18

1

lihat semua
Episodes
1 let's go dear
2 Bu Rena dan Bu Genti
3 KB Mentari
4 Bersyukur dan bersyukur
5 Bayi Tua
6 Happy Saturday
7 Sabtu Malam atau Malam Minggu?
8 Minggu Kelabu
9 Apa kata Banu
10 Mas Banu
11 Terlambat
12 Seperti Mimpi
13 Separuh Aku
14 Kewarasan yang dibutuhkan
15 Pejuang Rupiah
16 Rapat
17 Lebih utama proses atau hasil?
18 Awal dari kisruh
19 Status IG
20 Bakso yang malang!
21 Menyesal
22 Terbang melayang
23 Korona
24 Rena yang menjadi legenda
25 Takut tidak?
26 Hari raya idul fitri
27 Hari raya Idul Fitri (2)
28 Satgas covid
29 Satgas covid (2)
30 Karena Darsino
31 Duduk bersebelahan
32 Ada masalah apa?
33 Ketakutan Hizam
34 Hari yang melelahkan
35 POV Sholeh
36 Hikmah Korona
37 Konsep Awal
38 Akan Indah Pada Waktunya
39 Nasi Padang
40 Lezatnya
41 Pekerjaan Baru
42 Hizam punya adik?
43 Ilmu Baru
44 Tahun Ajaran Baru
45 Hati-hati Bwang
46 What wrong with me?
47 Anak itu....
48 Kesayangan
49 Pikynik.. Pikynik
50 Jalan-jalan , sambil menyelam minum air
51 Betebar ilmu
52 Nitip Anak
53 Khawatir
54 I Love you
55 Hari yang seharusnya bahagia
56 Apa lagi ini?
57 Sabar
58 Yang terlupakan
59 Semua menyayangi Rena
60 Acara Yasin tahlil
61 Kamu dan Kenangan
62 Sembuh dengan berjalannya waktu
63 Sahabat baik juga rezeki
64 Sampai jumpa lagi
65 Hari Baru
66 Terjebak Hujan
67 Jones (Jomblo Ngenes)
68 Gotcha!!!!!
69 Bocoran Rahasia
70 Sosok yang seperti apa?
71 Bukan wewenangku
72 Masih seputar perasaan
73 Salah sangka
74 Bahagia besamamu
75 Seperti double date
76 Beri aku kesempatan
77 Subhanallah
78 SAH
79 kekhawatiranku
80 Mawar merah yang malang
81 Bertandang ke rumah mertua
82 Mode Waspada
83 Segala puji hanya untuk Allah
84 Hari baru pengantin baru
85 Berkunjung ke Makam
86 Rumah baru
87 Last chapter
88 BonChap
Episodes

Updated 88 Episodes

1
let's go dear
2
Bu Rena dan Bu Genti
3
KB Mentari
4
Bersyukur dan bersyukur
5
Bayi Tua
6
Happy Saturday
7
Sabtu Malam atau Malam Minggu?
8
Minggu Kelabu
9
Apa kata Banu
10
Mas Banu
11
Terlambat
12
Seperti Mimpi
13
Separuh Aku
14
Kewarasan yang dibutuhkan
15
Pejuang Rupiah
16
Rapat
17
Lebih utama proses atau hasil?
18
Awal dari kisruh
19
Status IG
20
Bakso yang malang!
21
Menyesal
22
Terbang melayang
23
Korona
24
Rena yang menjadi legenda
25
Takut tidak?
26
Hari raya idul fitri
27
Hari raya Idul Fitri (2)
28
Satgas covid
29
Satgas covid (2)
30
Karena Darsino
31
Duduk bersebelahan
32
Ada masalah apa?
33
Ketakutan Hizam
34
Hari yang melelahkan
35
POV Sholeh
36
Hikmah Korona
37
Konsep Awal
38
Akan Indah Pada Waktunya
39
Nasi Padang
40
Lezatnya
41
Pekerjaan Baru
42
Hizam punya adik?
43
Ilmu Baru
44
Tahun Ajaran Baru
45
Hati-hati Bwang
46
What wrong with me?
47
Anak itu....
48
Kesayangan
49
Pikynik.. Pikynik
50
Jalan-jalan , sambil menyelam minum air
51
Betebar ilmu
52
Nitip Anak
53
Khawatir
54
I Love you
55
Hari yang seharusnya bahagia
56
Apa lagi ini?
57
Sabar
58
Yang terlupakan
59
Semua menyayangi Rena
60
Acara Yasin tahlil
61
Kamu dan Kenangan
62
Sembuh dengan berjalannya waktu
63
Sahabat baik juga rezeki
64
Sampai jumpa lagi
65
Hari Baru
66
Terjebak Hujan
67
Jones (Jomblo Ngenes)
68
Gotcha!!!!!
69
Bocoran Rahasia
70
Sosok yang seperti apa?
71
Bukan wewenangku
72
Masih seputar perasaan
73
Salah sangka
74
Bahagia besamamu
75
Seperti double date
76
Beri aku kesempatan
77
Subhanallah
78
SAH
79
kekhawatiranku
80
Mawar merah yang malang
81
Bertandang ke rumah mertua
82
Mode Waspada
83
Segala puji hanya untuk Allah
84
Hari baru pengantin baru
85
Berkunjung ke Makam
86
Rumah baru
87
Last chapter
88
BonChap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!