Walaupun dengan mendengus kesal,Farrel tetap menuruti apa kata istrinya,dia kembali duduk dan amarahnya mulai mereda,sedangkan mama Gina,beliau juga kembali duduk dengan di tuntun papa Bagas
"mama gak boleh egois ma,kasihan Fatma.."
"kenapa harus mama yang kasihan sama dia pa,kenapa bukan dia yang kasihan sama mama,kita sudah tua pa,mama cuma ingin menimang cucu.."ucap mama Gina yang akhirnya menangis
"mereka juga sedang berusaha ma,mama yang sabar.."ucap papa Bagas
"kalau mama terus mendesak mereka,nanti yang ada mereka jadi stres,usahanya akan sia-sia,biarkan pikiran mereka tenang.."ucap papa Bagas
"beri kami waktu ma.."ucap Farrel
"sampai kapan..? apa waktu lima tahun tidak cukup untuk kalian.."ucap mama Gina,Fatma yang mendengar perkataan ibu mertuanya hanya dapat menangis terisak-isak
"kita sudah berusaha ma,semuanya Allah yang menentukan,bukan kita.."
"mama tetap pada pendirian mama,kamu harus menikahi Dilla,kalau istri kamu gak mau di madu,silahkan tinggalkan.."
"mama..!"lagi-lagi Farrel membentak mamanya dan menggebrak meja dengan keras mengagetkan semuanya
BBRRAAAAKKK...!!
"cukup..!"teriak Fatma
"lebih baik aku yang pergi,daripada kalian terus bertengkar seperti ini.."ucap Fatma dengan keberaniannya,dia pun bangkit dan berlari menuju kamarnya
"bun..!"teriak Farrel,dia pun berlari mengejar istrinya yang sudah masuk ke kamarnya
"jangan seperti ini bun,kita bisa bicarakan ini baik-baik.."ucap Farrel ketika sudah sampai di dalam kamar
"aku minta ma'af mas,mungkin aku memang harus pergi biar kalian tidak terus bertengkar.."ucap Fatma yang sibuk memasukan baju-bajunya ke dalam koper
"jangan pergi bun.."
"aku harus pergi mas.."ucap Fatma,dia menarik kopernya keluar kamar dan kemudian menuruni anak tangga
"jangan pergi bun.."ucap Farrel menghalangi langkah istrinya,lalu memeluknya dengan erat
"ma'afin aku mas.."ucap Fatma dengan suara lirih dan tiba-tiba saja,Farrel merasakan tubuh istrinya yang lunglai tak bertenaga
"bun.."ucap Farrel melepaskan pelukannya,dan dengan sekejap mata,badan Fatma jatuh ke dalam pelukannya
"astaghfirullahhaladzim bun..? bangun bun.."ucap Farrel,dia menepuk-nepuk pipi istrinya,tetapi Fatma tak kunjung bangun,melihat menantunya pingsan papa Bagas langsung berlari menghampirinya
"bawa ke kamar Rel,Fatma pingsan.."ucap papa Bagas dengan nada khawatir
"tolong hubungi dokter pa,tadi pagi Fatma sempet muntah-muntah.."ucap Farrel yang langsung membopong istrinya ke kamar
"ya,papa akan segera menghubungi dokter Ridwan.."
Di dalam kamar,Farrel terus membangunkan istrinya,dia juga mengoles minyak kayu putih ke pelipis dan juga kakinya,kemudian menyodorkannya ke depan hidungnya,tak berapa lama,Fatma bangun
"alhamdulillah bun.."
"aku kenapa mas..?"ucap Fatma,dia berusaha untuk bangun,tetapi di cegah oleh Farrel
"udah tiduran aja,tadi kamu pingsan.."
"kepalaku sakit banget mas.."ucap Fatma memijat-mijat pelipisnya
"sini mas pijitin.."ucap Farrel,dengan telaten Farrel memijat kepala istrinya,hingga dokter Ridwan datang
Kemudian dokter Ridwan memeriksa tekanan darah Fatma dan denyut nadinya,setelah selesai memeriksa,dokter Ridwan tersenyum dengan lebar
"istri saya kenapa dok..?"tanya Farrel tidak sabar
"mbak Fatma tidak apa-apa mas Farrel,dia hanya kelelahan.."
"tapi tadi pagi dia muntah-muntah dok,dia juga mengeluh sakit kepala.."ucap Farrel
"gejala mual dan kepala pusing memang sering di rasakan oleh ibu hamil,dan sepertinya mbak Fatma sedang mengalaminya.."
"maksud dokter,istri saya hamil dok..?"tanya Farrel
"ya,menurut denyut nadinya mbak Fatma memang sedang hamil,untuk lebih lanjut,mas Farrel bisa membawa mbak Fatma ke Sp.og,biar lebih jelas.."jawab dokter Ridwan
Mendengar jawaban dokter Ridwan,mereka berempat mengucap syukur secara bersama-bersama,penantian panjang mereka telah terbayarkan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Bibit Iriati
Alhamdulillah 😍😍🤗🤗
2021-05-25
0