Episode 5 Menikmati Suasana Bali

Sinar matahari yang terik, menerobos masuk melalui jendela kaca di kamar Sanchia yang sangat luas. Sudah lebih dari satu minggu, Sanchia berada dalam kekuasaan Sall. Sanchia memang berusaha sekuat tenaga untuk tidak melawan dan terkesan menurut pada Sall, agar Sall tidak curiga kalau Sanchia sedang mempersiapkan pelariannya seraya menunggu luka-luka tembaknya benar-benar sembuh.

Mata Sanchia  memperhatikan seluruh sudut kamarnya yang dikelilingi jendela dan pintu kaca yang sangat tebal, tidak mungkin Sanchia bisa merusaknya tanpa membuat keributan. Sanchia juga memperhatikan benteng villa yang berjarak beberapa puluh meter dari kamarnya. Terlihat jelas di sekeliling bagian atas benteng, dipasangi kawat berduri berkualitas tinggi, yang dipastikan dapat merobek  tubuh siapapun yang nekad melintas di atasnya. Apalagi camera CCTV yang tersebar di semua sudut, akan membuat usaha Sanchia gagal, bahkan sebelum berhasil keluar dari kamarnya.

Sall memasuki kamar Sanchia tanpa mengetuk pintu, berjalan mengendap-endap, lalu mendudukan dirinya tepat di sebelah Sanchia. Raut terkejut Sanchia akan kehadiran Sall, membuat Sall terkekeh geli. Berbeda dengan Sanchia yang kini mendengus kesal dengan tingkah Sall yang dirasanya semakin menyebalkan.

Sanchia berniat pergi meninggalkan Sall untuk bersembunyi di kamar mandi, tapi Sall menarik pelan tangan Sanchia, sehingga kembali terduduk di atas sofa. Tangan Sall pun semakin menggenggam tangan Sanchia dengan erat, seolah tidak ingin Sanchia pergi.

"Sanchia, apa kamu sedang ingin memakan sesuatu? Nanti aku pesankan." Sall terlihat penuh harap, namun sayang dibalas gelengan kepala oleh Sanchia.

"Aku tidak mau makan apapun. Aku hanya ingin kamu mengabulkan permintaanku beberapa hari yang lalu, untuk memberiku informasi tentang keadaan orangtua, adik juga klanku."

Sall mengusap pelan tangan Sanchia yang masih berada dalam genggamannya, seraya menatap Sanchia begitu dalam.

"Baiklah, besok kamu akan mengetahui kabar mereka semua."

Senyum manis terulas di wajah Sanchia, sengaja dia lakukan agar Sall semakin terpesona padanya. Sehingga mau menuruti semua permintaannya.

"Sall, kamu belum menjawab pertanyaanku yang sudah bosan aku tanyakan padamu, sebenarnya kita ada dimana?" Sanchia bertanya dengan nada manja, lagi-lagi sengaja dia lakukan agar Sall merasa Sanchia sudah mulai bisa dikendalikan.

"Baiklah, akan aku jawab. Kita sekarang berada di Bali."

"Apaaa? Bali?" Sanchia benar-benar tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya.

"Iya Baby, kenapa kamu begitu terkejut?" Sall tertawa jahil melihat ekspresi Sanchia yang terlihat sangat lucu.

*"Brengsee*k, dia membawaku cukup jauh. Bagaimana aku bisa kabur kalau seperti ini? Aku tidak punya uang sepeser pun untuk pulang." Rutuk Sanchia dalam hati.

Sall cukup pintar untuk menebak apa yang dipikirkan Sanchia saat ini, tapi dia berpura-pura tidak tahu seperti yang sudah dilakukannya beberapa hari ini. Sall jelas tahu gerak-gerik Sanchia beberapa hari ini, yang terlihat tenang, namun seperti sedang menyusun rencana besar di kepalanya.

"Cobalah apapun yang kamu bisa, karena kamu tidak akan pernah bisa lari dariku." Batin Sall.

"Sall, kan sekarang kita ada di Bali, aku ingin makan di luar dan berjalan-jalan di pinggir pantai. Boleh ya? Jika kamu takut aku kabur, kamu dan anak buahmu bisa menemaniku."

Sanchia memasang wajah memelas sekaligus menggemaskan agar Sall bisa luluh dan mengikuti keinginannya. Namun ternyata tidak semudah itu. Sall yang tidak mudah dikelabui, tentu tahu Sanchia berniat melarikan diri saat berada di luar villa.

Suasana hati Sall pun sedang tidak baik, setelah tadi pagi Leon melaporkan pengurusan dokumen palsu untuk memasukan Sanchia ke Inggris tidak berjalan lancar. Leon malah memberikan ide agar Sanchia menggunakan identitas orang lain yang sudah meninggal, dengan mengubah terlebih dahulu wajah Sanchia. Tentu saja Sall menolak ide gila Leon. Sall tidak ingin mengubah sedikit pun bagian wajah atau tubuh Sanchia yang sudah menjadi favoritnya itu. Karena itulah Sall kesal, karena harus tinggal di Indonesia lebih lama lagi, dan resiko Sanchia melarikan diri pun masih besar.

"Sanchia, kamu boleh meminta apapun, makanan enak, pakaian, tas atau sepatu branded. Tapi tidak untuk keluar dari villa ini." Jawaban Sall seketika membuat Sanchia kecewa.

"Lalu untuk apa aku memakai pakaian, tas atau sepatu branded, jika terkurung terus dalam rumah. Apa aku harus melakukan fashion show di depanmu?"

Tawa Sall pecah mendengar perkataan ketus Sanchia yang disertai ekspresi kesal. Bibir Sanchia yang mengerucut, justru menarik perhatian Sall yang sudah berjanji tidak akan mencium Sanchia tanpa izin.

"Sial, kenapa bibirnya selalu saja menggodaku? Kenapa dia menyiksaku seperti ini?"

Helaan nafas panjang dari mulut Sall, disalahartikan Sanchia sebagai penolakan atas permintaannya.

"Ya sudah, aku mau tidur siang saja. Rasanya bosan sekali, terkurung setiap hari di dalam kamar. Lebih baik aku tidur seharian."

Sanchia beranjak dan berjalan menuju tempat tidurnya, tapi Sall mengikuti langkah Sanchia kemudian memeluk Sanchia dari belakang. Sall menumpukan dagunya di bahu Sanchia.

"Sesuai keinginanmu, kita akan keluar sore nanti. Aku akan menemanimu makan di luar lalu jalan-jalan di sekitar pantai. Tapi ingat ya Baby, jangan coba-coba kabur, karena aku dan  anak buahku akan selalu mengawasimu." Jawaban Sall membuat senyum Sanchia merekah.

Sanchia mengangguk senang, meskipun hatinya merasa kesal karena Sall sudah bisa menebak isi pikirannya. Sanchia masih sibuk dengan rasa kesalnya, saat tiba-tiba sesuatu yang kenyal mendarat di lehernya. Alangkah terkejutnya Sanchia, saat menyadari Sall mencium lembut lehernya. Namun sebelum sempat meluapkan emosinya, Sall sudah melepas pelukannya lalu bergegas keluar dari kamar Sanchia, karena tahu Sanchia akan meluapkan kekesalannya.

"Sall brengseeeeekkk ...!"

Di luar kamar Sanchia, Sall terkikik geli mendengar umpatan Sanchia terhadapnya. Tapi Sall tidak peduli, dia malah melangkah santai menuju kamarnya.

*************************

RESORT BALI

Sore hari dengan langit yang cerah dan cuaca yang bersahabat, membuat Sanchia begitu bersemangat menikmati makanan yang disajikan di sebuah resort terkenal di Bali. Meskipun sebelum berangkat, hati Sanchia sempat dibuat kesal oleh Sall yang selalu memprotes penampilannya. Sanchia tidak tahu, kalau Sall begitu khawatir, akan banyak laki-laki memperhatikan Sanchia jika berpakaian dan berpenampilan terlalu cantik. Terlebih Sall khawatir, akan ada orang yang mengenali Sanchia.

Saat di villa tadi, Sanchia berkali-kali mengganti pakaiannya, setiap kali Sall menggeleng karena tidak setuju. Tentu saja Sanchia menurut, karena jika tidak, Sall akan membatalkan acara jalan-jalan sore mereka. Sedangkan Sanchia begitu menantikannya, karena selain ingin merefresh otaknya yang sudah jenuh karena dikurung terus, Sanchia juga mencari kesempatan untuk melarikan diri.

Akhirnya Sall mengangguk seraya tersenyum puas, saat pilihan Sanchia jatuh pada kaos dilapisi sweater longgar, dipadukan dengan celana jeans. Sall juga memakaikan sebuah topi rajut dan sunglasses pada Sanchia, agar Sanchia tidak mudah dikenali orang lain.

Sanchia memakan ayam betutu dan sate lilit-nya dengan lahap. Rasanya baru kali ini, Sanchia bisa menikmati makanan dengan lahap, sejak dirinya dikurung oleh Sall. Makanan di villa Sall memang selalu enak, tapi entah kenapa Sanchia tidak pernah bisa menikmatinya.

Sall tersenyum memandang Sanchia yang sedang  lahap memakan makanannya, diam-diam Sall mengarahkan camera ponselnya untuk mengambil gambar Sanchia. Senyum puas terpampang jelas di wajahnya, sebelum Sall menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku jaketnya.

"Sall, aku mau ke toilet dulu ya." Sanchia mulai berusaha mencari kesempatan, meskipun tidak yakin Sall akan membiarkannya.

"Aku antar ya." Sall berdiri mengikuti Sanchia yang sudah berdiri lebih dulu.

Sanchia mengulas senyum, berusaha menyembunyikan rasa kesalnya karena upayanya yang gagal.

"Sall, apa kamu takut aku kabur? Bahkan anak buahmu banyak sekali yang mengawasiku."

Sanchia mengedarkan pandangannya ke beberapa sudut, dimana anak buah Sall berjaga.

"Iya, aku memang takut kamu melarikan diri dariku. Tapi alasan utamaku adalah, karena aku khawatir akan ada laki-laki yang mengganggu gadisku." Jujur Sall tanpa kebohongan.

"Ciih, gadisku. Percaya diri sekali ya kamu," ketus Sanchia.

Sall terkekeh geli melihat reaksi Sanchia yang begitu kesal menatapnya.

"Ayo cepat, aku antar."

Sanchia mencebik kesal dengan sikap Sall, tapi tetap berjalan menuju toilet, membiarkan Sall mengikutinya yang berjalan agak cepat. Setelah urusan Sanchia di toilet selesai, Sanchia kembali berjalan cepat, meninggalkan Sall yang sedari tadi  menunggu Sanchia di luar toilet. Sall hanya menggeleng samar melihat kelakuan Sanchia.

"Aku penasaran, apa saat bersama keluarga atau anak buahmu, kamu sering merajuk dan kesal seperti ini?"

Sall tersenyum, lalu berjalan mensejajari langkah Sanchia yang sengaja dia hentak-hentakan karena masih merasa sebal pada Sall.

Sall dan Sanchia kembali ke tempat duduk mereka, menyeruput pelan juice strawberry mereka bersamaan, sambil sesekali menikmati pemandangan yang mengarah ke sisi pantai.

"Sall, sehabis ini, kita jalan-jalan di pantai ya."

"Ok ... tapi setelah itu, kamu harus menemaniku ke suatu tempat ya."

"Tempat apa?" tanya Sanchia sedikit penasaran.

"Rahasia."

Dengusan kesal keluar dari mulut Sanchia yang kembali mengerucut, seraya menatap kesal ke arah Sall yang justru tersenyum santai.

"Kenapa aku senang ya, setiap kali kamu menunjukan sisi kekanak-kanakanmu itu?" Batin Sall.

"Yuk Sall, aku sudah tidak sabar berjalan-jalan di pinggir pantai."

Sanchia segera berdiri meninggalkan tempat duduknya, dengan disusul Sall yang sedikit terkejut karena Sanchia tiba-tiba meninggalkannya. Sall menyusul langkah Sanchia setelah meletakan beberapa lembar uang, melebihi nominal yang tertera pada bill.

Sanchia memang sengaja berjalan cepat mendahului Sall, untuk mencari kesempatan melarikan diri. Namun tiba-tiba sebuah tangan yang kokoh menggenggam tangan Sanchia dengan sangat lembut.

Sanchia mendapati senyuman Sall saat menolehkan kepalanya, kemudian pandangannya mengarah pada tangannya dan Sall yang kini sudah berpaut.

"Baby, jangan pikir kamu bisa pergi dariku ya, tentu saja aku tidak akan membiarkannya."

"Selain itu, aku ingin semua laki-laki yang menatapmu sejak tadi, mengetahui kalau akulah laki-laki yang memilikimu." Batin Sall.

Beberapa saat kemudian Sall menarik pelan tangan Sanchia menuju sisi pantai yang tidak terlalu ramai. Sanchia tersenyum sendu, menatap hamparan laut yang begitu indah.

"Papa, Mama, Nieva, bagaimana kabar kalian? Apa kalian sedih kehilanganku? Apa kalian juga merindukanku seperti aku merindukan kalian saat ini? Aku takut tidak bisa bertemu kalian lagi. Apa yang harus aku lakukan?" Keluh Sanchia dalam hati.

Sanchia memang seorang Ketua Mafia yang tangguh, tapi keluarga selalu menjadi titik rapuhnya. Kisah masa lalu yang membuatnya takut kehilangan orangtua dan juga adiknya untuk kedua kalinya.

(Kisah masa lalu Sanchia akan dibahas lebih lanjut atau yang udah baca Cold Man Chased by Love pasti udah tau ya)

Air mata Sanchia menetes, namun kacamatanya yang berwarna gelap, berhasil mengaburkan tangis Sanchia saat ini. Sall melepas genggaman tangannya, lalu beralih memeluk Sanchia dari belakang. Namun adegan romantis yang Sall lakukan seketika terganggu, saat tiba-tiba ada seorang laki-laki yang mendekat ke arah mereka.

"Sanchia?"

*************************

Image Source : Instagram Toni Mahfud & Im Jin Ah (Edited)

Iseng banget, ANDAI nih ya Babang Sall sama Teteh Sanchia nikah dan punya anak kayak gimana mukanya. Eh ternyata kayak gini.. Cantik banget ya.. 😍🤩 Mirip artis siapa kira-kira?

Tapi kan baru ANDAI, belum tentu juga.. 😂😂😂

Terpopuler

Comments

Helen Nirawan

Helen Nirawan

mafia kok lembek seh ( sanchia), aneh , cerita ttg mafia semua ,tp ini lembek

2024-07-14

1

Eris Nur Riyanti

Eris Nur Riyanti

lanjut

2021-09-19

1

Mommy Gyo

Mommy Gyo

selalu mendukungmu thor

2021-08-15

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Pria Penyelamat & Perempuan Suci
2 Episode 2 Mati untuk Hidup Bersamaku
3 Episode 3 Mencuri ciuman
4 Episode 4 Tekad Sall
5 Episode 5 Menikmati Suasana Bali
6 Episode 6 Rahasia Mansion Sall
7 Episode 7 Pergi
8 Episode 8 Nyaris Hancur
9 Episode 9 Sakit
10 Episode 10 Aku Mencintaimu
11 Episode 11 Mintalah aku..
12 Episode 12 Maafkan Aku..
13 Episode 13 Rencana Besar
14 Episode 14 Memulai Misi
15 Episode 15 Wangi Menenangkan
16 Episode 16 Masih Cemburu
17 Episode 17 Pulang
18 Episode 18 One Step Closer
19 Episode 19 H-7
20 Episode 20 Aku Tahu Rahasianya
21 Mampir Dong..!!
22 Episode 21 Aura Permusuhan
23 Episode 22 Karena cemburu
24 Episode 23 Photo Pre-Wedding
25 Episode 24 Before Special Day
26 Episode 25 Cyber War
27 Episode 26 Cyber War 2
28 Episode 27 The Day
29 Episode 28 Finally..Sah..
30 Episode 29 Godaan Terberat
31 Episode 30 Sweet Moment
32 Episode 31 Terbongkar
33 Episode 32 Jangan Pergi
34 Episode 33 Berjuang Untukmu
35 Episode 34 Finally..
36 Episode 35 Honeymoon
37 Episode 36 Honeymoon 2
38 Episode 37 Hilang
39 Episode 38 Ancaman
40 Episode 39 Aku Melakukannya Demi Kamu
41 Episode 40 Please, dont leave me alone..
42 Episode 41 Please comeback to me
43 Episode 42 Kenyataan Pahit
44 Episode 43 Aku menemukanmu..
45 Episode 44 Kabar Bahagia?
46 Episode 45 Tolong, bertahanlah..
47 Episode 46 Aku Bahagia
48 Episode 47 Shopping
49 Episode 48 Lovable
50 Episode 49 Kejutan di villa baru
51 Episode 50 Lukisan Mimpi
52 Episode 51 Kekhawatiran Sanchia
53 Episode 52 Saling Memaafkan
54 Episode 53 Fake Bestfriend
55 Episode 54 Kemarahan Ratu Mafia
56 Episode 55 Kembalinya Masa Lalu
57 Episode 56 Membuka Luka Lama
58 Episode 57 Cemburu
59 Episode 58 Lengah
60 Episode 59 Menunggu jawaban
61 Episode 60 Sall VS Shuga
62 Episode 61 Keraguan Sall
63 Episode 62 Persahabatan
64 Episode 63 Berubah
65 Episode 64 Makan Malam Bersama Sahabat
66 Episode 65 Saran Sahabat
67 Episode 66 You're The Only One
68 Episode 67 Kejutan Special
69 Episode 68 Happy Birthday, Honey..
70 Episode 69 Only You
71 Episode 70 Anugerah Tidak Terduga
72 Episode 71 Our Son
73 Episode 72 Asal-usul Shawn
74 Episode 73 Tidak Ingin Jauh
75 Episode 74 Merindukanmu
76 Episode 75 Kembali
77 Episode 76 Pembalasan
78 Episode 77 Bersyukur Memilikimu
79 Episode 78 Farewell Party
80 Episode 79 Khawatir
81 Episode 80 Negative Thinking
82 Episode 81 Kecurigaan
83 Episode 82 Farewell Party Sall & Sanchia
84 Episode 83 Lembaran Baru di Inggris
85 Episode 84 Keputusan Berat
86 Episode 85 Kenyataan Pahit
87 Episode 86 Kesedihan Mendalam
88 Episode 87 Pulang
89 Episode 88 Luapan Hati Alrico
90 Episode 89 Who's The Real King?
91 Episode 90 The Last War
92 Episode 91 Kemarahan Sang Ratu
93 Episode 92 I Love You More..
94 Episode 93 Perempuan Misterius
95 Episode 94 My Queen
96 Episode 95 Mengulang Kenangan di Kota Penuh Kenangan
97 Episode 96 Masa Kecil Sanchia
98 Episode 97 Rasa Bersalah Sanchia
99 Episode 98 Maaf
100 Episode 99 Terima kasih sudah mencintaiku
101 Episode 100 Wujud Kasih Sayang
102 Episode 101 Goyah
103 Episode 102 Hanya Aku yang Paling Mencintaimu
104 Episode 103 Anugerah Terindah
105 Episode 104 Permintaan yang Merepotkan
106 Episode 105 Sumber Kebahagiaan
107 Episode 106 Tetaplah Bersamaku Selamanya
108 Episode 107 Berkumpul di Hari Special
109 Episode 108 Your Queen..
110 Episode 109 Welcome to the World
111 Episode 110 The King
112 Episode 111 Bahaya Mengancam
113 Episode 112 Skenario
114 Episode 113 Perempuan Menggemaskan
115 Episode 114 Jatuh Cinta
116 Episode 115 Dikhianati
117 Episode 116 Jangan Khianati Aku
118 Episode 117 Perang Dingin
119 Episode 118 Dendam Masa Lalu
120 Episode 119 Pertemuan
121 Episode 120 Penakluk Hati
122 Episode 121 Apa Aku Menyukainya?
123 Episode 122 Pria Jatuh Cinta
124 Episode 123 Apa Hubungannya?
125 Episode 124 Fakta Tersembunyi
126 Episode 125 Tidak Terduga
127 Episode 126 The Queen of Ble Asteri
128 Episode 127 Misi Penyelamatan
129 Episode 128 Keraguan Sanchia
130 Episode 129 Raja & Ratu Mafia
131 Episode 130 Kompensasi Seumur Hidup
132 Episode 131 Anak-anak Istimewa
133 Episode 132 Kenangan
134 Episode 133 Happy New Year
135 Episode 134 Hari Pertama di Tahun Baru
136 Episode 135 Mendapat Restu
137 Episode 136 Thank You My Love..
138 Episode 137 Shawn & Shanaya
139 Episode 138 Ingin pergi ke Indonesia
140 Episode 139 About Shawn
141 Episode 140 Kenekadan Shawn
142 Episode 141 Ulah Putra & Putri Mafia
143 Episode 142 Hari Terakhir di Bali
144 Episode 143 TAMAT
145 BONUS CHAPTER
146 Curhatanku - Terima Kasih Banyak..
147 PROMO NOVEL KE-4 (FORBIDDEN LOVE OF THE MAFIA KING)
148 PROMO NOVEL KE-5 (PERNIKAHAN DENGAN PERUSAK IMPIANKU)
149 PROMO NOVEL KE-6 TRUST ISSUE GADIS BROKEN HOME
150 Tanda Terima Kasih
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Episode 1 Pria Penyelamat & Perempuan Suci
2
Episode 2 Mati untuk Hidup Bersamaku
3
Episode 3 Mencuri ciuman
4
Episode 4 Tekad Sall
5
Episode 5 Menikmati Suasana Bali
6
Episode 6 Rahasia Mansion Sall
7
Episode 7 Pergi
8
Episode 8 Nyaris Hancur
9
Episode 9 Sakit
10
Episode 10 Aku Mencintaimu
11
Episode 11 Mintalah aku..
12
Episode 12 Maafkan Aku..
13
Episode 13 Rencana Besar
14
Episode 14 Memulai Misi
15
Episode 15 Wangi Menenangkan
16
Episode 16 Masih Cemburu
17
Episode 17 Pulang
18
Episode 18 One Step Closer
19
Episode 19 H-7
20
Episode 20 Aku Tahu Rahasianya
21
Mampir Dong..!!
22
Episode 21 Aura Permusuhan
23
Episode 22 Karena cemburu
24
Episode 23 Photo Pre-Wedding
25
Episode 24 Before Special Day
26
Episode 25 Cyber War
27
Episode 26 Cyber War 2
28
Episode 27 The Day
29
Episode 28 Finally..Sah..
30
Episode 29 Godaan Terberat
31
Episode 30 Sweet Moment
32
Episode 31 Terbongkar
33
Episode 32 Jangan Pergi
34
Episode 33 Berjuang Untukmu
35
Episode 34 Finally..
36
Episode 35 Honeymoon
37
Episode 36 Honeymoon 2
38
Episode 37 Hilang
39
Episode 38 Ancaman
40
Episode 39 Aku Melakukannya Demi Kamu
41
Episode 40 Please, dont leave me alone..
42
Episode 41 Please comeback to me
43
Episode 42 Kenyataan Pahit
44
Episode 43 Aku menemukanmu..
45
Episode 44 Kabar Bahagia?
46
Episode 45 Tolong, bertahanlah..
47
Episode 46 Aku Bahagia
48
Episode 47 Shopping
49
Episode 48 Lovable
50
Episode 49 Kejutan di villa baru
51
Episode 50 Lukisan Mimpi
52
Episode 51 Kekhawatiran Sanchia
53
Episode 52 Saling Memaafkan
54
Episode 53 Fake Bestfriend
55
Episode 54 Kemarahan Ratu Mafia
56
Episode 55 Kembalinya Masa Lalu
57
Episode 56 Membuka Luka Lama
58
Episode 57 Cemburu
59
Episode 58 Lengah
60
Episode 59 Menunggu jawaban
61
Episode 60 Sall VS Shuga
62
Episode 61 Keraguan Sall
63
Episode 62 Persahabatan
64
Episode 63 Berubah
65
Episode 64 Makan Malam Bersama Sahabat
66
Episode 65 Saran Sahabat
67
Episode 66 You're The Only One
68
Episode 67 Kejutan Special
69
Episode 68 Happy Birthday, Honey..
70
Episode 69 Only You
71
Episode 70 Anugerah Tidak Terduga
72
Episode 71 Our Son
73
Episode 72 Asal-usul Shawn
74
Episode 73 Tidak Ingin Jauh
75
Episode 74 Merindukanmu
76
Episode 75 Kembali
77
Episode 76 Pembalasan
78
Episode 77 Bersyukur Memilikimu
79
Episode 78 Farewell Party
80
Episode 79 Khawatir
81
Episode 80 Negative Thinking
82
Episode 81 Kecurigaan
83
Episode 82 Farewell Party Sall & Sanchia
84
Episode 83 Lembaran Baru di Inggris
85
Episode 84 Keputusan Berat
86
Episode 85 Kenyataan Pahit
87
Episode 86 Kesedihan Mendalam
88
Episode 87 Pulang
89
Episode 88 Luapan Hati Alrico
90
Episode 89 Who's The Real King?
91
Episode 90 The Last War
92
Episode 91 Kemarahan Sang Ratu
93
Episode 92 I Love You More..
94
Episode 93 Perempuan Misterius
95
Episode 94 My Queen
96
Episode 95 Mengulang Kenangan di Kota Penuh Kenangan
97
Episode 96 Masa Kecil Sanchia
98
Episode 97 Rasa Bersalah Sanchia
99
Episode 98 Maaf
100
Episode 99 Terima kasih sudah mencintaiku
101
Episode 100 Wujud Kasih Sayang
102
Episode 101 Goyah
103
Episode 102 Hanya Aku yang Paling Mencintaimu
104
Episode 103 Anugerah Terindah
105
Episode 104 Permintaan yang Merepotkan
106
Episode 105 Sumber Kebahagiaan
107
Episode 106 Tetaplah Bersamaku Selamanya
108
Episode 107 Berkumpul di Hari Special
109
Episode 108 Your Queen..
110
Episode 109 Welcome to the World
111
Episode 110 The King
112
Episode 111 Bahaya Mengancam
113
Episode 112 Skenario
114
Episode 113 Perempuan Menggemaskan
115
Episode 114 Jatuh Cinta
116
Episode 115 Dikhianati
117
Episode 116 Jangan Khianati Aku
118
Episode 117 Perang Dingin
119
Episode 118 Dendam Masa Lalu
120
Episode 119 Pertemuan
121
Episode 120 Penakluk Hati
122
Episode 121 Apa Aku Menyukainya?
123
Episode 122 Pria Jatuh Cinta
124
Episode 123 Apa Hubungannya?
125
Episode 124 Fakta Tersembunyi
126
Episode 125 Tidak Terduga
127
Episode 126 The Queen of Ble Asteri
128
Episode 127 Misi Penyelamatan
129
Episode 128 Keraguan Sanchia
130
Episode 129 Raja & Ratu Mafia
131
Episode 130 Kompensasi Seumur Hidup
132
Episode 131 Anak-anak Istimewa
133
Episode 132 Kenangan
134
Episode 133 Happy New Year
135
Episode 134 Hari Pertama di Tahun Baru
136
Episode 135 Mendapat Restu
137
Episode 136 Thank You My Love..
138
Episode 137 Shawn & Shanaya
139
Episode 138 Ingin pergi ke Indonesia
140
Episode 139 About Shawn
141
Episode 140 Kenekadan Shawn
142
Episode 141 Ulah Putra & Putri Mafia
143
Episode 142 Hari Terakhir di Bali
144
Episode 143 TAMAT
145
BONUS CHAPTER
146
Curhatanku - Terima Kasih Banyak..
147
PROMO NOVEL KE-4 (FORBIDDEN LOVE OF THE MAFIA KING)
148
PROMO NOVEL KE-5 (PERNIKAHAN DENGAN PERUSAK IMPIANKU)
149
PROMO NOVEL KE-6 TRUST ISSUE GADIS BROKEN HOME
150
Tanda Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!