"Bagaimana dok keadaan gadis yang ada di dalam" tanya Bagas ingin mengetahui kondisi gadis itu.
" Kondisi nya saat ini sangat memprihatin kan Tuan, dia mengalami geger otak ringan akibat benturan yang ada di kepala nya, dan luka lebab di sekujur tubuh nya, serta sedikit luka bakar di tangan nya Tuan" sahut sang Dokter memberi tahu kan kondisi Reina.
" Luka bakar? maksud nya?" tanya Bagas kembali.
" Seperti nya Nona yang ada di dalam pernah terkena siraman air panas atau semacam nya Tuan, dan luka itu tidak segera di obati, sehingga luka itu cukup parah" sahut sang dokter menjelas kan.
Kenapa kondisi dia separah itu, apa yang terjadi dengan gadis malang itu, batin Bagas.
" Yasudah tolong kasih dia perawatan yang terbaik, dan letak kan dia di kamar yang terbaik, aku tidak mau ada yang mengetahui gadis itu di rumah sakit ini" ucap Bagas tegas.
" Baik Tuan" sahut sang Dokter kemudian langsung pergi meninggal kan Bagas.
Setelah para Dokter sudah memindah kan Reina ke ruangan VVIP, Bagas pun langsung masuk ke ruangan itu dan melihat keadaan gadis yang di tolong nya.
Di lihat dari wajah nya dia bukan seperti gadis biasa, batin Bagas yang terus memperhati kan Reina.
Pintu ruangan Reina di rawat terbuja, masuk lha Raka ke dalam ruangan itu.
" Bagaimana?" tanya Bagas.
" Sudah beres bos, saya sudah menutup indentitas nona ini, dan para dokter dan perawat sudah saya informasi kan jika ada yang bertanya tentang nona ini, mereka akan merahasia kan nya" jawab Raka memberi tahu hasil kerja nya.
Bagas hanya mengangguk kan kepala nua saja mendengar jawaban dari Asisten nya itu, kemudian Bagas melihat jam yang ada di pergelangan tangan nya sudah menunjuk kan pukul 11.00 malam.
" Sebaik nya kita pulang sekarang, nanti kamu hubungan Dana agar dia yang merawat gadis ini" ucap Bagas dan langsung keluar dari ruangan Reina di rawat.
" Baik Bos" sahut Raka.
Raka menyusul Bagas berjalan di belakang nya sambil menghubungi Dana dan memberi tahu apa yang telah di sampai kan oleh bos nya untuk merawat Reina.
Karena sudah malam, Bagas pun langsung memutus kan untuk pulang ke rumah nya.
Sekitar 45 menit, Bagas sudah sampai di kediaman nya, Raka pun langsung memasuk kan mobil ke dalam garasi, setelah Bagas keluar dari mobil, dan masuk ke rumah, Raka juga langsung masuk ke dalam paviliun yang ada di belakang rumah Raka.
Asisten Raka kalau pulang kemalaman memang menginap di paviluan di kediaman Kesuma, Karena keluarga Kesuma tidak mau orang kepercayaan nya terjadi apa apa kalau pulang larut malam.
Saat Bagas sudah memasuki rumah, ternyata kedua orang tua nya belum tidur, karena masih menunggu putra semata wayang mereka.
" Sayang" panggil mama Ridha.
Bagas yang di panggil pun langsung memberhenti kan langkah kaki nya saat mau masuk ke dalam lift.
" Mama sama papa kok belum tidur?" tanya Bagas langsung berjalan ke arah mama dan papa nya.
" Kita nunggu kamu Nak, kenapa lama sekali, tadi kamu bilang uda di jalan, tapi kok ini baru sampai" tanya mama Ridha.
" Huuuuuft" Bagas menghembus kan napas nya kasar dan duduk di sebelah mama nya.
Kedua orang tua Bagas yang melihat anak nya seperti ada masalah langsung bertanya kembali.
" Ada apa Gas, apa ada masalah di kantor" tanya sang papa.
" Bukan kantor Pa, tapi masalah seorang wanita" sahut Bagas dengan wajah yang banyak pikiran.
" Kamu sudah punya pacar sayang, Alhamdulillah, ahkir nya anak mama doyan wanita juga Pa" ucap sang mama kegirangan.
Bagas yang mendengar perkataan mama nya langsung memasang wajah dingin nya, dan menatap mama nya dengan mata elang nya.
" Mama apa apa sih, Bagas ini belum punya pacar Ma, dan Bagas juga gak mau pacaran, anak mama dan papa ini normal, tapi bukan itu maksud Bagas" ucap Bagas dengan memberi tahu dengan gaya cool nya.
" Lalu" tanya papa dan mama secara bersamaan.
" Tadi saat di tengah jalan mau pulang, mobil Bagas hampir saja menabrak seorang wanita, tapi saat Raka mengkelson mobil nya, Gadis itu terkejut dan langsung pingsan, Bagas kira itu hanya modus, tapi saat Raka bilang badan nya penuh dengan lebam lebam dan kepala nya mengeluar darah, Bagas langsung bawa gadis itu ke rumah sakit" ucap Bagas menjelas kan.
" Terus" tanya sang mama karena masih penasaran.
" Nah saat di rumah sakit Bagas suruh cari Hp atau apalah dari dalam tas gadis itu, tapi Bagas tidak menemukan apa apa, cuma ada dompet dan ktp gadis itu, sama surat ini" sambung Bagas lagi memberi tahu kan kejadian tadi pada kedua orang tua nya.
Mama dan papa langsung membaca surat yang di beri kan Bagas barusan, saat membaca surat itu, tanpa terasa air mata mama Ridha sudah mengalir di pipi nya.
" Ya Allah pa, malang sekali gadis itu" ucap sang mama.
" Gas kamu harus lindungi gadis itu bagaimana pun cara nya" ucap Papa Bagas.
Bagas pun hanya mengangguk kan kepala nya tanda setuju dengan apa yang di kata kan oleh papa nya.
Karena sudah lelah, mereka pun langsung masuk kamar masing masing dan langsung istirahat.
Bagas yang sudah bersih bersih langsung melempar kan diri nya di kasur king size nya.
Dia masih memikir kan siapa sebenar nya gadis itu dan kenapa tubuh nya penuh dengan luka lebab dan ada luka bakar, itu lha pikiran Bagas saat pikiran nya terlintas dengan keadaan Reina.
Karena sudah lelah, tak lama Bagas pun langsung terlelap dan masuk ke alam mimpi indah nya.
Pagi hari pun menyapa seluruh umat manusia, Di kediaman Kesuma baru saja menjalan kan sholat shubuh berjamaah, setelah itu seluruh orang yang tinggal di kediaman Kesuma beraktifitas seperti semula.
Bagas yang sudah rapi ingin berangkat ke kantor, langsung turun ke bawa untuk serapan bersama kedua orang tua nya.
" Pagi" ucap Bagas dengan suara dingin nya.
" Pagi sayang" sahut sang mama.
" Hmmmm" sahut sang papa hanya dengan dehaman saja.
Mama hanga bisa menggeleng kan kepala nya saja melihay suami dan anak nya itu, kenapa berbicara normal seperti biasa susah sekali rasa nya.
" Nak nanti mama mau ke rumah sakit, mama mau liat gadis yang kamu tolong tadi malam" ucap sang mama di sela sela serapan mereka.
Bagas hanya mengangguk kan kepala nya saja tanda setuju, setelah itu langsung meminum jus yang ada di hadapan nya kemudian beranjak dari dari kursi makan nya.
" Ma, Pa bagas pergi dulu, Assalamualaikum" ucap Bagas kemudian menyalami punggung tangan kedua orang tua nya, setelah itu langsung pergi ke luar untuk berangkat ke kantor.
Tbc.
Slalu dukung karya Author ya gaes, dengan cara Like,Komen dan Vote nya.
Kasih hadiah juga ya buat karya Author.
Dukungan kalian yang membuat Author semangat untuk nulis nya.
Terima Kasih banyak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
Jumadin Adin
mohon di koreksi ada typonya
2023-03-20
0
Ayu Nuraini Ank Pangkalanbun
d siksa am ibu tiri nya
2022-12-28
0
Dini Eriani
Sholeh
2022-06-23
1