#04

TEEEEEEEEEEEEEEEEEN

reina yang terkejut dengan suara mobil begitu terkejut dan tak lama jatuh pingsan.

Mobil itu pun langsung berhenti mendadak, sehingga orang yang ada di dalam mobil itu langsung sedikit maju ke depan.

" Ada apa? kenapa kamu ngerem mendadak begini? kamu mau bikin aku cepat mati?" ucap orang yang duduk di belakang." ucap orang yang ada di kursi belakang mobil.

" Maaf bos, tapi di depan tadi ada cewek berdiri dan sekarang dia pingsan kayak nya" ucap Asisten orang tersebut.

" Alah palingan juga modus ingin minta uang" ucap nya lagi.

" Mendingan sekarang kamu beres kan segera, aku capek mau cepat sampai di rumah" sambung nya lagi.

Asisten itu pun langsung keluar dari mobil dan terpaksa harus hujan hujanan karena tidak ada payung di dalam mobil.

Saat sudah sampai di dekat Reina, Ia menepuk nepuk pipi Reina, tapi Reina tidak bangun juga, kemudian Ia melihay wajah yang memar di pipi Kiri Reina, dia melihat wajah gadis yang pingsan di depan nya begitu pucat.

Dia pun kembali ke mobil untuk memberi tahu kan pada bos nya karena gadis itu tidak lha modus.

Tok...tok...tok

kaca mobil langsung di turun kan setengah oleh orang yang duduk di dalam mobil.

" Ada apa? apa dia minta uang yang banyak?" tanya nya sambil melihat ke layar Hp nya.

" Bukan Bos, bukan itu..." sahut sang Asisten.

" Lalu" tanya nya sambil melihat ke arah sang asisten.

" Wanita itu wajah nya lebam lebam bos, dan wajah nya begitu pucat bos, kepala nya juga mengeluar darah" sahut sang Asisten memberi tahu.

Si bos yang mendengar nya pun langsung melihat ke arah gadis yang masih tergeletak di jalanan.

" Yasudah kamu bawa gadis itu ke rumah sakit, setelah itu kita langsung kembali ke rumah" ucap si bos dan langsung di angguki oleh sang asisten.

Sang asisten pun langsung mengangkat tubuh gadis itu dan di letak kan di kursi di sebelah pengemudi, setelah itu dia langsung masuk ke mobil nya dan malaju kan mobil nya ke rumah sakit milik si bos.

Sementara si Bos yang duduk di belakang memperhatikan tangan gadis yang sedang pingsan di depan nya, karena hanya tangan nya saja lha yang kelihatan dari kursi belakang.

Kenapa tangan gadis ini lebam lebam begitu ya, apa yang terjadi dengan nya.

Saat dia sedang memperhati kan gadis yang ada di depan nya, tiba tiba suara Hp nya berdering dan membuyar kan semua yang ada di pikiran nya.

" Hallo" ucap nya.

" Hallo sayang..kamu dimana? kenapa sampai jam segini belun pulang" tanya seseorang yang ada di sebrang telpon nya.

" Bagas lagi di jalan Ma, ini juga mau pulang" ucap Reyhan pada mama nya.

Yaah orang yang telah membawa Reina ke rumah sakit adalah Bagaskara Aditya Kesuma, putra satu satu nya dari bapak Andri Kesuma dan Ibu Ridha Kesuma.

Bagas adalah penerus perusahaan Kesuma Corporation yang terbesar di negara nya maupun di luar negri.

Bagas mempunyai wajah yang tampan, tubuh atletis, berkulit kuning langsat, semua wanita yang melihat pasti akan terpesona, tapi dia sama sekali tidak tertarik dengan wanita karena bagina wanita hanya lha pembuat masalah saja.

Dia slalu berharap di suatu saat nanti benar benar ada gadis yang menjadi pendamping nya tanpa melihat harta dan tahta saja.

Mobil berhenti tepat di UGD Kesuma Hospital, Asisten Bagas pun langsung mengangkat Reina dan meletak kan di brangkar UGD yang sudah di siap kan oleh perawat yang ada di sana.

Bagas mengikuti dari belakang, sedang kan asisten nya mengambil tas Reina yang ada di dalam mobil si Bos.

Reina sudah di bawa ke UGD, pintu UGD tertutup rapat, Bagas pun duduk di kursi tunggu untuk menunggu dokter yang memeriksa Reina.

Walau pun Bagas pria yang cuek, tapi dia tetap masih punya rasa kemanusian kepada orang yang lagi membutuh kan, contoh nya pada Reina saat ini.

Bagas melihat asisten nya berjalan ke arah nya membawa tas gadis yang sekarang berada di UGD.

" Raka periksa isi tas nya, cari identitas nya, agar kita bisa memberi tahu keluarga nya" ucap Bagas pada sang asisten yang bernama Raka.

" Baik Bos" sahut Raka.

Raka pun langsung memeriksa isi tas Reina, tapi dia tidak menemukan Hp di dalam tas itu, karena Reina memang tidak pernah memiliki Hp.

Raka menemukan dompet Reina, tapi isi nya hanya ada foto keluarga dan ktp Reina, beserta uang yang isi nya cuma 500 ribu.

" Bos di tas nya tidak ada Hp untuk kita hubungi keluarga nya, hanya ada foto keluarga yang sudah lama, dan uang 500 ribu" ucap Raka memberi tahu.

Bagas pun ikut membuka tas Reina dan mencari apa yang Bagas dapat kan petunjuk tentang gadis itu.

tapi tiba tiba Bagas menemukan secarik kertas yang di lipat kecil di sela sela tas Reina.

Bagas pun membuka nya secara perlahan, karena kertas itu sedikit basah akibat terkena hujan.

Isi surat itu

*Siapa pun yang menolong anak saya, tolong lha dia, hidup dia begitu menderita, aku Ayah nya tidak bisa berbuat apa apa karena aku tidak mau dia dalam bahaya.

Dia gadis yang baik, hanya nasib nya saja yang menderita saat ini.

Semoga orang yang membaca surat ini mau membantu putri saya satu satu nya.

Nama anak saya Reina Adinda fatahillah.

Sekali lagi tolong dia siapa pun yang membaca surat ini.

Terima kasih*.

Itu lha isi surat yang di tulis Ayah Reina, Bagas yang membaca langsung melihat ktp Reina, Bagas melihat foto yang ada Reina di ktp Reina dan foto keluarga Reina.

Dia gadis yang polos kelihatan nya, tapi ada masalah apa dia sampai kata nya dia begitu menderita, gumam Bagas.

" Bos ada apa?" ucap Raka.

" Tidak ada" jawab Bagas santai.

" Kita tolong gadis itu sampai sembuh, dan tolong rahasian kan ini dari orang orang, kalau ada yang mencari nya rahasia kan dengan pihak dokter agar tidak ada yang tau dia ada di rumah sakit ini" sambung Bagas memberi tau pada Raka.