La Tahzan, Jangan Bersedih

La Tahzan, Jangan Bersedih

# 01

PLAAAAAAAAAAK

" Berani nya kau menjatuh kan minuman ke baju ku....Dasar anak sialan" Ibu tiri Reina habis menghajar Reina dengan melibas nya dengan rotan.

Reina yang mendapat pukulan dari ibu tiri nya sudah menangis sejadi jadi nya, ayah nya yang melihat hanya diam saja tidak menolong Reina sedikit pun, entah sedih atau memang tidak berani dengan istri kedua nya, Ayah Reina memilih untuk tidak melihat anak nya di siksa di depan mata nya.

Siska anak bawaan dari ibu tiri Reina melihat Reina di siksa hanya tersenyum  saja, Ia merasa senang karena melihat hidup Reina yang tersiksa sudah bertahun tahun setelah ibu Reina meninggal dunia.

" Ampun bu..hiiiks...hiksss, ampun Rein tidak sengaja bu, tolong ampuni Reina bu" Ucap Reina memohon ampun pada ibu tiri nya, tapi ibu tiri nya tidak mendengar sama sekali.

Ayah reina yang berada di kamar melihat anak nya merintis kesakitam akibat di pukili oleh istri nya hanya menutup mata nya merasa sesak di dada nya, Ia merasa nyeri di dalam dada nya mendengar tangisan putri nya dari istri semata wayang nya, tapi sama sekali Ia tida beranjak untuk menolong putri nya yang di siksa habis habisan.

" Beres kan bekas pecahan gelas ini, dan pel lantai nya, kamu tidak dapat jatah makan malam hari ini, dengar kamu" ucap ibu tiri Reina dan pergi meninggal kan reina yang masih menangis tersedu sedu menhan sakit di sekujur tubuh nya.

Siska datang menghampri Reina dan menjabak rambut nya kembali, " Hei wanita sialan, ini belum seberapa aku buat kau menderita, aku akan membuat kau lebih sakit lagi setelah apa yang kau lakukan pada ku waktu di sekolah dulu" ucap Siska kemudian pergi meninggal kan Reina yang yang kesakitan karena rambut nya di jambak.

Belum hilang rasa sakit nya di sekujur tubuh nya akibat pukulan ibu tiri nya setiap semalam, tapi hari ini ibu tiri nya tetap menyiksa nya terus, Reina merasa tidak tahan dengan hari hari ini yang sudah hampir tiga tahun.

Setelah ibu nya meninggal, hidup Reina begitu menderita, setiap hari Ia slalu mengeluar kan air mata nya, karena siksaan demi siksaan ibu tiri nya, belum lagi adu domba dari saudara tiri nya yang terus memprofokasi ibu tiri nya agar terus menyiksa Reina.

Reina membersih kan bekas pecahan gelas di ruang makan dan mengepel air yang tumpah di lantai, Ayah Reina melihat dari beli tembok, reina yang melihat Ayah nya dari kejauhan hanya diam saja. Reina juga tidak tau mengadu kan nasib nya pada ayah nya, karna ayah nya juga tidak bisa membantu nya.

Setelah membersih kan bekas pecahan gelas nya, Reina masuk ke dalam kamar nya, di pandangi nya foto ibu dan ayah nya sewaktu ibu nya masih hidup.

" Ibu... Reina sudah tidak tahan lagi dengan kehidupan yang rein jalani, kalau rein lebih memilih lebih baik rein ikut ibu saja, Rein mohon jemput Rein bu, bawa Rein pergi bersama ibu hiks...hiks..hikss" ucap rein di dalam kamar.

Ayah Reina yang berada di balik pintu kamar Reina tanpa terasa menetes kan air mata nya.

Maaf kan ayah nak, ayah tidak bisa menolong kamu, entah sampai kapan hidup kkita akan seperti ini, tapi ayah yakin, di balik air mata mu pasti suatu saat akan ada kebahagian menanti mu nak, Allah tida tidur nak, gumam Ayah Reina dari balik pintu

Karena merasa sakit di sekujur tubuh nya dan menangis terlalu lama, reina tertidur di kamar nya sambil memeluk foto ayah dan ibu nya, tapi baru saja dia terlayang, pintu kamar nya kembali di gedor dari luar.

Dor...dor...dor..

" Hei sialan, sedang apa kau di dalam, segera keluar kau dan buat kan makan malam, apa mata mu buta tidak bisa melihat jam berapa sekarang" ucap ibu tiri Reina dari luar  kamar.

Reina yang mendengar teriakan ibu tiri nya langsung tersentak bangun, Ia langsung berlari untuk membuka pintu kamar nya, walau pu nyawa nya belum terkumpul semua akibat baru bangun tidur,  karena kalau Reina telat sedikit saja, ibu tiri nya pasti menghajar nya habis habisan.

Pintu kamar di buka Reina dengan perlahan, tampak lha wajah ibu tiri Reina yang sudah merah padam seperti ingin menelan Reina hidup hidup.

" kamu kira kau siapa haah....Jam segini kamu enak enakan tidur, saya dan anak saya sudah lapar, sedang kan kau malah enak enak kan tidur, dasar anak tidak tau diri" ucap ibu tiri reina sambil menjambak rambut Reina dan menyeret nya sampai ke dapur.

Reina yang rambut nya di jambak dan di seret menahan tangan ibu tiri nya karena rasa nya rambut nya sudah hampir terlepas dari kepala nya, dengan air mata yang sudah mengalir deras di pipi nya, Reina merasa kan sakit yang luar biasa.

" Segera siap kan makanan dalam waktu tiga puluh menit, kalau lewat kamu akan tau akibat nya" ucap ibu tiri Reina setelah itu pergi meninggal kan reina yang masih merasakan denyut di kepala nya dan menagis terisak.

Dengan cepat Reina menyiap kan makanan untuk makan malam, walau pun Ia masih merasakan sakit di kepala dan sekujur tubuh nya,semua tubuh Reina penuh dengan lebab akibat pukulan dan tamparan dari ibu tiri dan saudara tiri nya.

" Aku harus menyelesai kan masakan ku sebelum waktu yang di tentu kan oleh ibu, kalau tidak aku pasti akan di hajar kembali, ucap Reina berbicara sendiri dengan diri nya.

Dengan cekatan Reina memasak makanan karena itu sudah terbiasa ia lakukan, sebelum  ibu nya meninggal, Reina juga sudah di ajar kan memasak oleh ibu kandung nya, maka nya dengan telaten Ia sangat lihai dalam memasak, dan di akui kalau masakan nya slalu enak di lidah.

Hampir tiga puluh menit Reina selesai memasak, Ia juga sudah selesai meletak kan semua makanan yang Ia masak  di atas meja makan, satu persatu datang duduk di atas meja, Reina yang melihat keluarga nya sudah dudik di atas meja makan, ia kembali ke dapur untuk membersih kan bekas ia memasak, tapi baru Ia ingin mencuci piring kotor, Siska memanggil nya dengan suara yang begitu keras.

" Hei wanita sialan, sini kamu" panggil Siska dengan suara melantang.

Reina yang mendengar suara Siska memanggil nya, Ia langsung berlari menghampri meja makan, belum sempat reina menanyakan ada apa Ia di panggil, Siska sudah menyiram Reina dengan kuah sop yang di masak Reina.

BYUUUUUUUUR

 

 

 

Tbc.........

 

Ini adalah novel kedua saya, mohon bantu dukung dengan Like, komen dan Vote yang banyak plisss..

kasih Tips ya Author mohon.

Salam sayang Author untuk readers semua.

I Love You All.

Terpopuler

Comments

shafitri fitri

shafitri fitri

hy,salam kenal aku mampir ni

2023-05-13

0

Ayu Nuraini Ank Pangkalanbun

Ayu Nuraini Ank Pangkalanbun

d tolong b*doh d halangin kek ap kek awas sampe kau menyesal

2022-12-28

0

Ayu Nuraini Ank Pangkalanbun

Ayu Nuraini Ank Pangkalanbun

bod*h 👊👊👊

2022-12-28

0

lihat semua
Episodes
1 # 01
2 # 02
3 #03
4 #04
5 #05
6 #06
7 #07
8 #08
9 #09
10 #10
11 #11
12 #12
13 #13
14 #14
15 #15
16 #16
17 Dear Readers
18 #17
19 #18
20 #19
21 #20
22 #21
23 #22
24 Minta maaf Author
25 #23
26 #24
27 #25
28 #26
29 #27
30 #28
31 #29
32 #30
33 #31
34 #32
35 #33
36 #34
37 #35
38 #36
39 #37
40 #38
41 #39
42 #40
43 #41
44 #42
45 #43
46 #44
47 #45
48 #46
49 #47
50 #48
51 #49
52 #50
53 #51
54 #52
55 #53
56 #54
57 #55
58 #56
59 #57
60 #58
61 #59
62 #60
63 #61
64 #62
65 #63
66 #64
67 #65
68 #66
69 #67
70 #68
71 mohon maaf untuk readers tercinta
72 #69
73 #70
74 #71
75 #72
76 #73
77 #74
78 #75
79 #76
80 #77
81 #78
82 #79
83 #80
84 #81
85 #82
86 #83
87 #84
88 #85
89 #86
90 #87
91 #88
92 Khusus Visual
93 #89
94 #90
95 #91
96 #92
97 #93
98 #94
99 #95
100 #96
101 #97
102 #98
103 #99
104 #100
105 #101
106 #102
107 #103
108 #104
109 #105
110 #106
111 #107
112 #108
113 #109
114 #110
115 #111
116 #112
117 #113
118 #114
119 #115
120 #116
121 #117
122 #118
123 #119
124 #120
125 #121
126 #122
127 #123
128 #124
129 #125
130 #126
131 #127
132 #128
133 #129
134 #130
135 #131
136 #132
137 #133
138 #134
139 #135
140 #136
141 #137
142 #138
143 #139
144 #140
145 #141
146 #142
147 #143
148 #144
149 #145
150 #146
151 #147
152 #148
153 #149
154 #150
155 #151
156 #152
157 #153
158 #154
159 #155
160 #156
161 #157
162 #158
163 #159
164 #160
Episodes

Updated 164 Episodes

1
# 01
2
# 02
3
#03
4
#04
5
#05
6
#06
7
#07
8
#08
9
#09
10
#10
11
#11
12
#12
13
#13
14
#14
15
#15
16
#16
17
Dear Readers
18
#17
19
#18
20
#19
21
#20
22
#21
23
#22
24
Minta maaf Author
25
#23
26
#24
27
#25
28
#26
29
#27
30
#28
31
#29
32
#30
33
#31
34
#32
35
#33
36
#34
37
#35
38
#36
39
#37
40
#38
41
#39
42
#40
43
#41
44
#42
45
#43
46
#44
47
#45
48
#46
49
#47
50
#48
51
#49
52
#50
53
#51
54
#52
55
#53
56
#54
57
#55
58
#56
59
#57
60
#58
61
#59
62
#60
63
#61
64
#62
65
#63
66
#64
67
#65
68
#66
69
#67
70
#68
71
mohon maaf untuk readers tercinta
72
#69
73
#70
74
#71
75
#72
76
#73
77
#74
78
#75
79
#76
80
#77
81
#78
82
#79
83
#80
84
#81
85
#82
86
#83
87
#84
88
#85
89
#86
90
#87
91
#88
92
Khusus Visual
93
#89
94
#90
95
#91
96
#92
97
#93
98
#94
99
#95
100
#96
101
#97
102
#98
103
#99
104
#100
105
#101
106
#102
107
#103
108
#104
109
#105
110
#106
111
#107
112
#108
113
#109
114
#110
115
#111
116
#112
117
#113
118
#114
119
#115
120
#116
121
#117
122
#118
123
#119
124
#120
125
#121
126
#122
127
#123
128
#124
129
#125
130
#126
131
#127
132
#128
133
#129
134
#130
135
#131
136
#132
137
#133
138
#134
139
#135
140
#136
141
#137
142
#138
143
#139
144
#140
145
#141
146
#142
147
#143
148
#144
149
#145
150
#146
151
#147
152
#148
153
#149
154
#150
155
#151
156
#152
157
#153
158
#154
159
#155
160
#156
161
#157
162
#158
163
#159
164
#160

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!