Penampakan Amanda

"Melly," panggil Rani, berusaha menarik perhatian Melly dari binar-binar cinta Tristan. "Gue lupa bilang sama lo, ntar sore gue mesti nganterin Billy pergi. Jadi ngerjain tugas biologinya ditunda malam aja, ya."

Melly ragu-ragu. Dia melirik Tristan sejenak, seolah meminta pendapatnya. Rani tahu mereka punya janji kencan malam ini.

"Nggak apa-apa," kata Tristan pada Melly. "Kamu kerjain tugasmu dulu aja. Kita bisa pergi besok."

Untunglah Tristan mau mengalah. Meski begitu, Melly tetap marah-marah pada Rani. Jelas dia masih gondok karena masalah kemarin.

"Makanya, kalo ngerjain tugas tuh jangan ditunda-tunda," omelnya. "Kalo misalnya malam ini gue nggak bisa, gimana? Tugas kita bisa nggak selesai."

"Iya, deh," kata Rani. "Besok-besok gue nggak bakal nunda-nunda ngerjain tugas lagi."

Tentu saja, kalau menyangkut pertemuannya dengan Ghevin, tugas adalah nomor kesekian untuk Rani. Dia pasti akan menundanya lagi. Tapi, untuk membuat Melly diam, Rani terpaksa mengatakan yang sebaliknya.

Dengan beresnya jadwal mengerjakan tugas kelompok biologi, Rani jadi bisa mengantar Billy ke SMA Garuda dengan tenang. Billy sudah siap berangkat ketika Rani pulang.

"Kenapa sih lo harus milih sekolah yang jauh?" tanya Rani di tengah perjalanan.

"Banyak temen gue yang mau masuk ke Garuda," jawab Billy dari belakang Rani. "Jadi gue ikut mereka."

Rani berdecak. "Seharusnya lo masuk Ganesha aja," katanya. "Dengan begitu kan gue jadi punya alasan untuk dateng ke sana dan ngelihat Ghevin."

"Tadinya juga rencana gue begitu," kata Billy. "Tapi nggak ada temen gue yang mau masuk ke sana."

"Kan lo bisa dapat temen baru di sana," kata Rani.

"Gue udah nyaman sama temen-temen gue yang sekarang," kata Billy. "Lagian, di Garuda ada cewek yang gue taksir."

Hampir saja Rani mengerem motornya secara mendadak begitu mendengar kata-kata Billy. Baru kali ini Billy terang-terangan mengaku naksir cewek. Ternyata Billy sudah besar.

"Kok bisa-bisanya ada cewek yang lo taksir di sana?"

"Beberapa bulan lalu gue ngikut temen gue ke sana," jelas Billy. "Temen gue itu punya kakak yang sekolah di sana. Nah, cewek yang gue taksir itu temen sekelas kakaknya. Lo mesti lihat tuh cewek, Ran. Cantiiikkk banget! Lo sih nggak ada apa-apanya dibandingkan sama dia."

"Sekali lagi lo ngomong gitu, gue bakal langsung putar balik ke rumah," ancam Rani.

Billy pun langsung mingkem. Tapi Rani masih penasaran dengan cewek yang ditaksirnya itu.

"Tuh cewek kelas berapa?" tanya Rani.

"Sama kayak lo," jawab Billy. "Kelas sepuluh."

"Kenapa lo pilih cewek yang seumuran gue?" tanya Rani lagi.

"Gue pilih dia bukan karena dia seumuran lo," bantah Billy. "Lagian menurut gue nggak masalah. Gue kan cuma lebih muda setahun dari dia."

Sepertinya Billy memang menyukai cewek yang lebih tua darinya. Rani yakin dulu Billy juga sempat naksir pada Melly. Tapi mungkin karena Melly begitu dekat dengan Rani, lama-kelamaan Billy menganggapnya sebagai kakak sendiri.

Sesampainya di SMA Garuda, Rani memarkir motor di pelataran parkir sekolah. Masih ada beberapa kendaraan yang parkir, mungkin milik guru atau murid yang belum pulang.

Rani mengikuti Billy memasuki bangunan sekolah. Ketika Billy masuk ke ruang tata usaha untuk mengambil formulir pendaftaran, Rani memutuskan untuk menunggu di luar dan melihat-lihat mading.

Tidak ada yang menarik, hanya beberapa pengumuman. Jadi Rani membalikkan badan dan melihat ke arah lapangan yang kosong. Tepat pada saat itu, di seberang lapangan, ada beberapa cewek yang baru keluar dari kelas. Mereka mengobrol sambil tertawa-tawa.

Meski terpisahkan lapangan, Rani masih bisa melihat dengan jelas wajah salah satu cewek yang tampak familier. Cewek itu sangat cantik, dengan mata oval dan rambut hitam panjang lurus, dihiasi bando pink.

Tunggu... bukankah cewek itu Amanda? Rani sempat tidak yakin karena baru sekali bertemu dengannya, tapi sepertinya itu memang Amanda.

Sungguh Rani tidak menyangka bisa bertemu Amanda lagi di sini. Kalau boleh jujur, Rani tidak menyukainya. Bukan karena Amanda jahat, justru sebaliknya, dia sangat baik, tapi karena dia mantan pacar Ghevin. Selain itu, dia juga adik Tristan. Kenyataan itu baru diketahui Ghevin setelah satu bulan mereka berpacaran sehingga membuat Ghevin langsung mencampakkan Amanda. Itulah sebabnya Tristan memiliki dendam pribadi pada Ghevin.

Kalau soal itu, Rani bisa mengerti. Maksud dia, siapa yang rela adiknya diperlakukan seperti itu? Tapi yang membuat Rani kesal, sepertinya Amanda masih mengharapkan Ghevin. Untuk apa sih Amanda masih mengharapkan cowok yang sudah membuatnya patah hati? Lagi pula, Amanda kan cantik. Cowok yang mau jadi pacarnya pasti antre dari Sabang sampai Merauke. Jadi, kenapa harus Ghevin?

Rani takut Ghevin tahu, dan memutuskan untuk kembali pada Amanda. Mungkin Ghevin tidak akan peduli lagi soal fakta Amanda adik Tristan. Toh Ghevin juga sudah mengizinkan Tristan untuk memacari Melly. Berarti tidak ada lagi yang mengalangi hubungannya dengan Amanda. Tapi Rani tidak ingin itu terjadi. Mereka tidak boleh bersama lagi. Rani tidak akan bisa bersaing dengan Amanda. Dia terlalu sempurna.

Rani terus mengamati Amanda dengan pikiran dipenuhi soal Amanda, sehingga tanpa sadar kakinya bergerak maju dengan sendirinya. Begitu kakinya menginjak tepi koridor, yang berbatasan langsung dengan lapangan, tubuhnya langsung limbung. Tangannya menggapai-gapai mencari sesuatu yang bisa dijadikan pegangan, tapi tidak ada apa pun. Sepertinya dia hanya bisa pasrah.

"Yah... jatuh deh."

(Bersambung)

Terpopuler

Comments

widia jung

widia jung

aslii ceritanya menarik bgt,,

2021-05-30

0

Uun Setiowati

Uun Setiowati

apa cewe yg di sukai Billi itu Amanda Thor

2021-04-04

0

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

mantap

2021-03-26

0

lihat semua
Episodes
1 Rani
2 Makalah Kodok
3 Tragedi Tukang Siomay
4 Suka Duka Rani
5 Penampakan Amanda
6 Rani Vs Billy
7 Calon Adik Ipar
8 Adu Tinju
9 Rencana Martin
10 Bertemu Ghevin
11 Mata-mata
12 Membujuk Miko
13 Curahan Hati Rani
14 Semua Menyebalkan
15 Mentraktir Martin
16 Diplomasi Dengan Tristan
17 Telepon-teleponan
18 Double Date
19 Adu Mulut
20 Interogasi
21 Tentang Amanda
22 Ingin Punya Anak
23 Bertemu Amanda
24 Ketakutan Rani
25 Melanjutkan Misi
26 Genderang Perang
27 Mengawasi
28 Nggak Waras
29 Kemarahan Rani
30 Bicara Soal Cinta
31 Identitas Bastian
32 Kecup-kecupan
33 Debat Dengan Tristan
34 Musuh Dalam Selimut
35 Pelukan
36 Senyum Martin
37 Main Biliar
38 Geram
39 Rani Vs Amanda
40 Pulang
41 Penasaran
42 Salah Password
43 Membeli Kado
44 Gangguan Kecil
45 Mengajak Kencan Ghevin
46 Password
47 Tetap Gagal
48 Berhasil
49 Geng Chebol
50 Kencan Dengan Ghevin
51 Selfie Dengan Ghevin
52 Jalan-jalan Di Pantai
53 Kado Dari Ghevin
54 Miko Marah
55 Pesta Ulang Tahun Amanda
56 Tuksedo Bertopeng
57 Gara-gara Amanda
58 Ghevin Mencium Amanda
59 Meninggalkan Pesta
60 Penjelasan Ghevin
61 Ungkapan Perasaan Rani
62 Rani Terjatuh
63 Billy Marah
64 Rani Menyerah
65 Rani Minta Maaf
66 Selamat Tinggal Ghevin
67 Melanggar Janji
68 Kencan Dengan Martin
69 Pabrik Terbengkalai
70 Identitas Rani Terbongkar
71 Rani Disandera
72 Rani Vs Martin
73 Geng Ghevin Datang
74 Geng Tristan Datang Membantu
75 Pertempuran
76 Melly Dan Amanda Datang
77 Mencari Laptop Martin
78 Mengambil Laptop Martin
79 Rani Terjebak
80 Menolong Ghevin
81 Ghevin Dibawa Ke Rumah Sakit
82 Rumah Sakit
83 Melihat Keadaan Ghevin
84 Kesimpulan Ghevin
85 Rani Pamit
86 Martin Datang
87 Ungkapan Martin
88 Will you be my girlfriend?
89 Hallo
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Rani
2
Makalah Kodok
3
Tragedi Tukang Siomay
4
Suka Duka Rani
5
Penampakan Amanda
6
Rani Vs Billy
7
Calon Adik Ipar
8
Adu Tinju
9
Rencana Martin
10
Bertemu Ghevin
11
Mata-mata
12
Membujuk Miko
13
Curahan Hati Rani
14
Semua Menyebalkan
15
Mentraktir Martin
16
Diplomasi Dengan Tristan
17
Telepon-teleponan
18
Double Date
19
Adu Mulut
20
Interogasi
21
Tentang Amanda
22
Ingin Punya Anak
23
Bertemu Amanda
24
Ketakutan Rani
25
Melanjutkan Misi
26
Genderang Perang
27
Mengawasi
28
Nggak Waras
29
Kemarahan Rani
30
Bicara Soal Cinta
31
Identitas Bastian
32
Kecup-kecupan
33
Debat Dengan Tristan
34
Musuh Dalam Selimut
35
Pelukan
36
Senyum Martin
37
Main Biliar
38
Geram
39
Rani Vs Amanda
40
Pulang
41
Penasaran
42
Salah Password
43
Membeli Kado
44
Gangguan Kecil
45
Mengajak Kencan Ghevin
46
Password
47
Tetap Gagal
48
Berhasil
49
Geng Chebol
50
Kencan Dengan Ghevin
51
Selfie Dengan Ghevin
52
Jalan-jalan Di Pantai
53
Kado Dari Ghevin
54
Miko Marah
55
Pesta Ulang Tahun Amanda
56
Tuksedo Bertopeng
57
Gara-gara Amanda
58
Ghevin Mencium Amanda
59
Meninggalkan Pesta
60
Penjelasan Ghevin
61
Ungkapan Perasaan Rani
62
Rani Terjatuh
63
Billy Marah
64
Rani Menyerah
65
Rani Minta Maaf
66
Selamat Tinggal Ghevin
67
Melanggar Janji
68
Kencan Dengan Martin
69
Pabrik Terbengkalai
70
Identitas Rani Terbongkar
71
Rani Disandera
72
Rani Vs Martin
73
Geng Ghevin Datang
74
Geng Tristan Datang Membantu
75
Pertempuran
76
Melly Dan Amanda Datang
77
Mencari Laptop Martin
78
Mengambil Laptop Martin
79
Rani Terjebak
80
Menolong Ghevin
81
Ghevin Dibawa Ke Rumah Sakit
82
Rumah Sakit
83
Melihat Keadaan Ghevin
84
Kesimpulan Ghevin
85
Rani Pamit
86
Martin Datang
87
Ungkapan Martin
88
Will you be my girlfriend?
89
Hallo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!