👦 : Hai... Lama tak bersapa...
^^^👩 : Juga... Maaf soalnya aku begitu sibuk bulan ini. Bagaimana kabar kamu?^^^
👦 : Kabar baik. Apa ada yg terjadi dalam 1 bulan ini?
^^^👩 : Seperti biasa, hanya tugas sekolah yg tak pernah absen. Bagaimana denganmu?^^^
👦 : Seperti kamu juga, semuanya terlihat biasa. Jangan terlalu fokus belajar, pikirkan juga kesehatan kamu.
^^^👩 : Bagaimana aku tidak fokus, ada yg ingin aku capai.^^^
👦 : Aku tau, tapi ingat juga kesehatan kamu. Memangnya Ayah kamu belum berubah juga?
^^^👩 : Belum, itu makanya aku ingin berprestasi agar bisa pergi jauh.^^^
👦 : Apapun keputusan kamu, aku akan selalu mendukung kamu.
^^^👩 : Makasih, kamu memang selalu mengerti aku. Kamu juga harus tetap sehat. Hingga saatnya nanti kita akan bertemu.^^^
👦 : Ya, aku akan tetap sehat untuk kamu. Aku selalu menantikan pertemuan kita.
^^^👩 : Baiklah... Udah dulu ya, aku mau istrhat. Sampai jumpa dibulan yg akan datang. Bye...^^^
👦 : Semoga mimpi indah. Aku tunggu kabar kamu bulan depan. Bye...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Sudah?" Tanya Angga pada tunangannya Calista.
"Hmmm...."
"Ya udah kita berangkat sekarang. Kami pergi ya Pa." Salim Angga pada Lucas papa mertuanya dan diikuti oleh Calista menyalin tangan Ayahnya. "Bye - bye Ayah." Pamit Calista dan mencium pipi Ayahnya.
Diparkiran sekolah masih dalam mobil...
"Kamu sudah belajar?" Tanya Angga yg mengetahui jika Calista ada ujian pada hari ini.
"Sudah" Jawab Calista singkat.
"Ya sudah semangat sayang, semoga hasilnya memuaskan." Angga pun mengelus rambut panjang Calista dan mencium pipinya. Kebiasaan Angga setiap paginya pada Calista sebelum keluar dari mobil.
"Hmmm... Makasih Ngga... Yuk..." Ajak Calista keluar dari mobil dan mereka pun menuju kelas mereka masing-masing.
Pelajaran pun berlangsung seperti biasanya. Tak ada perubahan. Hanya saja Calista telah menyelesaikan ujiannya dan benar saja nilainya sangatlah memuaskan. Begitu banyak yg mendambakan Calista, tapi sayangnya dia sudah bertunangan dengan Angga murid laki - laki yg tertampan juga. Tapi buat para cowok sih masih ada kesempatan buat mendapatkan Queen, walaupun Queen dekat dengan Sebastian anggota geng Mafia.
Pesan Masuk :
Ngga hari ini pulang sendiri ya, aku mau singgah ke toko buku.
Pesan Terkirim :
Ya udah, hati - hati. Kabari jika mau dijemput.
Pesan Masuk :
Ya...
Angga pun melajukan mobilnya hingga keluar meninggalkan pekarangan sekolah mereka. Ia menghidupkan musik untuk menemani kesunyian dirinya. Hingga tiba dipersimpangan, Angga pun hendak berbelok tapi sialnya ada mobil yg melaju kenyang kearahnya. Ia pun berusaha hendak menghindari dan berhasil mengerem disamping pohon dipinggir jalan.
Bugh....
"Sialan bang*at..." Maki Angga dan hendak mengejar mobil yg berlawanan tadi. Tapi ia tidak melihat tanda - tanda mobil itu lagi. Ia hanya melihat seorang gadis yg terluka duduk diatas aspal.
Ia pun memundurkan mobilnya hingga berada disamping gadis itu.
Hikz....hikz... sakit.... Daddy..... Hikz....hikz...
"Mana yg sakit?" Ucap Angga pada gadis yg terluka setelah turun dari mobil.
"Semuanya.... Hikz....hikz...." Walaupun yg terluka hanya kedua lutut dan telapak tangan.
Tanpa bertanya kembali, Angga pun mengangkat tubuh gadis itu dan membawanya ke rumah sakit keluarga mereka.
"Angga.... Makasih ya dan Maaf" Ucap Queen tertunduk karena merasa malu pada Angga. Ya gadis yg ditolong oleh Angga tadi adalah Queen.
Bagaimana tidak malu, pada saat dibersihkan Queen menjerit histeris dan memeluk Angga dengan erat.
"Hmm...." Jawab Angga dan hendak berlalu.
"Angga tunggu.... Kamu mau kemana?" Cegah Queen memegang tangan Angga.
"Pulang. Aku masih ada urusan. Kamu pulanglah sendiri."
"Bentar..." Queen pun mengambil plester didalam tasnya dan hendak menempelkannya di kening Angga.
"Kamu mau apa?" Ketus Angga
"Kamu juga terluka, aku hanya ingin menempelkan ini. Anggap aja biar kita impas, karena kamu juga sudah membawa aku berobat." Ucap Queen dan Angga pun akhirnya pasrah.
Dan setelah itu mereka pun berpisah di rumah sakit.
*******
"Hallo Lis... Aku udah didepan." Ucap Angga pada Calista pada saat panggilan terhubung.
"Aku akan datang". Jawab Calista dan langsung mematikan panggilan.
Calista pun turun dan menghampiri mobil Angga yg terparkir didepan toko buku. Ketika dia hendak naik, dia melihat ada goresan disamping depan mobil.
Calista yg penasaran pun segera menanyakan perihal itu kepada Angga setelah memasang sabuk pengaman di badannya. "Kenapa mobil bisa lecet?"
"Aku ingin menghindari, tapi untungnya hanya lecet sedikit saja."
"Siapa yg berani mencari masalah sama kamu?" Tanya Calista tak terima jika ada yg ingin mencoba mencelakai Angga.
"Nanti kita cari tau. Aku yakin dia sengaja ingin mencelakai aku."
"Kita lihat aja nanti, akan aku habisi mereka yg sudah mencari masalah dengan kamu." Geram Calista.
Angga yg melihat Calista geram pun hanya bisa tersenyum. Ya, dia jarang mendapatkan perhatian Calista. Tunangannya yg begitu dingin dan cuek. Tapi dia suka, karena otomatis tidak ada laki - laki yg dekat dengan tunangannya kecuali dirinya.
"Lalu apa kamu terluka?" Kembali Calista bertanya dan melihat setiap diri Angga.
"Hanya luka sedikit". Ucap Angga dan memperlihatkan kening kanannya yg sudah di plester.
" Darimana kamu mendapatkan plester ini? Aku yakin kamu tidak kerumah sakit." Selidik Calista.
"Ia ia aku memang tidak ke rumah sakit. Tapi bohong...." Hahaha kekeh Angga. "Awh..." ringis Angga yg mendapatkan pukulan dari Calista.
"Orang serius ngga...."
"Ini dari Queen kawan sebangku aku, anak pindahan kemarin."
"Kok kalian bisa sama?" Bentak Calista tanpa sadar.
"Kamu cemburu?" Goda Angga
"Kenapa aku cemburu?"
"Mana tau, kamu cemburu dengan dia. Tapi tenang saja hanya kamu dihati aku. Hahaha"
"Gak ya. Cepat ceritain..." Desak Calista.
Akhirnya Angga pun menceritakan tentang kejadian tadi pada saat dirinya menemukan Queen dan membawanya hingga ke rumah sakit.
"Kamu gak takut waktu kerumah sakit?" Tanya Calista hati - hati.
Ya Calista cukup tau jika Angga sangat takut dengan Rumah Sakit. Dia mempunyai trauma yg cukup dalam. Biasanya dia akan dirawat dikamarnya sendiri jika memang benar - benar dibutuhkan.
"Ntahlah, rasanya aku seperti biasa saja. Tak ada rasa takut dan hal yg menyeramkan yg menghantui aku." Tutur Angga yg sempat berpikir mengapa dia tidak takut ke rumah sakit pada saat bersama Queen.
"Bagus dong, semoga kamu bisa sembuh dari trauma kamu."
"Hmmm... semoga saja."
(Kamu harus sembuh Ngga, gak selamanya kamu terkurung dalam trauma kamu. Kamu berhak sembuh. Kita gak tau kedepannya bagaimana. Tidak selamanya kamu bisa menghindari Rumah Sakit terus. Ada saatnya kamu harus melawan rasa takut kamu. Aku yakin kamu bisa. Queen aku jadi penasaran sama kamu) Batin Calista.
Happy Reading guys.... Makasih udah mampir.
Jangan Lupa Rate (⭐), Favorite (❤️), Like (👍), komentar (💬) serta votenya ya reader....
Salam hangat dari Author. Semoga kalian suka ya guys.... Terimakasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
HIATUS
Like 💞 like 💞 like 💞
2021-03-17
1
ARSY ALFAZZA
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
2021-03-16
1
Je Moeljani
Annyeong👋👋👋
✓mampir lagi
✓2 like
Sukses dan selalu semangat ya kakak Author❤️❤️❤️
Jangan lupa dukung karyaku ya..
Gomawo🙏🙏🙏
From 'Hope for Happy Ending'
2021-02-23
2