Bicara

“Hai!” sapanya tanpa canggung.

Saat ini kami sedang berada di restoran dekat kantor. Hanya berdua tanpa ditemani Riando, laki-laki itu beralasan harus segera menjemput anak-anaknya di TK yang aku tahu hanya sebagai alasan saja karena Yesil pasti sudah menjemput mereka. Selama ini yang menjemput anak-anak adalah istri Riando.

“Halo,” sapaku seadanya. Tanpa senyum.

“Kamu udah banyak berubah ya!” komentarnya.

“Ya, 6 tahun sudah cukup lama,” balasku.

“Re, maaf,” tuturnya sambil mencoba menatap mataku.

Sementara itu yang kulakukan adalah menghindari tatapan itu.

“Setelah sekian lama, ucapan maafnya baru kesampaian ya?” ucapku dengan nada mengejek.

“Re,” sahutnya sambil hendak meraih jemariku namun aku segera menarik tanganku dari atas meja.

“Gue bukan Mas Chrisye yang dengan rela menyanyikan lagu pergilah kasih. Gue Alysia Mareana yang pernah lo tinggalin pas lagi sayang-sayangnya!” tekanku.

Dia hanya tertawa melihatku yang sepertinya sudah ingin meledak.

“Satu hal yang aku sadari yang tidak berubah dari kamu adalah kamu yang selalu jujur dengan apa yang kamu rasakan!”

“Biasa aja! Bdw masih ada yang diomongin nggak? Gue udah mau masuk ngantor lagi!”

Aku melihat pergelangan tangan kiriku dan mengintip waktu di sana.

“Kamu mau jadi jodoh Aku? Jodoh 16 hari.”

Aku melongo mendengar ucapannya. Jodoh katanya? Nggak waras.

“Jodoh? Tahu apa lo soal jodoh? Jangan ngawur!”

“Aku punya waktu 16 hari untuk yakinin kamu kalau sebenarnya aku itu tulus dan masih cinta sama kamu.”

“Ngaco lo!”

Karena tidak ingin mendengar lebih lanjut perkataan itu, aku memilih keluar dan meninggalkan dia di sana

***

Mungkin kalian akan berpikir bahwa aku ini adalah jenis perempuan sombong serta munafik yang lebih mementing imagenya di depan mantan. Tapi kalau kalian tahu masa lalu kami yang begitu menyakitkan, aku rasa kalian akan berubah pikiran tentang pandangan kalian tentangku.

Ya, aku hanyalah Seolah Alysia Mareana, perempuan yang memiliki bekas luka di hati yang sampa sekarang masih coba ku sembuhkan.

“Gimana Al? Lo masih tertarik sama Bagas kan?” tanya Riando saat aku baru saja keluar dari lift kantor dan mulai melangkah menuju meja kerjaku.

“Jangan ngomong dulu Ri! Gue masih dalam mode emosi sama lo!” sentakku sembari melemparkan bokong di atas kursi putar berwarna abu-abu milik kantor.

“Ih malas gue kalau lo udah kayak gini!”

Aku masih dapat mendengar dengan jelas ucapannya dengan nada sedikit kesal, yang akhirnya membuatku bingung, harusnya aku yang kesal kan? Laki-laki itu memilih tidak melanjutkan diri untuk memaksaku menceritakan apa yang terjadi dengan pertemuanku bersama Bagas.

“Alma!” Panggilan Bu Yesi, sekertaris Pak Yonatan CEO tempatku bekerja membuatku langsung tersentak dan dengan cepat berdiri.

“Iya bu!” jawabku.

“Ke ruangan pa Yonatan, Beliau ingin melihat kamu sebelum dia bekerja,” ucap Bu Yesi yang lantas langsung membulatkan mata.

“Sono Al! Calon Suami lo rindu!” ejek Tania yang meja kerjanya berada di samping kananku.

Oke, sudah menjadi rahasia umum kalau Anak dari pemilik perusahaan tempatku mencari lembar demi lembar rupiah itu tertarik padaku. Seisi kantor sudah tahu itu dan aku bukannya sok jual mahal atau apalah tapi faktanya aku tidak tertarik dengan dia atau bahkan menjalin sebuah hubungan serius dengannya. Ditambah skandalnya bersama salah satu artis yang membuatku semakin tidak ingin, dunia kami sangat berbeda. Aku orangnya tertutup sementara pak Yonatan yang sudah terbiasa dengan blits kamera.

Aku tidak akan munafik untuk memuji ketampanannya, dia sangat tampan tapi sekali lagi aku tidak tertarik.

“Al cepat, sebelum dia benar-benar ngamuk dan kita-kita yang dapet imbasnya,” seru Riando di ujung sana. Sialan memang sahabatku yang satu itu.

“Iya!” tuturku dengan nada super datar.

***

Aku memasuki ruangan itu setelah mendapatkan perintah dari dalam sana untuk masuk.

“Kenapa lama?” tanyanya dengan nada super jutek yang sudah sangat familiar.

“Maaf Pak saya tadi harus ke toilet sebentar sebelum menuju ke sini,” kilah dengan nada super sopan mencegah agar bos tampanku itu tidak akan tersinggung yang parahnya akan membuat seisi kantor kena imbasnya.

“Ya sudah tidak apa-apa, kamu makan siang ini sudah ada janji?” tanyanya dengan wajah serius sembari melepaskan kacamata minusnya.

“Ehm sepertinya sudah pak!” jawabku sambil memikirkan alasan apa yang akan kugunakan kali ini.

“Sepertinya?”

Pak Yonatan mengangkat alis sebelah kirinya sambil menatapku intens, sementara aku hanya memegang tengkuk dan mencoba untuk tidak salah tingkah.

“Eh iya pak!” sergahku cepat.

“Sama siapa?”

“Pacar saya!” Entah kebodohan apa yang terjadi dalam kepalaku yang pasti aku sepertinya barus saja menggali kuburanku sendiri.

“KAMU PUNYA PACAR?!”

Laki-laki itu berteriak di depanku sambil berdiri seolah baru saja menerima berita buruk tentang perusahaannya seperti saham turun atau ada korupsi dan pengkhianat, sepertinya dia terlihat lebih parah dari itu sekarang.

“iya pak!” jawabku penuh penekanan dengan pandangan super serius.

“Siapa namanya?”

Urusannya sama bapak apa? Ingin sekali aku melontarkan ucapan itu namun aku masih sayang posisiku di sini membuatku mendapatkan gaji yang cukup dan tak akan membuatku terlunta-lunta di jalan.

Aku masih mencoba memikirkan nama untuk pacar bayangan yang sedang ku bicangkan bersama pak Yonatan.

“BAGAS ADIPUTRA.”

Sepertinya aku sudah gila.

Terpopuler

Comments

pixie

pixie

wkwkwkwk...nyebut mantan ...

2023-06-03

0

Rina Fachyuliani

Rina Fachyuliani

baru nemu bacaan yg sdh lama ada tp baru dibaca aku suka seperti aku baca cerpen dimajalah aneka yess

2023-03-21

0

Nur hikmah

Nur hikmah

haaaaaaaaah....kty g msu....eeh trnyta d sebuty pcar.....gila nih......uuh kejebk

2022-01-26

0

lihat semua
Episodes
1 Setelah Sekian Lama
2 Bicara
3 Pacar?
4 Nekat
5 Apa yang dia sembunyikan?
6 Masalah Undangan
7 Persiapan
8 Rencana Balas Dendam
9 Pesan Misterius
10 Teman Lama?
11 CLMK (Cinta Lama Memaksa Kembali)
12 Perihal Pemborosan
13 Wedding
14 Perihal Malam Pertama
15 Honeymoon 1
16 Americano Palsu
17 Sianida?
18 Tentang Pak Yonatan
19 Murka
20 Panik
21 Siapa Wanita Itu?
22 Khawatir
23 Rumit
24 Sakit dan Kecewa
25 Niat
26 Kenangan
27 Andrew
28 Rencana
29 Adik Untuk William?
30 Program Pembuatan Bayi
31 Dikurung
32 Isi Bayi
33 Tespack
34 Tiba-Tiba
35 Klarifikasi
36 Keputusan?
37 Rumah Sakit
38 Dokter Sayang
39 Lanjutkan!
40 Rahasia Baru?
41 Rencana Ganesa
42 Perihal CCTV
43 Tentang Separuh 6 Tahun Lalu
44 Menemui Dokter Marko
45 Versi Lain
46 Perkara Bakso Lava
47 Terungkap
48 Antara Aku kamu dan Sebuah Perpisahan?
49 Jumpa Pers
50 Kesal
51 Masih Cinta?
52 Masalah Tidur Bersama
53 Masalah Baru?
54 Alma dan Supir Baru
55 Siapa Dia?
56 Gajah Duduk
57 Naik Jabatan
58 Tirta
59 Pertengkaran
60 Hasil Sidang
61 Cemburu Akut
62 Penyelidikan
63 Tulang
64 Masalah Tante Yelna
65 Pengumuman
66 Bolu Kukus
67 Pura-pura
68 Penguntit Amatir
69 Tentang Cek Kandungan
70 Makam William
71 Diculik?
72 Siapa Dia?
73 Kehilangan
74 Sebuah Keinginan
75 Mimpi?
76 Kesempatan?
77 Pemakaman
78 Rencana Bikin Anak
79 Gagal
80 Alasan Mama dan Papa
81 Penggoda
82 Kisah Antam
83 Pergi Tanpa Izin
84 Surat
85 PENGUMUMAN!
86 Rencana Bulan Madu Kedua
87 Bulan Madu
88 Bulan Madu (2)
89 Hubungan Natheli dan Bagas
90 Anggota Baru
91 Sebuah Akhir (End)
92 Terima Kasih Pembaca
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Setelah Sekian Lama
2
Bicara
3
Pacar?
4
Nekat
5
Apa yang dia sembunyikan?
6
Masalah Undangan
7
Persiapan
8
Rencana Balas Dendam
9
Pesan Misterius
10
Teman Lama?
11
CLMK (Cinta Lama Memaksa Kembali)
12
Perihal Pemborosan
13
Wedding
14
Perihal Malam Pertama
15
Honeymoon 1
16
Americano Palsu
17
Sianida?
18
Tentang Pak Yonatan
19
Murka
20
Panik
21
Siapa Wanita Itu?
22
Khawatir
23
Rumit
24
Sakit dan Kecewa
25
Niat
26
Kenangan
27
Andrew
28
Rencana
29
Adik Untuk William?
30
Program Pembuatan Bayi
31
Dikurung
32
Isi Bayi
33
Tespack
34
Tiba-Tiba
35
Klarifikasi
36
Keputusan?
37
Rumah Sakit
38
Dokter Sayang
39
Lanjutkan!
40
Rahasia Baru?
41
Rencana Ganesa
42
Perihal CCTV
43
Tentang Separuh 6 Tahun Lalu
44
Menemui Dokter Marko
45
Versi Lain
46
Perkara Bakso Lava
47
Terungkap
48
Antara Aku kamu dan Sebuah Perpisahan?
49
Jumpa Pers
50
Kesal
51
Masih Cinta?
52
Masalah Tidur Bersama
53
Masalah Baru?
54
Alma dan Supir Baru
55
Siapa Dia?
56
Gajah Duduk
57
Naik Jabatan
58
Tirta
59
Pertengkaran
60
Hasil Sidang
61
Cemburu Akut
62
Penyelidikan
63
Tulang
64
Masalah Tante Yelna
65
Pengumuman
66
Bolu Kukus
67
Pura-pura
68
Penguntit Amatir
69
Tentang Cek Kandungan
70
Makam William
71
Diculik?
72
Siapa Dia?
73
Kehilangan
74
Sebuah Keinginan
75
Mimpi?
76
Kesempatan?
77
Pemakaman
78
Rencana Bikin Anak
79
Gagal
80
Alasan Mama dan Papa
81
Penggoda
82
Kisah Antam
83
Pergi Tanpa Izin
84
Surat
85
PENGUMUMAN!
86
Rencana Bulan Madu Kedua
87
Bulan Madu
88
Bulan Madu (2)
89
Hubungan Natheli dan Bagas
90
Anggota Baru
91
Sebuah Akhir (End)
92
Terima Kasih Pembaca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!