...Semakin kami dihukum bukannya jera kami akan semakin merajalela....
...______________________...
"Tu wa ga pat!"
"Mainkan!"
"Kala ku pandang kerlip bintang nan jauh disana...teoret teroret..." Marsya mulai mengeluarkan suaranya sesuai dengan lirik lagu yang tengah viral di aplikasi tiktok berjudul 'kopi dangdut'. Dengan menggunakan gagang sapu sebagai mic.
"Sayup ku dengar melodi cinta yang menggemaaa hobah hobah hobahhh.." sambung Karin dengan menggunakan kemoceng sebagai mic.
"Terasa kembali gelora jiwa mudaku, tarik mang..." lanjut Qinan dengan sebatang spidol sebagai micnya.
"Karna tersentuh, alunan lagu, semerdu kopi dangduttt!!!" ucap mereka bertiga berbarengan.
"Hobaaaahhhhh!!"
Sedangkan dua teman lainnya yaitu Fani dan Laras tengah menarik saweran sambil berjoged ria diantara para murid laki-laki yang berjodet mengikuti alunan lagu para biduan abal-abal yaitu Marsya, Kiran, dan juga Qinan.
Marsya, Kiran, dan Qinan. Ketiga gadis itu berdiri sambil berjodet ria diatas meja yang telah di susun sedemikian rupa hingga membentuk sebuah panggung mini. Mereka bernyanyi dengan semangat yang berkobar-kobar menggunakan alat-alat kebersihan alakadarnya yang telah disulap menjadi sebuah mic.
Kosongnya jam pelajaran menjadi kesempatan empuk bagi Marsya dan kawan-kawan geng mininya untuk mengadakan konser dadakan. Bahkan Marsya telah mengundang anggota gengnya yang berasal dari kelas lain untuk turut menghadiri acara konser dadakan yang mereka berlima buat. Banyak juga para murid-murid lain yang berasal dari kelas bawah maupun kelas atas yang ikut berpartisipasi terutama para murid laki-laki yang sudah ikut-ikutan berjoget ria dibawah panggung dadakan. Sekarang kelas XI IPS'2 terasa penuh sesak diisi para siswa lain yang tengah menyaksikan acara konser dadakan, Ada yang pura-pura menyawer dan ada pula yang menggunakan uang asli bergambarkan imam bonjol ataupun kapitan pattimura. Ada juga yang berperan sebagai penonton yang berjoget ria dibawah dan ada juga yang bertugas sebagai anggota keamanan bagi tiga biduan dadakan dari dorongan dan desakan dari para murid-murid yang tengah berjoget ria. Pada bagian keamanan ini didominasi oleh anggota Orion yang berada di kelas X IPS'2 yang juga turut ikut serta berjoget di bagian atas panggung bersama tiga biduan abal- abal tersebut.
Suara hentakan demi hentakan dari meja dan kursi yang dipukul membentuk irama sebagai pengiring dan penambah kebisingan kelas XI IPS'2 tersebut, disusul juga dengan sorakan dan siulan yang saling sahut-menyahut menjadikan suasana kelas yang harusnya tenang, damai, dan sejahtera berubah menjadi kacau balau seperti pasar yang tak terawat dan terkesan amburadul.
"Semakin hangat bagai ciuman yang pertama..." Kiran bergoyang ala-ala biduan dangdut profesional sembari menerima saweran yang diberikan oleh Raju.
"Detak jantungku..." nyanyian Marsya terhenti ketika Bu Bunga sang guru killer berteriak.
"Astaghfirulohaladzim, kalian semua BERHENTII!!!"
Seorang guru perempuan berkerudung maroon dengan postur tubuh gempalnya tengah menatap tajam ke arah kumpulan para siswa bobrok. Seketika semua murid langsung berhenti dan kembali ke tempat duduk mereka masing-masing. Duduk dengan kedua tangan bersedekap di atas meja bak seorang murid teladan. Mereka meninggalkan 3 biduan abal-abal dan 2 orang penarik saweran yang masih mematung di atas panggung dadakan yang mereka buat. Menatap bu Bunga dengan cengiran tanpa dosa mereka.
Mereka tengah bertatapan dengan guru paling killer di SMA Respati. Guru yang dikenal galak, cerewet, dan paling tidak disukai kehadirannya di kelas.
"Eh ibu, ada perlu apa ibu guru yang terhormat datang kemari?" sapa Marsya dengan tingkat kesopanannya yang dibawah kerak bumi seraya melambaikan tangan, sok asik.
"Aduh hamba jadi tersandung eh tersanjung maksudnya, karena bu Bunga sudah berkenan mampir ke kediaman kelas kami yang tak seberapa ini," Qinan, gadis itu mengedarkan pandangan matanya menyusuri seisi ruangan lalu kembali menatap ke arah guru itu.
Bu Bunga menggeleng-gelengkan kepalanya sembari berkacak pinggang menatap tajam kelima gadis yang selalu menjadi biang kerok dari semua kerusuhan yang terjadi di SMA Respati sekaligus sebagai penyumbang piala kejuaraan yang membanggakan untuk sekolah ini. Terutama Marsya yang digadang-gadang menjadi ketua komplotan tersebut. Setiap ada kerusuhan, selalu saja mereka berlima yang menjadi akar masalahnya setelah anggota anak Orion pastinya.
"Ih ibu kok memandang daku sepeti itu sih? Entar kalo baper gimana? Ibu mau tanggung jawab nyariin saya pacar?" tanya Marsya dengan tanpa bebannya.
"Diam kamu Marsya!" bentak bu Bunga marah. "Turun kalian!" suruhnya.
Ketiga gadis itu menurut patuh kemudian mereka turun dari panggung dengan hati-hati lalu berdiri menyejajari kedua tamannya yaitu Fani dan Laras.
Bu Bunga sudah sangat geram kepada keliama murid bobrok dihadapannya kini. Ia sudah tak tau lagi harus bersikap seperti apa menghadapi tingkah murid bengalnya itu. Sudah sering kali dihukum namun tak kunjung memberikan efek jera kepada mereka. Bahkan bukannya jera mala semakin merajalela.
Bahkan Marsya pernah berkata bahwa, semakin kami dihukum bukannya jera kami akan semakin merajalela.
Bahkan guru-guru yang lain termasuk pak kepala sekolah pun sudah angkat tangan. Mereka sudah tak mau lagi mengurusinya, mau di DO tapi mereka banyak menyumbang piala kejuaraan. Jadi lebih baik membiarkannya berbuat sesuka hati mereka, diberikan hukuman pun juga percuma. Gak ngefek istilah kerennya.
Bu Bunga menghembuskan napas untuk meredam emosinya yang sudah naik ke ubun-ubun. "Kalian sekarang harus membereskan kelas ini sekarang juga, saya mau sebelum saya kembali ke kelas, kelas ini harus sudah bersih dan rapi!" ucapnya lalu beranjak melangkah keluar dari kelas.
"Baik bu," ucap kelimanya kompak tanpa aba-aba.
"Dan untuk kalian, kerjakan tugas Bahasa Indonesia halaman 124. Bu Dina tidak bisa hadir dan tugas wajib untuk dikumpulkan besok!"
"Baik bu.." jawab mereka serempak seraya membuka buku paket dan mulai mengerjakan tugas tanpa adanya protes sedikit pun.
Tatapan bu Bunga kembali terarah kepada kelima siswa yang tengah merapikan meja dan kursi-kursi. Ia menatapnya dengan bergiliran. Dengan tatapan horornya tak membuat kelima gadis itu takut sedikit pun.
Bu Bunga keluar sembari menggeleng-gelengkan kepalanya berulang-ulang. ia heran mengapa murid berprestasi dan berbakat bisa menjadi murid pembuat onar di sekolah. Bahkan mereka sudah tercantum dalam daftar murid-murid bengal yang tak tahu aturan sama sekali.
********
Ada beberapa hal yang membuat siswa mengantuk dikelas, yang pertama semalam mereka begadang, kedua suara guru yang mengajar kelewat lembut sehingga mirip nyanyian atau dongeng pengantar tidur, dan yang terakhir karena pelajaran yang tidak disukai berlangsung sangat membosankan.
Dan itulah yang tengah dialami Marsya dan kawan-kawannya saat ini. Rasanya ia ingin menempatkan tubuhnya di kasur UKS sekolah, matanya seakan tak kuat untuk dibiarkan terbuka. Dan ini semua karna ulah cewek yang duduk disampingnya, gara-gara Qinan ia harus rela jam tidurnya diambil semalam hanya untuk mendengarkan curhatan tak penting dari Qinan.
Angin sepoi berhembus masuk lewat ventilasi dan jendela yang berada di sampingnya cukup membuat Marsya tergiur untuk tertidur dengan lelapnya waktu itu juga. Ekor matanya yang tajam tak sengaja melirik ke arah belakang, ada seseorang yang tengah tertidur pulas disana dengan earphone yang menyumpal kedua telinganya. Marsya memandang seraya menggeleng-gelengkan kepalanya takjub. Tidur di jam pelajaran bu Bunga? Nyali cewek itu oke juga.
Dengan jahilnya Marsya mendorong bangkunya hingga mengenai meja Karin. Sontak hal itu membuat sang pemilik meja kaget dan terbangun dari tidur pulasnya. "Maaf bu, maafin saya, saya nggak ada niatan tidur di kelas bu," perkataan Kiran pun spontan membuat seisi kelas hening di buatnya. Bu Bunga yang tengah menulis berbagai rumus aljabar di papan tulis pun berbalik, menatapnya marah.
"Ooh jadi sedari tadi saya menjelaskan pelajaran kamu malah enak-enakan tidur di kelas Kiran?" telihat Kiran meneguk salivanya dengan susah payah. Marsya tekekeh begitupun dengan Laras, Fani, dan Qinan. Mereka beempat mendapat delikan mata tajam dari cewek berambut sebahu yang dikenal tomboy itu. Mata cewek itu serasa ingin menyayat keempatnya dan mengatakan 'temen sialan lo pada!'
"Anu bu, gimana yah?"
"Gimana-gimana apanya? Sekarang kamu keluar dan ajak Marsya kawan kamu juga!" perintah bu Bunga sambil menatap tajam ke arah Kiran dan Marsya secara bergantian.
Yang tadinya Kiran merasa jengkel, kini cewek berkepribadian cowok itu tersenyum penuh kemenangan. "Kamu pasti sama sekali nggak dengerin apa yang ibu jelasin barusan kan Marsya? Kiran juga, kamu dari tadi nyengir terus, seakan-akan saya itu lagi ngelawak bukannya ngajar!"
"Namanya juga lagi jatuh cinta bu, pastinya lagi berbunga-bunga gitu. Jadi maklumin aja bu!" ucap Fani.
"Fani! Lo apa-apaan sih." Kiran tak terima lalu ia bangun dari duduknya dan menjambak rambut Fina. Sedangkan Laras dan Qinan membantu membela Fina dengan menjambak balik rambut Kiran. Dan pertengkaran pun akhirnya terjadi, keempat cewek itu saling menjambak.
"Aduh kenapa kalian jadi berantem, keluar sana, jangan ganggu kelas saya!" sungguh bu Bunga merasa sangat kesusahan menghadapi kelima murid bengal itu, anak-anak yang lain pun tak ada yang berniat melerai, lebih memilih dalam mode diam seraya memilih jagoan mereka masing-masing.
"KIRAN, MARSYA, FANI, LARAS, DAN KAMU JUGA QINAN, KELUAR!"
Cewek-cewek yang saling adu jambak tadi akhirnya akhirnya mulai melepaskan jambakannya satu sama lain. Kemudian memilih berjalan keluar mengikuti Marsya. Dan sepersekian detik berikutnya setelah keluar dari kelas, tawa keras mereka terdengar menggelegar dimana-mana. Cara seperti itu mampu membuat mereka keluar dari kelas. Sekarang mereka tengah berjalan melewati koridor sekolah menuju UKS untuk menyambung kegiatan tidur pulas mereka yang sempat tertunda.
...√...
Bersambung...
Wajib vote, like, dan komen ya!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
MommyHill💖
/Smirk//Smirk/
2024-02-16
0
🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠
dpt hukuman malah seneng🤣gokil parah
2021-07-21
0
3n!#
hahaha parah
2021-03-12
2