WINKY!

Sesampainya di tempat penginapan para prajurit. Dengan cepat Zhao dan Lin turun dengan membawa tas hitam berisi obat-obatan.

“Ini, pakailah! Supaya cepat sembuh dan bisa berjuang kembali untuk kerajaan kita!” Ujar Lin memberikan beberapa kantong hitam.

“Baik tuan, terima kasih!” Ujarnya menunduk hormat.

Lin hanya mengangguk, belum sempat ia melangkahkan kakinya menjauh. Ia sudah di panggil oleh prajurit.

“Tuan, apakah kelinci ini untuk kami?” tanya nya.

Lin membalikkan badannya, ia Membelalak dan seketika ia merampas kantong hitam yang berisi kelinci itu.

“Enak saja! Ini Winky tak boleh kau makan. Cari saja sendiri hewan buruan mu!” ujar Lin dengan marah.

“Maaf tuan, Apakah Winky itu nama panggilannya?” tanya Tabib Itu.

“Ya, sudah sana! urus saja pekerjaan mu, jangan bawel!” ucapnya dengan tegas.

Tabib itu hanya menunduk dengan jantung yang memompa cepat. Ia menggelengkan kepalanya sebelum mengobati pasien kerajaannya.

...

“Tuan,” panggil Lin menunduk hormat.

“Hm.” jawabnya dengan pelan.

“Berita kekalahan kerajaan sebelah sudah di urus. Saya sebagai asisten anda, mengucapkan selamat untuk berita kemenangan anda tuan.” ujar Lin dengan tersenyum. Setidaknya, usaha selama 3 bulan berlatih tidak sia-sia.

Zhao memperhentikan kegiatannya, ia menatap Lin lalu kembali menundukkan matanya. Ia tersenyum kecil sebagai rasa syukur kepada tuhan.

“Sampaikan berita ini ke para prajurit. Berita istimewa ini akan di adakan pesta di kerajaan besok.” ujar Zhao.

“Baik tuan, saya permisi dulu.”

“Hem..” pungkasnya.

Ia terus melanjutkan aktifitas menulis nya. obat apa saja yang ia butuhkan dan sudah menipis. Ia harus kembali membuatnya, dan bahan-bahannya tentu saja tak semudah itu. Bisa saja melewati lembah, mendaki gunung, berenang hingga ke permukaan danau hanya untuk mendapatkan bahan-bahannya saja.

Keesokan harinya...

Tap Tap Tap...

Wanita itu mengendap-endap.

Sreeett

Pintu di buka, memperlihatkan sosok laki-laki setengah imut dan tampan itu menatap kakaknya.

“Mari masuk! Tidak ada orang yang tau,” jelasnya dengan pelan.

Ia hanya mengangguk, lalu melangkahkan kakinya memasuki area rumahnya.

“Li Zhe, berhenti di tempat!” teriak seorang wanita di belakang nya.

Sontak laki-laki yang merupakan gadis itu membalikkan badannya. Sementara perempuan itu yang ternyata bernama Li Zhe hanya diam di tempatnya.

Langkahan kaki pun semakin dekat, walaupun begitu Li Zhe hanya diam di tempat.

“Kemana kau semalam, Apa kau tidak tau kejadian kemarin malam di rumah, huh?" tanya nya dengan galak. Cocok buat pemeran antagonis di sinetron Indosiar👍.

Li Zhe menggeleng pelan, “Tidak, aku tidak tau.” jawabnya tidak berdaya.

“Bagus, itu mempermudahkan kau untuk di hukum. Bukti cukup kuat, itu menunjukkan kau tidak ada di paviliun! Apa kau tahu, kemarin malam Kasim kerajaan mencari mu! Katakan lah, dimana wajah ku harus di taruh hah?" tanya nya dengan emosi dan kesal. Ia tak melakukan kekerasan kepada Li Zhe, ia hanya ngomel-ngomel. Karena ia tahu, semakin ia memukul Li Zhe. Semakin pula ia akan melakukan kesalahan.

“Nenek, aku hanya pergi mencari Gu mei! Dimana waktu luang ku selain malam hari? Lagi pula, malam hari adalah waktu istirahat ku. Aku mengorbankan waktu ku hanya untuk mencari Gu mei!” ujar Li Zhe dengan kesal.

“Lalu apakah kau mendapatkannya?” tanya nya.

“Tidak, Gu mei kabur.” ucap Li Zhe dengan kecewa.

“Tidak tau di untung kau, ah sudah lah. Pergi ke kamar mu, besok pagi adalah hari pernikahan mu. Siapkan diri mu baik - baik Li Zhe!” jelas neneknya.

“Hm.” ujarnya lalu berjalan dengan cepat melewati neneknya.

Jelas saja ia tak kesal, ia sudah di beritahukan pertama kali ketika ia di jodohkan. Dengan pangeran yang dingin dan tak tau sopan santun. Menjawab orang dengan perilakunya, seolah-olah mulutnya tak ada fungsi.

Semoga saja ia baik, bisa mati aku ketika di hadapannya. Batin Li Zhe ketika mendengar rumor beredar tentang pangeran pertama.

Istana Chang...

Para warga berkumpul, menyisakan lorong di tengah tengah mereka untuk perjalanan seorang pangeran yang telah pulang dari Medan pertempuran. Pangeran Zhang melajukan kuda putihnya dengan pelan.

Para warga melemparkan segenggam bunga mawar kepada pangeran Zhao. Acara itu berlanjut setelah semua warga kerajaan memasuki istana. Kini, pangeran Zhao sedang istirahat setelah melakukan perjalanan panjang.

“Huh,” ucapnya bernafas lega.

“Winky akan tinggal di tempat mu tuan,” Jelas Lin dengan senyuman lebarnya berjalan mendekat ke arah tuannya. Ia membawa sebuah kurungan kecil untuk Winky kesayangannya.

“Kenapa harus di tempat ku? Tempat mu jauh lebih nyaman di banding diri ku. Dan jauh lebih mewah di banding diri ku,” jelas pangeran Zhao.

“Tuan, tempat mu jauh lebih aman. Dan tak ada sembarangan orang yang masuk, sementara di tempat ku. Para prajurit utusan ibu ratu keluar masuk seenaknya.” curhat nya dengan cemberut.

“Baiklah, luka yang kemarin kelinci itu dapatkan belum aku obati. Taruh saja di situ,”

Ia menunjuk sebuah meja kecil, karena burungnya sudah mati. Tempat itu di jadikan Winky untuk bertahan hidup. Li tersenyum begitu meja bundar itu pas untuk kurungan Winky.

“Seseorang meracuni Bird, semoga Winky tak di racuni juga.. ” Li berdoa kepada Dewi setelah Winky di taruh disana.

“Jika sudah selesai, kau bisa pergi. Jangan menganggu ku, aku ingin istirahat.” jelas Zhao.

“Tuan, besok.. ”

Tap Tap Tap

Zhao menatap ke arah genting, seseorang melewati gentingnya dengan cukup cepat. Zhao pun berdiri dan berlari mengejar seseorang yang melewati gentingnya itu.

“Tuan, besok adalah hari pernikahan mu! Jangan keluar.. Ibu ratu melarangnya!!” teriak Li sebelum Zhao benar-benar menghilang dari pengawasannya.

“Akhh, pangeran mengetahui pernikahannya. Tapi tidak dengan harinya! Ibu ratu pasti menyuruh ku untuk mencuci pakaian para pelayan.. ” Li mengacak rambutnya emosi.

Semena-mena ia adalah pangeran, bisa seenaknya? Hei wahai pangeran yang perkasa! bisakah kau tidak melupakan asisten mu ini?

“Jangan jangan aku asisten pungut,” Li menggelengkan kepalanya lalu keluar meninggalkan Winky di kamar tuannya.

Terpopuler

Comments

liliac

liliac

aku gak ngerti tolong jelaskan? hambamu ini butuh penjelasan Raja ku

2022-01-29

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 61 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!