KE PASAR

Maaf kalo di rasa kekurangan kalimat. Kekurangan ketelitian adalah kesalahan terbesar ku, semoga kalian masih bisa mencerna ceritanya❤️.

...

Paviliun anggrek

Li Zhe membuka cadarnya, membuka lipatan rambutnya lalu di biarkan tergerai indah. Ia menaruh tasnya di atas meja, menatap sosok gambar foto di hadapannya.

“ Ibu, aku akan menikah. Bukan kah ini impian mu untuk membuat ku menikah secepatnya? Lihatlah, miris bukan nasib anak mu? Di jodohkan oleh seorang pangeran yang dingin, bahkan wajahnya saja aku tidak tau. ” gumamnya.

Ia menghela nafas sebelum melanjutkan kalimatnya.

“ Tapi tidak apa, aku akan menerima nya walaupun itu tanpa cinta ataupun dengan cinta. Ibu, restui aku. ” Ucap Li Zhe membungkuk hormat atas nama ibunya.

Sebelum ia meninggalkan paviliun, ia sempat berkata..

“ foto kau, hanya akan terpajang disini. Di kamar ini, tiada orang yang berani memindahkannya. Karena kau, adalah permaisuri istana Chen Ming! ”

...

Istana Cheng.

“ Pangeran utama kabur dalam hari pernikahannya! Sebarkan berita ini! Cari pangeran sampai ketemu. ”Seruan pengawal yang sedang berlari sembari membawa obor pun langsung di dengar oleh Devan Choi seorang pangeran yang dingin tapi suka usil.

“ sudah aku duga, pangeran utama tak menyukai gadis itu. Wajahnya pasti jelek, karena itu.. pangeran utama kabur dari pernikahannya. ”

Devan menggelengkan kepalanya di atas genting.

Hap

Seketika tubuh Devan terkejut bukan main, ia menatap pangeran Zhou berdiri di belakangnya. Tangannya merambat memegangi bahunya.

“ pangeran Devan? Pagi hari anda memijak kan kaki di atas genting membuat saya gelisah. Informasi beredar, orang yang mencibir kedudukan istana, lidahnya di potong dan bibirnya di jahit. Saya kira, saya mendengar seseorang mencibir atas nama Pangeran utama.” Ucap pangeran Zhou dengan datar sembari menatap ke arah depan.

“Pangeran Zhou, mari bersulang.” ajak pangeran Devan memberikan segelas wine.

Zhou melirik ke arah Devan yang masih melayangkan tangannya ke udara.

“ Terima kasih pangeran. ” jelas pangeran Zhou menerima pemberian pangeran Devan.

“ Tidak perlu sungkan pangeran Zhou, ku rasa ibu ratu mencari mu. Berita tentang menghilang nya diri mu mungkin membuat seisi istana sibuk. Apakah kau tidak mau menyelesaikannya? ” Tanya pangeran Devan.

“ Ku rasa menikmati hari di atas genting jauh lebih menyenangkan. Boleh bergabung? ” tanya Zhou dengan tatapan mengintimidasi.

“ haha duduk lah pangeran. ” Ucap pangeran Devan.

“ terima kasih. ” ujarnya dengan ramah lalu duduk di samping Devan. Menatap matahari yang semakin terbit menengah dan berada di depan mereka persis.

“ rumor beredar kau akan menikah? Apa kau sudah melihat calon mu? ” Tanya Devan melirik ke arah Zhao yang hanya diam.

“ Aku tidak peduli dengan dirinya, penampilan baik sopan santunnya. Ia pasti hanya seorang gadis yang lugu, tak banyak bicara dan selalu menurut. ” Ujar Zhao.

Di sisi Li Zhe, gadis itu keluar setelah membersihkan diri. Memakai cadarnya untuk pergi ke pasar seorang diri, panas yang menyengat membuatnya harus cepat-cepat sampai ke toko obat.

Tap...Tap...Tap

Gadis itu meraih anak tangga lalu memasukinya. Menatap sekeliling mencari keberadaan orang yang ia kenal.

“ Zhe, kau datang? ”

Seorang pemuda menghampiri Li Zhe, Li Zhe mengangguk cepat sembari tersenyum. Menepuk beberapa kali bahunya dan berkata.

“ Tentu saja aku datang! Ayo, sambut kedatangan ku haha. ” Ujarnya bercanda.

“ Tentu saja, kau adalah tamu istimewa bagi ku! ”

Pemuda itu merangkul Li Zhe, banyak orang yang menatap ke arah mereka berdua. Penampilan Li Zhe dengan cara perilakunya tak sesuai dengan penampilannya. Membuat banyak orang mencibir ke arah Li Zhe seraya wanita murahan.

“ Oh ya Zhe, kau datang kemari tidak izin dengan wanita tua itu? ”

“ Entah lah, rasanya malas berbincang dengan wanita tua itu! ” ujar Li Zhe mengambar meja di depannya.

“ Benarkah? Atau kau takut tidak diizinkan? ” Tanya nya.

“ Haha, kau pandai menebak. Mana obat ku? ”

“ Nih, harga nya hanya 1 koin saja. Mengambil tanaman sheoyu tak mudah yang kau kira. ” ujar nya cemberut.

“ Ya ya, ini 50 perak. Selebihnya menyusul ya! ” Ujar Li Zhe lalu berdiri.

“ Li Zhe, kau mau kemana! ” Teriak pemuda itu.

“ Beli makanan!! ” Teriak Li Zhe.

“ ikut!! Hei kau, jaga toko ini baik-baik. Aku akan pergi terlebih dahulu. ” ujar pemuda itu lalu berlari menyeimbangkan langkah kakinya menyusul Li Zhe.

Beberapa menit kemudian, setelah berlari Li Zhe dan pemuda itu telah sampai di sebuah toko terpencil di antara yang lainnya. Sebuah toko pangsit mie tradisional.

“ Traktir? ” Tanya Li Zhe melirik ke arah pemuda itu.

“ Baiklah, ayo! ” Ujar nya menarik tangan Li Zhe.

Li Zhe terkekeh lalu berteriak.

“ Pangsit mie 2 makan sini Pak Bao!! ” Teriak Li Zhe.

“ Siap Non!! ” Teriaknya.

Pemuda itu hanya menggelengkan kepalanya, lalu menatap ke arah Li Zhe yang bersandar menikmati hembusan angin.

“ Li Zhe, lari mu gesit sekali! Padahal kau seorang perempuan. ” ujar nya mengibaskan bajunya.

“ Memang kenapa kalo aku perempuan? Apa kau lupa, aku di latih oleh kakek ku supaya aku kuat! Tak lemah seperti orang yang di depan ku. ” Ujar Li Zhe mencibir.

“ Li Zhe, kau tak akan meninggalkan aku bukan? ” Tanya nya.

“ Hah? Meninggalkan karena apa? ” Tanya Li Zhe.

“ Kau akan menikah, aku takut kau akan meninggalkan sahabat mu ini.. ” ujarnya dengan sedih.

“ Itu tergantung Kai, tergantung suami ku posesif atau tidak. ” ujar Li Zhe.

“ Li Zhe, pekan hari kau harus datang ke toko ku. Aku mau mengajak mu ke suatu tempat. ” ujar Kai.

“ Kemana? ” Tanya Li Zhe.

“ Rahasia, pokoknya kau harus datang. ” ucap Kai.

“ Baiklah aku akan datang, ” ucap Li Zhe mengangguk.

Tak lama menjelang itu, Pak Bao datang dengan dua pangsit mie di tangannya.

“ Silahkan di nikmati. ” ucap Pak Bao dengan tersenyum.

“ Terima kasih Pak Bao.. ” Ucap Li Zhe dengan tersenyum. Meraih Supit lalu hendak mencoba. Namun tangannya terhenti ketika mendengar keramaian tak jauh dari mereka.

“ Li Zhe, ada apa itu? ” Tanya Kai.

“ Aku tidak tau, mari kita lihat.. ” ujar Li Zhe berjalan mendekati orang-orang yang tengah berkumpul.

Kai menerobos orang-orang diikuti Li Zhe di belakangnya. Ia menatap seorang anak kecil yang tengah duduk di aspal panas dengan jajanan tusuk ditangan.

“ Lihatlah, penjilat ini berani memakan makanan ku! Anak siapa ini hah, harus berganti rugi sebanyak 4 Perak!! Anak tak tau malu. ” Ujar penjual toko itu.

“ sepertinya anak itu kelaparan. ” bisik Kai.

“ Ya kau benar, kasihan sekali anak itu. ” ujar Li Zhe dengan pelan.

“ Kau kasihan? Kenapa tidak menolongnya. ” ucap Kai.

“ Aku.. ”

Li Zhe menatap ke arah Kai lalu menatap ke belakang dan sekeliling. Banyak orang yang berbisik-bisik menatap anak kecil dengan umur 7 tahun itu makan dengan rakus.

Dengan sekali menguap ia sudah mendapatkan 3 jajanan tusuk. Belum habis di makanan dimulutnya, ia kembali memakan makanan lainnya di tangannya. Setelah semuanya habis. Dan menelan makanan terakhir yang ia kunyah, kemudian ia berdiri dan hendak mengambil makanan lagi.

“ Heh, kau mau kemana hah! Bayar dulu makanan ku, kau harus disini sampai orang tua mu datang! ”

Ia menarik dengan kasar tali pengikat pakaian anak kecil itu. Kemudian dirinya mengerutkan dahinya meronta dan berteriak.

“ Akhhh!! Paman tolong lepaskan aku, aku lapar aku tak ingin makanan basi yang kau berikan!! Paman. ” Teriaknya meronta-ronta.

“ Basi? Apakah orang itu memberikan makanan basi secara sengaja? ”

“ Orang itu sungguh tak tahu diri, memberikan makanan basi ke anak kecil yang sedang berkembang. Dasar tak tahu malu. ”

“ Ya ya, pria itu harus di hukum atas tindakannya. Ia bahkan menyiksa anak kecil yang polos. ”

Banyak bisik-bisik yang di dengar Kai dengan Li Zhe, membuat Li Zhe dan Kai saling pandang.

“ li Zhe, ayo kita pergi. ” Ajak Kai.

“ kau ini, kasihan anak laki-laki itu. Apa kau tidak Iba dengan keadaannya yang compang-camping? ” tanya Li Zhe

“ Lalu kita bisa apa? Aku tak bisa berbuat apa-apa, aku tak ada uang! ” ujar Kai.

“ Berikan 10 perak kepada ku. ” Li Zhe menjulur kan tangannya.

“ Apa? Untuk apa? ” Tanya Kai.

“ Berikan. ” ucap Li Zhe mendelik.

“ I-iya baiklah😣 ” Ujar Kai lalu memberikan 10 perak kepada Li Zhe.

“ Kau tunggu disini, lihat aku. Apa yang bisa aku lakukan ke pria itu. ” ujarnya terkekeh dengan sinis.

“ Mengerikan.. ” ujar Kai bergidik ngeri ketika melihat aura hitam dari Li Zhe.

Episodes
Episodes

Updated 61 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!