Tak Seindah Cinta Yang Semestinya
Aku mencarimu di setiap kejauhan, aku memujamu dan berkhayal untuk dapat berbagi bersama denganmu meskipun aku sadar mungkin kau bukan yang terbaik untuk diriku. Begitu pula aku yang terus berharap akan kehadiran dirimu, aku hanya bisa menanti dalam setiap do'a ku akankah kita dapat bertemu ataukah akan berpisah.
Seperti layaknya burung yang berterbangan, aku dan kau berbeda tapi cinta menyatukan, bukan soal asa dan juga penantian namun sebuah rasa tuk berbagi dan memberi tapi sayangnya setiap luka yang terukir bagaikan duri dalam daging yang selalu memberikan ku keputusan asaan namun aku sadar setiap ikatan cinta yang terus terjalin juga seperti layaknya bahtera yang akan terus membuatku berfikir akankah aku terus bertahta di dalam hatimu atau aku hanya teman biasa.
Aku disini masih menanti dalam kesendirian, aku disini masih berharap terhadap ratusan khayalan yang ku buat namun tanpa sengaja setiap hal terukir tanpa sengaja dan membuatku mencoba mencari tentang jati diriku.
Siapakah aku dan harus bagaimana, setiap hal yang terjadi dalam hidupku bagaikan sebuah problema yang membuka mataku dan membawaku tenggelam dalam alam bawah sadarku. Hanya diam dan merenung, tanpa mengucapkan sepatah atau dua patah kata, hanya saja hati ini mencoba melukiskan setiap kisah dalam sebuah secarik kertas.
Biarkan hati yang berbicara dan biarlah semua berusaha mencoba mengartikan setiap kata-kata karena setiap hati hanyalah milik sang pencipta seperti sebuah garis tangan yang juga akan memberikan secercah harapan akan indahnya masa depan, meski ku tahu di dunia ini tak akan ada yang abadi.
Ini hanya sebuah kisah cinta, tapi aku tidak mengerti apa itu cinta?
Ini hanya sebuah cerita, tapi aku tidak mengerti apa itu rasa sayang?
Aku hanya seorang diri bersandar di bawah pohon, sambil berkata aku tak sanggup berkata-kata dengan segala hal yang telah terjadi pada hidupku.
Aku tak mengerti apa itu cinta?
Bisakah kamu ajari aku tentang cinta?
Apakah kamu tahu cinta itu apa?
Jangan biarkan rasa cinta hanya sekedar menggodamu belaka, sementara ini seperti sebuah ego yang membuat aku malu dengan apa yang telah aku pikul sejak lama. Detik demi detik, jam demi jam, seperti memberi aku sebuah jalan di antara hidup dan mati. Aku selalu bertanya akankah kau selalu berada disini di sampingku indah dalam senyum manis di wajahmu.
Aku hanya ingin kamu tersenyum, aku hanya ingin melihatmu bahagia, aku sangat menyayangimu apa adanya. Aku selalu rindu dengan tawa candamu, meski kau terkadang tidak memperdulikan aku sama sekali. Dan bahkan tak menganggap aku ada, atau hanya sekedar pelampiasan di saat kau berduka saja. Jika kau bersedih biarkan aku mendampingi kamu dan selalu menjadi pendengarmu.
Untuk kamu sang pejuang cinta tetaplah merapat di dalam jiwa dengan penuh semangat dan juga hormat, bukan berarti cinta itu hilang dalam genggaman meski si hati tidak jua berkata namun hanya berteriak dalam hati apa aku bisa menjadi bagian dalam kisah hidupmu. Aku hanya bisa terus menulis dengan secerca harapan indah supaya kamu bisa melihat dan membaca setiap tulisan yang aku tulis, semuanya seperti rasa unik aku tidak mampu mengucapkan kata cinta bahkan kata rindu saja aku tak mampu.
Jangan biarkan saat kamu menangis dan merindu bayangkan saja aku selalu ada di dekatmu disampingmu meskipun aku tidak selama selalu berada disana, tapi tetapkanlah dalam hatimu bahwa aku selalu berada didalam hatimu. Walaupun kebersamaan kita mungkin tidak akan terus selalu bersama dan mungkin aku juga belum tentu ada di dalam lubuk hatimu.
Aku tidak mengerti apa itu cinta, tolong ajari aku tentang cinta, tolong ajari aku tentang rasa sayang dan bagaimana untuk bisa mengasihi meski aku bukan siapa-siapa. Dan meskipun aku bukan seseorang yang spesial yang selalu ada untukmu.
Dalam sebuah keheningan dan kesepian malam kau memberikan cahaya penerang dalam lubuk hatimu. Karna aku selalu ada untukmu, meski hubungan kita hanya sebatas teman.
Jujur tatkala jari jemari ini menggoreskan tinta di atas kertas aku merasa seperti berkhayal dan seorang diri, aku hanya bisa terdiam dan tak ingin siapapun mengetahuinya isi hatiku yang paling dalam.
Hari ini hati berbicara tapi bibir hanya diam dan tak mampu mengucapkan apapun, aku mohon cinta beri nafas pada sang hati agar aku bisa terus bersama dengan kehidupan yang sulit ini. Aku akan selalu menjaga rasa ini bersama dengan kerinduan di dalam hati, meski aku hanya bisa melihatmu dari kejauhan tapi aku mohon beri aku kesempatan untuk selalu ada untukmu.
Aku tidak mengerti apa itu cinta, aku juga tidak tahu apa itu rasa cinta. Aku hanya bisa bahagia saat melihat kamu bahagia meski bukan bersamaku, aku sangat suka permen lollipop rasanya manis sekali. Sepertinya sudah menjadi kebiasaanku makan permen Lolly tapi apakah ada hubungannya antara lollipop dengan perasaanku?
Aku rasa semua kisah cinta itu sangat berarti bagi diriku karna selaras dengan jiwa, perasaan dan hati yang terus berbicara akan rasa kebimbangan antara rasa ingin mencinta dicintai.
Aku menantimu disetiap hariku yang pelik dan juga misteri yang membuat ku bertanya dan berangan-angan akan adanya cinta sejati, aku tak tahu dan tak mengenal siapa dirimu. Siapa kamu aku hanya bertanya di setiap malam ku, meski kau datang dalam kehidupanku yang tak menentu.
Sebenarnya rasaku padanya seperti sebuah kekaguman, meski aku sadar bahwa mencintai seseorang bukan berarti kau harus memberikan segenap perasaan mu pada dirinya, karna dia hanya manusia biasa rasanya tak pantas saja jika kita terlalu cinta terhadap suatu makhluk ciptaannya melebihi rasa cinta dan juga kagum kepada sang penciptanya.
Begitu pula dengan benih-benih cintaku padanya yang selalu saja muncul, biarlah semua itu terpupuk dan tersemi layaknya pohon yang selalu kau tanam dan kau sirami dengan rasa cinta dan sayang dengan tulus tanpa ada rasa ingin memiliki. Meski begitu aku juga sadar aku mungkin saja rasa cinta kelak akan menjadi benci, ataupun sebaliknya karena Tuhan sang maha membolak-balikkan isi hati maka dari itu emosi di jiwa juga akan terus terlepas bersamaan dengan senyum di benakku.
"Jangan dipendam dalam hati nanti sakit" Ujarnya
"Kamu kenapa menatapku dengan cara seperti itu?" Ucapku
Aku hanya terkesima melihat wajahnya yang senatural itu, bagaimana bisa aku memberikan cinta padahal aku sendiri tidak tahu apa itu cinta, aku hanya berusaha menyadari bahwa aku mungkin tak berarti untuk dirinya, dan begitu juga setiap hal yang telah terjadi biarlah terbuang dengan sia-sia meski aku berharap suatu saat nanti kelak dia menjadi istriku.
"Aku tak mungkin bersamamu!" Serunya polos dengan matanya yang berurai air mata sampai menguras emosi ku
"Tapi aku mencintaimu" Ucapku
"Cinta apa yang kau punya?" Tanyanya lirih
"Kamu hanya akan membuang-buang waktu berharga mu demi diriku" Ucapnya sambil menghela nafasnya
Aku selalu mengeluh dengan setiap kata-katanya dan begitu pula aku tak sanggup melihat matanya yang indah bak bola yang mungil tapi dia teramat cantik bak bidadari, bagaimana bisa aku melupakan gadis cantik yang menjadi primadona di sekolah.
"Jangan menatapku seperti itu" Ucapnya
"Aku bukanlah orang yang pandai dalam hal cinta tapi aku mampu merasakan setiap getaran cinta yang kau ciptakan untukku" Jawabnya lugas
Kemudian tanpa sadar ada seorang perempuan yang tanpa sengaja mendengar ucapan kami dan menguping di dekat jendela, nampaknya aku lupa menutup pintu hingga suara aku dengan Zidan terdengar sampai keluar.
"Nayara, Lo ngapain disini?" Tanya ku
"Gue cuma.." Jawabnya gugup
Dan kemudian Zidan keluar dan melihat aku yang sedang berbicara dengan Nayara yang tak lain adalah teman sekelas ku.
"Kalian ngapain?" Tanyanya
"Ini tiba-tiba ada temanku!" Jawabku
"Katanya dia mau ngambil buku tugasnya" Jawabku
"Lalu cowok ini siapa Din?" Tanyanya
"Pacar kamu ya?" Tambahnya
"Dia...." aku hanya mematung dengan pertanyaan yang dilontarkan Nayara
Aku memang tak pernah bilang sama dia kalau aku telah berhubungan dengan Zidan yang tak lain adalah Kakak tiriku.
"Sudahlah aku mau pergi dulu" Ujarnya
"Yah gue malah dicuekin" Jawab Nayara polos
Aku pernah dalam suatu hal yang berat dan membuat ku putus asa hingga hampir bunuh diri tapi bagaimana bisa aku lakukan meski berulang kali pun aku tak mampu dan membuatku tak sadar akan siapa diriku, meski dalam kejauhan aku hanya berharap agar aku bisa menjadi apa yang ku harapkan meski semuanya mustahil dan tak mungkin. Dan mungkin saja aku tak sadar bahwa sesungguhnya aku bukan orang yang pantas tuk kau cintai dan juga tuk di harapkan karena aku bukan siapa-siapa.
Aku disini masih menanti dalam kesendirian, aku disini masih berharap terhadap ratusan khayalan yang ku buat namun tanpa sengaja setiap hal terukir tanpa sengaja dan membuatku mencoba mencari tentang jati diriku.
Siapakah aku dan harus bagaimana, setiap hal yang terjadi dalam hidupku bagaikan sebuah problema yang membuka mataku dan membawaku tenggelam dalam alam bawah sadarku. Hanya diam dan merenung, tanpa mengucapkan sepatah atau dua patah kata, hanya saja hati ini mencoba melukiskan setiap kisah dalam sebuah secarik kertas.
Biarkan hati yang berbicara dan biarlah semua berusaha mencoba mengartikan setiap kata-kata karena setiap hati hanyalah milik sang pencipta seperti sebuah garis tangan yang juga akan memberikan secercah harapan akan indahnya masa depan, meski ku tahu di dunia ini tak akan ada yang abadi.
Aku mencarimu di setiap kejauhan, aku memujamu dan berkhayal untuk dapat berbagi bersama denganmu meskipun aku sadar mungkin kau bukan yang terbaik untuk diriku. Begitu pula aku yang terus berharap akan kehadiran dirimu, aku hanya bisa menanti dalam setiap do'a ku akankah kita dapat bertemu ataukah akan berpisah.
Seperti layaknya burung yang berterbangan, aku dan kau berbeda tapi cinta menyatukan, bukan soal asa dan juga penantian namun sebuah rasa tuk berbagi dan memberi tapi sayangnya setiap luka yang terukir bagaikan duri dalam daging yang selalu memberikan ku keputusan asaan namun aku sadar setiap ikatan cinta yang terus terjalin juga seperti layaknya bahtera yang akan terus membuatku berfikir akankah aku terus bertahta di dalam hatimu atau aku hanya teman biasa.
“Semua tak seperti yang diharapkan. Cinta hanya ada dalam mimpi, cinta hanya ada dalam hati, cinta hanya terungkap dari tulisan ini.”
“Kali ini pagi menceritakan tentang dingin malam, tentang kopi yang begadang, dan doa-doa sisa air mata.”
“Ternyata aku masih terlalu mentah untuk mekar bersamamu, aku masih terlalu kanak-kanak untuk mengiringi langkahmu. Untuk lembar-lembar berikutnya, tulislah kisah barumu.”
“Hari kemarin atau esok sama saja dengan hari ini. Duka dan suka menjadi seirama lagu, matahari di luar, matahari dalam hati menyatu dalam kepiluan sukmaku.”
"Ada yang meleleh di ujung kedua mataku, begitu goretan-goretan pena itu selesai kubaca. Ternyata bendungan air mataku tidak terlalu kuat sehingga jebol lagi, meski baru sedikit.”
“Hati ini bergetar kala sepasang manik mata indah itu menatapku. Pandanganku terhalang keindahannya. Sekujur tubuh lemas seketika dan mulai tersadar. Kini kau milik orang lain. Apa daya diri ini? Bukan siapa-siapa yang mencintaimu.”
“Maafkan untuk setiap setiap kata yang kuucap. untuk setiap salah sikap yang kuperbuat kini, aku hanya ingin kamu percaya, hatiku masih tetap milikmu, satu-satunya.”
"Setiap lembaran yang diujikan esok pun seakan menjadi tissue, basah oleh tangis dan tetesan air mata. Terima kasih telah menguji sebelumnya ujian yang sebenarnya."
"Harus jadi apa aku ini supaya dekat denganmu? Jadi angin? Percuma, tak bisa kamu lihat. Jadi air? Percuma, tak bisa kamu genggam. Menjadi sosok nyata cukup membatasiku untuk mencintaimu. Dan kini aku hanya bisa diam ditemani rindu yang murung di relung hati. Menumpahkannya lewat syair untukmu."
“Kalau saja takut adalah wujud rasa, seharusnya aku bisa mencoba menikmatinya. Biarlah ketakutan ini membuatku merasa sakit, membuatku sadar betapa kecil, lemah, dan rapuhnya aku. Biarlah pagi ini takut menemaniku.”
"Segala ruang pada akhirnya akan menemui sunyi dan kekosongannya sendiri. Begitu pun tempat yang kau namai hati."
"Tak ada yang tersisa lagi untukku, selain kenangan-kenangan yang indah bersamamu. Mata indah yang dengannya aku biasa melihat keindahan cinta, mata indah yang dahulu adalah milikku, kini semuanya terasa jauh meninggalkanku."
"Selamat tinggal insan yang kukagumi. Aku akan berlayar di atas aliran air mataku. Semoga kau bahagia, begitu pula denganku."
“Ada denting nada luka yang mengalun sepi di relung hati, bila ingatan akan dirimu hadir mengusik. Telah kucoba melangkah menjauh darimu, melupakan beningnya tatap bola matamu. Sayangnya, aku tak pernah bisa.”
"Ketika itu dirimu di sana. Tak dapat kuraih dengan tanganku. Namun, bayangmu yang hadir dalam khayalan selalu dapat kusentuh dengan ingatanku."
"Habiskan waktu dengannya. Pahami ia. Lalu, berjalanlah ke arah pintu dan katakan padanya untuk pergi karena ini adalah waktumu untuk menyambut kebahagiaan."
“Maafkan aku. Aku sudah meragukan cintamu. Aku sadar bahwa dia tidak pantas untukku. Kini hanya sesal menghampiriku. Sekarang sudah percuma untuk menyesal, karena kau sudah pergi jauh dariku.”
"Aku masih di sini, merawat rindu di tepi sunyi, selalu setia menemani, suka duka cinta ikhlas kujalani. Rasa ini, mengurat nadi menyanubari. Kau selalu indah di hati, rindu temani sepiku."
"Jiwa ini telah mati, tak sedikit pun untukku tersisa. Detak waktu pun berlalu dan perih masih terasa. Dua hati dan dua jiwa tak lagi bicara. Kini yang tertinggal hanya rasa sakit dan duka.”
“Aku rela jika harus memandangimu walau tak sedikitpun tersudut senyum di bibirmu. Aku sanggup jika harus berkali-kali ditampar oleh kata-katamu yang tak pernah mau menerimaku. Aku terima jika kau terus-menerus menyuruhku untuk pergi tinggalkanmu dan jangan pernah kembali.”
Kahlil Gibran pernah berkata bahwa hidup tanpa cinta sama halnya dengan pohon tanpa bunga dan buah. Sayangnya, tidak semua buah terasa manis, beberapa justru terasa asam dan pahit. Seperti cerita cinta, tidak hanya berakhir bahagia, tapi ada juga kisah sedih yang bisa bikin kamu nangis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments