Part 2

Cinta Tak Mengenal Waktu

Pagi hari yang terasa sangat melelahkan ini Widiya menuju sekolah barunya. Tahun ini ia memasuki ajaran baru di jenjang SMA. Widiya belajar mengubah sikap dan sifatnya secara perlahan-lahan. Widiya dari SMP sudah dikenal sangat nakal dan dia seorang ketua geng motor yang banyak meresahkan warga. Walaupun dia seorang cewek dia tetap tidak bisa diatur. Karena itu disebabkan masa lalunya yang pernah disakiti oleh seorang cowok yang hanya memanfaatkan ketenaran Widiya dan kedudukan Widiya di geng motor tersebut. Semua orang tidak berani berurusan dengan Widiya. Widiya sangat ditakuti dikalangan anak motor, dan bahkan para preman semua tunduk di hadapanya.

Walaupun Widiya seorang anak yang sangat bangor, dia bisa menempatkan posisinya. Jika dia ada bersama sahabat kecilnya dia tidak akan berbuat keonaran sama sekali. Tapi jika dia berkumpul dengan teman geng motornya akan berubah 180 derajat.

“Boss gawat, dari laporan teman yang lain pacar Tita selingkuh di dekat markas kita.” Lapor Aji.

“Awasi aja dulu, nanti gue akan kesitu secepatnya. Gue lagi kumpul sama teman SMA gue. Bahaya kalau identitas gue terbongkar di kalangan anak SMA tempat gue sekolah.”

“Baik boss, kita awasi dia.”

“Bagus” Jawab Widiya.

“Widiya ada apa, kok muka lo jadi berubah gitu.” Tanya Dewi

“Gak ada apa-apa. Ehh udah jam segini. Ayo pulang, badan gue capek nih.” Ajak Widiya pada kelima teman barunya yang ia kenal di SMA. “Gue duluan ya. Nanti kalau udah sampai rumah kita calling lagi berenam. Oke”

“Oke Widiya”

Widiyapun langsung bergegas menuju tempat yang ditunjukan Aji kepadanya. Namun di tengah perjalanan Widiya mengontak Tita dan menyuruh bertemu di tempat dimana pacarnya selingkuh dengan cewek lain.

Sampai di tempat kejadian Tita menatap pacarnya dengan geram. Dengan emosi yang meluap Tita menghampiri pacarnya dan langsung dia berhambur kearah pacarnya dengan sangat histeris hebat. Widiya dan anggotanya yang berjumlah 2 orang hanya melihatnya dari arah belakang. Namun pacar Tita menampar pipi Tita dengan kerasnya. Melihat keadaan itu Widiya langsung berlari kearah Tita dan memanggil salah satu anggorta yang sangat setia denganya.

“Aji bawa Tita mundur dari tempat ini. Tempat ini terlalu bahaya untuk Tita seorang.” Kata Widiya sambil menatap pacar Tita dengan geramnya. Sesaat itu juga Widiya menarik kerah baju pacar Tita dengan kasarnya. Hingga beberapa kali ia mencoba melepaskan genggaman tangan Widiya pada kerah bajunya.

“Lo apa-apan hah! Cewek sok jagoan.” Bentak dia.

Dengan tanpa ampun Widiya melemparkan beberapa pukulan keras pada muka pacar Tita. Sedangkan cewek yang jadi selingkuhanya diam dan menatap kejadian tersebut dengan menangis.

“Jangan macam-macam sama gue, Tita sahabat gue dari kecil. Jika lo macem-macem sama dia lo akan berurusan sama gue.” Kata Widiya dengan kerasnya tepat di muka cowok tersebut. “Ingat baik-baik gue bukan sembarangan cewek. Nama gue Widiya The Dark Black.” Suara lirih Widiya membuat tampang cowok tersebut tercengang. Memang The Dark Black sangat terkenal sekali di telinga semua orang. Bahkan dia tidak pernah langsung bertemu dengan ketua geng tersebut. Dan baru kali ini cowok terebut langsung bertemu dengan ketua tersebut yang sangat ia takuti.

Dengan langkah tergesa-gesa cowok tersebut meninggalakan tempat area tarung tersebut dan lupa akan selingkuhanya. Dengan tatapan masih nanar, Widiya menatap selingkuhanya dengan mata yang sangat aneh dan langsung menghela nafas panjang.

“Dani anter tuh cewek kerumahnya. Jangan sampai lo berhenti ditengah jalan. Kalau lo berhenti atau cewek itu belum sampai rumah lo berurusan sama gue.” Kata Widiya.

“Ya elah bos, gak-gak kalau gue anter nih cewek ke tempat-tempat aneh atau berhenti di jalan.” Jawab Dani dengan gelak tawanya.

Widiya menghampiri Tita yang masih menagis tersedu-sedu di dekat Aji.

“Ta… lo harus bisa lupain tuh cowok. Gue gak mau air mata lo terkuras habis sama tuh cowok masih ada gue dan Ratna yang siap ada jika lo butuh. Ingat pesan gue, masih ada cowok yang lebih baik dari dia. Udah gue anterin pulang aja ya.” Ajak Widiya kepada sahabatnya itu. “Kalian tunggu di markas aja, nanti gue langsung kesana.”

Selama dalam perjalanan Tita sangat heran dengan apa yang sudah dilakukan Widiya. Dan dia mengetahui sisi lain dari sosok Widiya. Tita merasa Widiya seperti sosok asing. Tapi Widiya tau kegundahan Tita, Widiya menarik nafas dalam-dalam dan menceritakan semuanya.

“Ini gue ketua The Dark Black, tapi gue tahu posisi diri gue dimanapun. Jadi lo tenang aja Ta. Gue gak bakalan segarang yang lo kira. Kalau bisa tolong jangan kasih tau kesiapapun. Gue juga mau tobat.

Tita hanya memangguk pelan.

Keesokan harinya Widiya sudah kembali ke Widiya yang sangat baik dan dikagumi semua orang. Berbeda dengan Widiya yang saat sedang geram dan kalut. Ada salah satu cowok yang sangat dekat dengan Widiya yaitu Farel. Farel tidak mengetahui diri lain dari Widiya yang hanya ia tahu adalah Widiya yang saat hanya di depannya itu. Namun Widiya dan Farel selalu berantem di kelasnya. Menjahili satu sama lain, sampai dimana salah satu dari keduanya mengalah.

“Wid makan yuk, gue laper nih. Temenin gue ke kantin yuk” Ajak Farel.

“Tumben ngajakin gue ke kantin. Ya udah yuk, nanti malah nangis.” Ledek Widiya.

Widiya dan Farel makan berdua di kantin dan bercerita entah tentang apa. Yang penting mereka tidak bosan saat sedang makan. Apalagi mereka berdua akan mengikuti lomba mewakili sekolahnya. Dari situlah mereka berdua sangat akrab sekali. Hingga tak ingin ada yang memisahkan di antara mereka sampai mereka berada di tingkat 3 SMA.

Setelah kelulusan Widiya merasakan ada sesutu yang aneh terhadap Farel. Yaitu perasaan cinta, tapi Widiya hanya memendam perasaan cintanya. Karena Widiya masih merasakan trauma terhadap namanya cowok. Maka dari itu selama kelulusan Widiya hanya mencoba menjauh dari Farel hingga Farel bingung akan sikap Widiya.

Semenjak cinta terhadap Farel, Widiya mengubah sifatnya 180 derajat hingga membuat para anggotanya kaget. Tapi Widiya tidak terlalu memikirkan gengnya lagi, The Dark Black ia serahkan pada Aji dibawah pantauan Widiya.

Namun tiba-tiba saja Widiya mendapatkan sebuah notifikasi dari HPnya dan ternyata dari Farel. Setengah kaget ia buka mesenggernya dan ternyata Farel tau tentang perasaanya kepada Farel. Tapi sangat disayangkan Farel hanya menginginkan Widiya sebagai sahabatnya. Dari itu semua Widiya bisa mengetahui akan jawaban perasaanya selama ini.

Selang beberapa bulan Widiya mendapatkan seseorang yang mampu mengisi kekosongan hatinya, ia bernama Dio. Dio lebih tua dari Widya maka dari itu Widiya brharap Dio menjadi panutan yang terbaik seperti Farel. Dan merubah Widiya seutuhnya. Widiya menjalani kebersaamaanya bersama Dio dan mencoba mencintai Dio seutuhnya walau sebenarnya berat dan batinya tersiksa. Karena dari hati yang paling dalam masih menyimpan perasaan untuk Farel. Widiya mencoba membenci Farel agar Widiya bisa melupkan dia. Tetapi itu semua tak bisa secepat dilakukan seperti membalikkan telapak tangan.

Ia menjalani hubungan bersama Dio selama kurang lebih satu tahun. Disisi lain Farel mencoba bertanya kepada teman dekat Widiya, apakah Widiya benar-benar mempunyai perasaan terhadap dirinya.

“Heyyy Yusuf lo tau gak tentang Widiya.” Tanya Farel.

“Emangnya kenapa?”

“Ya gak sih cuma tanya aja gue kira lo tau sesuatu yang Widiya sembunyikan”.

“Owh begitu gue sih taunya kalau dia itu naksir sama lo Rel udah lama kayaknya. Wajar aja sih lo berdua kan selama 3 tahun berdua terus. Gak diragukan lagi dari itu semua bisa mengetahui karakter masing-masing kan. Ingat cinta tumbuh dengan sendirnya”.

Dengan begitu Farel sadar tentang perasaanya sendiri. Ia juga menyimpan perasaan yang sama untuk Widiya tapi dia takut apakah dia akan bisa membawa Widiya ke yang lebih baik dari sekarang.

Farel mencoba mencari alternatif dan mencoba berkomunikasi tehadap Widiya. Pada saat itu juga Widiya sedang online membuka instagramnya. Langsung ia mengirimkan pesan untuk Widiya dan saat itu juga dia merasa lega dan ingin menjalin hubungan yang serius dengan Widiya. Tetapi sangat disayangngkan Widiya sudah memiliki seorang kekasih. Tetapi Farel tetap mensuport Widiya dari belakang dan bersedia menerima keluh kesahnya selama 24 jam.

Tetapi Widiya tidak bisa terus-terusan menyembunyikan kedatangan Farel terhadap Dio. Widiya dengan percaya diri memberitahu kedatangan Farel di kehidupanya. Sangat disanyangkan usaha Widiya malah salah, Dio sangat marah sekali terhadap Widiya.

“Gue lo anggep apa selama ini hah!!!” Teriak Dio.

“maaf gue gak bermaksud begitu. Gue cuma mau bilang gitu aja. Emang dulu gue pernah mempunyai perasaan sama Farel. Tapi aku juga mencoba menjalin hubungan denganmu kan. Gue berusaha Dio”

“cukup lo itu cewek gak bener yang udah mainin hati cowok. Semua perkataanmu itu bohong. Kamu bakalan mendua dari aku.”

Tanpa penjelasan apa-apa ditingalkanya Widiya sendiri yang sedang termenung dan bingung. Apalagi semua yang berhubungan dengan Farel sudah tidak ada lagi. Widiya sangat kalut hingga dia tersadar, luka dimasa lalunya terulang kembali. Luka yang sangat pedih. Hingga membuat dia frustasi.

“Fitri tolong beliin gue minuman bersoda.” Perintah Widiya.

“Tumben kamu minum kaya gitu. Jangan-jangan kamu mau flying lagi ya” Tanyanya

“Tu lo tau. Cepetan beliin gue juga mau pulang ini”.

“Wid jangan deh kasihan badan lo. Kamu kan udah tobat.”

“Percuma gue jadi orang baik kalau tetap diginiin sama cowok-cowok aneh”

“Gak ahhh aku gak mau”.

“Lo gak mau beli tunggu lo pulang gak slamet.”

Fitri hanya bisa diam terpaku dan segera saja ia lari ke kantin untuk membeli minuman soda untuk campuran. Fitri juga tau diri lain dari sosok Widiya yang ia kenal. Maka dari itu Fitri tidak mau menolak perintah Widiya. Jika menolak tamatlah riwayatnya.

Setelah bel pulang kerja Widiya bergegas keluar dari tempat kerjanya ditemani oleh salah satu rekanya. Tiba-tiba saja teleponnya berbunyi.

“Sialan looo! Gue udah bilang jangan nelfon gue duluan”.

“Maaf bos, bos beneran mau kesini kebetulan temen-temen udah nyiapin minuman yang bos mau”.

“Ya bagus gue udah bawa campuranya nanti gue bawa kesana dan tolong beliin gue makan. Gue laper”.

“Baik bos” Jawaban dari seberang telfonya.

Rekan Widiya sangat kaget melihat perubahan dari sosok Widiya di sampingnya ini. Widiya hanya diam saja dan langsung pergi ke tempat markasnya.

Setelah sampai disana mereka meramu minuman yang diharapkan bosnya untuk membuat flying. Setelah beberapa gelas Widiya merasa pusing yang sangat amat.

Sedangkan disisi lain Dio merasa bersalah dan mencoba menghubungi nomor Widiya tapi ternyata tidak aktif. Dio sangat bingung dan terpaksa dia menelepon Farel orang yang membuat ia frustasi. Untung saja Dio berhasil merebut nomor Farel dàri HP Wdiya.

Namun Farel juga tidak mengetahui keberadaan Widiya dan kedua-duanya sangat khawatir.

“Bos-bos. Kita antar pulang aja ya. Bahaya bos bawa kendaraan saat mabuk berat.” Kata Aji.

“Lo jangan bawel ya gue bikin bonyok mau” Gertak Widiya dan langsung menghidupkan motornya.

Tetapi kedua temanya tidak tega dan terpaksa membuntuti Widiya dari belakang dan selang beberapa menit ada sebuah mobil yang melintas dan langsung menabrak motor Widiya.

Seketika disambar petir kedua rekanya turun dari mobil dan segera saja membawa tubuh Widiya ke dalam mobil dan membawanya ke rumah sakit terdekat. Dengan panik Aji menghubungi Fitri yang dekat dengan Widiya dan tau sosok Widiya yang lain segera saja Fitri dan kedua orang asing yang Aji gak kenal datang ke depan ruang ICU.

Orang tersebut tak lain ialah Farel dan Dio. Seketika Widiya dalam keadaan kritis Farel dan Dio tetap berada di sisi Widiya dengan Farel menjatuhkan air mata kepedihan melihat orang yang ia sayang terbaring di rumah sakit. Sedangkan Dio hanya frustasi terus-terusan dan menyalahkan Farel.

Tiba tiba saja Widiya membuka matanya dan mendapati Farel disisinya.

“Rell… gue sayang lo dari dulu. Maafin gue gara-gara gue lo jadi kena luapan emosi Dio.” Kata Widiya terbata-bata

“Gue juga sayang sama lo. Tapi cinta gue datang disaat waktu yang tidak tepat maafin gue”.

Widiya berbalik mentap Dio

“Dio cukup gue aja yang lo kasarin. Jangan pernah kasarin cewek-cewek yang lain. Gue emang cewek gak bener dan pantas untuk tidak ada disini” Setelah mengucapkan kata-kata itu Widiya menutup mata untuk selamanya meninggalkan orang yang ia cintai dan kedua orang yang mencintainya.

Memang cinta tak bisa dipaksakan dan juga tidak bisa selalu dipendam. Cinta juga tak mengenal waktu untuk bisa datang dan menyadari cinta dari seseorang.

Aku gak tahu berada dititik mana apa aku berada dititik antara cinta atau kebencian atau mungkin aku bisa menjadi apa yang aku inginkan, sebenarnya aku gak mau bersikap seolah-olah aku terlalu sok tahu atau sok polos, hanya saja aku tak bisa berkata-kata aku tak mampu membohongi perasaanku dan juga tak bisa membodohi akal dan juga fikiranku.Aku mencarimu di setiap kejauhan, aku memujamu dan berkhayal untuk dapat berbagi bersama denganmu meskipun aku sadar mungkin kau bukan yang terbaik untuk diriku. Begitu pula aku yang terus berharap akan kehadiran dirimu, aku hanya bisa menanti dalam setiap do'a ku akankah kita dapat bertemu ataukah akan berpisah.

Seperti layaknya burung yang berterbangan, aku dan kau berbeda tapi cinta menyatukan, bukan soal asa dan juga penantian namun sebuah rasa tuk berbagi dan memberi tapi sayangnya setiap luka yang terukir bagaikan duri dalam daging yang selalu memberikan ku keputusan asaan namun aku sadar setiap ikatan cinta yang terus terjalin juga seperti layaknya bahtera yang akan terus membuatku berfikir akankah aku terus bertahta di dalam hatimu atau aku hanya teman biasa.Ketika ku jatuh hati pada seseorang alunan suara indah dengan senyuman, membuat cinta di tengah rembulan bersama mentari yang kan terus bersinar. Cinta yang memberi kesejukan di keheningan malam dan sayap-sayap merpati putih yang terbang beri sebuah tanda akan kehidupan, jangan biarkan sang hati berdusta kala ego menepis rasa cinta. Cukup sudah bahasa kalbu biarkan sang fajar menertawai rembulan malam kala sang mentari bercahaya meski sinarnya tak kau rasa, setetes embun pagi yang kala itu kau lihat biarkan saja dia membasahi pagi biarkan jangan berikan keraguan pada sang mimpi kala ku inginkan seseorang pengisi hati di jiwa yang sepi. Lantunan not demi not dengan penuh bahagia ku rangkai meski tak jua ku mengerti dan ku kenal kenapa? Ada apa dengan sepasang merpati putih yang hinggap di jendela kamar ini? Ada cerita apa yang akan ku petik ataukah ini hanya mimpi belaka? Biarlah sang merpati berterbangan. Mungkin sang fajar dan sayap-sayap burung patah melihat kita berseteru sehingga tak ada cinta. Biarkan sang Melodi menyanyikan lagu cinta dengan syahdunya, meratapi hati yang dengan elok di rasa, entahlah? Mungkin nyanyian tentang cinta atau tentang luka.

Biarkan api asmara menyemangati sang bidadari, biarkan sang fajar di ufuk timur berikan kehangatan di ujung senja. Cinta adalah rasa sempurna tidak semua orang memilikinya setiap rasa dan kisah dalam cinta baik dalam pengorbanan maupun kebahagiaan yang muncul, biarlah sang fenomena berikan kekayaan kemegahan dalam pesta cinta kala jantung ini berdebar berdegup kencang ingin ku pandang wajahnya dikeheningan malam dan ku bayangkan sebuah cincin melingkar di jari manisnya sang bidadari. Kala malam yang sunyi sepi dingin kau peluk aku dan beri kehangatan di malam itu dan kesejukan dengan tetap memandang indah wajah mu saat itu kau bisikkan kata cinta kau buat aku merajuk bahagia sambil merajut kebersamaan atas nama cinta, sungguh benih-benih cinta yang kau tumbuhkan setiap menit detik kau beri aku rasa itu dengan penuh ketulusan hati dengan siap memberi dan kau beri aku kesempatan meskipun aku tidak mengerti mengapa? Apa? Dan siapa diriku? Mengapa aku begitu mencintai? Mengapa aku begitu menginginkanmu. Lalu pandanganmu penuh liar menggodaku dengan tatapan polos namun dengan senyuman manis kau bakar hatiku dengan penuh kemewahan hati, terimakasih cinta atas apa yang kau beri.Kala itu hujan turun sangat lebat rasanya dingin sekali tetapi teduh kemudian ada cahaya yang melintasi sang langit, rasanya aku ingin pergi dan juga terbang aku ingin sekali punya sayap aku ingin terbang dan juga bisa membuat kebahagiaan sendiri untuk diriku.

Aku bukan dia dan mungkin juga dia bukan aku rasanya aku seperti orang bodoh, aku tak pernah segelisah ini. Awalnya semua berjalan baik-baik saja tetapi kenapa jadi seperti ini, aku merasa setiap problema yang aku alami semua akan berjalan seperti biasa-biasa saja meski terlintas dibenak ku untuk bertanya kepada sepasang merpati yang sedang hinggap di dekat jendela kamarku. Apa ini jalan yang harus aku tempuh atau aku salah dalam menghadapi jalan yang aku alami. Aku mencoba menghela nafas panjangku, aku heran dengan burung merpati mengapa mereka bisa terbang dan hinggap di manapun dia mau rasanya mudah bagi burung merpati untuk lepas dan juga terbang di angkasa, rasanya ini membuatku iri andai saja aku punya sayap dan bisa terbang layaknya burung merpati.

Saat matahari terbenam, itulah saatnya aku untuk tidur tetapi malam ini rasanya aku sulit untuk tidur dan memejamkan mataku, aku bertanya akankah esok akan baik-baik saja dan bagaimana apa yang akan terjadi esok hari?.

Mungkin saja aku bukanlah bagian dari hidupmu lalu bagaimana bisa kau melupakan semua kisah manis tentang kita bersama dengan sejuta sejarah yang terukir di dalamnya, hanya saja aku memilih untuk setia. Sebelumnya aku merindukan setiap tawa dan juga bahagia yang pernah terlukis indah bersama dengan kenangan yang terindah yang pernah kita lalui bersama. Andai saja ke egoisan diri dapat membuatku belajar menjadi lebih dewasa, tapi aku sadar aku hanya bersikap seperti layaknya seseorang yang dari kejauhan hanya membisu dan tak tahu harus melakukan apa.

Aku disini masih menanti dalam kesendirian, aku disini masih berharap terhadap ratusan khayalan yang ku buat namun tanpa sengaja setiap hal terukir tanpa sengaja dan membuatku mencoba mencari tentang jati diriku.

Siapakah aku dan harus bagaimana, setiap hal yang terjadi dalam hidupku bagaikan sebuah problema yang membuka mataku dan membawaku tenggelam dalam alam bawah sadarku. Hanya diam dan merenung, tanpa mengucapkan sepatah atau dua patah kata, hanya saja hati ini mencoba melukiskan setiap kisah dalam sebuah secarik kertas.

Biarkan hati yang berbicara dan biarlah semua berusaha mencoba mengartikan setiap kata-kata karena setiap hati hanyalah milik sang pencipta seperti sebuah garis tangan yang juga akan memberikan secercah harapan akan indahnya masa depan, meski ku tahu di dunia ini tak akan ada yang abadi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!