Hari-hari keluarga Renata selalu di hiasi dengan senyuman. Keluarga yang sangat bahagia. Marina dan Rendra sudah duduk di meja makan menunggu anak-anaknya yang masih belum saja turun dari kamar. Rina pun berjalan menuruni tangga menuju meja makan hingga dirinya pun sampai di meja makan dirinya langsung menyapa kedua orang tuanya
"pagi mah, pagi pah."
"pagi juga sayang." jawab Rendra
"adikmu kemana sayang?"
"tadi masih rapih-rapih mah."
.
Tidak lama Riana pun turun lalu dirinya mendekati meja makan hingga dirinya sampai di meja makan, lalu dirinya langsung menyapa ibu, ayah dan kakaknya yang biasa dirinya memanggil Cici
"pagi mah, pagi pah, pagi Ci."
"iya sayang." jawab Marina dan Rendra berbarengan
"iya dek."
Setelah menyapanya, Riana tidak lupa mencium pipi kedua orang tuanya dan kakaknya. Rina berdiri menarik kursi untuk adiknya, dirinya sangat menyangi adik angkatnya itu
"terimakasih Cici."
"iya, sama-sama dek."
Riana lalu langsung duduk. Rina juga tidak lupa selalu membuatkan roti selai coklat ke sukan adiknya. walaupun ada 4 pelayanan, tapi dirinya selalu memanjakan adiknya, itulah kebiasaan pagi di rumah keluarga Renata. Setelah semuanya selsai sarapan, seperti biasa Riana harus pergi ke sekolah, Rina harus pergi kuliah dan Rendra harus pergi ke kantor, hanya Marina yang ada di rumah, karena yang lain memiliki ke sibukan masing-masing, lalu mereka berjalan ke luar di ikuti oleh Marina yang mengantar sampai di dekat mobil
"hati-hati pah."
"iya mah."
Lalu Rendra mencium kening istrinya sekilas. Rina dan Riana hanya tersenyum melihat kebiasaan orang tuanya, bahkan Rina dan Riana juga berharap dirinya bisa memilih suami seperti Ayahnya yang selalu romantis dan belum pernah mendengar keributan di rumah ini hingga Rina dan Riana dewasa
"papah hati-hati." ucap Rina dan Riana berbarengan
"iya sayang, kalian harus belajar yang benar, agar menjadi anak yang berguna."
"iya papah." jawab Rina dan Riana masih berbarengan
Rendra langsung masuk mobil yang sudah di tunggu asisten pribadinya yang bernama Kiki. Setelah Rendra masuk mobil, Kiki langsung melajukan mobil itu pergi ke kantor. Sekarang tinggal Rina dan Riana yang akan berangkat
"mah, Rina berangkat dulu ya."
"iya sayang."
"dek awas ya kalau nilai mu jelek, cici tidak akan pernah mengijinkan mu untuk berpacaran."
"iya Ci."
Rina lalu mencium kening adiknya yang sudah biasa dirinya lakukan setiap mau pergi kemana pun dirinya selalu saja mencium kening adiknya
"hati-hati ya Ci."
"siap dek."
"hati-hati sayang."
"iya mah."
Marina langsung mencium kening anaknya lalu setelah itu Rina langsung masuk mobil, lalu dirinya langsung melajukan mobil itu pergi ke kampus, sekarang tinggal Riana yang akan berangkat sekolah
"mah, Riana berangkat dulu."
"iya sayang, hati-hati."
"iya mah."
Marina lalu mencium kening Riana lalu seperti biasa dirinya selalu bilang ke pak Budi untuk menjaga anak angkatnya
"pak, jaga anak saya dengan baik."
"baik nyonya."
Pak Budi membuka pintu mobil untuk nona kecilnya, lalul Riana langsung masuk mobil, setelah nona kecilnya sudah masuk dirinya juga langsung melajukan mobilnya ke sekolah
...****************...
Riana setelah pulang sekolah seperti biasa dirinya bertemu dengan aldi. karena Aldi sudah kuliah, dirinya selalu bertemu di tempat biasa. Pak Budi mengikuti kemana saja nona kecil nya pergi, karena Marina yang selalu mengatakan jangan lengah, terpaksa pak Budi sudah seperti bodigar
"hai sayang."
"hai koko."
Aldi memang memanggil Riana dengan sebutan sayang sedangkan Riana memanggil Aldi dengan sebutan koko. Aldi mengajak Riana duduk di taman, keduanya saling berpandangan mata sambil tersenyum. Pak Budi hanya menundukkan kepala, sebenarnya dirinya sangat malu, jika harus mengawasi mereka berpacaran, tapi karena ini kerjaan dirinya jadi dirinya mau tidak mau selalu mengikuti nona kecil
"bagaimana sekolah hari ini sayang?"
"lancar koko, Kalau koko?"
"lancar sayang."
Aldi membelai rambut pacarnya yang tertiup angin. " Aku ikat rambutnya ya?"
"iya koko."
Aldi mengikat rambut pacarnya setelah selesai mengikat rambut pacarnya dirinya langsung menuju kecantikan pacarnya
"sayang, kalau seperti ini terlihat jelas wajah cantikmu yang selalu terbayang di setiap malam."
"apaan sih Koko."
"sayang, jika kau sudah lulus sekolah, apa kau mau bertunangan sama aku?"
"tentu saja aku mau koko."
"baiklah, tidak terasa hubungan kita sudah 3 bulan sayang, aku juga tidak menyangka bisa mendapatkan Gadis cantik sepertimu."
"Koko apaan sih, mulai deh."
" Aku ingin sekali cepat bertunangan denganmu sayang, tapi karena usiamu yang masih 17 tahun kita tunggu sampai lulus."
"baik, Koko, aku juga sangat mencintai Koko, tapi sebelum lulus sekolah 4 bulan lagi, Koko harus mengenalkan aku pada orang tua Koko."
"baiklah sayang, tentu saja aku akan mengenalkan kau pada orang tua aku dulu, aku ingin kau menjadi wanita yang bisa mendapatkan hati mamah."
Aldi langsung murung karena mengingat orang tuanya yang tidak suka dengan tunangan Kakanya, tapi dirinya belum tau apa alasan orang tuanya yang tidak pernah suka pada Yulia, yang dirinya tau, orang tuanya terpaksa menyetujui Kakanya bertunangan dengan Yulia
"Koko, memang kenapa?"
"sayang, jika orang tua aku tidak setuju apa yang akan kau lakukan?"
"tidak setuju karena apa koko, semua orang pasti memiliki alasan sendiri, kenapa tidak setuju termasuk aku kalau nilai aku jelek, Cici melarang aku untuk pacaran, Cici ingin aku tetap fokus belajar."
"aku tidak tau apa alasan mamah tidak suka pada Yulia, tapi jelas aku hanya tau mamah tidak menyukai Koko bertunangan dengan Yulia ."
"aku yakin, orang tua Koko memiliki alasan, aku yakin mereka setuju dengan hubungan kita, tidak ada orang tua yang tidak setuju pada hubungan anaknya tanpa alasan."
"iya sayang, kita berdo'a saja supaya mamah merestui hubungan kita."
"iya Koko."
Riana melihat jam tangannya yang sudah menujukan pukul 16.00 WIB, lalu dirinya pun memutuskan berpamitan dengan pacarnya karena sudah sore
"Koko, aku pulang dulu."
"iya sayang."
Riana langsung berdiri lalu langsung berjalan mendekati mobil bersama Aldi di ikuti pak Budi yang dari tadi setia menunggu nona kecil yang sedang pacaran. Aldi membuka pintu mobil untuk pacarnya, lalu Riana langsung masuk ke dalam mobil sambil tersenyum
"sayang, hati-hati, ingat jangan lupa mandi terus makan."
"iya Koko bawel."
Aldi langsung menutup pintu mobil itu, lalu pak Budi langsung melajukan mobilnya untuk pulang, setelah Riana pulang Aldi juga memutuskan untuk pulang, dirinya langsung masuk ke dalam mobil, lalu melajukan mobilnya untuk pulang. Setelah 30 menit Riana sampai di pekarangan rumah. Pak Budi langsung membuka pintu mobil untuk nona kecil. Riana turun sudah di sambut oleh Kakanya yang dari tadi sudah setia menunggu adik kesayangannya
"sore Cici."
"sore juga dek, adek habis keluyuran kemana?"
"habis dari taman Cici."
"tidak melakukan sesuatu yang lebih kan?"
"iya Cici tenang saja, semua masih utuh."
"utuh apanya, hatimu saja sudah di penuhi oleh Aldi, dek."
Rina langsung menggandeng tangan adiknya lalu mereka langsung berjalan masuk ke dalam rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Mega Siregar
semangat ya 😄👍
jangan lupa mampir ya 😄👍
2023-02-08
0
Reo Hiatus
hadir
2022-02-15
1
Aumy Re
seru, like dulu 👍
2021-07-31
0