Arif meninggalkan Annisa di dalam kamar, untuk menemui sanak saudaranya.
Kemudian Annisa mengusap air matanya yang hampir menetes dan menyusul Arif dengan wajah yang harus ia kondisikan dengan drama.
Sebenarnya Annisa hanya ingin menjadi sosok istri yang baik untuk suaminya, namun suami nya masih belum suka dan mencintai Annisa.
.
.
.
Malam pertama mereka tidur dalam kamar yang berbeda, Arif di kamar pribadinya dan Annisa di kamar miliknya.
Dalam tangis Annisa merasa bingung dengan sikap Arif yang tak menyukainya.
"Aku salah apa Rif sama kamu, padahal aku udah lakukan segala cara untuk kamu bisa menghargai aku." Tangis Annisa.
Sedangkan Arif ia sedang duduk di balkon kamarnya, kamar Arif lebih besar daripada kamar Annisa.
Arif memikirkan Alya yang tak hilang juga dalam pikirannya.
"Kenapa aku ga bisa lupain Alya ya.?" Ujar Arif.
Sepertinya Arif harus berterus terang dengan Alya, esok ia akan berbicara dengan Alya.
Dan malam itu mereka tertidur tanpa menjalani kewajiban mereka setelah menikah.
.
.
.
Pagi hari, seharusnya Arif cuti Pernikahan tapi Arif memilih kerja, Arif mandi dan memakai kemeja kerjanya.
Di sana ada Annisa yang sedang membuat sarapan untuk Arif, karna Annisa akan mencoba segala cara agar Arif terpikat olehnya.
"Mas sarapan dulu." Panggil Annisa.
Lalu Arif datang dari arah kamarnya yang berada di atas. Terdengar suara sepatu yang memantul jelas, membuat mata Annisa menoleh ke arah suara tersebut.
"Loh mas mau kerja.?" Ujar Annisa.
"Iyah." Jawab Arif singkat.
"Bukannya kita baru saja menikah 1 hari, ko mas sudah kerja.?"
"Bawel kamu.!" Bentak Arif.
Annisa hanya terdiam, memikirkan sifat Arif yang dingin dan kasar saat bicara.
"Yaudah mas sarapan dulu yuk." Ajak Annisa.
"Aku ga ada waktu lagi.!" Ujar Arif langsung pergi meninggalkan Annisa dengan perasaan tak bersalah.
.
.
.
Apa aku harus merasakan ini semua, bagaimana bisa dia mencintaiku. Aku harus cari cara di google gimana caranya menarik perhatian suami.
Annisa yang sedang duduk di meja makan sambil memainkan laptopnya hanya bisa terdiam melihat daftar list yang ia lihat, Rasanya Annisa tak bisa menjadi wanita seperti itu.
.
.
.
🌿Di Kantor🌿
Di kantor, Arif menemui Alya yang sedang duduk memainkan laptopnya. "Al ko aku ga bisa ya lupain kamu.?"
"Apaan si Rif, kamu kan udah punya Annisa.!" Ujar Alya berbohong.
"Tapi kita bisa jalanin semuanya diam-diam Al.! Aku ga bisa lupain kamu.!" Ujar Arif.
"Apa-apaan si Rif, kasihan Annisa.!" Jawab Alya sambil meninggalkan Arif sendiri di Ruangan tersebut.
Alya berlari ke WC kantor untuk mengeluarkan air matanya yang hampir terjatuh, "Hikss... Sampai kapan aku harus berbohong.! Aku melupakan kamu saja aku tak bisa Rif, aku harus cari cara biar aku bisa lupa sama Arif.!" Tangis Alya yang mengalah, walaupun yang sebenarnya hatinya begitu sangat sakit.
.
.
.
🍃Di Rumah🍃
Di rumah Annisa sedang membersihkan ruang kerja Arif, saat ia membersihkan tumpukan-tumpukan buku, Annisa melihat foto besar gambar wanita.
"Loh foto perempuan.? Mungkin ini orang yang membuat mas Arif tidak bisa melupakannya." Annisa bersedih hingga menjatuhkan air matanya.
Rasanya tak kuasa jika ia harus seperti ini, tapi ia tak tega jika mengecewakan keluarganya, Annisa memilih untuk bersabar.
Setelah ia meletakkan kembali foto tersebut, Annisa langsung berlari ke kamar mandi untuk mengguyur tubuhnya sebagai tanda penenang dalam tangisnya.
Karna hari mulai sore, Annisa memilih untuk mandi dan menyendiri di dalam kamarnya.
.
.
.
Tak lama Arif pulang kerumah dengan wajah murung, Arif meletakkan Koper miliknya di sembarang arah karna hatinya begitu panas dan tidak tenang.
"Annisaa....!!" Teriak Arif.
Annisa yang sedang duduk di dalam kamar, ia langsung segera menghampiri Arif.
"Mas sudah pulang.? Maaf ya mas aku gak tau.!"
"Alah diam kamu.! Aku lagi pusing, buatin aku kopi panas.!" Pinta Arif.
"Baik mas."
Annisa menyuguhkan Arif kopi, dan setoples cemilan buatannya.
"Tumben sekali ada makanan.? jangan kira dengan cara kaya gini aku bakal suka sama kamu ya.?" Ujar Arif.
"Aku hanya buat stok aja mas biar nanti kalau ada tamu ada suguhannya, apalagi Mbak Yul kan sering nginap di sini.!" Ujar Annisa.
"Yaudah aku mau mandi, siapkan air hangat.!"
"Baiklah mas."
Annisa dengan senang hati menyiapkan air hangat untuk Arif mandi.
Selesai itu Arif berada di ruangan untuk menonton televisi, sedangkan Annisa memasak untuk makan malam.
Sengaja ia menyiapkan nya dengan spesial, karna untuk menarik perhatian Arif.
.
.
.
Malam hari tiba, Kini saatnya makan malam, Arif turun dari atas kamarnya ia mencium aroma yang sangat lezat di hidungnya. sampai-sampai cacing di perutnya berbunyi sangat kencang.
Di bawah situ ada Annisa yang sedang menyiapkan makanan, Arif menghampiri meja makan dan Annisa menyiapkan bangku yang Arif biasa duduki.
"Mas mau makan sekarang.?" Ujar Annisa.
"Ya.!"
Tanpa pikir panjang Annisa langsung menyendokkan nasi dan lauk di piring milik Arif.
Arif langsung menyantap makanan tersebut, dengan lahap.
"Rupanya masakan Annisa enak banget.!" batin Arif.
Dengan lirikan yang tak biasa, Annisa memakannya dengan sangat sopan tanpa suara dan bunyi piring. membuat Arif terkesima.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
☠☀💦Adnda🌽💫
kasian anissa kamu terlalu kasar arif....dia istri.solehah jg
2021-05-03
0
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
semangat annisa
2021-04-10
0
emil zheyuan
sabarrrr
2021-03-30
1