Setiap hari Arif dan Alya bersama layaknya hubungan sepasang kekasih, namun Arif dan Alya tak ada kejelasan hubungan soal mereka.
Arif pun tak mengungkapkan soal isi hatinya, karna dasarnya Arif adalah cowok yang tak terlalu memikirkan soal pernikahan.
Sampai akhirnya Mamah Arif bertanya pada Arif perihal jodoh yang membuat Arif bingung.
"Rif umur mu kan sudah kepala 3, apa kau tak memikirkan soal pernikahan.?"
Arif yang mendengar itu merasa bingung harus menjawab apa ke Mamah nya. "Emm.. Mah di kantor ada cewek yang Arif suka, nanti biar Arif bicara sama dia." Ujar Arif.
"Baiklah kalau begitu Rif."
Lalu Arif masuk ke dalam kamarnya untuk melanjutkan pekerjaannya yang sedari tadi tak kunjung selesai.
^Ada benarnya juga sih Mamah, umurku sudah 30 tahun tapi sampai sekarang aku belum memiliki pasangan, pasti Mamah ingin segera memiliki cucu, baiklah esok aku akan katakan perasaan ku ini pada Alya, karna sudah lama sekali aku menyukainya." Batin Arif.
Mengingat usianya sudah tua, Mamah Aini terus memaksa Arif untuk segera menikah, karna pada dasarnya Arif adalah anak pertama dan harus segera memberikan cucu kepada mamah nya, itu adalah suatu hal kewajiban untuk keturunan mereka.
.
.
.
🌿Di Kantor🌿
Pagi hari di kantor, Arif menyapa Alya dengan tatapan berbeda.
"Ehh Rif kenapa kamu.?" Tanya Alya yang membuyarkan lamunan Arif.
"Ehh .. Al nanti aku mau bicara sama kamu ya.?"
"Emm Oke jam makan siang aja ya.?" Pinta Alya.
Lalu mereka kembali ke ruangan mereka masing-masing untuk melanjutkan pekerjaannya. Saking banyaknya pikiran Arif tak fokus saat mengerjakan pekerjaannya sehingga Arif memilih untuk keruangan Ferdi.
Arif berjalan mengintai dengan langkah perlahan karna ia ingin mengagetkan Ferdi, karna itu adalah keusilan yang biasa Arif lakukan kepada Ferdi.
Arif mengumpat di balik meja nakas milik Ferdi. saat Ferdi tak engah Arif langsung mengagetkan Ferdi. "Ddooorrr.."
"Haaaaahhhh." Sontak Ferdi yang terkejut, membuat semua karyawan tertawa, terutama Arif.
"Ish lu apa-apaan sih, kaget kan gua.,!"
"Haha ngakak gua liat ekspresi lu.!" Ujar Arif.
"Lagian lu ngapain sih, bukannya kerja malah ganggu gue.!" Upat Ferdi dengan kesal.
"Gua lagi ga fokus fer, nanti siang gua harus ngomong sama Alya, soalnya Mamah gua nyuruh gua cepet-cepet nikah."
Ferdi yang sedang mengetik komputernya, ia langsung terkejut dengan ucapan Arif. "Apa.?? Nikah.?"
"Woy biasa aja dong, nanti kalau di dengar yang lain Gimana.?"
"Yaudah lu tembak aja Alya, bukannya lu suka sama Alya.?"
"Itu dia masalahnya, gua takut Alya ga suka sama gua.!"
"Lu ga boleh mikir gitu, lu harus yakin, kelihatannya Alya suka sama lu." Ujar Ferdi.
"Hmmm Yaudah lu kerja lagi deh, gua mau siap-siap dulu biar gak gugup." Ujar Arif. ia langsung meninggalkan Ferdi, Arif masuk ke dalam ruangannya namun saat baru sampai depan pintu, Arif di panggil oleh Alya yang sedang membawa berkas.
"Pak Arif.?" panggil Alya dari jauh.
Arif langsung menengok ke arahnya. "Ya ada apa Al.?"
"Ini ada berkas yang harus bapak tanda tangani.!" Ujar Alya sambil memberikan berkas tersebut.
"Oh iya terimakasih Al.!"
"Oke pak, saya ingin melanjutkan kerja saya dulu ya.?" Ucap Alya dengan senyum yang membuat Arif semakin terpikat.
"Baiklah." Ujar Arif yang langsung memasuki ruang kantornya.
.
.
.
Sudah saatnya makan siang, sebelum pergi bersama Alya, Arif menemui Ferdi terlebih dahulu untuk memberikan keyakinan.
"Gua yakin lu di terima Rif sama Alya.!" Ujar Ferdi.
"Semoga aja fer."
Saat sedang berbincang Alya datang menghampiri mereka, "Hai fer hai rif." Sudah biasa jika saat bukan jam kerja Alya memanggil Arif hanya nama saja.
"Hai Al." Jawab Ferdi. "Yaudah gua mau pergi makan siang dulu ya.!" Ujarnya sambil meninggalkan Alya dan Arif.
Kemudian Alya dan Arif memasuki mobil milik Arif, dan sampailah mereka di cafe tempat biasa mereka makan bersama.
.
.
.
Makan siang mereka sudah selesai, kini saatnya Arif menyatakan isi hatinya pada Alya.
"Kamu mau ngomong apa Rif.?" Tanya Alya.
"Aku suka sama kamu Al.!" Ujar Arif memberanikan diri. Namun ia masih belum yakin.
"Apa.? Ngaco deh kita kan temenan Rif.!" Ujar Alya.
Dengan wajah murung, Arif merasa memang tak meyakini cintanya pada Alya. entah kenapa rasanya sangat berat untuk menyatakan yang sesungguhnya dengan kalimat romantis.
^^^"Ko kamu gitu si Rif, ayo dong sekali lagi ucapin ke aku, gak romantis banget jadi cowok, sebenarnya aku juga suka sama kamu, tapi kamu tak seromantis yang aku kira." Batin Alya.^^^
Karna Arif tak membuka suaranya lagi, Arif memilih untuk diam dan berfikir kalau Alya sebenarnya tak suka dengan Arif.
Mereka kembali ke kantor dengan wajah yang tak mendukung, bahkan saat Ferdi bertanya pun Arif tak menjawab.
.
.
.
Author ingin sekali dapat dukungan dan kritik serta saran yang bagus. tapi entah kenapa author tak melihat sedikitpun kritik saran yang author inginkan.
Tapi tak apa, author akan terus semngt demi kalian.. ❤️❤️❤️❤️💞💞💞💕💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
☠☀💦Adnda🌽💫
kenapa nggak mau jujur see
2021-05-03
0
♡⃝ 𝕬𝖋🦄 Pecinta novel 💞
yah salah faham dong 🤣 lanjut kak
2021-04-02
1
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
ya ampun jaim nya😑
2021-03-30
1