*
*
Kanz'corp. company
Sampai di kantor Edo langsung menuju lantai 10.
"selamat siang pak"
sapa pegawai di meja resepsionis menyapa Edo.
"siang" di jawab Edo dengan senyum tipis nya.
Menaiki lift khusus CEO menuju ruangan nya yang bersebelahan dengan Kanza.
Sampai di lantai 10 Edo bertemu dengan pengawal.
"selamat siang tuan" dengan membukukan badan.
"siang"
"apa tuan Kanza ada di ruangan nya?"
"tuan sedang ada meeting di luar kantor yg tuan."
pengawal Kanza menjelaskan.
"Baik lah. jika tuan sudah kembali tolong sampaikan kepada saya."
"baik tuan"
*
*
*
Di kantin'
Rani yang sudah mulai bosan dengan tingkah sahabat nya yang hanya sibuk menyeretnya kesana kesini untuk memilih makanan pun mulai mengomel.
"Nona Rasyi Syakilla apa nona masih membutuhkan yang lain saya bisa membawa kan kantin dan penjual nya khusus untuk anda nona" protes Rani dengan nada kesal nya yang tertahan dari tadi.
Rasyi langsung memutar kepalanya kebelakang pun.langsung tertawa melihat wajah sahabatnya yang mulai manyun,
"Iya iya maaf" ucap Rasyi sambil cekikikan menyadari kesalahannya.
Rasyi yang mulai duduk di bangku kosong.
menatap Rani yang masih belum gerak dari posisinya.
"Ayo sini" ucap Rasyi sambil menepuk bangku sebelah nya.
"gue kan dah minta maaf" dengan wajah memelas Rasyi sambil memegang kedua telinganya,
"Huuft. selalu kalah gue sama muka polos Lo,!"
kesal Rani
"yaudah kita makan dulu ya. abis itu gua cerita"
"okeey" kata Rasyi sambil memainkan salah satu mata nya.
*
*
Selesai makan Rani pun langsung bertanya karna emang udah penasaran dari tadi karena Rasyi melewatkan pelajaran nya.
"Jadi Lo ada masalah apa?" tanya Rani
Rasyi yang terkejut langsung menatap wajah sahabatnya.
"gua enggak sengaja nabrak orang"
"kok bisa"
"iya gua juga enggak tau udah naas kali"
"trus orangnya gimana" hentak Rani yang semakin penasaran,
"ya orang nya sih enggak papa cuma dia minta ganti rugi mobil nya"
jawab Rasyi dengan suara mulai pelan.
Rani yang menyadari rasa sedih sahabat nya pun mulai memeluk sahabat nya.
Karna Rani tau cuma ibu Sila yang jadi tulang punggung keluarga jadi Rani sangat mengerti dengan perekonomian sahabat nya.
"Ada yang bisa gua bantu?" tanya Rani pelan sambil membelai rambut sahabat nya.
namun hanya di jawab geleng dengan Rasyi,
"Emang dia minta ganti berapa?" tanya Rani lagi,
"10 m" jawab Rasyi singkat
"whaaat" Rani yang terkejut sambil menarik bahu Rasyi.
"Lo pasti bercanda kan"
"tapi sayang nya ini beneran Ran" lirih Rasyi
"Gilak apa itu orang ya. baru tau gua nabrak mobil harus ganti uang segitu udah kek ledakin pabrik aja"
Rani yang mulai mengomel.
Rasyi yang melihat ponsel nya pun menunjukkan jam pelajaran kedua. langsung bangun mengajak sahabat nya ke kelas.
"Ayok" Rasyi sambil menyodorkan tangan nya. karna dia tau pasti sahabat nya khawatir.
"udah ayo. gua enggak papa dan gua yakin pasti ada jalan nya"
ucap Rasyi meyakinkan Rani.
Rani yang tidak ingin menambah beban sahabat nya pun langsung tersenyum dan meraih tangan Rasyi.
mereka pun berjalan menuju kelas sambil tertawa seperti tidak ada yg terjadi.
"Gua tau Lo pasti khawatir sama gua. tapi hadir Lo disini udah membantu gua makasih ya Rani Admaja udah jadi sahabat terbaik gua" bisik Rasyi dalam hati sambil tersenyum.
*
*
*
Sementara itu Kanza yang sedang meeting di restoran hotel bintang lima masih membahas pekerjaan nya.
"bagaimana pak?" tanya Melisa yang melihat boss nya masih membolak balik kan berkas sedari tadi.
"baik lah kita akan bahas dan perbarui lagi beberapa materi nya"jawab Kanza
"baik lah tuan"
"nanti assisten saya langsung yang akan menghubungi anda"
tegas Kanza dengan senyum tipis nya.
"Baik lah tuan terima kasih" ucap tuan Handoko Kurniawan yang merupakan pemilik Hk,corp
Kanza yang tanpa jawaban hanya menyambut tangan lawan bicara nya dengan senyum tipis nya.
Tokk..Tokk
Pengawal mengetuk pintu ruangan Edo.
"masuk"
"tuan ada orang dari unit K'i di bawah tuan"
Edo yang mendengar nama K'i langsung berhenti mengetik komputer nya langsung menatap wajah pengawal.
"Baik lah bawa dia kemari"
"baik tuan" ucap pengawal sambil keluar dari ruangan Edo.
Tak lama Edo mendengar ada yang mengetuk ruangan nya kembali.
"Masuk"
"tuan" sapa seorang pria dengan hiasan serba hitam dari kaki hingga kepala nya.
"silahkan" Edo yang berjalan menuju sofa di ruangan nya.
orang tersebut tanpa menjawab langsung duduk di hadapan tuannya.
Ya dia adalah salah satu orang di unit mafia yang di dirikan oleh Kanza mereka tidak memiliki nama. Kanza dan Edo hanya menyebut nama K.i untuk anak buah nya.
"Bagaimana?" tanya Edo
"hanya ini yang bisa saya dapat kan tuan"
sambil menyodorkan map coklat di hadapan Edo
"Baik lah. kau boleh pergi" ucap Edo
namun lawan bicara nya masih diam di tempat nya.
Edo yang bingung pun langsung bertanya?
"Apa ada yang lain?"
"maaf tuan, saya sudah lama mengenal anda dan tuan Kanza tapi baru kali ini saya melihat tuan Kanza tertarik dengan seorang wanita?" jelas orang depan Edo penasaran
Namun Edo yang mendengar pun hanya tersenyum mengangkat sudut bibirnya.
"Sebaik nya kau fokus di unit saja selebihnya biar aku yang mengatasi" Edo dengan nada datar nya.
Lelaki tersebut pun yang merasa pertanyaan nya salah langsung berdiri dan hendak melangkah menuju pintu.
''baik lah tuan saya minta maaf karna lancang bertanya"
"kalau begitu saya permisi tuan"
Tapi baru saja dia memegang gagang pintu langkahnya terhenti mendengar Edo berbicara.
"Kau dan aku sudah lama berada di sisi tuan Kanza. dan aku sudah paham dengan sifat nya bahkan saat aku memilih seseorang sampai saat ini aku belum pernah salah"
Jelas Edo tanpa melihat lawan bicara nya.
orang yang tadi langkah nya terhenti pun hanya mengangkat sudut bibir nya di balik masker nya.
*
*
*
Kanza yang sudah berjalan keluar dari hotel pun menuju mobil nya yang sudah ada supir yang membuka kan pintu mobil nya.
"tuan apa kita tidak makan siang dulu tuan?"
tanya Melisa yang sedari tadi membuntuti di belakang Kanza
"Tidak kita langsung ke kantor"
"baik lah tuan"
"apa Edo sudah di kantor?" tanya Kanza pada supir
"sudah pak tadi setelah saya jemput. saya langsung mengantarkan tuan Edo ke kantor" jelas supir.
Selama perjalanan Kanza yang hanya fokus ke ponsel nya pun. tidak menyadari apa mata yang terus menatap nya diam diam.
"Oh Tuhan kenapa manusia es seperti Kanza Mahendra menggoda sekali" bisik Melisa dalam hati
Supir yang melihat tingkah Melisa yang curi curi pandang nya ke tuannya dari kaca spion hanya bisa geleng-geleng kan kepalanya.
"Sekeras apa pun anda berusaha anda tidak mungkin bisa mendapatkan tuan Kanza nona" bathin supir dalam hati
Kanza yang sampai di kantor pun langsung di sambut penjaga yang membuka kan pintu mobil. dan mempersilahkan tuannya.
Kanza berjalan menuju lift yang khusus untuk nya tanpa lupa dua pengawal langsung mengikuti langkah Kanza dari loby menuju ruangan nya.
Melisa yang sedikit kesal dengan pengawal yang menutupi jalan untuk nya pun langsung menghentak kan kaki nya ke lantai.
pengawal yang melihat tingkah Melisa pun langsung.
"Nona silah kan anda memakai lift pegawai"
ucap pengawal sambil menunjuk lift tidak jauh dari lift khusus kanza.
Melisa yang tidak senang mendengar kata-kata pengawal pun.
"apa anda tidak tahu siapa saya?!"
"saya tahu nona anda sekertaris tuan Kanza. tapi lift ini khusus dibuat untuk pemilik perusahaan nona" jelas pengawal
"Ehheerm"
sindir Kanza dengan wajah dingin nya.
"maaf tuan membuat Anda menunggu"
"silahkan tuan" ucap pengawal sambil membuka kan pintu lift
"Awas aj Lo ya kalo gua udah jadi nyonya Mahendra Lo orang pertama yang gua pecat" protes Melisa setelah pintu lift tertutup.
*
Setelah sampai di ruangan nya Kanza duduk di kursi kebanggaan nya. pun langsung mengambil ponsel di saku celana nya.
"Ke ruangan ku sekarang"
"baik tuan" jawab orang di sebrang telpon
Terdengar suara ketukan pintu.
"masuk" suara dari dalam ruangan Kanza
"tuan" ucap Edo sambil membungkuk badannya sedikit
Kanza langsung berdiri dan berjalan menuju sofa.
"bagaimana?"
"sebelum nya boleh saya bertanya tuan?"
"silahkan"
"saya sudah mengenal tuan tapi baru kali ini tuan tidak terlalu keras dengan orang yang sudah mengganggu tuan"
"Aku juga tidak tau tapi waktu pertama kali aku melihat wajah gadis itu seperti ada sesuatu"
"tapi aku juga tidak mengerti itu ap" jelas Kanza
"Baik lah tuan" jawab Edo yang sebenarnya msih penasaran dengan tuan nya.
"Jadi bagaimana apa gadis itu akan ganti Rugi?" tanya Kanza
"begini tuan saya sudah menjelaskan pada nona Rasyi soal mobil anda"
"Rasyi"?! tanya Kanza penasaran
"benar tuan yang menabrak anda nama nya adalah Rasyi"
ucap Edo sambil memberi kan amplop coklat ke hadapan Kanza,
"Semua data nya sudah ada disini tuan anda bisa melihat nya"
Kanza yang tidak menjawab hanya mengambil amplop tersebut dan melihat beberapa poto dan keterangan tentang gadis tersebut.
"Rasyi Syakilla putri tunggal dari seorang janda berusia 42 tahun Rasyi sendiri mahasiswa di universitas x dengan bantuan beasiswa jurusan desainer umur 20 tahun dengan tinggi 170 dan hanya memiliki sahabat bernama Rani Admaja" jelas Edo pada Kanza.
"Jadi berapa yang kau minta pada nya?" tanya Kanza penasaran
"saya hanya menyebut 10 m tuan"
Kanza yang tidak menjawab hanya menatap berkas yang di tangan nya cuma terlihat menaikan ujung bibir nya.
"Apa kau yakin dia mampu memberikan uang nya?"
"itu lah masalah nya tuan. nona Rasyi hanya gadis biasa. biaya sekolah dan makan hanya dari gaji ibu nya yang berkerja di sebuah restoran tuan"
"Lalu bagaimana?"
"saya sudah menyuruh nona Rasyi kekantor besok pagi"
"untuk?" tanya Kanza yang tak mengerti jalan pikiran assisten nya.
"Begini tuan nona Rasyi tidak memiliki uang untuk menggantikan biaya perbaikan mobil anda jadi dia ingin mencari pekerjaan"
"mungkin kita bisa memberikan pekerjaan untuk nona tuan"
jelas Edo panjang lebar
namun Kanza yang masih pusing dengan pola pikir Edo hanya bisa mengangkat satu alis nya. dengan wajah datar nya.
"Baik lah kau urus semua" pasrah Kanza yang berdiri kembali menuju ke kursi nya.
"Apa tuan sudah makan?" tanya Edo
"belum" sambil menghidupkan komputer di meja nya Kanza menjawab
"mau saya pesankan makanan tuan?"
"tidak perlu, jam berapa meeting dengan pemegang saham?"
"1 jam lagi tuan"
"baik lah. minta berkas dengan Melisa tolong kau periksa berkas tentang Hak.corp dan kasih tau saya hasil secepatnya"
perintah Kanza dengan mata yang masih menatap komputer.
"Baik lah tuan. kalo gitu saya permisi" undur Edo
"hemm" jawab Kanza
"Edo"
langkah Edo terhenti karna ada yang memanggilnya
"iya tuan"
"bisa kau buat kan aku coklat panas yang sering kau buat di apartemen"
"baik lah tuan" dengan senyum Edo keluar dari ruangan Kanza.
Menuju pantri Edo langsung membuat permintaan tuan nya.
"apa anda sedang tidak nyaman tuan?" lirih Edo dalam hati.
Ya Edo sudah kenal lama dengan kKanza bahkan semua masa lalu Kanza Edo sudah mengetahui nya. Kanza saat ada masalah dulu selalu menghabiskan waktu nya untuk minum minuman alkohol. karna Kanza tidak terlalu menyukai coffe dari saat itu Edo selalu memberikan Kanza coklat panas untuk membuat Kanza sedikit lebih tenang. tapi dulu Kanza selalu menolak karena dia berpikir itu minuman anak kecil. tapi saat Edo mengatakan itu bisa membantu kesehatan. mau tidak mau Kanza sudah terbiasa sekarang. makanya saat Kanza meminta coklat panas Edo akan langsung paham bahwa Kanza pasti sedang berpikir tentang sesuatu.
"Edo yang sudah membawa pesanan tuan nya langsung meletakkan nya dan pergi keluar kembali menuju ruangan nya.
Namun saat melewati meja kerja Melisa Edo Ingat ada berkas yang harus dia ambil.
"Melissa"
"iya tuan" Melisa langsung berdiri melihat siapa yang datang
"saya ingin mengambil berkas Hk.corp"
"ohh ini tuan" Melisa menyerahkan berkas ke Edo
"baiklah" Edo langsung berjalan menuju ruangan nya
"Dasar enggak tuan enggak assisten nya sama saja. apa segitu susah nya buat senyum dan sampaikan trima kasih" keluh Melisa
' 1 Jam pun berlau
"tuan persiapan meeting sudah siap"
ucap orang dari telpon ruangan Kanza
"baik lah"
saat keluar ruangan sudah ada Melisa yang siap mengekor mengikuti Kanza menuju ruangan meeting dengan Edo.
*
*
*
"Ah selesai juga " ucap Rasyi sambil meregangkan badan nya.
"ayok pulang udah sore juga" ucap Rani sambil berdiri
"let's go" Rasyi dengan nada manjanya.
happy reading 😊🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Isam Amoy
lumayanlah
2021-06-18
0
ARSY ALFAZZA
like 👍🏻
2021-03-08
1