Happy Reading 🥳
"Kita menuju markas besar kita." Setelah mengatakan hal itu, lantas Sean melangkah kan kedua kakinya keluar ruangan. Di ikuti oleh Nick, Damian dan Darren.
Dengan menggunakan mobil sport mewahnya masing-masing mereka semua langsung menuju tempat perkumpulan anggota Geng Mafia Crowned Eagle.
Sean terdiam di dalam mobil. Tubuhnya ia sandarkan di kursi mobil.
Xander yang melihat sang tuan terlihat lelah lantas bertanya "Tuan apakah tuan baik-baik saja?"
Sean langsung menatap punggung lebar Xander. "Tidak. Aku baik-baik saja." Jawab Sean. Setelah itu di keluarkan nya ponsel genggam miliknya. Menampilkan sebuah foto keluarga kecil yang terlihat bahagia. Sebuah senyuman tersungging di bibir tipisnya. Raut wajah yang terlihat datar tadi langsung berubah. "Tunggu Daddy ya. Sebentar lagi Daddy akan pulang." Ujarnya sambil menatap foto seorang anak kecil yang baru genap beberapa bulan. Kenzo Julian Crishtian namanya. Darah dagingnya. Putra kesayangannya.
Lalu tidak lama kemudian, akhirnya mereka telah sampai di sebuah Club mewah milik Nick.
Dimasukkan nya kembali ponsel genggam miliknya ke dalam saku pakaiannya. "Kau ikut masuk Xander. Jangan lupa untuk membawa pistol dan senjata cadangan. Kita tidak akan tau bahaya apa yang akan mengancam nyawa kita." Ujar Sean memperingati Xander.
Xander menganggukan kepalanya. "Baik Tuan. Saya mengerti." Jawab Xander.
Setelah itu Sean dan Xander keluar dari dalam mobil. Begitupun juga dengan Damian, Nick dan Darren.
"Kita masuk sekarang."
Setelah mengatakan hal itu Sean langsung melangkah masuk terlebih dahulu. Di ikuti oleh Damian, Nick, Darren dan Xander.
Club mewah milik Nick terlihat sangat ramai. Suara musik disko membuat Darren merasa risih. Darren benar-benar tidak suka dengan kebisingan.
Setelah melawati beberapa lorong akhirnya mereka telah sampai di dalam markas tersembunyi.
"Apa semuanya telah berkumpul?"
Suara tegas dan penuh intimidasi membuat semua orang yang berada di dalam ruangan itu langsung memusatkan perhatian ke arahnya.
"Sudah. Kami semua sudah berkumpul." Jawab salah satu orang berbadan kekar yang merupakan perwakilan dari perkumpulan nya.
Sedangkan Damian, Nick dan Darren berdiri di perkumpulan nya masing-masing. Sementara Sean berdiri di tempat yang satu kali lebih tinggi di antara semuanya. Kedua bola matanya menatap ke seluruh penjuru ruangan. Menatap tajam di sekelilingnya. Menghafal semua anggota nya.
Sekarang mereka semua sedang berkumpul di markas besar Geng Mafia Crowned Eagle. Ruangan yang mereka jadikan sebagai tempat perkumpulan merupakan ruangan bawah tanah atau ruangan tersembunyi yang hanya di ketahui oleh mereka. Bahkan penjagaan yang mereka gunakan termasuk ke dalam penjagaan yang sangat ketat. Jika mereka masuk ke dalam ruangan harus mempunyai kartu ijin masuk yang hanya di miliki oleh Geng Mafia Crowned Eagle.
Tempat yang mereka gunakan adalah tempat Club mewah milik Nick. Mereka yang datang dan berkunjung di Club tidak ada yang menyadari tempat tersembunyi ini. Sean, Damian, Nick dan Darren memutuskan Club ini di jadikan sebagai tempat markas besar Geng Mafia Crowned Eagle di karenakan tempat ini sangat strategis dan tersembunyi.
Jam telah menunjukkan pukul setengah 11 malam. Dan mereka semua sudah hadir di dalam rapat besar-besaran Geng Mafia Crowned Eagle.
"Aku mengumpulkan kalian semua disini karena ada sesuatu hal yang sangat penting."
Semua anggota Geng Mafia Crowned Eagle sangat serius mendengarkan apa yang di ucapkan oleh ketua mereka.
"Lawan kita sekarang adalah Geng Mafia The King Of Blood."
Sontak saja perkataan Sean tadi membuat semua anggotanya langsung terperangah. Memang dari awal Geng Mafia mereka tidak pernah akur dengan Geng Mafia The Ming Of Blood. Namun, baru kali ini mereka mendengar secara terang-terangan dari ketua mereka.
"Aku harap kalian bisa saling kerjasama satu sama lain. Ingat motto geng Mafia kita?"
"Ingin mengalahkan kami kalian harus hebat, Ingin menangkap kami kalian harus cepat, Ingin menghancurkan kami? Kalian pasti bercanda!" Dengan serempak mereka semua langsung mengucapkan nya. Hal itu termasuk ke dalam sebuah slogan yang mereka miliki. Hal ini menjadi sebuah penyemangat jika tidak akan ada yang bisa mengalahkan Geng Mafia Crowned Eagle sekalipun itu Geng Mafia The King Of Blood.
Xander yang ada di dalam ruangan langsung merinding seketika. Geng Mafia Crowned Eagle memang Geng Mafia yang tidak bisa di remehkan. Meskipun Geng ini merupakan Geng Mafia yang paling ditakuti di Eropa. Tapi, Geng yang di ketuai oleh Sean Crishtian ini merupakan Geng Mafia terbesar di Dunia. Anggotanya bahkan tersebar di seluruh dunia.
"Perkuat penjagaan. Perluas kekuasaan. Jangan gegabah dan jangan melenceng dari rencana. Dan ingat, pengkhianat bagiku sama dengan mati. Aku tidak memandang bulu siapapun. Meskipun kalian sahabatku, saudaraku, anggota terlama atau apapun itu. Jika kalian berkhianat pada ku dan berkhianat pada Geng Mafia Crowned Eagle, maka nyawa kalian yang akan menjadi taruhannya."
"Siap. Akan kami laksanakan." Jawab mereka dengan serempak.
Sebuah seringai tipis tersungging di bibir Sean. Begitupun juga dengan Damian, Nick dan Darren. Mereka merasa puas dengan anggota Geng Mafia Crowned Eagle.
Prang
Dengan kasar di pukul nya dengan kuat kaca yang ada di hadapannya. Rasa sakit dan penyesalan menumpuk menjadi satu. "Sialan! Brengsek!" Umpatnya dengan kasar. Buliran kristal yang jatuh membasahi kedua bola matanya mulai menghilang. Amarah yang sedari tadi ia tahan kini lepas begitu saja. Sosok yang terlihat tenang dan menyeramkan ternyata menyimpan sebuah luka dan penyesalan teramat dalam.
"Hah.. Hah.. Hah.." Nafasnya berderu tidak beraturan. Rasa sesak di hatinya mulai terasa. Kamar yang awalnya tertata rapi, sekarang berantakan seperti kapal pecah. Guci, hiasan, lampu tidur hingga kaca besar yang berada di dalam kamarnya telah pecah akibat pukulannya.
Kedua bola mata yang selalu tajam dengan aura pembunuh kini hilang begitu saja. Hanya tersisa tatapan penuh kerapuhan yang jelas terlihat. Kedua tangannya mengepal kuat. Darah mulai keluar dari kedua tangan nya akibat dari kebrutalannya dalam memukul dinding hingga kaca yang ada di hadapannya. Kepalanya menunduk. Kedua tangan nya memegang pinggiran meja. Dengan perlahan tubuhnya bergetar. Lagi-lagi buliran kristal jatuh membasahi kedua bola matanya. "Kau ada dimana?" Lirihnya pelan. Setelah itu, kepalanya mendongak. Garvin menatap pantulan dirinya sendiri yang ada di dalam cermin. "Apa kau puas sudah membuat ku gila seperti ini? Apa kau puas membuat ku hilang tanpa tujuan?" Ujarnya.
Prang
Untuk kesekian kalinya Garvin memukul kaca yang ada di hadapan nya sampai hancur tak terbentuk. Bahkan, darah yang ada di tangan nya menempel ke kaca tersebut.
Akan tetapi, tidak ada rintihan kesakitan yang keluar dari dalam mulutnya. Hanya kebisuan dan kesunyian. Dengan perlahan tubuhnya luruh begitu saja.
"Kenapa aku harus menjadi selemah ini karena tidak ada kau di sampingku? Apa yang harus aku lakukan Lucy? Aku sudah mencari mu bertahun-tahun. Tapi kenapa bisa kau hilang bagaikan di telan bumi?"
***
- UP setiap hari jam 3 pagi 🥰
- Jangan lupa tinggalkan jejak dengan menekan tombol like 👍 dan tinggalkan jejak juga di komentar ya. Tidak vote gpp kok. Asal kalian kasih like dan komentar positif buat aku..🥺❤️ Tolong bantuannya 🙏
Jangan lupa follow instagram mereka ya 🤘
@eldencrishtian
@lexacrishtian
@garvincrishtian
@seancrishtian
@daracrishtian
@kenzocrishtian
@crownedeagle_03
@nickalbertreal
@raraagathareal
Dan yang mau tau spoiler semua karyaku untuk next chapter bisa follow instagram aku juga 😊
instagram: @fullandari
Kalian bisa tau info tentang Update semua karyaku, bisa memberi kritik atau saran lewat DM atau QnA, bisa ngobrol bersama pemain My Possesive Husband dan menambah teman disana 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Alfi Nirhays
ada season 1 nya ga Thor?
2023-01-09
0
Musniwati Elikibasmahulette
kasihan gavin juga ya
2021-09-20
0
Yuli
kalo ada d siksa kalo g ad tersiksa nikmatilah garvin
2021-07-19
1