Happy Reading 🥳
"Sebentar lagi kita akan pergi ke markas kita yang satunya. Apakah mereka sudah berkumpul?" Tanya Sean dengan menatap wajah satu persatu sahabatnya.
"Mereka semua sudah berkumpul Sean. Hanya tinggal menunggu kedatangan kita." Ujar Darren menjawab pertanyaan Sean.
Sean mengangguk mengerti. "Sesuai rencana yang telah kita ambil bersama. Dalam satu tahun ke depan kita akan fokus untuk memperkuat keamanan Geng Mafia Crowned Eagle serta memperkuat bisnis kita. Setelah itu kita akan fokus memperluas pasar sekaligus memperluas daerah kekuasaan kita. Perketat seleksi jika ada yang ingin masuk ke Geng Mafia kita. Ingat motto Geng Mafia Crowned Eagle. Ingin mengalahkan kami kalian harus hebat, Ingin menangkap kami kalian harus cepat, Ingin menghancurkan kami? Kalian pasti bercanda!" Kata Sean dengan tegas. Kedua bola matanya menatap tajam. Rahangnya sedikit mengeras. Aura kebencian sangat terlihat jelas dari tubuh Sean. Damian, Nick dan juga Darren menjadi merinding sendiri ketika mendengarnya.
"Lakukan sesuai rencana. Jangan melenceng dari rencana. Ingat, jangan ada forum di dalam forum. Kalian sudah tau jika aku benci pengkhianat bukan? Bagiku pengkhianat sama dengan mati. Mau kalian sahabat, bawahan, bodyguard, saudara ataupun keluarga. Bagiku sama saja. Pengkhianat tetaplah pengkhianat." Dengan nada yang rendah dan penuh penekanan di setiap perkataan nya Sean mengatakannya.
Mereka tau itu. Mereka telah dekat satu sama lain. Dan mereka semua sudah mengerti akan sifat masing-masing. Meskipun sifat dan watak mereka sangat berbeda namun mereka bisa mengimbanginya dengan cara menghargai satu sama lain.
"Dan untuk kau Nick, jika kau ingin menjadi mata-mata dengan bekerjasama dengan mereka, berhati-hatilah. Jangan bertindak gegabah. Kau tau bukan, lawan kita yang sekarang bukanlah seperti Derrick. Lawan kita yang sekarang bukanlah lawan yang bisa kita remehkan."
Nick langsung menatap wajah Sean. Memang benar apa yang di katakan Sean tadi. Nick harus lebih berhati-hati. Jika salah langka sedikit saja, maka nyawanya yang akan menjadi taruhannya.
Tidak. Bukan hanya nyawanya saja yang menjadi taruhan, tetapi juga nyawa ke tiga sahabatnya yang menjadi taruhannya. "Oke bung. Aku mengerti itu." Jawab Nick sambil menatap wajah Sean.
Darren menghela nafasnya lega setelah mendengar jawaban Nick. Setidaknya Nick sekarang mau menurut.
Lalu, pandangan Sean langsung beralih ke Darren. "Dan kau Darren, aku dengar kau sekarang menjadi incaran Marvin Gracious. Apa itu benar?" Tanya Sean ke Darren.
Darren mengangguk. "Ya kau benar Sean. Aku memang menjadi incarannya sekarang." Jawab Darren dengan menatap wajah Sean. Terlihat tenang seperti biasanya. Itulah sosok Darren.
Jari-jemari Sean lantas langsung mengetuk meja membuat sebuah nada irama yang terdengar sangat khas. "Bukankah Marvin itu adalah seorang Bos bandar narkoba sekaligus pengedar di kalangan atas? Untuk apa dia mengincar mu?" Kini Sean bertanya-tanya akan hal itu.
"Menurut pendapat ku, Marvin mengajak Darren bekerjasama agar dapat membantunya di bisnis yang ia geluti sekarang." Kini Damian mulai ikut berbicara. Mulai dari tadi Damian cenderung menjadi pendiam, tidak banyak bicara seperti biasanya.
Nick setuju dengan pendapat Damian. "Aku setuju dengan mu Damian. Tapi Sean, aku merasa aneh dengan salah satu anggota Geng Mafia The King Of Blood. Dia paling suka memainkan boneka beruang yang ada di gendongannya. Tapi siapa namanya?" Ujar Nick yang bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Nick mencoba untuk mengingat nya. "Sial! Kenapa aku bisa lupa namanya!" Gerutu Nick dengan kesal karena tidak berhasil mengingatnya.
Salah satu alis Darren terangkat. Sedangkan Damian dan juga Sean menatap Nick dengan pandangan penuh tanda tanya.
"Apa yang kau maksud itu Lucas Endless, Nick?" Tebak Darren tepat sasaran.
Kedua bola mata Nick langsung berbinar senang. Terlihat seperti anak kecil yang mendapatkan sebuah hadiah yang ia inginkan. "Iya, kau benar Darren. Namanya Lucas Endless. Kalau tidak salah, bukankah dia menjadi salah satu orang yang paling di takuti di Dunia? Bahkan polisi pun sampai tidak bisa berkutik lagi dengannya." Kata Nick dengan semangat empat lima.
Sean mencoba mengingatnya. Sean tidak terlalu hafal dengan anggota Geng Mafia dari saudara tirinya itu. "Lucas Endless?" Gumam Sean.
Damian yang melihat Sean sedikit bingung lantas bangkit dari tempat duduknya. "Maaf jika aku akan memotong rapat ini. Tapi aku punya sesuatu hal yang menarik untuk kalian."
Sontak saja perkataan Damian yang begitu tiba-tiba langsung membuat Sean, Nick dan Darren menatapnya.
"Sesuatu yang menarik? Apa itu Damian?" Tanya Sean sambil menatap wajah Damian. Apakah sesuatu hal yang menarik inilah yang menjadi alasan sahabat nya itu terdiam dari tadi?
"Jangan membuat jantung ku berdebar-debar Damian. Kau tau, aku tidak suka jika di buat penasaran seperti ini." Dengan nada yang protes Nick mengatakannya.
Sedangkan Darren terlihat anteng di tempatnya. Tidak berbicara sama sekali.
Melihat respon ke tiga sahabat nya yang terlihat antusias, Damian langsung tersenyum. Dengan tenang Damian melangkahkan kedua kakinya menuju sebuah meja yang terletak di sudut ruangan.
Klik
Lampu yang awalnya menyala sempurna langsung berubah redup.
"Apa yang sedang kau lakukan Damian?" Tanya Sean. Sean mulai merasa heran dengan apa yang dilakukan sahabatnya itu.
"Tunggu saja Sean." Sahut Darren dengan menyandarkan tubuhnya. Seakan-akan tau dan mengerti dengan apa yang sedang dilakukan Damian.
Kening Sean berkerut heran lalu menatap wajah Darren, meminta penjelasan. Namun, Darren dengan antengnya hanya mengangkat salah satu alisnya lalu tersenyum tipis.
"Sial! Kenapa aku tertinggal banyak hal!" Gerutu Sean di dalam hati karena tidak menemukan jawaban dari Darren. Selanjutnya Sean beralih menatap Nick untuk meminta penjelasan. Namun dengan polosnya Nick hanya menggeleng tidak tau.
Klik
Semua mata langsung tertuju ke sebuah layar lebar yang ada di dalam ruangan itu. Semua langsung di buat terkejut dengan gambar yang di tampilkan.
"Bagaimana bisa kau mendapatkannya Damian?" Sungguh Sean di buat terperangah dengan apa yang ia lihat sekarang. Begitupun juga dengan Nick. Nick hanya bisa melihat dengan mulut yang sedikit terbuka.
Di hadapan mereka sekarang terpampang jelas biodata pribadi milik Geng Mafia The King Of Blood. Geng Mafia paling di takuti di seluruh Dunia. Geng Mafia yang di ketuai langsung oleh saudara tiri Sean Crishtian yang bernama Garvin Crishtian.
Darren langsung bertepuk tangan. Memberikan sebuah apresiasi terhadap sahabatnya itu. "Ternyata kau bergerak lebih dulu Damian." Kata Darren sambil menatap wajah Damian yang tengah berdiri dengan gagahnya.
Damian menyeringai tipis. "Jangan anggap remeh diriku Darren. Aku bisa tertinggal tapi aku juga bergerak lebih maju dari pada kalian."
Sean menggeleng sambil tertawa pelan. Lalu, jemarinya langsung menyugar rambutnya ke belakang. "Kehebatan mu memang tidak pernah bisa di ragukan lagi Damian." Kata Sean memuji Damian.
Damian langsung menatap wajah Sean. "Tentu saja Sean." Jawab Damian menanggapi pujian Sean tadi.
Sementara itu Nick menatap apa yang terpampang di hadapannya. "Bagaimana bisa kau mendapatkan ini?" Tanya Nick begitu penasaran.
Damian yang di tanya seperti itu lantas berjalan untuk kembali ke tempat duduknya. "Tentu saja dengan perjuangan Nick. Menyelidiki mereka bukanlah sesuatu hal yang mudah. Apalagi mencari kelemahannya. Kau tau? Mencari kelemahan mereka bagaikan mencari jarum di tumpukan jemari." Ujar Damian menanggapi pertanyaan Nick.
Nick langsung bertepuk tangan. Mengikuti hal apa yang di lakukan Darren tadi. "Kau memang hebat Damian!" Ucap Nick sambil menggelengkan kepalanya. "Aku jadi heran, apakah mereka mempunyai wanita?" Pertanyaan spontan yang keluar dari bibir Nick langsung membuat mereka juga berfikir.
Namun, berbeda dengan Sean. Sean langsung menghela nafasnya pelan. "Mereka tidak mempunyai wanita karena mereka tidak ingin mempunyai kelemahan. Seperti Garvin dan juga Alfa. Sebelum nya mereka berdua sama-sama mempunyai wanita yang mereka jaga. Tapi bukankah kalian tau endingnya seperti apa? Lucy Matilda Adira, mantan istri Garvin pergi meninggalkan Garvin. Sedangkan kekasih Alfa, mati di bunuh tangan Alfa sendiri."
Kedua bola mata Nick langsung membola terkejut. Saking terkejutnya hingga mencondongkan tubuhnya ke arah Sean. "Kau tidak bercanda kan Sean?"
Sean mengangguk. "Aku tidak bercanda Nick. Bukankah kabar itu bukanlah kabar yang baru? Itu sudah menjadi kabar yang banyak di ketahui oleh orang-orang seperti kita." Jawab Sean.
"Apakah Lucy masih hidup?" Kini Damian mulai bertanya-tanya.
Darren yang mendengar hal itu langsung menegakkan tubuhnya. "Lucy masih hidup sekarang. Dari dulu sampai sekarang."
Sontak saja Sean langsung menatap wajah Darren. "Bagaimana kau bisa mengetahuinya Darren?"
Darren langsung menatap wajah Sean. "Tentu saja aku mengetahuinya Sean. Beberapa tahun ini aku diam-diam melacak keberadaannya. Lucy memang pandai bersembunyi. Bahkan Garvin sampai bisa di kelabui."
***
- UP setiap hari jam 3 pagi 🥰
- Jangan lupa tinggalkan jejak dengan menekan tombol like 👍 dan tinggalkan jejak juga di komentar ya. Tidak vote gpp kok. Asal kalian kasih like dan komentar positif buat aku..🥺❤️ Tolong bantuannya 🙏
Jangan lupa follow instagram mereka ya 🤘
@eldencrishtian
@lexacrishtian
@garvincrishtian
@seancrishtian
@daracrishtian
@kenzocrishtian
@crownedeagle_03
@nickalbertreal
@raraagathareal
Dan yang mau tau spoiler semua karyaku untuk next chapter bisa follow instagram aku juga 😊
instagram: @fullandari
Kalian bisa tau info tentang Update semua karyaku, bisa memberi kritik atau saran lewat DM atau QnA, bisa ngobrol bersama pemain My Possesive Husband dan menambah teman disana 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
bunda aryuta
,apakah lucy yg akan jd pkakor d dlm prnikahan sean dan dara
2021-07-19
0
Tri Hartatik
Terus nyimak thor
2021-06-15
0
Solaichah Solaichah
ada baiknya jg dech thor klu ada pengulangan eps1 kan bs inget cerita nya
2021-03-05
2