Happy reading all, don't forget like and komen
Kini Valery sedang berjalan bersama Sekretaris Han menuju ruangan yang akan menjadi tempat dimana dia akan lebih banyak menghabiskan waktunya di ruangan itu daripada di rumah, hari-harinya akan sibuk dengan urusan kantor, dimana dia akan fokus berkarir daripada sibuk mencari kesenangan sendiri.
Valery terlalu banyak memikirkan sesuatu hingga saat Tuan Han berhenti melangkah, matanya yang tidak melihat kondisi membuat tubuhnya menabrak tubuh Tuan Han dari belakang, untung mereka berdua tidak jatuh di depan ruangan Tuan Muda Huang. Valery terdiam sejenak, sekarang dirinya sudah berada di depan ruangan Tuan Huang, sebelum benar-benar masuk kedalam ruangan itu Valery mencoba mengumpulkan semua keberaniannya, ada firasat buruk yang terlintas di dalam hatinya, firasat itu mengatakan jika dirinya akan dalam bahaya yang mungkin akan terjadi, tapi apa? Valery sedikit menundukan kepalanya, dia berjalan mengikuti langkah kaki Tuan Han, tanpa memperhatikan jalan didepannya, jantungnya terus berdebar dengan detakkan yang lebih kencang dari biasanya, keringat dingin mengalir dari dahi, dia juga merasa kenapa ruangan itu tiba-tiba saja terasa panas padahal suhu ruangan ini sangat dingin.
'apa yang terjadi pada diriku? Aku tidak pernah segugup ini, jika akan bertemu dengan orang lain' Valery terus bertanya pada dirinya sendiri, keringat itu terus mengalir tanpa henti dan sepertinya tangannya juga mulai mengeluarkan keringat dingin.
“Han? Apa dia asisten baruku” tanya pria berjas biru gelap itu, pria itu terduduk manis di kursi kebesarannya,
Seketika langkah kaki Valery berhenti sebelum dia sampai di depan meja Tuan Huang, suara itu! Suara itu, suara yang sangat Valery ingat dengan jelas, suara pria yang dengan lancangnya merenggut ciuman pertama yang dia jaga selama 26 tahun lamanya. Dengan mudahnya dia mengambil itu tanpa mengenal siapa yang dia cium, Valery ragu untuk melangkah lagi, dia harus bagaimana menghadapi takdirnya yang harus menjadi asisten pria yang bahkan Valery tahu hanya nama marganya.
“nona kenapa kamu berhenti disana? Kemarilah aku akan memperkenalkanmu dengan orang yang akan menjadi atasanmu” ucap Tuan Han yang membuyarkan lamunan Valery.
Valery hanya mengangguk sebagai jawabnya, dia melangkah mendekati mereka yang sudah menunggunya, 'apa dia akan langsung mengenaliku? Ibu, kenapa aku harus bertemu pria menyebalkan itu, kita bahkan satu pekerjaan, bukan cuman itu tempat kerjaan akan satu ruangan dengannya' ucap batin Valery, dengan penuh keraguan dia melangkah hingga berhenti tepat di depan pria berjas biru gelap itu.
“aku ingin riwayat hidupnya, kenapa seorang Han mau menerima dia” ucap WooJin, suara mungkin terdengar santai tapi penuh dengan penekanan.Dengan cepat Tuan Han memberikan dokumen yang isi riwayat hidup Valery.
“Song Valery?”
“Ya--Tuan”
“kamu bisa bekerja hari ini juga” pria berjas itu langsung menatap Valery ketika wanita itu sedang menatap kearah, dengan sengaja dia menunjukan senyuman nakal yang menaikkan sudut bibirnya.
“Han, ajari dia tentang pekerjaannya, aku akan bertemu dengan klien” Pria itu hanya melirik ke arah Valery sebentar sebelum melangkah keluar ruangan dengan satu tangan yang dimasukkan ke dalam satu celananya.
Setidaknya dengan kepergian Valery bisa bernafas dengan baik, dia mencoba mendekati Tuan Han yang sedang mencari sesuatu di meja yang ada di dekat pintu keluar atau masuk.
“Tuan Han, aku ingin berbicara sesuatu”
“Ya, katakan saja”
“Tuan Han... Aku ingin mengundurkan diri”
“Nona Valery, anda tidak bisa dengan mudahnya mengundurkan diri, anda baru saja diterima dan ingin mengundurkan diri? Jangan mencoba untuk mempermainkan perusahaan ini, ada banyak ribuan orang ingin bekerja di sini, tolong cermati kontrak yang sudah anda tanda tangani tadi, bukankah sudah tercantum jika anda ingin keluar dengan alasan yang tidak jelas anda tidak akan bisa keluar!”
“ini adalah dokumen yang bisa kamu pelajari, di dalam berisi daftar pekerjaan yang akan kamu lakukan selama menjadi asisten Tuan Huang, jika tidak ada pertanyaan, aku pamit undur diri”
Ucap Tuan Han benar-benar membuat Valery bungkam untuk membela dirinya, ucapannya penuh dengan penekanan dan ketegasan yang tidak bisa diganggu gugat, dengan lemas Valery mencoba memikirkan apa yang harus dia lakukan untuk tidak dikenali oleh pria itu, 'Tuhan, aku datang kesini untuk mengubah masa depanku, bukan malah membuat nasibku menjadi lebih buruk'
Seiring berjalannya waktu Valery terus memahami semua dokumen yang tadi diberikan pada Tuan Han, banyak sekali peraturan yang ada diperusahaan ini, tugasnya juga bisa dibilang harus banyak terlibat dengan pria menyebalkan itu.
Saat matanya menatap jam tangan, dia cukup terkejut, sudah pukul delapan malam? Kenapa dia tidak menyadari jika hari sudah malam, dengan cepat dia merapikan semua barang yang dia bawa tadi, merapikan dokumen yang dibaca, lalu berjalan menuju meja Tuan Huang, 'haruskah aku merapikannya juga?' saat tangannya ingin merapikan dokumen itu, tiba-tiba pintu itu terbuka memperlihatkan sosok pria yang tidak ingin Valery lihat.
“apa yang sedang kamu lakukan?” pria itu melangkah masuk,
“aku... Aku hanya merapikan meja anda saja Tuan” Valery dengan sigap melangkah menjauh dari meja itu, dia berjalan kemeja kerjaannya dan cepat-cepat segera pergi.
“tunggu”
Valery sudah terasa jika pria itu tidak akan dengan mudahnya biarkan Valery pergi. Tangan besarnya menahan pergelangan tangannya.
“Tuan, lepaskan”
Bukannya melepaskan pergelangan tangannya dia malah menarik Valery lebih dekat, bahkan tangannya langsung melingkar di pinggangnya, itu membuka matanya bertemu dengan matanya untuk yang kedua kalinya. Valery segera memberontak ketika tubuhnya sudah terlalu dekat, pria ini kenapa sangat kurang ajar, kenapa dengan mudahnya dan menyentuhnya tanpa seizinnya.
“Tuan, lepaskan ini sudah terlalu terlewat batas!” satu tangan Valery terus memukul dada bidang pria itu, karena satu tanganya masih digenggam kuat oleh pria itu.
“Valery”
“seorang gadis yang berteriak padaku malam kemarin yang mengatakan jika dia tidak mrnyukai ciumanku”
Ucapannya membuat Valery menghentikan kegiatan yang terus memberontak, Valery langsung menundukkan kepalanya 'Oh Tidak! Dia mengenalku! Apa yang harus aku lakukan?'
“bukankah ini baru pertama kalinya kita bertemu,mungkin Tuan salah orang, saya harus segera pulang, kalau tidak saya ketinggalan bus”
“haruskah? Aku menciummu lagi agar kamu ingat” dengan sengaja dia mendekat ke telinga Valery dan merendahkan suara.
“tidak! Baiklah, aku mengaku jika gadis kemarin malam itu adalah aku! Apa kau puas?”
“sebelumnya tidak ada yang berani membentakku apa lagi berteriak seperti itu”
“Ya, karena mereka semua yang ada disini takut padamu! Tapi tidak untukku”
Merasakan jika pria itu sudah tidak memeluknya, kesempatan itu tidak dia sia-siakan, dengan sekali dorongan dia langsung melangkah pergi meninggalkan pria itu dengan wajahnya yang kebingungan.
“hari-hari sialku akan dimulai dari ini” ucap Valery terus melangkah keluar dari ruangan itu tanpa sedikitpun melihat kearah pria menyebalkan itu.
“menarik, aku sangat menyukai aroma tubuhnya yang manis, sial kenapa diriku tidak bisa mengontrol diri, dia terlalu manis untuk diabaikan”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Roma Pasaribu
ka coba diteliti lagi
2020-05-30
0
Liani Min
Prolognya umur valery 20 tahun...Di sini kok 26 th...Yg bner yg mana sih
2020-04-10
0
Stella Susanto
sehari 2/3 eps gitu
2020-02-08
0