Happy reading all, don't forget like and komen
pria berjas itu, menutup mulut Valery dengan tangan besarnya, pria itu terlihat sedang mengkhawatirkan sesuatu. Valery yang ada di posisi dimana dia bingung untuk melakukan apa jadi dengan terpaksa dia menunggu sampai pria berjas hitam itu menjelaskan situasinya.
tak lama kemudian, sekelompok orang berlarian seperti sedang mencari sesuatu, seperti mencari seorang penjahat yang kabur atau seorang mafia mungkin?
saat melihat sekelompok orang itu, pria berjas hitam di hadapannya langsung menciumnya tanpa meminta izin dari pihak yang dia cium, Valery yang belum ada persiapan untuk menerima itu, dia hanya melakukan perlawanan kecil.
“Tuan, seperti dia tidak berlari kesini, Disini hanya ada satu pasang kekasih yang sedang berciuman” ucap salah satu anak buahnya
“cepat dari dia! kita harus membunuhnya! kita berpencar saja”
setelah menentukan akan mana mereka mencari, mereka semua pergi begitu saja tanpa memeriksa kedua orang yang sedang berciuman itu. melihat situasi sudah aman pria berjas hitam itu melepaskan ciuman itu dan hendak pergi.
“kau! aku tidak mengenalmu! berani sekali kamu menciumku! itu bahkan ciuman pertamaku! hei!” spontan Valery langsung menarik tangan pria itu saat dia ingin pergi begitu saja.
“kau bahkan tidak menjelaskan apa yang terjadi! emang kamu pikir semua wanita sama saja! jangan pernah merendahkan wanita!” Valery terus berteriak pada pria berjas itu. jika diperhatikan dia itu sangat tampan seperti seorang pangeran.
'apa yang kau pikirkan Valery! fokus kamu harus menuntut keadilan bukan mengagumi ketampanan pria itu' suara hati Valery berbicara.
pria berjas hitam itu terus menatap Valery, tak ada sedikitpun niat untuknya membalas semua ucapan gadis yang tadi dia cium begitu, saat itu juga mata itu menatap gadis itu, kedua mata mereka bertemu dan saling menatap.
“Tuan Muda, maaf Karena kami datang terlambat”
kedua berlalu larut dalam tatapan itu, hingga tidak menyadari jika sudah banyak orang yang menunggu mereka, jika mereka tidak bersuara mungkin kedua akan masih saling berhadapan.
“ayo kita kembali” pria yang tadi mencium Valery itu pergi dengan segerombolan orang yang berpakaian sama dengannya,
“hei! kau tahu aku sangat tidak menyukai ciumannya itu! sangat payah! brengsek!”
jika Valery tidak menyayangi sepatu yang dia pakai sekarang, mungkin sepatu itu sudah melayang di kepala pria menyebalkan itu, dengan kasar dia mengusap bibirnya menghilangkan semua jejak-jejak air liur pria itu.
pria itu terus berjalan meninggalkan Valery sendirian dengan segerombolan orang yang tadi menjemputnya, pria berjas itu diam-diam tersenyum mendengarkan ucapan yang Valery teriaki dari kejauhan. dalam hatinya dia sepertinya tertarik dengan gadis itu, secara reflek pria berjas hitam itu memegang bibirnya yang mungkin masih terasa manisnya yang berasal dari gadis itu.
“kita akan bertemu lagi”
Valery yang masih di tempat lokasi mulai melangkah meninggalkan tempat itu hari sudah mulai malam jika dia pulang malam lagi tetangganya mungkin akan mencurigainya lagi, atau jika dia takut akan bertemu dengan orang suruhan pamannya.
***********
matahari sudah menunjukan dirinya di atas langit, cahaya juga sudah menerangi bumi dengan kehangatannya, cuaca hari ini sangatlah cerah, memudahkan orang untuk beraktivitas di pagi hari, suara dering ponsel memenuhi seisi ruangan kamar itu, dering ponsel itu mengganggu tidur nyenyak Valery. dengan malas dia terpaksa membuka kedua matanya lalu meraih ponsel yang terletak dimeja rias.
“hallo, apakah ini benar saya berbicara dengan nona Song Valery”
“ya, ini saya sendiri, kalau boleh tahu ada keperluan apa?”
“selamat pagi, kami dari pihak perusahaan Grup Huang, memanggil anda untuk sesi wawancara, tolong datanglah tepat waktu, terima kasih”
“Ya, sama-sama”
satu teriakan dari Valery dengan bahagianya dia melompat-lompat di kamarnya seperti orang aneh,
“akhirnya aku bisa bekerja di kantor!!!!”
“selamat tinggal supermarket!!, selamat datang dunia perkantoran"
aksinya terhenti sangat Valery memikirkan penampilan apa yang akan dikenakan di kantor nanti, dia tidak mungkin memakai kaos putih, jaket kebesaran dan juga kopi, dia tidak bisa berdandan seperti wanita tomboy. dengan langkah cepat dia menuju lemari pakaiannya, mengeluarkan semua seisi baju yang ada di dalam.
“untung aku masih menyimpan jas hitam dan kemeja putih ini walaupun kelihatannya sudah lama tapi ini masih layak dipakai” setelah menyiapkan semua keperluan, Valery langsung berlari ke kamar mandi.
sekarang dia berada didepan cermin meja riasnya, Valery juga tidak terlalu banyak memiliki alat Make up, dia hanya memakai riasan yang tidak terlalu tebal dan cukup dibilang sederhana, sebelum dia berangkat dia memakai kacamata lalu membuat titik-titik hitam di pipinya, jika dikantor dia tidak bisa berpakaian tomboy, maka di kantor dia bisa terlihat jelek.
“baiklah ini sudah cukup mereka tak-kan mengenaliku sebagai Song Valery Hye, tapi hanya mengenalku sebagai Song Valery saja”
Ya, Valery tidak pernah menggunakan nama marga keluarganya, karena jika dia memakai itu akan mudah untuk ditemukan oleh pamannya jika dia pake marga Song, itu tak akan memengaruhi karna warga Korea banyak sekali yang bermarga itu, tapi untuk marga Hye bisa dibilang jarang.
tak mau menunggu lama kali, Valery langsung memutuskan untuk berangkat sekarang karena menurutnya lebih baik datang lebih awal dari pada harus terlambat. dia masih bisa sarapan di jalan. berjalan menuju halte bus dan pergi kekantor yang tadi menelponnya.
hingga sekarang kaki berhenti di sebuah gedung yang bernama “grup Huang”, perusahan ini bergerak dibidang perhotelan, perusahaan terbaik ketiga di Korea ini memiliki fasilitas yang sangat lengkap dan teknologi yang tidak kalah canggihnya, yang memiliki lantai sebanyak 21 lantai. disinilah Valery ingin mengubah hidupnya menjadi lebih baik kedepannya.
dengan keyakinan yang Valery miliki dia melangkah masuk ke perusahaan itu, tidak lupa dengan sifat ramahnya,
“hallo, selamat pagi ada yang bisa saya bantu nona?” Tanya resepsionis itu, saat melihat Valery yang tampak kebingungan.
“saya ingin bertanya dimana ruangan Sekertaris Han? saya menerima panggilan jika saya akan diwawancarai olehnya”
“ruangan Sekretaris Han ada di lantai 10, ruangan berdekatan dengan Ruangan Tuan presiden Huang”
“terima kasih atas informasinya, saya permisi dulu”
Valery mencari lift terdekat, tepat saat di depan lift, pada lift yang terbuka, dengan langkah cepat Valery masuk ke dalam lift itu sendirian dan menekan tombol angka 10. namun sangat dilantai 5 lift itu terbuka dan masuklah seorang pria dengan wajah dingin dan sombong, tapi tunggu?
Valery yang sepertinya mengenali sosok itu, dia langsung menatapnya dan benar itu pria berjas hitam yang tadi malam menciumnya! untuk apa dia berada disini apa dia juga bekerja disini? jika benar, apa yang harus Valery lakukan, semoga saja dandannya membuat pria itu tidak mengenalinya sebisa mungkin dia tidak berhadapan muka dengan pria itu.
hanya ada ketenangan di dalam lift itu, Valery bisa bernafas lega karena pria itu tidak mengenali, hingga lantai lift berhenti di lantai 10 , tak mau berlama-lama Valery memimpin untuk keluar lebih dahulu,
saat keluar dari lift dia dibuat kagum dengan dekorasi ruangan ini, dilantai ini hanya terdapat 3 ruangan saja, dan sebagian adalah ruangan tunggu yang sangat besar yang langsung disuguhi pemandangan kota Seoul sangat indah untuk dilihat dari lantai 10.
'fokus Valery kamu datang kesini untuk mengubah nasibmu bukan menikmati indah kantor ini'
sekarang dia sudah berdiri di depan ruangan Sekretaris Han, ada rasa gugup yang melanda hati, 'tarik nafas, lalu buang secara perlahan, Valery kamu pasti bisa'. dia mengumpulkan semua keberaniannya untuk mengetuk pintu itu.
“masuk”
mendengar perintah itu, dengan cepat Valery melangkah masuk kedalam ruangan itu yang hanya ada satu orang didalamnya,
“Song Valery? kamu datang kesini untuk diwawancara bukan?”
“Ya, itu benar” dengan hati-hati Valery menarik kursi, lalu duduk didepan pria yang dipanggil Sekertaris Han.
“baiklah, kita mulai saja”
selama sesi wawancara, banyak sekali pertanyaan yang Sekertaris Han ajukan pada Valery, sampai akhirnya dia diterima dan sekarang mereka sedang membahas kontrak dan pekerjaan.
“Nona Song bisa menandatangani perjanjian kontrak ini”
dengan seksama Valery memahami isi dari kontrak itu, dan setelah itu langsung menandatanganinya tanpa ragu-ragu, lalu dia memberikan pada Sekretaris Han.
“pekerjaanmu adalah menjadi asisten untuk Tuan Huang, saat ini asisten sudah mengundurkan diri beberapa hari yang lalu karena dia akan menikah jadi aku secara pribadi memutuskanmu untuk menjadi asisten barunya, alasannya karena kamu memiliki jurusan yang sesuai dengan persyaratan”
“terima kasih Sekretaris Han” Valery membungkukkan badannya dihadapan Sekretaris itu.
“kamu sudah bisa bekerja hari ini, aku yang akan mengantarmu keruangan Tuan Muda Huang”
note : sambil menunggu cerita up kalian bisa mampir di cerita aku yang satunya judulnya “ibu muda presiden Lian” .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨
OMG thor... namanya kok sekretaris HAN sih... kan jadi ke inget TUAN SAGA aq nya...
2020-08-10
1
Roma Pasaribu
tak akan dilepas
2020-05-30
0
Roma Pasaribu
akh...
2020-05-30
0