Happy reading all, don't forget like and komen
Keesokkan hari....
Rasanya Valery baru beberapa jam yang lalu memejamkan kedua matanya, tapi suara dering alarm terus mengganggu tidurnya membuatnya harus membuka kedua mata, memposisikan bersandar dirancang, Valery mengambil ponselnya yang tidak jauh dari jaraknya, ponselnya berada di atas laci dekat ranjangnya.
“masih pukul enam pagi, kenapa alarm ini sudah berdering, aku masih punya waktu satu jam untuk tidur” dia letakkan ponselnya kembali, tapu ketika dia hendak menarik selimut lagi, ponsel itu berdering kembali, yang berdering sedari tadi bukan alarm melainkan panggilan masuk.
“siapa yang menelponku pagi-pagi sekali!!! Mengganggu saja,” dengan sangat enggan dia mengangkat panggul itu yang tiada henti memanggilnya terus.
Valery : “hallo, ini siapa?”
WooJin : “kamu tidak mengenaliku Nona Song? Atau aku harus panggil Valery”
Valery : “kau!! Bagaimana kamu bisa mendapatkan nomorku”
WooJin : “aku atasanmu, mendapat nomor ponselmu bukanlah hal yang sulit, kemasi barangmu kita akan pergi”
Valery : “pergi? Kita mau kemana?”
WooJin : “datanglah ke apartemenku dalam 30 menit, jangan lupa membawa barangmu”
Valery : “Tapi.... Tuan??”
Kata mau mendengar balasan Valery, dengan sengaja WooJin menutup panggil itu secara sepihak.
“akh..... Aku benci semua ini!! Kapan hidupku bisa bebas, Tuhan rencana apa yang sedang kau buat untukku?” dengan kesalnya dia melempar bantal ke sembarang tempat.
“sudahlah, daripada mengeluh lebih baik aku segera pergi”
Valery mulai turun jadi rancangnya, berjalan melangkah menuju kamar mandi, untuk membersihkan dirinya, setelah 15 menit dia keluar dengan pakaian kerja nya, melangkah mendekati lemari pakaian, lalu mengeluarkan koper dan mengisinya dengan barang-barang yang akan dibawa, mungkinkah mereka akan pergi keluar negeri? Tidak itu akan membuat Valery dapat ditemukan pamannya! Dia berfikir sejenak, tapi suara dering ponselnya terus membuat tak mempunyai pilihan selain pergi.
20 menit kemudian.....
Sekarang Valery sedang berdiri didepan sebuah apartemen yang bisa dibilang apartemen terbaik di seoul, dia cukup kagum, tempat ini sangat jauh berbeda dengan kondisi rumahnya yang sekarang, Ya daerah ini merupakan tempat tinggal Valery dulu saat keluarganya masih kaya.
Dia mulai melangkah masuk sambil menyeret koper yang tidak terlalu berat, karena barang bawaannya tidak terlalu banyak, dia pikir mereka mungkin akan pergi beberapa hari saja. Dia terus berjalan hingga berhenti kamar dengan nomor 0393, tanpa ragu dia menekan tombol bel.
“kenapa lama sekali? Ayo cepat masuk” tanya WooJin yang langsung membukakan pintui apartemennya setelah mendengar suara bel dan tak lupa mengajak Valery masuk kedalam.
“apa kau gila?” spontan Valery menolak tarikan tangan WooJin yang mengajaknya masuk kedalam apartemennya,
“aku? Gila? Maksud apa?” tanya WooJin dengan bingung.
“apa kau gila! Mengajak seorang wanita masuk kedalam apartemenmu?”
“kenapa kau sangat cerewet sekali!” dengan kesal dia mengangkat tubuh Valery seperti karung keras, dan tak lupa untuk membawa koper ke dalam, dia menggunakan kaki untuk menutup pintu.
“brengsek! Lepaskan aku!” Valery terus menolak, dia menggerakkan kaki dan tangan untuk memukul.
“Pria menyebalkan, turunkan aku!”
“brengsek!!!”
WooJin sedari tadi mencoba sabar, dengan kesal menurunkan Valery dari tubuhnya. “Valery cukup!” dia menahan kedua tangan Valery di dadanya, menatapnya dengan tajam.
“kenapa kau kekanakkan sekali, aku memintamu kesini karena aku butuh bantuan, mengerti?” setelah itu dia melepaskan tangan Valery yang tadi dia tahan. Lalu berjalan meninggalkan Valery.
Dan Valery hanya diam di tempat, dia tidak bergerak sedikitpun, baru kali ini dia ketakutan dengan tatapan dingin dari WooJin, tatapan itu mampu membuatnya gemetaran.
“kemarilah” ucap WooJin yang berasal dari kamarnya.
Teriakan itu membuat Valery terkejut, dengan langkah yang sangat ragu-ragu dia melangkah masuk kedalam kamar seorang pria! Oh Valery sekarang dia sudah berani masuk kedalam kamar pria!
“kenapa kau lama sekali!” dia menarik Valery untuk mendekat.
“bisakah kamu berhenti menyentuhku! Apalagi menarik tanganku!”
“apa sebegitu bencinya kamu, ketika aku menyentuhmu, Sudahlah lupakan cepat bantu aku memilih pakaian yang akan aku bawa”
“kau menyuruhku kesini hanya untuk memilih pakaian untukmu?”
“apa Han tidak memberitahumu tentang pekerjaan seorang asisten?”
“Tidak! Dia hanya memberitahu pekerjaanku hanya di kantor untuk masalah pribadimu aku tidak tahu!”
WooJin hanya bisa menghela nafas panjang, bagaimana dia bisa menyuruh Han menjadikannya sebagai asistennya, apakah aku mulai gila?, dan bagaimana wanita ini bisa begitu keras kepala, dia bahkan menolak sentuhannya padahal banyak wanita di luaran sama menginginkan sentuhannya, dia juga lebih suka berteriak padanya daripada berbicara dengan lembut, dia juga sangat keras kepala!
“setiap asistenku selalu menyiapkan pakaianku, ketika aku akan pergi keluar negeri, mereka juga bertugas untuk memperhatikan kebersihan apartemenku, mulai sekarang kau harus melakukan itu semua” Ucap WooJin.
“aku tidak mau! Lebih aku berhenti bekerja! Ini tidak ada urusannya dengan pekerjaanku!”
“kau yakin ingin mengundurkan diri? Bukankah jika kamu belum bekerja selama 5 tahun kamu....”
“baiklah! Tidak perlu dijelaskan aku sudah tahu!”
Dengan sangat kesal dia membuka lemari itu dan mulai memilih pakaian pria menyebalkan itu, memasukan kedalam koper yang sudah di siapkan. Dan juga memasuki semua kebutuhan WooJin kedalam koper. Setelah selesai dengan urusannya, Valery mengistirahatkan tubuhnya di sofa milik WooJin, Sambil memainkan ponselnya.
Tak lama kemudian pria menyebalkan itu baru saja keluar dari kamar mandi, dia hanya mengenakan handuk yang menutupi tubuh bawahnya dengan dadanya dia biarkan terekspos begitu saja. Dengan susah payah Valery mencoba mengalihkan pandangannya dari pria itu.
'jangan tergoda Valery! Ingat dia pria yang sudah mengambil ciuman pertamamu!' ucap Valery dalam hatinya.
WooJin yang melihat itu hanya tersenyum, dengan sengaja dia berjalan mendekati Valery yang sedang tiduran di sofanya sambil menutupi wajahnya dengan ponselnya, WooJin terus mendekati hingga jarak mereka hanya tinggal beberapa langkah. Dia menundukan tubuhnya, meletakkan kedua tangannya di sisi samping tubuh Valery.
“Hei! Apa yang lakukan? Jangan berbuat macam-macam aku akan menendangmu!” Valery langsung melingkarkan kedua tangannya di depan dadanya,
pria itu sudah sangat dekat dengannya tubuh mereka hampir berdekatan. WooJin hanya mengangkat salah satu alisnya, tapi tatapannya tidak meninggalkan Valery.
“Hei! Apa kau tidak mendengarku? Apa kau tiba -tiba tuli? Menjauhlah!”
“kenapa kau sangat suka berteriak padaku”
Oh ayolah suara itu begitu lembut hingga membuat Valery terdiam, pria itu bisa bersikap selembut ini? Akankah Valery kuat untuk menahan hati agar tidak jatuh hati pada pria yang ada di hadapannya ini?
WooJin mulai menundukan kepalanya, dimiringkan sedikit, tapi saat bibirnya tinggal beberapa senti lagi dengan bibir Valery, dia melihat wanita itu memejam matanya rapat-rapat membuat WooJin tersenyum, dia mengurungkan niatnya untuk menciumnya, sebelum pergi dia menyentil kening Valery, dan berkata “kita akan berangkat pukul 11, jangan lupa untuk membaca email dari Han”
WooJin pergi begitu saja meninggalkan Valery dengan semua kebingungan yang terlihat di wajahnya, ada semu merah di wajah Valery.
“Oh Tuhan aku tak mau menyukainya” dia mulai beranjak dari sofa dan mencari ponselnya. Saat membuka ponsel banyak selali email yang datang dari Tuan Han.
Kini mereka sedang berada di bandara Internasional Incheon mereka akan terbang ke amerika selama 2 minggu, karena project perhotelan WooJin sedang berjalan, dia harus mengawasinya dan mengurus semua itu.
“kamu tidak bilang jika kita akan 2 minggu disana! Aku hanya membawa sedikit pakaian” ucap Valery dengan lemas.
“seharusnya kamu sudah tahu itu, kamu harus lebih sering mengecek emailmu itu, sudahlah kita harus segera masuk kedalam pesawat”
Setelah melalui rangkaian pengecekkan ataupun lain-lainnya, kita kedua sedang duduk manis di dalam pesawat dengan kelas terbaik.
“tidurlah perjalanan kita cukup lama, kita akan berada di pesawat selama 12 jam”
Valery hanya mengangguk sebagai jawabannya, kenapa pria itu tiba-tiba begitu lembut padanya, membuat Valery sedikit ragu untuk lebih dekat dengannya dia takut dipermainkan oleh pria menyebalkan itu, Valery mulai menurunkan kursi dan tertidur dengan membelakangi WooJin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Roma Pasaribu
semangat ka ku tunggu masih abu2 ini
2020-05-30
0
Author_Ay
lanjut
2020-02-14
1
Ulfa Fafa
ditunggu lanjutannya thor
2020-02-13
2