Berita

Suasana menjadi hening sejenak. Pak soni jelas pandangannya terfokus ke sosok Yura. Menilai dengan teliti, bahkan memperhatikan Yura dari ujung kepala sampai ujung kaki. Yura sendiri merasa kikuk dibuatnya. Apalagi Yura tahu jelas bahwa Pak Soni adalah salah satu investor penerbitan Amora. Rasa hormat terlihat jelas dalam diri Yura.

" Sepertinya pernah bertemu." ucap spontan Pak soni.

" Yura. Penerbit Amora." tebak Pak soni

Yura berdiri sambil membungkukkan tubuhnya.

" Iya benar Pak.Selamat siang Pak. Maaf bertemu dengan kondisi Saya yang sedang kacau."

" Owh tidak apa-apa. Biasa dalam suatu hubungan itu ada sedikit masalah. Saya justru yang meminta maaf. Karena putraku Kau jadi sampai menangis begitu."

" Maaf Pak. Kami tidak ada ..." ucap Yura ingin mencoba menjelaskan, Namun Agung tiba-tiba langsung menggandeng tangan Ayahnya.

" Semua ini tidak seperti yang Ayah pikirkan.Kami tidak ada hubungan apa-apa." Jelas Agung seraya berusaha mengajak Ayahnya kembali keruangan, Itu yang Agung lakukan.

" Jadi tadi..."

" Kebetulan saja Ayah. " Jelas Agung

" Kebetulan. Anggap saja kebetulan." Ucap Pak soni seraya berpikir dan tiba-tiba menghentikan langkahnya.

" Kau duluan saja!!! Ayah ada perlu sebentar dengan Yura." ucap pak Soni seraya melepaskan gandengan tangan putranya.

Agung menghentikan langkahnya.

"Ayah sudah Aku bilang. Dia hanya seseorang yang baru kukenal." Jelas Agung berusaha meyakinkan ayahnya.

" Ayah percaya. Ayah hanya ingin berbicara bisnis dengannya. Jadi Kau masuklah duluan." Ucap pak Soni membuat Agung bingung.

Tapi mau tidak mau, Agung terpaksa menuruti kata-kata Ayahnya.

Yuraa masih duduk di posisi semula.

" Saudari Yura. Maaf mengganggu, Apa Kau benar-benar seseorang yang baru saja kenal putraku?" Tanya Pak Soni masih penasaran.

Pak Soni terlihat tidak percaya dengan kata-kata putranya.

" Iya benar Pal." Jawab Yura berusaha agar pak Soni tidak salah paham.

" Ok, Kalau begitu Saya ingin meminta bantuan kepada Anda. Bisa dibilang mengajak kerjasama."Ucap Pak Soni, membuat Yura bingung dan tidak mengerti.

" Maksud Anda?Apa Anda mau membuka perusahaan penerbitan sendiri?" Yura mencoba menebak.

" Owh tidak-tidak." Pak Soni menggelengkan kepalanya.

"Bukan tentang penerbitan. Tetapi ini tentang putraku." Ucap Pak soni.

" Maksud Anda?" Yura semakin bingung.

" Jadilah pendamping putraku!" Jelas Pak Soni membuat Yura terkejut dan syok mendengarnya.

" Maaf. Bukannya saya menolak. Jujur Kami tidak sedekat yang Anda bayangkan Pak. Dan jelas putra Anda tidak menyukai Saya." Ucap Yura

Pak Soni terlihat heran. Entah apa yang ada didalam pikirannya. Tetapi tampak jelas raut wajahnya mengekspresikan sesuatu yang sulit dimengerti.

" Ok ok saya mengerti ketakutan saudari Yura.

Begini. Anggap saja ini kerja sama. Begini kalau saudari Yura bisa membuat putra Saya normal kembali layaknya seorang manusia dewasa yaitu tertarik pada wanita. Bukan hanya investasi besar di penerbit Amora yang akan Saudari Yura dapatkan, tetapi membuka perusahaan penerbitan sendiri tanpa dibawah naungan Amora, bisa Saudari Yura dapatkan." Entah mengapa Pak Soni terlihat begitu nyaman menceritakan kisah putranya tersebut dan menawarkan kerja sama yang menggiurkan terhadap Yura.

" Maksud Anda?" Yura menyerngitkan keningnya tanda belum mengerti maksud Pak Soni.

" Begini saudari Yura. Intinya kalau Kau berhasil menaklukkan putraku. Kau bisa mendirikan perusahaan penerbitan sendiri." Jelas Pak Soni.

" Tapi Pak...," Yura ragu.

" Pikirkanlah, dunia kepenulisan itu keras. Pikirkanlah matang-matang." ucap Pak Soni seraya memberikn sebuah kartu nama.

" Datanglah ke kantor, jika Kau ber..."

" Sekarang saja Saya terima kesepakatan ini." ucap Yura tiba-tiba memotong pembicaraan.

" Ok. Kalau begitu biarkan Saya juga ikut membantu untuk kemajuan hubungan kalian."

ucap Pak soni seraya tersenyum yakin.

Setelah kesepakatan itu, Yura kembali ke kamar Ibunya.

Matanya menatap sendu.

" Semoga keputusan ini yang terbaik dan dapat membahagiakan Ibu." batin Yura berharap.

Seminggu kemudian

Yura terlihat sedang membaca hasil karyanya. Sesekali Dia menengok ke layar hpnya.

" Perjodohan." Ucap Sani ikut membaca.

" Jadi Kau menulis tentang perjodohan."

" Iya. Tapi inu berbeda. Karena jelas sang wanita sudah menyukainya."

" Tapi tetap intinya perjodohan kan?" Tanya Sani.

" Iya-iya." jawab Yura sambil sesekali mengecek Google dihpnya.

" Kenapa Kau bolak balik lihat google?Apa ada sebuah berita yang sedang Kau tunggu?" Sani penasaran dan asal menebak.

" You are right." Jawab Yura dan fokus lagi kenovelnya.

" Apa itu?" Sani semakin penasaran.

" Perjodohan." jawab Yura membuat Sani bingung.

" Perjodohan siapa?" Sani masih bertanya.

"Me."Yura menunjuk dirinya sendiri.

" Yura!!! Where are you? " suara khas Miss Amora muncul tiba-tiba diruangan Yura.

" Apa ini maksudnya? Kau dan Agung ternyata menjalin hubungan? Kenapa Kau tidak pernah cerita. Why? Why? Why?" Tanya Miss Amora panjang lebar seraya menunjukkan berita tentang putra Pillars Group.

" Maaf. Saya kira itu tidak perlu diceritakan Miss." ucap Yura akting dan berpura-pura.

" No. No. No. Ini harus dirayakan. Kau tau Agung tidak pernah memperkenalkan wanitanya. Bahkan sampai kakek nenek kami membuat perjodohan terus menerus buat Dia. Karena takut Dia nggak normal." jelas Miss Amora lalu tertawa.

" Pokoknya Aku mau adain acara buat kalian." ucap Miss Amora dan langsung keluar dari ruangan.

Sani lalu mengambil koran berita hari ini.Terlihat jelas berita tentang putra Pillars Grup yang diam-diam sudah mempunyai kekasih pilihan hatinya sendiri

" Jadi apa maksudnya ini? " tanya Sani.

Yura mengangguk.

" Jadi Kau yakin hanya ingin sekedar membantu Pak soni sesuai dengan cerita novel yang sedang Kau tulis? Tidak lebih dari itu?" Sani penasaran.

"Tidak." Yura terlihat menggelengkan kepalanya.

" Jadi Kau ingin lebih dari itu?"

"Iya." Yura mengangguk.

"What???" Sani membelalakkan matanya.

" Aku hanya ingin impianku tercapai." Yura melirik ke sahabatnya.

" Jadi Kau menerima kerja sama dengan Pak soni demi impianmu?" Sani masih penasaran dengan alasan Yura.

" Iya,Itu demi impianku." Jawab Yura.

" Jadi demi itu, Tapi apa Kau tidak berpikir jika suatu saat Agung tau dan alasan ini membuatnya sakit hati?"

" Entahlah. Aku hanya berusaha. Dan hasilnya juga belum tentu berhasil. Kau lihat sendiri Agung tidak menyukaiku. Tapi setidaknya Aku akan berusaha demi alasan impian dan kebahagiaan seorang Ibu. Setidaknya Aku hanya mengambil sebuah peluang disaat memang ada sebuah peluang. Apa Aku salah?"

" Tidak. Kau benar sekali Ra. Peluang dan kesempatan. Aku akan mendukungmu." Sani mengacungkan dua jempolnya. Sedangkan Yura hanya tersenyum melihat kelakuan sani dan fokus kembali dengan kerjaannya.

Kantor Kepolisian

Agung sedang fokus dengan kerjaannya. Tetapi Dia kelihatan sedang memikirkan sesuatu. Dimas yang dari tadi diam-diam memperhatikan Agung. Dia pun penasaran.

" Why?" Tanya Dimas

" Apa Kau pernah ditinggalkan seseorang?" Agung tiba-tiba terlihat galu.

" Pernah."jawab Dimas serius.

" Lalu apa yang Kau lakukan?" Tanya Agung memandang lekat wajah Dimas.

" Aku mendoakannya. Semoga bahagia."

Agung terlihat begitu kagum.

" Jadi Kau mendoakan kekasih yang telah meninggalkanmu? " Lagi-lagi Agung terlihat sangat kagum.

" Bukan kekasih. Nenekku meninggal saat Aku masih kecil." Ucap Dimas sambil tertawa.

Agung pun langsung cemberut begitu tahu cerita sahabatnya tidak sesuai pikirannya.

Agung pun langsung fokus kembali ke kerjaannya.

Rasa kesal karena sahabatnya, membuatnya menekuk wajah tampannya. Tanpa disadari seorang wanita sedang memperhatikannya dari kejauhan.

Wanita tersebut terlihat ragu mau menemuinya. Bahkan terlihat membalikkan langkahnya.

Dimas fokus melihat hpnya dan terlihat terkejut.

" Oh my God ! " Ucap Dimas sambil menatap layar hpnya.

Agung pun terlihat kaget dan langsung menoleh.

" Ada Apa?" Tanya Agung penasaran.

" Bukankah ini fotomu dan seorang wanita?" Dimas menunjukkan foto disebuah artikel Google.

" Iya." Agung menganggukkan kepala.

" Wanita?" ucap Agung spontan dan langsung mengambil alih hpnya Dimas.

To be continued

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!