Pagi ini Aldi pergi ke Rumah Sakit agak terburu buru karena mendapat panggilan mendadak untuk operasi, ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan di atas rata rata. Saat berada di pertigaan jalan, ia melihat seorang pemuda yang tiba tiba menyeberang jalan, karena kaget dan tak sempat menghindar ia malah menabrak pemuda itu.
BRAK......
"Astaga!" pekik Aldi, "Aku menabrak seseorang" ucapnya lagi.
Aldi turun dari mobil, melihat ke depan mobilnya, ada seorang pemuda dengan kaki yang berdarah menggendong seorang kucing.
"Astaga maafkan aku, aku tidak bermaksud menabrakmu, ayo kita kerumah sakit" ucap Aldi.
"Tidak apa apa om" jawab pemuda itu. Saat akan berdiri, pemuda itu jatuh lagi. Aldi yang melihatnya segera membantun, terlihat pemuda itu menahan rasa sakit, wajahnya berkeringat. Aldi yakin mungkin kaki pemuda ini retak. Setelah masuk mobil, Aldi menjalankan mobilnya.
"Maafkan om sekali lagi, om tadi buru buru karena ada telepon untuk operasi mendadak" ucap Aldi.
"Tidak apa apa om, lagi pula saya yang salah karena menyeberang jalan tidak lihat lihat".
"Oh, ya nama kamu siapa? tanya Aldi.
"Nama saya Dion om" jawabnya sembari tersenyum walaupun masih terlihat jika dia menahan sakit.
"Nama om Aldi".
"Hm, saya seperti pernah melihat om, tapi saya lupa dimana" sahut Dion.
"Saya juga merasa kamu tidak asing"
Aldi memapah Dion UGD rumah sakit, Aldi menghubungi Riski sahabatnya, untuk menangani Dion.
"Dion, maaf om harus melakukan operasi dulu, nanti setelah operasi om akan menemuimu"
"Baik om".
"Ris, titip dulu, kasih perawatan terbaik" ucap Aldi, Riski hanya memberikan jempol.
Setelah diperiksa memang kaki Dion retak, bahkan harus di gif. Karena kondisi yang kurang baik maka Dion diharuskan rawat inap. Aldi sudah mendengar tentang Dion, ia menghubungi sang istri, Aira sempat panik saat mendengar Aldi menabrak orang, ia segera menuju rumah sakit.
Semoga pengorbananku tidak sia sia, bathin Dion.
ceklek
Pintu kamar rawat Dion terbuka, tampak dua orang paruh baya pria dan wanita. Mereka berjalan menuju ranjang.
"Bagaimana kondisi kamu nak?" tanya Aira.
"Baik tante" jawab Dion.
Aira merasa tidak asing dengan pemuda ini, ia mencoba mengingat ingat akhirnya terceletuk satu nama
"Kamu Dion Mahendra?" tanya Aira.
Dion pura pura kaget.
"Miss Ai"
Aldi sempat kaget juga, ternyata pemuda yang ia Tabrak adalah anak kecil yang dulu ia temukan 25 tahun yang lalu, dan menjadi awal pertemuannya dengan sang istri.
"Kamu sudah besar ya!" Aira memeluk Dion, Dion pun membalas pelukan Aira. Hingga terdengar deheman Aldi
"Maaf" ucap Dion sungkan
"Tidak apa apa, tapi jangan peluk peluk, iya dulu kamu masih ingusan sekarang sudah dewasa jadi bukan muhrim" ucap Aldi ketus
Dion hanya tertawa
"Dokter tampan posesif ya sekarang?"
Mereka duduk didekat Dion dan mengobrol panjang lebar, tidak menyangka bisa bertemu lagi setelah 25 tahun berlalu.
"Ion, kenapa orang tua kamu tidak datang, apa kamu tidak mengabari mereka?, tanya Aldi.
"mereka selalu sibuk miss, dan mungkin sekarang mereka berada diluar kota"
Raut wajah Dion berubah murung, Aldi dan Aira saling memandang. Kemudian Aira menelfon seseorang.
"Dion, tante dan om minta maaf karena tidak bisa menemani kamu disini karena mertua tante sedang sakit, seandainya adik ipar tidak keluar kota, maka tante akan menjaga kamu. Tapi kamu tidak usah khawatir karena putri tante yang akan menjaga kamu, besok pagi kami akan kesini lagi"
"Tidak apa apa om, tante, saya bisa minta perawat kalau butuh apa apa, putri tante tidak perlu menjaga saya kok"
"Tidak apa apa Dion, putri kami sudah dijalan, kalau begitu kami pamit dulu, mungkin sebentar lagi dia datang, ucap Aldi.
Setelah Aldi dan Aira pergi, Dion memilih menutup mata dan mengistirahatkan badannya, tak berapa lama ia mendengar pintu dibuka, dan muncullah seorang gadis yang sedang dia tunggu.
" Eh, kakak kan kasir D'Happy cafe kan?
"I...iya, jawab Dion gugup. Kenapa aku jadi gugup begini, ingat rencana awal ion.
"wah, maaf sekali ya kak, karena papa nabrak kakak, kakak jadi ga kerja.
Dion hanya tersenyum
Maafkan aku, karena aku harus menggunakan cara ini untuk dekat denganmu. Hanya dengan cara ini aku bisa dekat denganmu.
Sebenarnya Dion sudah menyelidiki tentang Anjani, dia sempat terkejut saat tahu Anjani adalah anak dari guru kesayangannya dulu, dia juga tahu jika Jani berpacaran dengan Rafdi, namun ia diuntungkan karena mereka belum mengatakan hubungan mereka pada keluarga. Dion merasa masih ada kesempatan, selama janur kuning belum melengkung, maka menikung kan boleh saja. Tadi dia mendapat telepon dari orang suruhannya bahwa Aldi keluar rumah dengan tergesa gesa, jadi dia memanfaatkan kesempatan ini untuk lebih dekat dengan Jani dan keluarganya dengan cara menabrakkan diri ke mobil Aldi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Vivo y93
lanjut deh
2023-01-02
0
Diana Marwah
Sampai Mau Mnabrakan diri Sndri, Dion
2021-05-02
0
Riniedy
sampek segitunya yg ❤😘 untung gak mati
2021-02-10
2