Hanya tersenyum, dengan apa yang dikatakan oleh Alma. Karena sesungguhnya yang dikatakan Alma, sangat jauh dari kenyataan yang ada.
"Anda harus semangat Nona?! dan segeralah bersiap-siap aku, aku akan memberitahukan pada Tuan Zain, kalau anda tengah bersiap-siap." Ucapnya tersenyum, dengan berlalu begitu saja.
"Baiklah Alma. aku akan segera bersiap-siap." Jawabnya, dengan senyum yang nyaris tak terlihat.
Menghembuskan napas kasar, yang terasa begitu sesak didadanya. Melangkahkann kaki menuju sebuah lemari, dan membukannya. Tatapan matanya menatap dengan intens, setiap helaian pakaiannya, yang tertata dengan rapi didalam lemarinya.
"Apa yang harus aku pakai yaa? bahkan aku tidak mempunyai baju yang bagus. Dan jika aku berjalan bersamanya, orang akan mengirah, kalau aku adalah pelayannnya."
Terus menatap pakaian-pakainnya, hingga tatapan matanya menangkap sebuah dress, dengan motif polkadot, yang terlihat masih bagus.
"Aku pakai saja yang ini, setidaknya ini adalahh dressku yang paling bagus."
******
Terlihat dilantai bawah, tampak sosok tampan yang tak lain adalah Zain Pratama, tengah memandang keindahan alam, dari samping rumah David Mahesa.
"Kenapa siculun itu lama sekali?! apakah dia tidak tau, kalau aku sudah menunggunya dari tadi?" Ucapnya, dengan raut wajah yang terlihat kesal.
"Ntalah Tuan, saya juga tidak Tau. Padahal saya sudah memberitahukan, sebelum kedatangan kita kesini."
Menghembuskan napas kasar, dengan raut wajah yang begitu memerah, akibat kemarahannnya pada Ariana.
"Gadis itu benar-benar menyebalkan, apakah dia tidak tau, sedang berhadapan dengan siapa dia saat ini.
Terdengar suara langkah kaki, yang menghampiri kedua laki-laki tampan itu.
"Kau baru datang Zain?" Sebuah pertanyaan, yang mengejutkan, keduanya.
Membalikan badannya, dan senyuman sinis langsung membingkai diwajah tampan itu, saat mendapati keberadaan mantan kekasihnya.
"Clara.." Gumamnya, seraya menatap gadis cantik itu, dengan tatapan intens.
"Kau masih terlihat tampan Zain, bahkan kau menatap taman dimana dulu kita sering menghabiskan waktu berdua." Dengan membingkai senyuman kecil diwajahnya, menatap mantan kekasihnya.
"Dan kau, yang sudah menghancurkan semuanya, Clara?!"
Clara hanya tersenyum, saat mendengarb apa yang dikatakan oleh mantan kekasihnya, yang terlihat masih membencinya.
"Adam?! bisakah kau meninggalkan aku, dan Tuanmu sebentar? karena aku ingin berbicara berdua saja, dengannya." Pintanya, pada sekretaris tampan itu.
Adam tetap berpijak pada tempatnya, tanpa sedikitpun beranjak saat mendengar kekasih Tuanmudanya itu.
"Zain, bisakah kau meminta sekretarismu ini, untuk meninggalkan kita berdua?' Pinta Clara, dengan senyuman yang begitu menggoda, menatap lelaki dingin itu.
"Adam.." Panggilnya.
"iya Tuan?"
"Tinggalkan kami berdua."
"Baik, Tuan?" Dengan melangkahkan kaki, meninggalkan pasangan mantan kekasih itu.
Hanya menghembuskan napas kasar, seraya menatap Adam dengan tatapan tidak suka. "DIa itu memang sekretaris setiamu, dan seperti seekor Anjing penmjaga saja."
"Jangan bertele-tele lagi, katakan padaku, apa yang ingin kau katakan."Tanyanya, datar.
Clara hanyan tertawa kecil, saat mendengarkan dengan apa yang dikatakan oleh mantan kekasihnya itu, yang begitu dingin.
"Kenapa kau jadi bersikap dingin begini padaku, Zain?b bukankah kau sangat mencintaiku?" Bertanya, dengan senyuman kecil diwajhanya.
"Aku memang sangat mencintamu, bahkann sangat mencintaimu, tapi itu dulu, sebelum kau menghianatiku dengan pria itu.'
"Itu semua karena kesalahanmu, kau terlalu mengaturku. Tidak seperti Jason, yang selalu mengikuti kemauanku."
"Terserah, dan aku rasa kita tidak perlu membahasnya lagi. L:agi pula, sebentar lagi aku akan menjadi suami adikmu."
"Apakah kau serius, akan menikahi Ariana?!"
"Tentu aku akan menikahi adikmu, kenapa? apakah kau cemburu?" Bertanya, dengan menatap lekat wajah gadis didepannnya.
"Cemburu," Sambil tertawa.
Cemburu, buat apa aku cemburu? jika gadis yang kau nikahi adalah seorang Ariana, yang merupakan seorang gadis yang sangat culun, yang sangat jauh denganku. Kau lihat penampilannya, sangat kampungan, berkacamata, bahkan dia tidak tau, bagaimana caranya berdandan, dan aku yakin jika kau jalan bersamanya, orang akan mengirah dia adalah pelayanmu."
Amarahnya semakin membuncah, saat mendengar apa yang dikatakan mantan kekasihnya itu.
"Jadi, kau sama sekali tidak mencintaiku lagi Zain?" Bertanya, untuk memastikan perasaan mantan kekasihnya.
"Yaa, aku sama sekali tidak mencintamu lagi." Jawabnya, datar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Tina
kalau orang udah selingkuh mana bisa hilang
2021-10-31
0
Syukria Hanan
aq hadir thor sebenarnya udah lama aq ngintip karyamu ini tp nunggu up itu membosankan jdi aq baru mampir setelah kulihat dh end.. 😊😊🙏🙏🙏👍👍👍
2021-10-25
0
Catherine
mantan yg terlalu percaya diri😒😒
2021-08-09
0