Rafa menatap dengan penuh tekad dari dalam mobilnya ke arah sosok sabrina diseberang jalan.
Gadis keras kepala. desisnya.
Padahal tadi Rafa sudah berbaik hati menawarkan bantuan,tapi Sabrina bukan gadis yang mudah didekati.pria itu tertegun. ia menyesal bertindak sedikit keterlaluan tadi,dengan menyiksa Sabrina berdiri selama itu,tapi sikap Sabrina yang membantah membuat emosinya naik.walau setelah itu, Rafa dihantui rasa bersalah.bukan cara seperti itu mendekati Sabrina. gadis itu terlihat begitu membencinya.dan saat ini Rafa menatap Sabrina dari jauh, dan saat melihat tatapan meneduhkan gadis membuatnya merindu. Sabrina gadis yang sangat cantik.sebenarnya ini bukan kali pertama ia bertemu dengan Sabrina.
6 Bulan lalu
#FlasbackOn#
Rafa memasuki parkiran sebuah rumah sakit elit di kotanya...membuka kaca mobil,sesekali Rafa menengok kiri dan kanan supaya memastikan mobilnya terparkir dengan baik.
karna lokasi parkiran mobil yang tidak rata, dan cenderung menurun,Rafa harus lebih hati-hati.
"Sempurna." senyumnya mengembang.
"Kau seharusnya tidak perlu mengantar nenek, kau bisa menyuruh pelayan kita untuk mengantarku."
Seorang wanita paruh baya, mengusap kepala Rafa dengan penuh kasih sayang, wanita yang sangat cantik di usianya yang senja.
"Tidak ada yang lebih penting dari nenek,"
Rafa mengecup dahi neneknya.
matanya terasa panas, ia sudah menjadi yatim piatu di usianya 10tahun dan neneknya yang merawat dan membesarkannya selama ini. sekaligus menjadikannya satu satunya pewaris kekayaan neneknya. ia telah bersumpah akan merawat neneknya dan akan terus mendampinginya seumur hidup.
Rafa sangat mencintai neneknya.
"Nenek ingin melihatmu menikah sebelum nenek pergi nak."
"Hey...berhenti berbicara itu nenekku sayang, aku baik baik saja dan begitu saatnya tiba, ketika aku menemukannya aku akan menikah dan aku tidak akan membiarkan nenek pergi"
"Dasar anak keras kepala."
"Dari siapa aku mewarisinya...?goda Rafa tersenyum.
"Dari ayahmu yang juga anakku," sang nenek tertawa sambil membelai wajah cucunya dengan sayang.
"Nenek sudah tau jawabannya, Rafa mengedipkan matanya.
"Ayo kita turun."
Rafa membuka pintu mobil dan menggendong neneknya beserta kursi rodanya hingga menyentuh lantai. pria itu lalu menutup pintu mobil.
ketika hendak berjalan ia tertegun.
"Ada apa"? neneknya mengerutkan dahi.
"Aku lupa mengambil hasil pemeriksaan nenek dimobil."
"Ya sudah ambillah, nenek tunggu disini."
"Baiklah."
Rafa terlalu terburu buru dan lupa mengunci kursi roda neneknya. baru beberapa langkah,pria itu menghentikan langkah dengan wajah pucat.ketika mendengar teriakan sang nenek,seketika ia berbalik dan terkejut.
kursi roda neneknya bergerak dan meluncur bebas,dan karna kondisi parkiran yang menurun,membuat kursi roda meluncur bebas tanpa hambatan.
Rafa berlari mengejar sambil berusaha menggapai pegangan kursi rodanya atau apapun yang bisa menghentikan neneknya.
namun seketika langkahnya terhenti ketika melihat seorang gadis dari arah berlawanan,dengan sigap melompat menyelamatkan neneknya.
menahan laju kursi roda itu...dengan tubuhnya sendiri,akibatnya tubuh gadis itu terseret laju kursi roda hingga membuat kepalanya membentur tembok pembatas perkiran,dan tak bergerak disana.
jantungnya berdegup kencang begitu ketakutan, menyadari apa yang akan terjadi kepada neneknya,
matanya berkaca-kaca.
"Rafaa."?
Pria itu tertegun,melihat neneknya baik baik saja walau terlihat syok.
namun kemudian matanya melebar ketika menatap sosok lain dalam pandangannya..berada tepat dibawah kursi rodanya.
Gadis itu pingsan.
"Cepat angkat dia Rafa, selamatkan dia."
Wanita itu meraih ujung baju Rafa sekaligus menyadarkan Rafa dari lamunannya.tak bisa dipungkiri walau dalam keadaan tidak sadar,gadis ini begitu cantik.
"Gadis ini bawa dia,karna gadis ini yang menyelamatkan hidup nenekmu Rafa."
"Baik nek."
💙
Seorang gadis menggeliat dalam tidurnya. bulu matanya bergerak gerak,dan seketika terbuka lebar.
gadis itu terkejut melihat sekeliling ruangan....dahinya mengerut....dia dirumah sakit?kamarnya mewah sekali.
"Astaga."
Gadis itu terkejut, perawatan ini sangat mahal,ia mendesah.pintu diketuk pelan, gadis itu mengangkat wajahnya.
seorang wanita paruh baya dengan seorang pelayan yang mendorong kursi roda menghampirinya
"Bagaimana keadaanmu nek..apa nenek baik baik saja."?
Gadis itu menatap wanita paruh baya itu dengan tatapan cemas.
"Kau ini....kau yang terluka karna menyelamatkan nenek, dan nenek kesini untuk menanyakan keadaanmu malah kau masih menghawatirkan nenek."
"kau gadis yang baik...bagaimana kepalamu."?
"Aku baik baik saja, aku masih muda jadi aku kuat nek."
"Siapa namamu."
"Sabrina nek."
"Terimakasih Sabrina,,kalau bukan karna dirimu, nenek pasti."
"Sstttt...jangan bicara begitu nek. Tuhan yang mengirimku untuk Menolong nenek.aku hanya bertidak sesuai hatiku."
Wanita paruh baya itu menatap dengan penuh harapan kepada Sabrina.
Gadis ini sangat tepat menjadi istri Rafa.
"Istirahatlah, nanti nenek akan mengunjungimu."
"Iya nek jaga dirimu baik baik."
Sabrina tersenyum tulus.
Wanita itu mengangguk sesaat sebelum pergi ia meminta foto bersama Sabrina dan memeluk gadis itu. didalam hati sang nenek,berjanji akan membujuk rafa menikahi Sabrina.
iapun menatap kepergian nenek itu dan menarik nafas.
sekali lagi menatap sekeliling kamar perawatan mahal itu.
Nenek pasti akan membayar dengan sangat mahal jika dia tetap berada disini.lebih baik sabrina pergi saja...toh dia baik baik saja.
❤
Rafa memejamkan matanya, ketika ia menemui Sabrina diruang perawatan namun gadis itu sudah tidak ada lagi...Sabrina pergi dari rumah sakit tanpa seorangpun yang tau.
dan akibatnya.neneknya menjadi sakit sakitan, dan meminta Rafa untuk menemukan Sabrina apapun yang terjadi, bahkan disaat saat terakhir sebelum nenek meninggal ia masih terus menyebut nama Sabrina Penolongnya. dan meminta Rafa menikahi sabrina apapun yang terjadi.neneknya juga menitipkan foto sang nenek dan Sabrina ketika berada dirumah sakit dan saat ini foto itu masih terus ada di dompetnya.pria itu membulatkan tekadnya,akan mendapatkan Sabrina dengan cara apapun.ia mencari Sabrina terus menerus sampai hampir putus asa. ironis bukan?ia mencari gadis penolong neneknya dengan kenyataan mereka belum pernah bertemu secara langsung.kecuali saat menemukan Sabrina pingsan setelah menolong neneknya.Rafa melihatnya sekilas,tapi tidak dengan Sabrina. ia tidak mengenal Rafa yang adalah cucu dari nenek yang ia tolong.
sampai beberapa hari lalu,ketika berada didalam mobil ia tak sengaja melihat Sabrina memasuki Restoran dengan memakai seragam khusus karyawan.
pria itu tersenyum penuh kemenangan.ia telah menemukan gadis itu...gadis yang telah mencuri hati neneknya dan juga dirinya.
#FlashbackOff#
Sabrina baru saja ingin melangkah namun begitu terkejut.tubuhnya bergetar seketika.
beberapa pria berwajah batu berjalan mendekatinya dengann begitu tertarik.ia bergerak mundur beberapa langkah walau kakinya terasa sakit.
"Jangan mendekatt.....aku mohon." pintanya ketakutan.
Mata Sabrina mencari cari seseorang yang bisa menolongnya, namun tak ada siapapun, tentu saja sudah tengah malam dan siapa yang berkeliaran di jam seperti ini.dan untuk pertama kalinya ia mengutuki kebodohannya dengan mengusir Rafa tadi.setidaknya menghadapi Rafa lebih baik dari pada pria dengan wajah menyaramkan ini.
"Cantik sekali."
Salah seorang di antara pria itu mendekatinya dengan wajah lapar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments