part 2

Dengan berlari kecil, Eriska berjalan menyusuri lorong rumah sakit. Eriska begitu panik dengan air mata terus terjatuh. Dari belakang, Nina mengikuti sang Tante, berdoa agar sepupu kesayangannya baik-baik saja.

Ya Allah selamatkan mereka. Doa Nina dalam hatinya.

"Alif .... Kania .... " Eriska memanggil Alif dan Kania yang tengah duduk diruang tunggu ruang ICU.

"Tante ...." Kania berlari memeluk Eriska.

"Kenapa kamu disini? Apa kamu ikut Queena dan Alif?" tanya Eriska.

Kania hanya mengangguk. Eriska melepaskan pelukannya

"Kamu tidak apa-apa, kan?" tanya Eriska.

"Aku baik-baik saja, Tante," ujar Kania yang masih menangis.

"Nina, tenangkan Adikmu." Eriska menghampiri Alif yang duduk dikursi roda.

"Kakak ...." Kania memeluk Nina.

"Sayang, kamu tidak apa-apa, kan?" tanya Nina panik melihat kepala Kania yang luka serta beberapa di tubuhnya.

"Nia tidak apa-apa, tapi Kak Queena." Kania menangis.

Nina memeluk Kania untuk menenangkannya.

"Tenanglah, Queena pasti baik-baik saja." Nina mengusap kepala Adik sepupunya itu.

Nina sebenarnya ingin menanyakan apa yang terjadi, kenapa bisa kecelakaan. Tetapi waktunya belum tepat.

"Alif, kamu tidak apa-apa, kan?" tanya Eriska.

"Alif tidak apa-apa, Mah. Alif hanya mengalami tulang patah di bahu dan kaki," ujar Alif.

"Lalu, Queena mana?" tanya Eriska yang terus mencari sang anak.

"Queena .... Queena yang paling parah, Mah, Queena mengalami benturan dikepala cukup parah, sekarang dia koma," ujar Alif menangis.

"Apa? Queena koma?" Dito terkejut yang baru datang bersama yang lain.

"Queena .... " Eriska pingsan saat mendengar Queena koma. Dengan segera Dito meraih tubuh Eriska.

"Sayang ... " Dito mencoba membuatnya sadar.

"Pah, bawa Mama ke IGD," ujar Arsyad.

Dengan segera, Dito membawa Eriska menuju IGD.

Semua orang menangis mendengar kabar Queena mengalami koma.

"Alif, bagaimana dengan anak-anak kalian?" tanya Jessica pada Alif.

"Queena sangat melindungi mereka. Karena tidak ingin anak kami kenapa-kenapa, ia rela relakan dirinya hingga terbentur cukup parah. Alhamdulilah perjuangan Queena tidak sia-sia, anak kami baik-baik saja, tapi Queena .... " Alif merasa suaranya tercekat mengingat Queena sang Istri.

"Ya Allah Queena." Nina menangis mendengar tentang Queena yang begitu heroik menyelamatkan kandungannya.

Sepanjang hari Nina berada di rumah sakit mencoba menenangkan Tantenya.

"Nina, Tante takut kehilangan Queena." Eriska menangis dalam pelukan Nina.

"Jangan bicara seperti itu, Tante. Queena wanita yang kuat sama seperti Tante. Nina yakin Queena akan sadar segera dan sembuh. Tante harus terus berdoa untuk Queena. Karena doa seorang ibu itu bisa menembus langit sampai langsung ke Allah tanpa melalui Malaikatnya." Nina terus menenangkan Tante kesayangannya.

Nina dan Eriska memang sangat dekat layaknya Ibu dan anak. Sejak kecil Nina selalu dimanja oleh Eriska. Sampai Queena lahir pun Nina masih tetap disayang Eriska. Bahkan Eriska awalnya ingin memberi saham hotelnya untuk Nina. Tetapi Nina menolak. Ia ingin melanjutkan bisnis kedua orang tua nya.

Memiliki Tante dan Om sebagai irsng terkaya se Asia Tenggara, Nina mudah saja memiliki fasilitas mewah. Tetapi, ia lebih suka menggunakan apapun dengan hasil jerih payahnya. Sama seperti sekarang, di saat sepupu nya menggunakan super car, pakaian branded, hanya ia yang sangat sederhana. Meski begitu, ia tidak pernah minder sama sekali.

Itulah istimewa nya Nina. Nina bukan hanya usia yang dewasa, tetapi pemikirannya juga sangat dewasa yang membuat semua adik-adiknya itu nyaman di sampingnya.

"Alif .... Ini hot chocolate untukmu." Nina memberikan satu cup hot chocolate untuk Alif lalu duduk agak berjarak.

Alif adalah pria yang Gynophobia, jadi para wanita di sekelilingnya harus berjarak dengannya.

"Tenanglah Alif, Queena akan baik-baik saja. Kau tahu Queena adalah wanita yang kuat," ujar Nina memberi semangat pada Alif.

"Terimakasih, Nina. Doakanlah Queena agar ia cepat sadar," ujar Alif tanpa menatap Nina.

"Tanpa kamu minta, aku akan mendoakannya. Dia adalah adik kesayanganku." Nina menatap ruang ICU dimana Queena dirawat.

Sepanjang malam Nina mendampingi Eriska yang terus bersedih. Dialah ysng menjadi tanggung jawab ketika keluarga Eriska terpuruk.

"Om, Tante, Alif, ini minuman hangat nya. Di sini sangat dingin minumlah agar tidak masuk angin." Nina memberikan teh hangat pada ke tiga keluarganya yang sedang bersedih.

"Nina, terimakasih karena sudah menjaga disini. Lebih baik kamu pulang. Kamu juga butuh istirahat," ujar Dito pada Nina.

"Tidak apa-apa, Om. Nina di sini saja menemani kalian. Nina tidak apa-apa, kok. Sudahlah jangan pikirkan Nina." Nina tersenyum pada Dito.

"Kamu memang anak yang baik." Dito mengusap kepala Nina.

Waktu terus berputar. Tanpa terasa, Nina tertidur di bahu sang Tante. Eriska hanya mengusap kepala Nina. Ia tahu pasti Nina sangat lelah.

Ya Allah, pertemukanlah Nina dengan pria baik yang mencintainya juga bisa membuatnya bahagia. Nina adalah gadis yang sangat baik. Doa Eriska untuk sang keponakan tercinta.

Adzan subuh berkumandang. Nina terbangun. Ia terkejut bahwa ia terlelap di pangkuan Eriska.

"Ya ampun, Tante. Maafkan Nina yang ketiduran. Mana dipangkuan Tante. Pasti pegal, ya. Maaf Tante." Nina merasa tidak enak pada Eriska.

Eriska menepuk lembut kepala Nina. "Kamu ini, apa tidak ingat dulu juga sering tidur dipangkuan Tante? Tidak apa-apa, kamu pasti lelah." Eriska mengusap pipi Nina.

"Beneran tidak apa-apa?" tanya Nina.

"Tidak, Sayang. Pergilah sholat subuh. Gantian dengan Tante nanti."

"Baiklah, Tante. Nina ke masjid dulu untuk sholat."

Nina pun bediri lalu melangkahkan kakinya menuju Masjid rumah sakit. Sampai di masjid, Nina menuju tempat wudhu untuk berwudhu. Setelah wudhu, ia masuk ke dalam masjid untuk sholat subuh.

"Ya Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Ya Allah selamatkanlah Queena-ku. Sehatkan ia kembali ya Allah. Sehatkan juga keponakanku yang ada dalam kandungan Queena. Ya Allah, tiada tempat selain Dirimu untukku memohon. Engkau yang memberi cobaan, Engkau juga yang dapat menyembuhkannya. Ya Allah, sembuhkanlah Queena. Sembuhkanlah Queena...." Nina menangis memohon kepada Sang Pemilik alam semesta untuk menyembuhkan Queena.

To be continue ....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!