Refreshing ala Nay

Setelah kemaren izin, hari ini Naynay kembali masuk sekolah. Dan atas paksaan kedua orang tuanya, Naynay pergi dengan mengendarai mobil sendiri. Kembali mengendarai mobilnya yang sudah lama bersemedi di dalam garasi.

Tidak banyak yang dilakukan Naynay di sekolah hari ini. Guru mengadakan rapat persiapan ujian kelas tiga dan siswa diperbolehkan pulang lebih awal. Naynay sudah punya rencana yang akan dia lakukan untuk menghabiskan hari ini.

Di dalam mobil, dia mengganti baju dengan kaos putih polos tapi tetap memakai rok sekolah. Naynay selalu membawa baju ganti di dalam mobilnya, kadang hal tak terduga terjadi dan dia mengantisipasi kemungkinan itu . Salah satunya dengan membawa baju ganti.

"Baiklah, ke mana kita hari ini?" tanya Naynay pada dirinya sendiri, bergumam sambil mengendarai mobilnya keluar dari gerbang sekolahnya.

Naynay berhenti di supermarket terlebih dahulu. Mengambil hpnya, dia menghubungi Yasmin agar mamanya itu tidak cemas nantinya.

"Hallo, Ma! Nay mau jalan-jalan sebentar, ya. Hari ini Nay pulang sekolah lebih cepat karena guru rapat," ucapnya ketika telepon telah tersambung.

"Iyaa, nggak lama kok. Paling lama sampai sore." Sambil mendorong troli, Nay berkeliling mencari bahan makanan dengan masih meladeni mamanya yang melarangnya pulang malam.

"Bye, Ma." Panggilan berakhir dan Nay menyimpan hpnya ke dalam saku rok.

"Baiklah, kita mulai!" Dengan semangat, Naynay mengambil bahan makanan dan memasukkan ke dalam troli. Mulai dari susu, roti, buah, sampai cemilan ringan sudah memenuhi troli.

Karena troli sudah penuh, Naynay pun membayar semua belanjaannya di kasir. Lumayan banyak orang, tapi Naynay bisa sabar menunggu. Orang sabar disayang Tuhan, lho!

Setelah selesai membayar, Naynay membawa empat kantong plastik besar berisi belanjaannya keluar dari supermarket. Tapi baru saja dia akan keluar, seseorang menabraknya. Untung belanjaannya tidak berserakan, patut disyukuri.

"Maaf, saya tidak sengaja," ucap orang itu meminta maaf.

"Iya, lain kali lebih hati-hati, ya, Kak!" Naynay meraih kantong belanjaannya dan berlalu ke parkiran.

Orang yang menabrak Naynay tadi, yang merupakan seorang laki-laki, memperhatikan Naynay yang sedang memasukkan belanjaannya ke dalam mobil. Tangannya meraih hp dalam saku jaketnya dan memotret Naynay yang membelakanginya. Setelah itu dia langsung pergi dan masuk ke dalam mobil hitam.

Sedangkan Naynay yang sudah selesai dengan empat kantong plastik besar itu, mulai melajukan mobilnya membelah keramaian jalanan ibu kota di pagi menjelang siang ini.

Setiap matanya melihat orang yang tidur atau sedang duduk di trotoar, Naynay langsung memberikan makanan yang dia beli tadi. Inilah jalan-jalan yang dibilang Naynay kepada mamanya tadi.

Terus berkeliling sampai makanan yang dia beli tadi habis. Ini sering dilakukannya jika ada waktu seperti ini, selain di panti asuhan yang rutin sekali seminggu dia kunjungi. Naynay sangat suka melakukannya, dia merasa senang bisa berbagi pada orang-orang yang membutuhkan. Dia juga menyebut ini sebagai refreshing, melepaskan beban dengan cara berbagai.

Kamu kapan? Nggak perlu banyak, ikhlas aja cukup....

Ini masih siang, hanya saja sudah lewat dari waktu makan siang. Naynay yang belum makan siang pun memutuskan untuk makan di restoran yang sering dia kunjungi bersama kedua orang tuanya. Setelah memesan makanan, hpnya berbunyi tanda pesan masuk.

Mama💜

Nay.... Mama nitip macaron, ya,

kalau kamu mampir di

restoran Chef Handsome.

Naynay tertawa sendiri membaca pesan dari Yasmin, tahu saja kalau dia sedang di restoran kesukaan mereka. Owner restoran ini adalah seorang Chef yang terkenal karena ketampanannya. Makanya, mamanya memanggil dengan sebutan Chef Handsome. Sampai-sampai Hendrayan cemburu dibuatnya.

Karena pesanannya telah datang, Naynay langsung menyantap makanannya. Tak lupa dia juga memesan sekotak besar macaron kepada pelayan yang mengantarkan pesanannya.

"Aakh..." Naynay meraih tisu di atas meja dan membersihkan lehernya yang terkena tumpahan kopi dingin.

"Maaf, Nona. Saya tidak sengaja," ucap laki-laki yang kopinya tumpah membasahi leher dan baju Naynay.

"Lain kali hati-hati, Kak!" ucap Naynay yang masih membersihkan lehernya. Laki-laki itu kembali meminta maaf sebelum berlalu pergi.

Dari sudut restoran, tak jauh dari tempat Naynay duduk, dua orang laki-laki langsung memotretnya. Setelah itu, mereka langsung keluar dari restoran.

Karena bajunya basah dan terasa lengket, Naynay menyudahi makan siangnya dan memutuskan untuk pulang. Sekotak macaron sudah ada ditangannya.

"Nasib hari ini," gumam Naynay setelah duduk di belakang kemudi dan melajukan mobilnya untuk pulang.

Sesampainya di rumah, Naynay memasukkan mobilnya ke dalam garasi dan masuk ke rumah melalui pintu samping.

"Nay!! Mana macaron Mama?" Yasmin yang sedang duduk di sofa ruang keluarga, begitu semangat melihat putrinya pulang.

"Ini, Ma. Nay mandi dulu, sisain nanti, ya." Naynay meletakkan kotak yang berisi kudapan manis itu di atas meja.

"Cepet, ya! Mama nggak bakalan nahan diri kalau kamu kelamaan mandinya," ucap Yasmin yang sudah membuka kotak di atas meja itu.

Naynay segera pergi ke kamarnya dan mandi. Melihat pantulan tubuhnya di kaca kamar mandi, Naynay menangis karena kembali mengingat kejadian itu. Dengan cepat, dia menyelesaikan mandinya dan keluar dari kamar mandi. Dia sudah berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia akan kuat. Tapi kadangkala, hatinya kembali sakit jika mengingatnya.

Setelah memakai pakaian rumahan, Naynay turun menemui mamanya yang pastinya masih duduk di ruang keluarga. Awas saja kalau dia tidak kebagian makanan yang unyu manis itu.

"Untung kamu cepat turun, kalau nggak sudah Mama habisin." Yasmin menatap Naynay dengan mulut yang masih mengunyah macaron.

Naynay merebut kotak itu dari pangkuan Yasmin dan membawanya lari. Kalau dia tetap makan di sana, maka mamanya pasti nambah lagi. Jadi dia membawa makanan manis itu ke dalam kamarnya dan memakannya di sana.

Yasmin menggeleng-gelengkan kepalanya. Kelakuan Naynay yang kadang masih seperti anak-anak, membuat rumah dipenuhi kebahagiaan. Walaupun masih muda, Yasmin tidak bisa mempunyai anak lagi. Dia terpaksa menjalani operasi pengangkatan rahim setelah melahirkan Naynay, karena diagnosa plasenta akreta.

Bahkan Naynay harus dilahirkan melalui operasi caesar. Yasmin terpaksa harus mengorbankan rahimnya agar tidak terjadi komplikasi dikemudian hari. Jika mengingat itu semua, Yasmin kembali sedih. Seperti sekarang, air matanya sudah menetes, tapi secepat kilat dia hapus.

"Hanya boleh ada kebahagiaan di rumah ini, ini kehendak Tuhan dan ikhlaskan!" Yasmin selalu mengucapkan kata-kata itu setiap mengingat masa kehamilannya dulu.

Dia dan Hendrayan tetap bersyukur karena Naynay lahir dengan sehat, walaupun melalui tindakan operasi. Putri kecil mereka dulu, sudah menjadi gadis yang berusia delapan belas tahun dengan segala kerusuhan yang dibuatnya.

Yasmin menyusul Naynay ke kamarnya dan menggedor-gedor pintu kamar.

"Nay!! Mama masih mau makan, kenapa kamu bawa kabur?" Sambil menggedor-gedor pintu, Yasmin teriak-teriak memanggil putrinya.

"Ihhhh, Mama!" Naynay membuka pintu dengan wajah cemberut. Baru saja dia makan satu makanan manis itu, tapi mamanya sudah mengganggu.

"Itu kan Mama yang nitip, kenapa kamu yang habisin?" tanya Yasmin sambil bersidekap dada dan dagu diangkat.

"Soalnya itu Chef Handsome sendiri yang nganterin buat Nay." Naynay menahan tawa untuk mengerjai mamanya.

Yasmin terbelalak, macaron itu diantar langsung oleh Chef pujaannya?

"Nay, itu buat Mama aja, ya. Nanti Mama kasih uang bulanan double deh," ucap Yasmin penuh harap.

Naynay tersenyum senang dan mengambil macaron yang dia bawa tadi. Dia memberikannya kepada Yasmin dengan senyuman yang sangat manis.

"Ingat ya, Ma. Double bulan depan," ucap Naynay sambil menaikturunkan alisnya.

"Iya, iya. Pasti Mama kasih double." Yasmin memeluk kotak itu di depan dadanya sambil tersenyum, kemudian melangkah pergi dengan senyum mengembang.

"Asik, uang jajan nambah dua kali lipat!" Naynay begitu senang karena mendapat uang jajan lebih bulan depan. Nanti dia akan berkata jujur kepada Yasmin kembali, tapi walaupun begitu, uang jajannya akan tetap double karena mamanya itu sudah berjanji.

>>>Like dan Rate kalau kalian suka, komen juga jika punya saran atau kritik! ♡

Terpopuler

Comments

Yuni MamaRizky

Yuni MamaRizky

harmonis banget ya tpi gimna nanti. kl nay hamil ortu marah enggk ya

2021-10-19

0

Siska Feranika

Siska Feranika

Kompakan....

2021-08-08

1

Nurlailan Fadilah

Nurlailan Fadilah

tertarik

2021-07-18

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Cari-cirinya....
3 Refreshing ala Nay
4 Tamparan
5 Hancur
6 Cerita tengah malam
7 Kecil sekali
8 Sekolah Naynay gimana?
9 Rendahan
10 Tentang CEO
11 Pertama dan kedua kali
12 Ancaman pria sombong
13 1-Day
14 D-Day
15 Cium tangan suami
16 Wajahnya sangat imut
17 Kenapa harus tidur satu ranjang?
18 Kegaduhan tengah malam
19 Syarat
20 Iya, Suaminya Nay
21 "Kemari"
22 Sudah sebesar apa kamu di sana?
23 Menenangkan
24 Menghabiskan waktu bersama
25 Ujian
26 Menggemparkan
27 Narsisnya sang CEO
28 Terkejut
29 Romantis dikit
30 Tragedi memalukan
31 Rumah mertua
32 Afif vs Hendrayan
33 Romansa gerimis
34 Kewajiban seorang istri
35 Mukbang with Rania and.....
36 Hantu tampan
37 Rania panas
38 ARMY, i'm sorry....
39 Baby Girl
40 Ezriel
41 Ini buatanku......
42 Pengen dipeluk Kakak
43 Detak jantungnya...
44 Panggilan sayang dan trauma Naynay
45 Psikolog untuk Naynay
46 Usaha Ezriel
47 Baju tidur sialan!!
48 Kemarahan Qiara
49 Murkanya sang Tuan Muda
50 Sabar, demi istri dan anak
51 Keteguhan hati Ezriel
52 Ibu
53 Mandi bertiga
54 Ke-uwu-an apa lagi ini....
55 Adopsi si gembul Araa
56 Sekretaris CEO
57 Bertemu kolega
58 Bonus Naynay
59 Rania menggila
60 Bebannya udah hilang
61 Naynay // Rosi // Ezriel
62 Silla
63 Permusuhan
64 Tetap sahabat
65 Keseruan di rumah Rosi
66 Belum menyerah
67 Hukuman Qiara
68 Qiara sakit
69 Kau adik iparku
70 Pulangnya Qiara
71 Kelulusan
72 Keterkejutan Naynay
73 Pembicaraan serius
74 Perasaan Afif
75 Naynay sakit
76 Alasan mempertahankannya
77 Naynay cemburu
78 Nama Naynay
79 Tendangan si Malaikat Kecil
80 Ke-absurd-an Naynay
81 Afif ingin jujur
82 Mencari Naynay
83 Penjelasan Afif
84 24 tahun
85 Rencana babymoon
86 Babymoon (1)
87 Babymoon (2)
88 Babymoon (3)
89 Babymoon (4) Tentang Ryan
90 Babymoon (5)
91 Penutup babymoon
92 Curhatan dari awal
93 Tujuan selanjutnya
94 Ryan dan Silla
95 Dream catcher
96 Naynay Shock
97 Pelaku penusukan & permintaan Silla
98 Romantisme di rumah utama
99 Tujuh bulanan
100 Belanja keperluan bayi
101 Kekhawatiran Afif
102 Kontraksi
103 Gamaliel Cavin
104 Bintang Baru Dua Keluarga
105 Kunjungan Mengejutkan
106 Menyelesaikan Masalah
107 Akhir
108 Extra Part 1
109 Extra Part 2
110 Extra Part 3
111 I'm Back
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Prolog
2
Cari-cirinya....
3
Refreshing ala Nay
4
Tamparan
5
Hancur
6
Cerita tengah malam
7
Kecil sekali
8
Sekolah Naynay gimana?
9
Rendahan
10
Tentang CEO
11
Pertama dan kedua kali
12
Ancaman pria sombong
13
1-Day
14
D-Day
15
Cium tangan suami
16
Wajahnya sangat imut
17
Kenapa harus tidur satu ranjang?
18
Kegaduhan tengah malam
19
Syarat
20
Iya, Suaminya Nay
21
"Kemari"
22
Sudah sebesar apa kamu di sana?
23
Menenangkan
24
Menghabiskan waktu bersama
25
Ujian
26
Menggemparkan
27
Narsisnya sang CEO
28
Terkejut
29
Romantis dikit
30
Tragedi memalukan
31
Rumah mertua
32
Afif vs Hendrayan
33
Romansa gerimis
34
Kewajiban seorang istri
35
Mukbang with Rania and.....
36
Hantu tampan
37
Rania panas
38
ARMY, i'm sorry....
39
Baby Girl
40
Ezriel
41
Ini buatanku......
42
Pengen dipeluk Kakak
43
Detak jantungnya...
44
Panggilan sayang dan trauma Naynay
45
Psikolog untuk Naynay
46
Usaha Ezriel
47
Baju tidur sialan!!
48
Kemarahan Qiara
49
Murkanya sang Tuan Muda
50
Sabar, demi istri dan anak
51
Keteguhan hati Ezriel
52
Ibu
53
Mandi bertiga
54
Ke-uwu-an apa lagi ini....
55
Adopsi si gembul Araa
56
Sekretaris CEO
57
Bertemu kolega
58
Bonus Naynay
59
Rania menggila
60
Bebannya udah hilang
61
Naynay // Rosi // Ezriel
62
Silla
63
Permusuhan
64
Tetap sahabat
65
Keseruan di rumah Rosi
66
Belum menyerah
67
Hukuman Qiara
68
Qiara sakit
69
Kau adik iparku
70
Pulangnya Qiara
71
Kelulusan
72
Keterkejutan Naynay
73
Pembicaraan serius
74
Perasaan Afif
75
Naynay sakit
76
Alasan mempertahankannya
77
Naynay cemburu
78
Nama Naynay
79
Tendangan si Malaikat Kecil
80
Ke-absurd-an Naynay
81
Afif ingin jujur
82
Mencari Naynay
83
Penjelasan Afif
84
24 tahun
85
Rencana babymoon
86
Babymoon (1)
87
Babymoon (2)
88
Babymoon (3)
89
Babymoon (4) Tentang Ryan
90
Babymoon (5)
91
Penutup babymoon
92
Curhatan dari awal
93
Tujuan selanjutnya
94
Ryan dan Silla
95
Dream catcher
96
Naynay Shock
97
Pelaku penusukan & permintaan Silla
98
Romantisme di rumah utama
99
Tujuh bulanan
100
Belanja keperluan bayi
101
Kekhawatiran Afif
102
Kontraksi
103
Gamaliel Cavin
104
Bintang Baru Dua Keluarga
105
Kunjungan Mengejutkan
106
Menyelesaikan Masalah
107
Akhir
108
Extra Part 1
109
Extra Part 2
110
Extra Part 3
111
I'm Back

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!