#2

"kau memang anak pembawa sial, apakah tidak cukup dengan kejadian kakakmu 5bulan yang lalu sekarang kau juga membuat ibumu kehilangan nyawanya," seorang pria yang tengah menarik tangan anak perempuannya akibat emosi yg meluap dia berteriak kepada putrinya dan mencengkeram kuat tangan putrinya itu.

"ayah hiks hiks sakit yah,bukan Aku yang melakukannya yah aku tidak melakukannya," menangis karna ketakutan dan sakit di pergelangan tangannya akibat cengkraman kuat sang ayah.

" cukup!!cukup!! jangan kau panggil aku ayah lagi,aku tidak Sudi mempunyai putri seorang pembunuh.Kanapa kau tidak jadi seperti kakakmu yang selalu bisa membanggakan ayah, kenapa kau berbuat seperti ini,"

"ayah..ayah lepaskan aku, aku mau dibawa kemana?"

"diam kau harus dihukum akibat perbuatanmu

kau ini masih kecil namun sudah membuat kesalahan yang sangat besar mulai malam ini kau harus tidur disini tidak boleh keluar kecuali ayah yang menyuruhmu keluar, mengerti!!"

"ayah kumohon jangan aku takut gelap ayah, kumohon ayah buka pintunya." memukul-mukul pintu yang sudah terkunci rapat. "ayah, buka ayah kumohon, aku tidak melakukannya ayah buka pintunya, ayah...hiks hiks ayah." semakin lama suaranya semakin melemah dan hilang.

terdengar suara pintu dibuka seorang wanita paruh baya sedang mencoba membangunkan majikannya. "non bangun sudah siang nanti terlambat loh ke kampusnya, ini kan hari pertama non masuk kuliah." melihat majikannya tidur gelisah dia pun sedikit mengkhawatirkannya, namun setelah gadis itu bangun dia langsung bertanya seperti biasanya "non mimpi hal itu lagi." sambil mengusap punggung gadis tersebut.

"iya Bik aku mimpi buruk lagi."

"yasudah non, bibi kebawah dulu, non bersiap-siaplah supaya tidak terlambat bibi sudah siapkan makanya di bawah." berlalu meninggalkan gadis tersebut.

setelah selesai dan siap untuk berangkat gadis itu kemudian turun menuju ruang makan, terlihat sepi di ruang makan hanya ada bik Mar yang tengah merapihkan meja makan dan menyiapkan makanan untuk majikannya yang baru turun tersebut. "bik mar kak sela dan Ayah kemana? kok belum keliatan." suara tersebut memecah keheningan di ruangan tersebut.

"eh non, iya non sela dan tuan besar sudah berangkat ke kantor katanya sih ada meeting penting."

"ooo." gadis tersebut hanya ber oh ria "bibi Stella hari ini sepertinya pulang malam yah bibi kalo ayah atau Kaka tanya, jawab saja kalau aku ada tugas kuliah bibi,"

"iya non, ya sudah cepat di habiskan makannya mati telat loh,"

setelah selesai makan Stella langsung berangkat menggunakan ojek online tanpa meminta diantarkan oleh supir karna nanti malam dia kan ke tempat biasa ketika dia sedang merasa sedih, yah gadis itu adalah Stella.Auristella Anggraini Kusuma, anak kedua dari keluarga Kusuma.

sesampainya di kampus Stella tiba-tiba mendapatkan telfon dari seseorang

on call

"hello ada apa pagi pagi begini telfon?"

........................

"benarkah? oke nanti setelah pulang kuliah aku langsung kesana,"

..........................

"iya kau tenang saja kebetulan mood aku sedang bagus hari ini, akan ku pastikan,"

....................

"kau memang sangat cerewet, sudah aku tutup dulu telfonnya aku tidak akan mengecewakan mu,"

sambungan telepon pun terputus Stella langsung menuju kedalam kelasnya.Hari ini adalah hari pertama Stella masuk kuliah jadi dia belum mempunyai teman, dan karena dia anak yang pendiam dan terkesan dingin, semakin membuatnya sendiri karna mahasiswa yang lain sibuk mencari kenalan untuk berteman.

setelah selesai kuliah Stella kemudian langsung memesan ojek online untuk mengantarnya ke tempat yang biasa ia kunjungi.Setelah sampai dia di tempat pemberhentiannya, dia berjalan menuju arah hutan.Stella menelepon seseorang dan hanya dengan waktu tidak sampai 15 menit dia di jemput oleh sebuah mobil, setelah sampai di lokasi ia pun masuk ke dalam sebuah bangunan yang sudah tua namun masih terus dari luar sudah terlihat bahwa tempat itu seperti basecamp tempat para gangster karna terdapat bendera berkibar ciri khas dari suatu kelompok gangster.Stella masuk kedalam bangunan tersebut tanpa rasa takut di dalam sudah ada seorang pria tengah berdiri menatapnya tajam, Stella hanya berjalan melewatinya dan duduk di kursi yang ada di belakan pria tersebut

"apa kau sudah siap? jangan membuatku kecewa hari ini,"

tanya pria itu sangat dingin dan dia pun menatap tajam kearah Stella yg tengah duduk di hadapannya.

"baiklah, aku tidak akan pernah mengecewakan mu dan itulah aku yang selama ini memang tidak pernah melakukan itu".

"oh iya Meraka bilang akan ada 5 ronde apa kau sanggup?"

"oke aku akan melayani apapun kemauannya siapkan pakaianku dan segera berangkat jangan buang waktu,"

"Stella hari ini aku merasa firasat buruk sebaiknya saat permainan kau memakai pengaman, apa kau tidak takut terjadi sesuatu? kau itu kan masih dibawah 17 tahun, masih sangatlah muda apa kau tak ingin menikmati masa muda itu?"

tanpa menjawab Stella berjalan keruangan ganti dan mengganti pakaiannya dia pun kini sudah siap, berjalan kearah pria itu dan pergi kesebuah ruangan yg sengaja di disain sangat luas dan mewah,mereka berdua pun masuk kedalamnya.

"aku akan menggunakan yang biasa kau pilihlah sesuka mu." berlalu meninggalkan Dewa.

******

sesampainya di sebuah kerumunan Dewa mendatangi Stella

"kau akan bermain dengannya, pastikan kau tidak mengecewakan ku." menunjuk seseorang yg ada di sebrang mereka.

seorang wanita mengangkat tangannya yg memegang sebuah kain dan saat kain itu di lempar keatas semua orang pun yang ada di sana bersorak-sorai deru mesin yg beradu di tengah jalan kota.

setelah 4 putaran semua orang semakin meneriaki jagoannya karna tinggal 1 putaran lagi untuk menyelesaikan permainan tersebut sesuai perjanjian yang telah mereka sepakati.

tak terasa akhirnya Stella memenangkan balapan tersebut semua bersorak Sorai meneriakkan Queen DA .

"wah wah wah, kau memang yang terbaik girl," bertepuk tangan dan menuju arah Stella.

"kau urus sisanya aku akan pulang ini sudah lewat tengah malam." melempar kunci mobil yg tadi dia kenakan dan dia berjalan menuju halte bus.

*skip perjalanan*

saat tiba di rumah seperti biasanya orang rumah sudah berada di alam mimpinya masing-masing, Stella pun berjalan perlahan menuju kamarnya agar tidak membangunkan yang lainnya.

Didalam kamar diapun langsung masuk ke kamar mandi dan membersihkan dirinya. selesai dengan kegiatannya, dia menuju tempat kebesarannya yang selalu memanjakan tubuhnya.

"huh, sungguh melelehkan."

membaringkan tubuhnya pada kasur yang sangat empuk membuatnya terlelap tanpa membutuhkan waktu yang lama.

"kakak tampan kenapa Kakak menangis?"

seorang gadis kecil yang berusia 5 tahun menghampiri anak laki-laki yg tengah menangis sendirian.Ya, meskipun dia lebih besar dari gadis kecil itu, kira-kira usianya 10 tahun. ternyata dia tengah mencari orang tuanya, dia terpisah saat mengejar pesawat mainannya.

anak laki-itu tersenyum dan mengusap kedua pipinya yang basah akibat air matanya. "Kaka tidak apa-apa hanya saja Kaka sedang mencari ayah dan ibu kakak, Kakak terpisah dari mereka saat Kakak mengejar ini." menunjukan pesawat mainannya.

Meraka berdua pada akhirnya mengobrol sambil berjalan mencari orang tua anak laki-laki tersebut, tanpa disadari ada yang memperhatikan mereka dari jauh. sepertinya orang tersebut tengah mendengarkan percakapan kedua anak kecil itu

"nak apa kau sedang mencari orang tuamu?, aku adalah teman dari orang tuamu dia mengatakan bahwa mereka ada urusan mendadak jadi kalian di titipkan dengan om apa kalian mau ikut pulang ke rumah om? nanti jika urusan orangtuamu selesai dia akan menjemput kalian."

seorang pria berkata pada anak laki-laki tersebut, mereka berdua pada akhirnya mengikuti pria tersebut menuju mobil ya.

"kalian duduklah dibelakang, dan kau jaga adik perempuan mu, om akan mengemudikan mobilnya"

setelah sampai di sebuah rumah yang tampak tak terurus dan terlihat menyeramkan untuk anak-anak usia mereka. sebenarnya mereka berdua takut Untuk masuk namun mereka di paksa untuk masuk kedalam rumah itu.

di dalam tiba-tiba kedua tangan dan kaki anak kecil itu di ikat menggunakan tali. keduanya pun menjadi sangat ketakutan Karena tingkah pria itu menjadi berubah dia berteriak-teriak dan menghancurkan setiap benda yg ada di rungan tersebut.

karna semakin ketakutan gadis kecil itu menangis.

"Diam!. jangan membuatku marah jangan menangis!" bentaknya pada gadis kecil itu

"kau tenangkan adikmu itu jangan biarkan dia terus menangis atau aku akan membunuh kalian!" tatapannya tajam dan suara yang menakutkan tertuju pada anak laki-laki itu.

"ssuutt, jangan menangis," menutup mulutnya mengunakan satu jarinya sebagai isyarat.

"kakak aku ingin pulang aku tidak mau di sini hiks hiks hiks."

"jangan menangis Kakak janji akan membawamu pulang, sekarang jangan menangis sini tidurlah di kaki Kaka jangan menangis bagi."

anak perempuan itu pun menggeser tubuhnya dengan susah payah karna kedua tangan dan kaki nya yg terikat. Setelah itu dia pun membaringkan badannya kepalanya di letakan di atas paha anak laki-laki tersebut.

"hiks hiks hiks Kakak aku ingin pulang aku takut Kaka aku ingin pulang."

dengan suara yang kian melemah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!