30 menit sebelum nya....
“K**alian gak kepanasan disini ? sumpah gue capek banget haus l**agi” keluh Athala sambil mengibaskan telapak tangan di depan wajahnya.
B**ayangkan saja dirinya hampir setengah jam berdiri di lapangan ini dan mendengarkan Ketua OSIS itu memberikan Petuah-petuah penting untuk acara mereka dua hari kedepan
“G**ue juga kepanasan kali, Ta. Tapi gue rela deh panas-panasan sama kehausan kaya gini kalo ada dia tu “ kata Lia dan mengarahkan dagu nya
*kepada seseorang dibarisan depan mereka.
Lia tersenyum manis ke arah seorang* itu membuat Athala dan Gisca mengikuti arah padangan gadis itu. Mata mereka berdua
menyipit mencari seseorang yang dimaksud sahabatnya itu.
“Kenapa Lo suka dia, Lia?” tanya langsung Gisca pada gadis itu saat Gisca sudah tau siapa yang dimaksudkan sahabatnya itu, sedangkan Athala ia mas**ih mencari-carinya.
Athala menyipitkan kedua mata nya dan harus beberapa kali membenarkan letak kacamatanya namun lihat ia masih tetap tidak menemukan
seseorang itu.
“Lo, ngomongin yang mana sih? disana kan banyak yang baris ” tanyanya bingung
“ Ya ampun, Tata. Lo gak liat cowok yang di samping Pembina OSIS itu ganteng, Tau" Athala melihat Lia yang begitu senang hanya menatap heran pada sahabatnya itu kemudian mengedikan kedua bahu nya tidak mengerti
“Eh, Ta. itu tu bukannya si Bintang ya? “ Athala tersentak mendengar perkataan Gisca dan Athala manatap Tanya pada Gisca di tatap seperti itu membuat Gisca mengarahkan dagu
nya ke Arah Gerbang sekolah yang langsung membuat Athala mengarahkan *pandangannya kearah yang dimaksud dengan Gisca.
Disana di luar Gerbang ada* seorang siswa yang tak lain adalah Bintang yang sedang berbaris dengan tegap dan sepertinya mendengarkan Ketua OSIS.
Athala melihat nya dan tersenyum manis pada Bintang saat laki-laki juga menatap nya dan membalasnya dengan senyumnya tanpa sadar tangan Athala melambaikan tangannya pada Bintang dengan Riang.
“Hay” kata Athala sedikit keras mendengar suara Athala membuat semua terdiam seketika
“Ta…” desis Gisca kemudian menarik pelan tangan Sahabatnya *itu yang masih menggantung di atas.
Athala yang mendengar teguran itu terdiam*
lalu menutup kedua tangannya didepan wajah yang memerah karna malu, sedangkan sahabatnya Lia hanya mendelik matanya menatap Athala.
“Itu yang angkat tangan tadi silahkan maju ke dapan,” kata Ketua OSIS yang sedikit keras.
“Mampus, Gue” gumam Athala kemudian melangkah kan kaki dengan berat menuju kedepan.
“kalian itu harus bla bla bal…..” terus ketua OSIS itu. membuat Athala malu dan ingin sekali berlaliri dan bersembunyi saat ini juga
,Bagaimana tidak dirinya harus berdiri sendiri di depan lalu di omeli didepan
semua siswa.
**
“Sumpah ya, Lia. kalo Lo gak jawab pertanyaan Gue kali ini jangan salahin Gue pukul Lo pake buku ini.”desis Gisca dan memukul pelan bahu sahabatnya.
Lia yang tersadar akan kekagumannya terhadap Alvero karena melihat laki-laki itu pergi meninggalkan ruangan itu, Kemudian ia melihat sahabatnya itu yang sudah ingin memukul langsung menyengir polos.
“Lo, ngomong apa tadi? Gue gak denger” Lia tersenyum manis menatap Gisca dengan mata polosnya.
Melihat tingkah Lia membuat Gisca mendengus kesal. Selalu seperti ini sahabatnya ini akan selalu bertingkah aneh saat melihat Laki-laki tampan.
“Iyalah, Lo gak denger Gue sibuk mandangin kakak Vero lo itu” sinis nya.
“Ya habis gimana dong, Gis. Gue emang terpesona sama kak Vero” jawab Lia dengan tersenyum padanya.
“Terserah, Lo aja deh” dengus Gisca memalingkan wajah nya dari Lia.
“Jangan ngambek dong, Lo kan sahabat Gue yang paling baik. Masa kaya gitu doing ngambek, sih" bujuk Lia dengan tersenyum manis.
“Ya udah deh, Gue dengerin ni sekarang..”putus nya
“eh tapi ini kok, Athala sama Bintang belum balik si?” tanya nya pada Gisca. Mendengar itu Gisca menoyor kening sahabatnya itu.
“tadi Gue juga ngomongin mereka ke Lo, Lia” sarkas nya dengan kesal
Dan lihatlah sahabatnya itu hanya menyengir polos pada nya.
**
Disisi lain, Bintang dan Athala berdiri di tengah lapangan bersama seorang senior mereka.
“Kalian tahu saya siapa?” Tanya senior
“Kak Gilang Ketua OSIS” jawab Athala ragu.
Gilang tersenyum ramah mendengar nya. Terlihat sekali bahwa gadis didepannya gugup berbeda dengan laki-laki disampingnya malah terlihat biasa saja.
“dan, kamu ?” Tanya nya pada siswa itu
“Saya Bintang kak “ jawab ny malas
“oke, sekarang kalian harus mendapatkan hukuman “ Kata Gilang
Athala dan Bintang mengangguk pasrah mendengarnya. Karena meraka memang malakukan kesalahan.
“Menurut Lo gimana, Ro?” Tanya Gilang saat Vero sudah disampingnya
Athala mendengar nama seseorang, membuatnya melihat orang itu dan mata nya terpaku melihat siapa dihadapannya sekrang.
“Ganteng banget sih” bantin Athala saat melihat Vero di samping Gilang.
Ketika vero menatapnya juga, membuat Athala cepat-cepat memalingkan wajahnya ke samping. Gadis itu tidak mau jika nanti Vero menyadari kalau Athala memperhatikan laki-laki itu.
Athala mengerutkan kedua alisnya karna melihat Bintang tersenyum tidak jelas pada laki-laki dihadapannya ini.
“Bi, Kamu gak homo kan?” tanya polos Athala pada Bintang dengan mata menyelidik pada laki-laki di samping nya, membuat Bintang mengertukan alisnya tak mengerti.
Sedang Gilang dan Vero sedang berbincang. Mungkin mendiskusikan hukuman apa yang tepat untuk keduanya.
“Maksud nya?” Tanya Bintang bingung
Athala menggeser badannya untuk mendekatkan dirinya pada Bintang kemudian berbisik “Aku tau kalo itu cowok lumayan cakep. Tapi kenapa kamu senyum-senyum gak jelas gitu terus lebihh parahnya lagi kamu sambil liatin dia?” kata Athala lalu member jarak antara dirinya dengan Bintang sedangkan Bintang dan Gilang mendangar pengakuan Athala Sontak tertawa keras.
“Tata, Kamu kira aku homo?” Tanya Bintang lembut lalu mengacak-acak rambut Athala dengan gemas, sedangkan Athala hanya memanyunkan bibirnya.
“ih apaan sih, Bi?” kesal Athala
Eeghhmm
“Jadi hukum kalian….” tungkas Alvero dengan mata tajam melihat kedua orng di hadapannya dan Gilang seketika berhenti tertawa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Ridho Pratama
ugh
2020-06-23
1