" Ta, sorry udah bikin lo nunggu lama. Tapi bukan maksud kita gitu, ini ni semua gara-gara sahabat Lo satu ini ni, gue nungguin dia lama banget" tunjuk Gisca pada Lia yang sedang menyengir.
"Yaelah, gak lama banget kali cuman 10 menit, aja lo nungguin Gue. itu aja lo bilang lama Gis" balas Lia dengan cemberut
"Lagian ini tu hari pertama kita MOS kalian berdua gak mau kelihatan cantik gitu didepan kakak-kakak Senior kita?" tanya Lia pada Athala dan Gisca dengan senang kemudian turun dari motor dan menuju ke arah sahabat nya itu.
***
"Yaelah, Lia. Kalo lo mau caper sama kakak-kakak senior yang ada disini, ya sendiri aja deh. Jangan ajak-ajak gue sama Tata soalnya Gue sama Tata gak berminat sama hal yang kaya begituan" jawab Gisca dan meninggalkan kedua sahabatnya itu menuju ke parkiran.
Athala yang sejak tadi diam mendengar pertengkaran kedua sahabatnya itu hanya memicingkan kedua matanya. Bukankah yang seharusnya marah itu dirinya kenapa yang bertengkar malah mereka berdua. Athala ingin sekali menarik rambut kedua sahabatnya itu dengan kencang, sabar Athala sabar gumam nya.
Athala kembali melihat sebrang jalan dan memperhatikan orang-orang berlalu-lalang disana. ia menunggu satu orang lagi dari mereka yang belum datang. Lia yang melihat Athala yang celingak-celinguk seperti mencari sesuatu hanya menatap sahabatnya itu heran.
" Ta, Lo cariin siapa si? kan kita berdua udah disini ?" tanya lia penasaran dan melihat ke sebrang jalan seperti Athala.
"Lo, nungguin si Bintang? dia belum dateng emang nya?" tebak Gisca yang tiba-tiba sudah di belakang Athala setelah ia memarkirkan motor nya.
"Iya, Gis" jawab nya kesal
Gisca dan Lia pun mengangguk mengerti, karna mereka tau siapa lagi yang Athala cari kalau buka mereka berdua pasti Bintang.
Gisca dan Lia tau kalau Bintang dan Athala bersahabat baik dan sangat dekat bahkan sebelum mereka berdua menjadi sahabat Athala.
Bintang dan Athala sudah lebih dulu saling mengenal. Terkadang gisca dan Lia menganggap bahwa Athala dan Bintang saling menyukai tapi mereka berdua selalu menyangkal nya dan jika ditanya mereka hanya seorang sahabat tidak lebih.
Bahkan bukan hanya Gisca dan Lia yang menganggap nya seperti itu tapi teman-teman sekolah nya yang dulu pun sama menganggap bahwa mereka memiliki hubungan lebih dari sebuah sahabat.
" Ya udah, Ta. Mungkin Bintang udah dateng dan udah di dalem mending kita masuk aja. Ayok." ajak Gisca langsung menarik tangan Athala paksa dan tangan satu menarik tangan Sahabat satu nya.
Athala yang masih melihat ke sebrang jalan tersentak saat tangan nya sudah ditarik paksa sahabatnya itu.
Athala dan kedua sahabatnya memasuki gerbang sekolah dan menuju ke Area tempat dimana siswa-siswi yang sama seperti mereka berbaris di tengah lapangan.
**
Semua siswa-siswi masuk ke dalam Aula sekolah setelah hampir 30 Menit berbaris di tengah lapangan.
Mendengarkan ketua Osis yang menyampaikan Petua-petuahnya dan pengumuman tentang kegiatan MOS untuk dua hari kedepan.
Dan disini, di dalam Aula terlihat banyak murid baru yang sibuk akan kegiatan masing-masing dan megipas wajah mereka dengan buku ditanganya.
"Perhatian semua nya" kata seseorang sehingga membuat semua terdiam dan memperhatikan seseorang yang berbicara didepan mereka.
Suasana menjadi hening semua siswa-siswi melihat senior-senior mereka memasuki rungan tersebuat dengan santai.
"Baiklah semua, coba dengarkan kami akan menyampaikan sesuatu pada kalian, jadi diharapkan untuk kalian dengarkan baik-baik" sala satu dari mereka.
"Di sini kita masuk dalam sesi perkenalan agar kalian tidak sungkan untuk bertanya pada kami " lanjutnya
kemudian sala-satu mereka maju dan memperkenalkan diri "Perkenalkan nama saya Milanda, Saya bendahara Osis disini" Milanda tersenyum manis dan mundur berlahan.
"Disamping kanan kakak Namanya kak Rini Anggraini dia ketua cheer " Milanda memperkenalkan Rini yang tersenyum ramah.
"Hay, semua" kata Rini
" Hay, kak" jawab juniornya
" Di samping kanan nya kak Rini itu, Kak Brian Pratama dia cabang Eskul Bola Basket. Dia Ketua nya" Brian tersenyum sekilas dan kemuadin melambaikan tangannya.
"Di samping nya kak Brian namanya kak Anjani Amanda. Kak Anjani ini cabang dari Ekskul PMR. Jadi kalo ada dari kalian merasa gak enak badan kalian bisa minta bantuan kak Anjani" Anjani tersenyum ramah pada mereka menadakan bahwa ia setuju dengan perkataan Milanda.
dan seterusnya Milanda memperkenalkan semua Anggota Osis.saat sesi terakhir perkenalan berakhir memperkenalkan seorang yang hanya terdiam di samping kiri nya sejak tadi. Membuat suasana menjadi riuh kerna membicarakannya.
"Yang terakhir...Kalian pasti sudah kenal apalagi yang cewek-cewek dan kalo di antara kalian yang belum tau dia ini siapa dia namanya Kak Alvero Wirdiyanta, kak Vero ini ketua Eskul Futsal, dia sala satu siswa yang berprestasi disini." puji Milanda dengan bangga
Vero yang mendengarkan semua pujian yang di katakan Milanda hanya diam dan memasang muka Datarnya semua siswi di dalam Aula memandang kagum pada Vero membuatnya risih.
"kak vero ganteng banget"
"Kak Vero sumpah ganteng banget"
"Gue yakin banyak banget yang suka sama kak Vero "
dan banyak lagi pujian-pujian yang di lontarkan untk Vero. Tapi Vero sama sekali tidak tertarik mendengarkannya ketampanan seorang Alvero tak luput dari pandangan Lia yang sejak awal memperhatikannya dan tak berhenti untuk mengagumi Vero.
"Sumpah ya, Gis. Kak Vero itu emang the best banget udah ganteng, ketua futsal, good boy lagi dhh makin yakin gue kalo si doi keturunan dewa "puji Lia dengan binar bahagia.
Mendengarkan pujian Vero dari Lia membuat Gisca memutar bola mata jengah. Begini lah seorang Lia jika berhadapan dengan seorang cogan matanya seakan copot dari tempatnya. Kelebayan nya itu yang terkadang membuat Gisca mual, ya seperti sekarang contohnya.
"Menurut gue gak segitunya juga kali. Masih ada yang lebih dari dia kali Lia" jawab Gisca kesal. Apa dipikir Lia cuman seorang Alvero saja di dunia ini yang terbaik pikir Gisca.
"Siapa? kalo ada yang lebih dari kak Vero. Gue bakal traktir deh" kata Lia dengan yakin karna menurutnya tidak akan ada yang mengalahkan seorang Alvero.
"Iya, Lo liat aja entar pasti ada yang lebih dari tu orang, tapi.." Gisca memperhatikan Vero dengan teliti seperti ada yang mengganjal di pikiran gisca
"tapi apa?" tanya lia penasaran
"enggak papa" jawab Gisca malas mungkin ia salah tap jika dilihat Vero memiliki wajah yang mirip seseorang yang dikenal Gisca tapi entah siapa.
Lia mendengus heran mendengar jawaban Absrud dari Gisca.
" Gue, heran kenapa banyak yang suka sama dia padahal udah jelas-jelas dia cowok yang gak benar" kata Gisca dengan sinis.
Lia mendengar perkataan Gisca seperti itu tentang Vero langsung menatap tak suka pada sahabatnya itu.
"Kan gue udah bilang tadi sama, Lo lagian ya, Gis. Lo gak boleh ngatain orang yang sebelum Lo kenal dia " nasehat Lia.
"Terserah, Lo aja deh" kata Gisca malas mendengar patuah Lia
"Oya, Tata sama Bintang gimana ya sama mereka berdua?" Tanya Gisca pada ia yang masih menatap Vero dengan Kagum.
"Lia, Lo dengerin Gue gak sih?" tanya Gisca kesal karna lai mengabaikan dirinya.
"ugghh dasar bucin" kata Gisca dan menoyor kening sahabatnya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Ridho Pratama
semangat
2020-06-23
2