Seorang laki-laki yang culun dengan mata yang bertenggerkan kaca, rambut yang terbelah dua juga pakaian yang selalu di masukan ke dalam celana, tengah melewati koridor kampusnya dengan rasa amarah yang masih membakar jiwanya.
"Karena perempuan itu aku kehilangan jejak Avanza," gerutunya.
"Kenapa sih, tuh primata jingkrak-jingkrak gak jelas? Kalau begini jadinya 'kan, bagaimana aku melewati hari ini sebelum melihat Avanza. Mana fakultasnya beda lagi. Semua ini gara-gara Nyet itu.." dumelnya lagi.
Saat Brio melihat kearah depan, dia menemukan sosok yang sedang dia cari-cari.
"Avanzaa.." panggilnya dengan melambai-lambaikan tangannya.
"Ish.. laki-laki cupu lagi.." gerutu Avanza dalam hatinya.
Brio langsung berlari ketika Avanza memberhentikan langkahnya.
"Avanza," serunya saat masih dalam keadaan ngos-ngosan.
"Aku tadi beli coklat buat kamu, nih..." imbuhnya lagi sambil memberikan satu bungkus coklat.
"Terima kasih Brio atas coklatnya!" ucapnya sambil tersenyum palsu.
"Iya sama-sama. Buat kamu apa sih yang enggak," ucap Brio sambil menunduk karena tersipu malu.
"Hehe, ya sudah aku balik dulu ke kelas, yah. Daaah!" Avanza segera pergi dari tempat itu.
"Yes! Masih bisa lihat bidadari," ucapnya sambil tersenyum.
"Tenang Avanza, sebentar lagi kamu akan menjadi milikku. Baik dengan penampilanku yang seperti ini ataupun penampilanku yang lain. Karena kamu adalah wanitaku, wanita yang akan menjadi istri dari Brian Rio Satya Soedrajat, penerus dari perusahaan Honda," ucapnya percaya diri sambil memundurkan kerangka kacamatanya itu.
Memang gayanya dan sikapnya dia rubah menjadi seperti itu agar tidak ada satupun yang merasa curiga yang bisa membuat rencananya gagal.
**
"Cie, dapat coklat lagi nih, Za" ucap Livina. Dia merupakan teman dekat dari Avanza.
"Dari siapa sih?" tanya Agya yang juga merupakan teman dekat Avanza juga Livina.
Avanza, Livina, dan juga Agya mereka adalah squad cewek cantik di kampus itu. Tak hanya cantik, mereka juga terkenal dengan sebutan tiga cewek tajir melintir.
"Dapat dari si cupu, mau? Aku sih enggak," ucapnya begitu angkuh.
"Sini buat aku aja, lumayan tau chungky bar." Agya langsung menyambar coklat yang ada di hadapannya itu. Meskipun kaya, tapi Agya tak mampu menolak coklat sedikitpun.
"Ngomong-ngomong dia dapat dari mana sih uangnya? Ini 'kan lumayan mahal untuk sekelas orang miskin sepertinya?" tanya Agya yang begitu penasaran..q
"Ya, mungkin dia bekerja.." balas Livina tak mau ribet.
"Za, sepertinya dia cinta mati sama kamu, buktinya dia sering banget kasih kamu coklat," ucap Livina lagi. Sementara Agya sedang sibuk dengan coklat gratis itu.
"Aku sih, masa bodo dia mau suka, cinta, bucin, yang terpenting aku cuma cinta sama Baleno. Orang tertampan, terkaya di kampus ini."
"Dan satu hal lagi aku gak suka laki-laki cupu kaya dia," tegasnya.
"Eh, Liv. Tadi pagi tuh aku lihat Jimny antar Ayla sampai tangga depan. Aku sedikit dengar dia bilang dia gak mau Ayla capek jalan, beuh romantis banget, Liv!" ujar Agya disela-sela ngemilnya, membuat Livina jadi terdiam.
"Satu hal yang buat lebih romantis lagi, Ayla cium telapak tangannya terus ditempelin tuh ke pipinya Jimny, jadi cium jarak jauh begitu. Romantis banget, 'kan?" tambahnya lagi yang membuat Livina tambah-tambah kebakaran jenggot.
"Ayla si matrealistis itu?" tanya Avanza saat dia sedang asik merapihkan riasan di wajahnya.
"Iya, keren tuh si Ayla. Tidak punya apa-apa tapi bisa bikin cowok pada klepek-klepek, apalagi tuh si Jimny. Kamu juga kalah Liv sama dia." Entah maksudnya apa berbicara seperti itu? Entah dia memang berniat memanas-manasi ataupun dia yang tidak peka dengan keadaan sekitar.
"Stop!!" Livina menggebrak mejanya membuat kedua orang tersebut terkejut.
"Kamu bisa gak si, Agya, gak usah panas-panasin aku?" Livina mulai tersulut emosinya.
"Loh, kok kamu marah? Aku lagi ngomongin si Ayla yang kecentilan," ucapnya polos.
"Diam!! Kamu juga tau, 'kan? Kalau aku cinta sama Jimny," bentaknya, kemarahan Livina sudah mulai telinga. Tampak kini telinganya menjadi merah.
"Ish, kok kalian pada berantem sih? Dari pada ribut kaya gini, lebih baik kita kerjain dia aja, ya 'kan? Aku juga gak suka banget sama tu anak, sok kaya padahal miskin," nyinyir Avanza.
"Ide bagus. Sekalian kita pikirin bagaimana caranya biar dia bisa jauh dari Jimny, ya 'kan?" Livina semangat 45.
"Kok otak kamu cemerlang sih?" celetuk Agya. Memang pada dasarnya Agya itu teman namun juga duri dalam diri mereka.
Livina hanya mencerucutkan bibirnya, kesal dengan teman tidak tahu dirinya ini. Sedangkan Avanza memutar bola matanya keatas.
"Yuhuuu!! Gadis-gadisku yang tercinta dan terimut," sapa March sahabat Baleno.
"Ehh, March ada apa kamu kesini??" Avanza bertanya.
"Aku mau mengundang kalian semua ke acara ulang tahun aku yang ke 21.."
"Dih, sudah tua rupanya!!" sindir Agya.
"Cih, kek masih tujuh belas tahun aja.."
"Tempatnya dimana??" tanya livina.
"Biasa Club xx.. harus datang yaa! Van, si Baleno juga datang loh. Jimny juga udah aku undang, Liv.. Pokoknya kalian semua harus datang, yah!" pintanya.
"Iya, iyaa. Kapan nih tepatnya??" tanya Livina lagi.
"Tiga hari lagi kok, jam 8 malam yah.."
"Oke sipp!!" Setuju Livina.
Setelah March pergi, Avanza dan dua orang teman lainnya merencanakan sesuatu untuk Ayla.
"Bagaimana kalian setuju?" tanya Avanza.
"Setuju.." ucap keduanya.
Entah apa yang mereka rencanakan yang pastinya itu akan berdampak buruk pada Ayla. Karena tidak ada sesuatu yang baik jika mereka sudah berencana.
***
Mata kuliah hari ini sudah selesai. Seperti biasa Ayla dijemput oleh pacar konglomeratnya, Jimny, untuk pulang ke apartemennya.
Apartemen yang ada di kawasan JS ini adalah termasuk apartment yang termewah dikota itu. Awalnya Ayla menolak untuk tinggal disana karena sangat mencolok untuk dirinya yang berasal dari kalangan ekonomi kebawah. Namun karena Jimny memaksa, maka dia tidak sanggup menolak.
"Sayang, tiga hari yang akan datang, aku diundang March untuk datang ke acara ulang tahunnya," ujarnya sambil menyetir.
"Kamu ikut ya," ajaknya sambil melirik Ayla.
"Mm, baiklah. Dimana acaranya??"
"Di Club xx.."
"Club??" gumamnya. Senakal-nakalnya Ayla dia tidak ingin pergi ke Club menurutnya itu adalah tempat berbahaya bagi dirinya.
"Ah, yaaa, tapi aku tidak janji," tolaknya secara halus.
"Kok gitu sih, Sayang! Kita cuma sebentar doang kok disana," bujuknya. " Setelah itu kita pergi dinner, bagaimana?"
"Ah, yaa.." Ayla menampilkan senyum paksa.
"Gawat kalau aku tolak. Bisa-bisa dia bujuk aku seharian ini. Semoga kali ini tuhan membantuku.." batinnya.
"Nah, gitu doong!" ucapnya sambil mengelus pucuk kepala Ayla.
CNP..
...Quote bab ini.....
...Ada yang bocor tapi bukan air...
...Ada yang lemes tapi bukan badan...
Mohon dukungannya. Karena dukungan kalian adalah penyemangatku. Untuk dukungannya bisa berupa Like, komentar, share, vote, rate 5, dsn jangan lupa untuk mem-faforitkan novel ini. Terima kasih !!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
🎱ℳ𝒷𝒶𝓀 𝒩𝒶𝓎❀
keren ceritanya menarik 😊
semangat
2021-03-22
1
m10_ifaaa (IG: m10_ifaaa)
lanjutkan & semangat kakak author 💪💪❤️
2021-03-17
0
sariz07
sirik aj nih cewe cewe
Salam
Pasangan Terbaikku
2021-03-17
0