Dunia baru

Tidak terasa hari yang ditunggu-tunggu Aresha pun tiba. Hari dimana Aresha resmi menjadi mahasiswa. Ya, Aresha dan Dini dinyatakan lulus di universitas tersebut dengan peringkat yang sangat memuaskan.

“Sha, abis sarapan di cek lagi yaa barang-barang yang disuruh bawa apa aja, Bunda gak mau kalo sampe kamu kena hukum pas ospek nanti” Ucap Ibu Aresha seraya menemani Aresha sarapan.

“Iya Bunda, semuanya udah aku siapin kok” Jawab Aresha.

Setelah menghabiskan sarapannya, Aresha bergegas pergi kekampus untuk mengikuti ospek sebelum memulai pembelajaran di bangku kuliah yang sebenarnya. 

Sesampainya dikampus, Aresha sudah disambut dengan senyuman Dini yang sangat merekah didepan gerbang kampus. Dini langsung menggandeng tangan Aresha untuk segera masuk ke dalam kampus tersebut.

“Akhirnya ya, gue udah gak sabar nunggu momen kayak gini” Ujar Dini bersemangat

“Momen apaan ?” Tanya Aresha bingung

“Duh, otak lo tu ditaro mana sih, emangnya lo gak nyambung sama omongan gue ?” Dini heran kenapa dia bisa sampai bersahabat dengan orang seperti Aresha. Aresha yang “sedikit lama berpikir” ketika diajak bicara benar-benar menguji kesabarannya.

“Ohhhhh gue ngerti sekarang, lo udah gak sabar buat kuliah disini kan ?” Tanya Aresha lagi dengan tampang polosnya.

Dini memberikan senyum miring kepada Aresha dan dibalas dengan tawa oleh Aresha.

***

“Nyari dimana nih ? emang ada yang mau ? orang disini belum ada yang kenal juga” Tanya Aresha pada dirinya sendiri.

Disisi lain, Alfi sedari tadi terus memandangi Aresha yang berjalan sendirian dengan raut wajah kebingungan. Lalu Alfi menghampiri Aresha dan menepuk pundaknya pelan.

Aresha menoleh “eh ? Alfi ?” Tanya Aresha ragu-ragu.

“Iya, Alhamdulillah deh kalo masih inget gue hehehe. Btw, lo lagi ngapain ? Kayaknya lagi bingung banget” Jawab Alfi.

“Iya sumpah bingung banget, kita yang lagi ospek disuruh kakak-kakak pengawas buat nyari 1 orang kakak tingkat buat dijadiin tim buat challenge pas perkemahan nanti. Ya gue bingung lah, gue kan anak baru disini, gue mana ada yang kenal apalagi sama kakak tingkat disini, lagian mustahil kalo ada yang mau diajak kayak...” 

“Gue mau!” Potong Alfi yang membuat Aresha langsung menghentikan ocehannya.

“Haaa ?!”

“Iya gue mau, kita kan udah kenalan jadi apa salahnya kalo gue bantu lo” Senyum Alfi

“Ini serius ? beneran ? gak usah deh, gue gak mau ngerepotin” Aresha pura-pura menolak 

“Yaudah kalo gak mau” Alfi berbalik dengan senyum jahilnya dan perlahan berjalan menjauhi Aresha

Aresha lalu mengejar dan menarik tangan Alfi “eh iya gue mau, please bantuin gue ya, gue gak ada yang kenal disini selain lo” Ucap Aresha dengan wajah memelas

“HAHAHAHA, dasar cewek!” Tawa Alfi dan dibalas cengiran oleh Aresha.

Lalu Aresha mengajak Alfi ke lapangan untuk mendaftarkan nama mereka sebagai tim pada saat acara perkemahan di hari terakhir ospek nanti.

Sesampainya di lapangan, Aresha bertemu Dini dengan seorang cowok yang sepertinya akan menjadi tim Dini nanti.

Dini melirik ke arah Aresha dan berbisik pelan “Sha, lo dapet bibit unggul kayak gitu dari mana ? gimana bisa dapet ? lo genit-genti sama dia ya ?!” Oceh Dini

“Enak aja lo! Gue udah kenal sama dia pas kita tes masuk universitas kemarin, tadi gak sengaja ketemu dan dia mau bantuin gue” Ucap Aresha.

“Lo kok gak bilang sama gue sih kalo lo ada kenalan bibit unggul disini”

“dih, penting banget gue bilang sama lo, bhay!” Aresha lalu pergi meninggalkan Dini dan menghampiri Alfi yang sedari tadi menunggunya.

***

Hari ini adalah hari terakhir ospek dimana acara terakhir dari ospek ini adalah diadakan perkemahan yang diadakan di kampus Aresha.

*Whatsapp*

Aresha : Fi, udah dimana ? gue tunggu di parkiran yaa

Alfi : Masih dijalan, bentar lagi sampe

Aresha : Yaudah nyetir sana, jangan sambil main hp

Alfi : Iyaa bawel

Semenjak pertemuan mereka kembali di hari pertama ospek Aresha, mereka mulai dekat dan sering chatting bersama.

Tak lama kemudian, Aresha melihat mobil Alfi memasuki parkiran kampus dan segera menghampirinya.

“Lama gak nunggunya ?” Tanya Alfi kepada Aresha.

“Gak kok cuma 2 menit”Cengir Aresha seraya mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya bersamaan.

Alfi tersenyum dan mengelus rambut Aresha. Aresha terdiam sejenak lalu tersadar ketika tangan Alfi merangkulnya.

“Kantin dulu yok, gue laper tadi dirumah belum makan” Ujar Alfi

Aresha hanya mengangguk dan mengikuti Alfi berjalan ke kantin.

***

Pukul 19.30 

“Selamat sore Adik-adik, hari ini adalah hari terakhir kegiatan ospek kalian sebagai mahasiswa baru disini. Untuk itu agar kalian lebih mengenal tentang kampus ini, kalian ditugaskan untuk mencari bendera yang sudah tim kami sembunyikan di beberapa ruangan dan mengumpulkannya sebanyak mungkin. Karena kalian sebagai mahasiswa baru disini, kalian akan berkeliling kampus bersama dengan tim yang telah kalian pilih agar kalian tidak bingung mencari ruangan yang ada di kampus ini. Baik, silahkan berkumpul bersama tim kalian masing-masing dan mulai pencarian sampai pukul 20.30, Good luck!” Ucap salah satu pengawas ospek di kampus Aresha.

Aresha dan Alfi mulai mengelilingi kampus untuk mengumpulkan bendera. Dari Perpustakaan, Ruang Dosen, hingga ruang kelas belajar mengajar mereka masuki.

“Huhhh, nih kampus luas juga ternyata, kalo gue ditinggal sendirian disini bisa nyasar gue” Ucap Aresha seraya menarik nafas tanda kelelahan setelah cukup lama berkeliling.

Alfi tersenyum “Belum terbiasa aja, ntar kalo udah agak lama dikampus pasti bakal inget sendiri jalannya”.

Jam menunjukkan pukul 20.30, Aresha dan Alfi bergegas kembali ke lapangan untuk mengumpulkan bendera yang mereka temukan dan duduk di tenda yang telah disediakan untuk beristirahan sebelum acara “Api Unggun” dimulai.

“Nih” Alfi memberikan minuman isotonik kepada Aresha

“Thanks” Tangan Aresha menyambut pemberian Alfi dan meminumnya sampai hampir habis.

“Makasih ya fi, lo udah mau repot-repot bantuin gue, kalo gak ada lo mungkin gue keliling kampus ini sendirian” Ucap Aresha.

“Iya sama-sama, gue seneng kok nemenin lo jalan hehe” Kekeh Alfi.

“Hahaha, bisa aja mas” Jawab Aresha.

“Hahahahaha” Tawa mereka berdua.

***

Seluruh mahasiswa sudah berkumpul ditengah lapangan untuk menghidupkan api unggun sambil bernyanyi, pertanda mereka sudah diakhir acara ospek yang diadakan untuk mahasiswa baru.

Aresha duduk ditengah-tengah antara Dini dan Alfi. Mereka duduk didepan api unggun sembari menghangatkan tubuh mereka karena sedari tadi mereka berada diluar ruangan dan berhadapan langsung dengan angin malam.

“Sha, gak mau ngenalin dia sama gue nih ?” Dini berbisik ke Aresha dan melirik Alfi sekilas.

“Apa sih, jangan malu-maluin gue deh lo” Ujar Aresha kesal.

“Pelit banget lo, jangan-jangan itu gebetan lo ya jadi lo gak mau gue rebut dia dari lo”

“Ssssssttt!” Aresha memberi isyarat kepada Dini untuk diam.

“Berisik lo, kalo mau kenalan ya kenalan aja sana, dia bukan gebetan gue!” Bantah Aresha.

Tiba-tiba datang seorang cowok yang langsung duduk disebelah Alfi

“Eh fi lo ikut acara kemah juga, kok gak bilang sama gue ?” 

“Emangnya lo mak gue ? gue harus lapor semua kegiatan gue sama lo gitu ? Ucap Alfi dengan tawa singkat

“Hahaha sialan lo! Lo ikut siapa disini ? Tanya Reza lagi

Reza adalah teman Alfi di kampus, mereka cukup dekat karena mereka sudah berteman sejak ikut tes masuk universitas.

“Nih kenalin, temen gue mahasiswa baru disini, gue ikut kemah buat bantuin tugas ospek dia” Jawab Alfi.

“SABIIIII, temen apa temen nih ?” Goda Reza kepada Alfi dan membuat Aresha sedikit salah tingkah.

Alfi tersenyum “sekarang masih temen, gak tau deh nanti” Cengir Alfi. 

Aresha hanya tersenyum canggung, dia tidak habis pikir bagaimana bisa Alfi berbicara seperti itu dan berhasil membuatnya sedikit blushing.

“Hai, gue Reza sohibnya Alfi” Reza menyalami Aresha

“Hai, gue Aresha”

“Hai, Reza” Lalu Reza menyalami Dini

Dini tersenyum “gue Dini” lalu menjabat tangannya dengan Reza.

“Nah kenalannya udah, sekarang gue mau tanya sama lo. Lo ngapain dateng ke perkemahan mahasiswa baru ? jangan bilang kalo lo buntutin gue ?” Tanya Alfi kepada Reza dengan raut wajah curiga.

“Emangnya lo cantik mau gue buntutin ?!” Ejek Reza kepada Alfi

Alfi tertawa “hahaha, terus kenapa lo ikut acara ini ?” Tanya Alfi lagi

Oh iya gue lupa kalo lo belom tau, adik sepupu gue kan diterima di kampus ini juga, karena dia belum ada yang kenal disini jadi dia minta bantuan gue buat jadi tim dia, kasusnya sama kayak lo sama si itu tuh” Goda Alfi sambil melirik ke arah Aresha.  

“Cih, alesan lo gak kreatif” Ucap Alfi

“Hahahaha” Tawa Reza

Lalu mereka berempat duduk didepan salah satu tenda di tengan lapangan, dan menghabiskan malam mereka dengan bernyanyi dan bercanda.

Terpopuler

Comments

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

mantap 👍🏻

2021-03-17

0

Dinda Natalisa

Dinda Natalisa

Hai author aku mampir nih kasih like jangan lupa mampir di novel ku "menyimpan perasaan" mari saling mendukung.

2021-03-05

0

Hanayoung

Hanayoung

semangat thor.

2021-01-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!