Bab 2. Ketiduran

^_^

Gladis terbangun karena mendengar suara ketukan pintu dari luar kamar. "Iya, sebentar." kata Gladis, ia beranjak membukakan pintu.

“Iya bi?.”

"Ini nona, pakaian yang dibelikan tuan untuk anda." ucap bibi, sambil menyodorkan beberapa baper bag ketangan Gladis.

"Sebanyak ini bi?." Bibi, mengangguk sambil tersenyum. Kemudian, ia mengundurkan diri.

Gladis, kembali menutup pintunya. Dan, membawa paper bag kedalam. Ia, melihat semua pakaian yang dibelikan oleh pria kejam itu. Bahkan, ia belum mengetahui siapa nama pria itu.

"Dia benar-benar aneh, kenapa membelikan pakaian sebanyak ini? Dan, semua pakainnya branded pula." gumam Gladis, sambil menyimpan seluruh pakaiannya didalam lemari. Ia, meraih handuk baru. Kemudian, berjalan ke kamar mandi. Ia tidur, baru beberapa jam. Namun, badannya sudah sangat lengket.

*****

Sore hari telah tiba.

Seusai Gladis selesai membersihkan diri, ia keluar dari kamar. Berniat akan memasak untuk makan malam.

"Hai bi, boleh saya bantu?." tanya Gladis, menghampiri bibi yang sibuk didapur.

"Eh non, tidak usah non. Biar bibi saja, non menonton atau istirahat saja dikamar." ucap bibi.

"Tidak bi, aku akan membantu bibi." ucap Gladis, ingin mengambil sayuran didalam lemari es.

"Permisi nona." ucap pelayan.

"Iya pak, ada apa?." tanya Gladis, sambil melihat pelayan itu.

"Nona dipanggil tuan, tuan sedang menunggu anda diruangan kerjanya. Mari, saya antar." ucap pelayan itu.

"Tapi, saya ingin memasak dulu pak. Untuk, makan malam tuan." ucap Gladis.

"Pergilah non, nanti tuan muda bisa marah besar. Terlalu lama menunggu, tuan tidak suka membuang-buang waktu." ucap bibi.

"Baiklah bi, aku akan segera kembali bi." ucap Gladis, ia mengikuti pelayan itu berjalan menuju ruangan tuannya.

*****

"Ini ruangannya nona, silahkan masuk. Tuan, sudah menunggu didalam." ucap pelayan.

"Terimakasih pak." jawab Gladis, pelayan itu menganggukkan kepalanya. Kemudian, mengundurkan diri.

Tok.! Tok.!

Setelah mendengar perintah dari dalam, Gladis masuk dengan kaki yang gemetaran.

"A-ada apa tuan memanggil saya?." tanya Gladis gugup.

Pria itu membalikkan badannya, ia menatap Gladis dengan tatapan remeh.

"Tidak usah gugup begitu, aku tidak akan memakanmu. Ayo duduk dulu.! Ada yang ingin aku sampaikan kepadamu." titah pria itu, sambil duduk kembali dikursinya.

"Terimakasih tuan." ucap Gladis, ia duduk persis didepan pria itu.

"Apa kau tau, kesalahan apa yang telah Ayahmu perbuat?." tanya pria itu, dengan nada dingin. Gladis, mengangguk pelan. Ia, tidak berani bertatap mata dengan pria itu.

"Papa telah bersalah, karena tidak hati-hati dalam berbisnis. Sehingga, Papa tertipu oleh rekan kerjanya. Dan, membawa semua uang Papa dan juga Tuan." jawab Gladis, ia masih menundukkan kepalanya.

"Apa kau tau, berapa kerugianku karena Ayah bodohmu itu haaa?." bentak pria itu, sambil mengebrak meja. Gladis, semakin gugup. Ia, menggelengkan kepalanya.

"Ayahmu telah membuat kerugian sebesar 3 miliyar, tau? Apa kau pikir uang segitu sedikit? Sehingga kau hanya mengatakan maaf saja haa?." ucap pria itu, ia benar-benar marah. Gladis, kaget dengan kerugian yang telah Papanya perbuat.

"T-tapi tuan, Papa juga korban disini. Uang Papa juga dibawa oleh rekan kerja Papa itu." jawab Gladis.

"Kau berani menjawabku ha?." tanya pria itu, ia mencengkram dagu Gladis.

"Maaf.. " ucap Gladis lirih. Ia, mulai terisak dengan bentakan dan juga cengkraman pria itu.

"Sudahku katakan, jangan menangis didepanku.! Apa kau tidak mengerti juga haa?." bentak pria itu lagi. Gladis, dengan cepat menghapus air matanya yang sempat jatuh.

"Sebagai gantinya, kau harus menjadi istriku. Kau harus menikah denganku.!" ucap pria itu.

Gladis membelalakan matanya, ia tidak percaya dengan ucapan pria ini. Bagaimana mungkin, ia menikah dengan orang kejam seperti dirinya. Yang, suka membentak. Lama-lama bisa jantungan Gladis hidup bersamanya.

"T-tap.. " belum selesai Gladis bicara, pria itu sudah dulu memotongnya.

"Keluar!!!." bentak pria itu. Gladis, berjalan keluar ruangan. Ia, masuk kedalam kamar. Lalu, menguncinya. Ia, meringkuk dibawah kasur dan menangis sejadi jadinya.

"Mengapa takdir begitu kejam kepadaku tuhan? Apa salahku? hiks.. hiks.. " kata Gladis, didalam hati.

Drt.. Drt.. Drt..

Ponsel Gladis bergetar yang berada diatas nakas. Ia melihat nama yang tertera disana.

Papa is calling..

Dengan cepat Gladis, menghapus air matanya. Lalu, menjawab telepon tersebut.

"Hallo Pah, Papa baik-baik aja kan?." tanya Gladis dengan suara serak.

"Hallo nak, Papa baik-baik saja. Apa Kamu baik-baik saja nak? Apa dia menyakitimu?." tanya Papa, bertubi tubi.

"Iya, aku baik-baik saja Pa. Papa, jaga kesehatan ya. Maaf, Gladis nggak bisa nemani Papa dirumah lagi." ucap Gladis, menahan tangisnya.

"Papa yang seharusnya minta maaf nak, tidak seharusnya Kamu terlibat dalam urusan Papa. Papa minta maaf," ucap Papa.

"Papa ngomong apasih? Papa tu nggak salah. Yaudah Pah, aku tutup dulu. Bye Papa, Gladis menyayangi Papa." ucap Gladis, ia langsung memutuskan sambungannya. Dan, kembali menangis diatas tempat tidur. Sanking lelahnya menangis, ia terlelap dengan sendirinya.

^_^

Terpopuler

Comments

Ifhon

Ifhon

suka bangeet

2021-07-25

0

Wes Paham

Wes Paham

ya ampun tu cowok mikir apa sih sampai2 nyuruh sicewek buat nikah ama diya..
salam jateng ska

2021-05-31

0

sariz07

sariz07

kasiaaan 😔


salam Pasangan Terbaikku 😁

2021-03-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kekejaman
2 Bab 2. Ketiduran
3 Bab 3. Selalu menunggu!
4 Bab 4. Harus menikah denganku!
5 Bab 5. Kenny&Gladis
6 Bab 6. Macan Jantan
7 Bab 7. Kegerahan
8 Bab 8. Hanya mesin anak
9 Bab 9. Taman
10 Bab 10. Apa aku cemburu?
11 Bab 11. Perasaan apa ini?
12 Bab 12. Amarah
13 Bab 13. Kembali kuliah
14 Bab 14. Kepulangan Shella
15 Bab 15. Melepas rindu
16 Bab 16. Hanya bercanda!
17 Bab 17. Menjemput mertua
18 Bab 18. Hukuman
19 Bab 19. Tamu tak diundang
20 Bab 20. Kau cemburu?
21 Bab 21. Mual-mual
22 Bab 22. Hamil?
23 Bab 23. Kepulangan Shella
24 Bab 24. Dibentak?
25 Bab 25. Bertemu papa
26 Bab 26. Mood berubah-ubah
27 Bab 27. Anak kita sayang
28 Bab 28. Dibully
29 Bab 29. Sangat nyaman
30 Bab 30. Calon Istri!
31 Bab 31. Mengakhiri hubungan
32 Bab 32. Mengidam ditengah malam
33 Bab 33. Panti Asuhan
34 Bab 34. Zoe&Jenita
35 Bab 35. Merubah penampilan
36 Bab 36. Balapan
37 Bab 37. Cek-Up!
38 Bab 38. Bosan melanda
39 Bab 39. Kebahagiaan
40 Bab 40. Kecelakaan
41 Bab 41. Baby Twins
42 Bab 42. Mencari dalang!
43 Bab 43. Pemberian nama baby twins (END)
44 PENGUMUMAN
45 Bab 45. PROLOG (S2)
46 Bab 46. Gadis keras kepala (S2)
47 Bab 47. Chantika (S2)
48 Bab 48. Dia lagi! (S2)
49 Bab 49. Ditinggal (S2)
50 Bab 50. Pertengkaran Kecil (S2)
51 Bab 51. Pacar Pura Pura (S2)
52 Bab 52. Kita berteman.
53 Bab 53. Jangan bercanda!
54 Bab 54. Kerumah Kak Shella.
55 Bab 55. Diomelin Mulu!
56 Bab 56. Disekolah.
57 Bab 57. Leon
58 Bab 58. Pria Sialan
59 Bab 59. Ternyata Oh Ternyata.
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Bab 1. Kekejaman
2
Bab 2. Ketiduran
3
Bab 3. Selalu menunggu!
4
Bab 4. Harus menikah denganku!
5
Bab 5. Kenny&Gladis
6
Bab 6. Macan Jantan
7
Bab 7. Kegerahan
8
Bab 8. Hanya mesin anak
9
Bab 9. Taman
10
Bab 10. Apa aku cemburu?
11
Bab 11. Perasaan apa ini?
12
Bab 12. Amarah
13
Bab 13. Kembali kuliah
14
Bab 14. Kepulangan Shella
15
Bab 15. Melepas rindu
16
Bab 16. Hanya bercanda!
17
Bab 17. Menjemput mertua
18
Bab 18. Hukuman
19
Bab 19. Tamu tak diundang
20
Bab 20. Kau cemburu?
21
Bab 21. Mual-mual
22
Bab 22. Hamil?
23
Bab 23. Kepulangan Shella
24
Bab 24. Dibentak?
25
Bab 25. Bertemu papa
26
Bab 26. Mood berubah-ubah
27
Bab 27. Anak kita sayang
28
Bab 28. Dibully
29
Bab 29. Sangat nyaman
30
Bab 30. Calon Istri!
31
Bab 31. Mengakhiri hubungan
32
Bab 32. Mengidam ditengah malam
33
Bab 33. Panti Asuhan
34
Bab 34. Zoe&Jenita
35
Bab 35. Merubah penampilan
36
Bab 36. Balapan
37
Bab 37. Cek-Up!
38
Bab 38. Bosan melanda
39
Bab 39. Kebahagiaan
40
Bab 40. Kecelakaan
41
Bab 41. Baby Twins
42
Bab 42. Mencari dalang!
43
Bab 43. Pemberian nama baby twins (END)
44
PENGUMUMAN
45
Bab 45. PROLOG (S2)
46
Bab 46. Gadis keras kepala (S2)
47
Bab 47. Chantika (S2)
48
Bab 48. Dia lagi! (S2)
49
Bab 49. Ditinggal (S2)
50
Bab 50. Pertengkaran Kecil (S2)
51
Bab 51. Pacar Pura Pura (S2)
52
Bab 52. Kita berteman.
53
Bab 53. Jangan bercanda!
54
Bab 54. Kerumah Kak Shella.
55
Bab 55. Diomelin Mulu!
56
Bab 56. Disekolah.
57
Bab 57. Leon
58
Bab 58. Pria Sialan
59
Bab 59. Ternyata Oh Ternyata.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!