Bab 5. Kenny&Gladis

Pagi harinya, tepat pukul empat lewat sepuluh menit. Gladis, sudah dibangunkan oleh bibi atas perintah Tuan Muda mereka.

Hari ini, adalah hari pernikahan Gladis dan Kenny. Gladis, sudah sangat cantik dan anggun dengan mengenakan gaun pernikahan berwarna putih senada dengan jas Kenny. Mereka, keluar dari rumah menuju gedung dimana mereka akan melaksanakan pernikahan.

Tamu undangan telah banyak yang datang, termasuk Ayah Gladis. Ayah, Gladis mencari sosok putrinya. Tak, lama. Datanglah, pria tampan bergandengan dengan wanita cantik.

Gladis, menatap Ayahnya. Sambil menepiskan senyumnya. Ia, tersenyum bukan karena bahagia. Melainkan, batinnya tersiksa. Gladis, menepiskan senyumnya agar Ayahnya menyangka dirinya baik - baik saja. Ayahnya pun, mengembangkan senyumnya. Saat, melihat putrinya dalam keadaan baik - baik saja.

Acara pun dimulai, Kenny mulai menyematkan cincin dijari manis Gladis. Begitu pula, sebaliknya. Kenny, langsung mencium kening Gladis. Gladis, pun mencium punggung tangan Kenny. Yang, sudah menjadi suaminya itu. Zoe, tidak lupa. Untuk memotret setiap moment indah mereka ini.

"Cium.. Cium.. Cium.. " teriak para, tamu undangan. Kenny, tersenyum. Kemudian, ia meraih tengkuk Gladis. Dan, menciumnya dengan lembut.

Gladis, kaget dengan apa yang barusan Kenny lakukan. Namun, ia ikut memejamkan matanya. Menikmati, ciuman hangat dari suaminya.

Prok.. Prok.. Prok..

Sorak - sorai bergema ditelinga mereka, karena adegan ciuman tadi. Kini, Kenny dan Gladis sudah berada diatas pelaminan. Menyambut para tamu undangan, yang jumlahnya hanya lima ratus orang saja. Itu, pun hanya kolega, rekan, dan partner kerja Kenny maupun Ayahnya dan Ayah Gladis.

"Sayang, selamat ya. Kamu, sudah menjadi istri tuan Kenny. Maafkan, Papa. Karena Papa Kamu harus menikah sekarang." tutur Papa Mahendra, ia memeluk putrinya.

"Terimakasih Pah, do'akan yang terbaik untuk rumah tanggaku. Papa, nggak perlu minta maaf. Gladis, baik - baik saja." sahut Gladis, sekuat mungkin. Ia menahan air matanya. Agar, tidak jatuh. Seraya membalas pelukan Ayah tercintanya. Kini, Ayah beralih menatap Kenny.

"Tuan Kenny, saya sangat - sangat memohon kepada anda. Tolong, jangan sakiti putri saya atas kesalahan yang tidak sengaja saya perbuat. Tolong, sayangi dan cintai putri saya dengan sepenuh jiwa tuan." tutur Papa Mahendra.

"Saya tidak berjanji bisa membahagiakan putri anda, tapi saya akan berusaha sebaik mungkin. Dan, tolong jangan panggil saya dengan sebutan tuan. Karena, anda adalah Ayah mertua saya sekarang." sahut Kenny, ia menepiskan senyum yang sulit diartikan.

"Baiklah, saya percaya kepadamu. Sekejam - kejamnya Kamu. Kamu, tidak akan sanggup untuk menyakiti seorang perempuan. Apalagi, statusnya adalah istrimu." tutur Papa Mahendra.

"Baiklah nak, semoga Kamu bahagia dengan pernikahanmu ini. Kalau ada masalah jangan sungkan - sungkan untuk bercerita kepada Papa ya. Papa, pulang dulu." pamit Papa, ia kembali memeluk putrinya.

Rasanya, baru kemarin ia melihat putrinya bisa berjalan. Sekarang, ia telah dewasa dan sudah menikah.

"Nat, andai Kamu masih hidup. Kamu, akan melihat putrimu sudah tumbuh dewasa dan sekarang dia duduk dipelaminan bersama suaminya. Ya, putri kecil kita sudah menikah sayang." ucap Papa, didalam hati. Natasya, adalah istri dari tuan Mahendra. Ibu, dari Gladis. Ia, meninggal karena terkena kanker paru - paru.

"Iya Pah, Papa jaga kesehatan. Jangan, lupa makan. Papa, harus selalu sehat. Gladis, sangat - sangat menyayangi Papa." kata Gladis, sambil terisak. Ia, sudah tidak sanggup lagi menahan air matanya.

"Iya sayang, Kamu jaga diri baik - baik. Tuan, tolong jaga putri saya." Kenny, membalas dengan anggukan kepala. Ayah, Gladis berlalu meninggalkan acara.

Tepat pukul enam lewat dua menit, acara telah usai. Mereka, beristirahat sebentar didalam gedung itu. Lalu, meninggalkan gedung. Menuju kediaman Kenny.

Gladis sudah sangat gerah dan merasa pegal, karena menyambut tamu undangan yang berjumlah lima ratus orang itu dengan berdiri, dan memakai high hells.

"Kenapa? Apa kakimu sakit?." tanya Kenny, sambil menatap Gladis yang jalannya agak pincang.

"Ah, tidak tuan. Hanya, sedikit pegal saja." jawab Gladis, ia takut jika mengatakan iya. Maka, pria itu akan marah.

Kenny hanya menyeringai, dengan cepat ia menggendong tubuh Gladis ala brydal. Ia, melemparkannya secara kasar ketempat tidur. Membuat, Gladis meringis kesakitan.

"Auu.. Tuan sakit, kenapa tidak pelan - pelan saja. Lagipula, kalau tidak ikhlas kenapa harus menggendongku segala. Aku, juga tidak memintanya." gerutu Gladis, tanpa sadar. Ia, memegangi bokongnya yang terlempar ke kasur. Saat, tatapan tajam itu mendarat kematanya. Ia, pun sadar akan ucapannya.

"Ah, maaf tuan. Aku, tidak bermaksud begitu. Tidak apa - apa, lakukan lah sesukamu." imbuh Gladis, ia memperbaiki posisinya menjadi duduk.

"Tanpa kau suruh pun, aku akan melakukan apapun yang aku inginkan. Apa kau tau, kenapa aku menggendongmu kemari? Apa kau pikir aku kasihan padamu, karena kakimu sakit? Heh, jangan terlalu percaya diri! Aku melakukan itu, supaya tamu undangan yang melihatnya kita adalah pasangan romantis dan saling mencintai." ucap Kenny, ia tersenyum remeh.

"Ya, tuan terserah kau saja. Aku, juga tidak ada berfikiran seperti itu. Aku, tau kau sangat pandai berakting." jawab Gladis, tanpa rasa takut.

"Kau berani menjawabku hah?." bentak Kenny, ia mulai menindih tubuh Gladis.

"Ah, tidak - tidak. Maafkan aku, aku tidak akan mengulanginya lagi. Tolong, turunlah. Aku, sangat keberatan dan badanku pegal semua tuan." pinta Gladis, dengan wajah memelas.

"Sekarang mandilah kau, jangan lupa memakai pakaian yang ada didalam paper bag itu." tunjuk Kenny, keatas meja itu. Seraya, turun dari tubuh Gladis.

"Tidak tuan, kau saja duluan. Aku, harus membersihkan sisa make up ku dulu." kata Gladis. Kenny, hanya mengangguk. Dan, berjalan masuk kedalam kamar mandi.

"Ya tuhan, tolong aku. Jangan, biarkan pria kejam itu mengambil mahkota yang selama ini aku jaga." ucap Gladis, didalam hati ia, beranjak menuju meja rias.

Like, Koment, Vote, And Favorit kan!

Terpopuler

Comments

Wes Paham

Wes Paham

yang romatis iya betul aku suka thoorr

2021-05-31

0

Siti Aisyah

Siti Aisyah

koreksi dikit Thor katanya nikah jangan sampai orang tau tapi kok undangannya sampai 500,""""" kolega bisnis juga di undang

apa nggk bocor itu nanti pernikahannya Thor😁😁🙏

2021-03-16

1

sariz07

sariz07

lanjuutt

salam Pasangan Terbaikku 😁

2021-03-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kekejaman
2 Bab 2. Ketiduran
3 Bab 3. Selalu menunggu!
4 Bab 4. Harus menikah denganku!
5 Bab 5. Kenny&Gladis
6 Bab 6. Macan Jantan
7 Bab 7. Kegerahan
8 Bab 8. Hanya mesin anak
9 Bab 9. Taman
10 Bab 10. Apa aku cemburu?
11 Bab 11. Perasaan apa ini?
12 Bab 12. Amarah
13 Bab 13. Kembali kuliah
14 Bab 14. Kepulangan Shella
15 Bab 15. Melepas rindu
16 Bab 16. Hanya bercanda!
17 Bab 17. Menjemput mertua
18 Bab 18. Hukuman
19 Bab 19. Tamu tak diundang
20 Bab 20. Kau cemburu?
21 Bab 21. Mual-mual
22 Bab 22. Hamil?
23 Bab 23. Kepulangan Shella
24 Bab 24. Dibentak?
25 Bab 25. Bertemu papa
26 Bab 26. Mood berubah-ubah
27 Bab 27. Anak kita sayang
28 Bab 28. Dibully
29 Bab 29. Sangat nyaman
30 Bab 30. Calon Istri!
31 Bab 31. Mengakhiri hubungan
32 Bab 32. Mengidam ditengah malam
33 Bab 33. Panti Asuhan
34 Bab 34. Zoe&Jenita
35 Bab 35. Merubah penampilan
36 Bab 36. Balapan
37 Bab 37. Cek-Up!
38 Bab 38. Bosan melanda
39 Bab 39. Kebahagiaan
40 Bab 40. Kecelakaan
41 Bab 41. Baby Twins
42 Bab 42. Mencari dalang!
43 Bab 43. Pemberian nama baby twins (END)
44 PENGUMUMAN
45 Bab 45. PROLOG (S2)
46 Bab 46. Gadis keras kepala (S2)
47 Bab 47. Chantika (S2)
48 Bab 48. Dia lagi! (S2)
49 Bab 49. Ditinggal (S2)
50 Bab 50. Pertengkaran Kecil (S2)
51 Bab 51. Pacar Pura Pura (S2)
52 Bab 52. Kita berteman.
53 Bab 53. Jangan bercanda!
54 Bab 54. Kerumah Kak Shella.
55 Bab 55. Diomelin Mulu!
56 Bab 56. Disekolah.
57 Bab 57. Leon
58 Bab 58. Pria Sialan
59 Bab 59. Ternyata Oh Ternyata.
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Bab 1. Kekejaman
2
Bab 2. Ketiduran
3
Bab 3. Selalu menunggu!
4
Bab 4. Harus menikah denganku!
5
Bab 5. Kenny&Gladis
6
Bab 6. Macan Jantan
7
Bab 7. Kegerahan
8
Bab 8. Hanya mesin anak
9
Bab 9. Taman
10
Bab 10. Apa aku cemburu?
11
Bab 11. Perasaan apa ini?
12
Bab 12. Amarah
13
Bab 13. Kembali kuliah
14
Bab 14. Kepulangan Shella
15
Bab 15. Melepas rindu
16
Bab 16. Hanya bercanda!
17
Bab 17. Menjemput mertua
18
Bab 18. Hukuman
19
Bab 19. Tamu tak diundang
20
Bab 20. Kau cemburu?
21
Bab 21. Mual-mual
22
Bab 22. Hamil?
23
Bab 23. Kepulangan Shella
24
Bab 24. Dibentak?
25
Bab 25. Bertemu papa
26
Bab 26. Mood berubah-ubah
27
Bab 27. Anak kita sayang
28
Bab 28. Dibully
29
Bab 29. Sangat nyaman
30
Bab 30. Calon Istri!
31
Bab 31. Mengakhiri hubungan
32
Bab 32. Mengidam ditengah malam
33
Bab 33. Panti Asuhan
34
Bab 34. Zoe&Jenita
35
Bab 35. Merubah penampilan
36
Bab 36. Balapan
37
Bab 37. Cek-Up!
38
Bab 38. Bosan melanda
39
Bab 39. Kebahagiaan
40
Bab 40. Kecelakaan
41
Bab 41. Baby Twins
42
Bab 42. Mencari dalang!
43
Bab 43. Pemberian nama baby twins (END)
44
PENGUMUMAN
45
Bab 45. PROLOG (S2)
46
Bab 46. Gadis keras kepala (S2)
47
Bab 47. Chantika (S2)
48
Bab 48. Dia lagi! (S2)
49
Bab 49. Ditinggal (S2)
50
Bab 50. Pertengkaran Kecil (S2)
51
Bab 51. Pacar Pura Pura (S2)
52
Bab 52. Kita berteman.
53
Bab 53. Jangan bercanda!
54
Bab 54. Kerumah Kak Shella.
55
Bab 55. Diomelin Mulu!
56
Bab 56. Disekolah.
57
Bab 57. Leon
58
Bab 58. Pria Sialan
59
Bab 59. Ternyata Oh Ternyata.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!