Episode 4

Satu minggu setelah kejadian kecelakaan itu, alina masih diam di rumah, sang bunda masih melarangnya untuk keluar kemanapun. Ya bundanya memang sangat protektif pada anak-anaknya.

Hal itu yang membuat alina merasa bosan, meski mulut alina sampai berbusa meminta ijin pada bundanya untuk pergi berkuliah tapi tetap saja bunda rumi masih melarangnya.

Jadilah alina berdiam diri di kamar saja tanpa melakukan aktifitas apa pun. Dia hanya melakukan hobinya yaitu menggambar, alina selalu mengkoleksi gambar-gambar gaun yang akan di simpan dan berniat akan merancangnya nanti ketika sudah menjadi seorang desainner sukses. Itu lah mimpi alina bercita-cita ingin menjadi seorang desainer ternama.

"Alin, ayo makan siang dulu nak. Mama menunggu di bawah ya, abangmu juga sudah pulang untuk makan siang." Kata bunda sambil mengetuk pintu dari luar.

"Iya bunda, sebentar alina menyusul." Sahut alina.

Kemudian alina segera turun setelah membereskan perkelengkapan menggambarnya.

Aby, bunda rumi serta alina makan siang bersama, sementara ayah hendra tidak bisa pulang karena sedang melakukan perjalanan ke luar kota untuk urusan bisnis yang sedang di jalani.

"Bang aku ikut ke kantor ya, alin bosan di rumah." Pinta alina pada abangnya.

Mendengar permintaan alin, aby melihat ke arah alin dengan ekspresi tajam. Hal itu sudah membuat alin mengerti apa jawaban sang kakak. Seketika alin menunduk tidak mau berkata apa-apa lagi.

"Diam saja di rumah, tidak perlu kemana-mana. Istirahatkan dirimu hari ini dan bersiaplah untuk masuk kuliah lagi besok." Kata aby.

Seketika wajah alina sumringah mendengar abangnya memperbolehkannya untuk masuk kuliah kembali seperti biasa.

"Abang beneran udah bolehin alin masuk kuliah besok?" Tanya alin dengan antusias.

Aby mengangguk mengiyakan pertanyaan alin.

Setelah semuanya menyelesaikan makan siangnya. Alin membantu membereskan piring kotor bekas makan. Sementara aby pergi ke kamarnya sebelum kembali lagi ke kantor.

*****

Keesokan hari alin sangat senang memulai harinya karena sudah di perbolehkan oleh abang dan bundanya masuk kuliah setelah kecelakaan dirinya terjadi.

Meski bunda rumi tidak henti-hentinya memperingati alin pagi ini untuk hati-hati.

"By kamu ajak adikmu berangkat bareng aja ya." Perinta bunda pada anak sulungnya.

"Baiklah, kalau alin sendiri mau. Biasanya dia selalu nolak." Kata aby.

Memang alin selalu menolak setiap aby mengajaknya berangkat bersama. Karena alin tau sekarang aby tidak suka di tolak lagi akhirnya alin mengiyakan permintaan abangnya.

"Baiklah alin sama abang berangkatnya." Kata alin kemudian.

Setalah selesai sarapan aby terlebih dulu mengantar alin sebelum ke kantornya.

Setelah sampai di depan kampus alin langsung masuk menuju kelasnya setelah berpamitan pada sang kakak.

Alin telah sampai ke kelas, dan benar saja sesuai dugaan alin semuanya memberondong alin dengan berbagai pertanyaan dari teman-temannya.

"Alin beneran kamu mengalami kecelakaan satu minggu yang lalu? kenapa aku nggak tau dan kamu juga tidak pernah mengangkat teleponku." Kata indah, sebenarnya merasa kesal pada alin karena selalu mengabaikan panggilan teleponnya beberapa hari yang lalu.

"Hanya kecelakaan kecil kok, dan aku juga nggak apa-apa." Sahut alina meyakinkan sahabatnya itu.

"Iya tapi tetap saja kecelakaan alin. Setelah aku dapat informasi aku langsung ke rumah sakit tempatmu di rawat tapi katanya kamu udah pulang." Jelas indah.

"Iya aku minta pulang cepat, karena bosan di rumah sakit."

Tak lama setelah obrolan mereka mata kuliah pun di mulai dan semua mahasiswa fokus memulai pelajaran seperti biasa.

Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 13.00 siang, sudah waktunya untuk pulang kuliah. Indah mengajak alin untuk pulang bersama kebetulan hari ini indah membawa mobilnya.

"Pulang bareng lin." Ajak indah.

Baru saja alin akan mengangguk tiba-tiba saja ada seorang laki-laki berkata bahwa alin akan pulang bersamanya.

"Alina pulang bareng gue." Kata pria mudah itu, sambil memegang pergelangan tangan alina.

"Hahh?" Alina terkejut melihat laki-laki yang tiba-tiba datang dan mengajaknya pulang.

Cepat-cepat alin menepis tangan laki-laki itu karena alina merasa tidak mengenalinya. Tidak mau kalah jovan pun menarik paksa alina untuk masuk ke mobilnya.

"Indah tolongin aku, alin nggak kenal dia." Teriak alina meminta pertolongan pada indah.

"Diaaammm. gue jovan orang yang telah nolongin lo waktu kecelakaan." Sarkas jovan, tidak suka dengan penolakan.

Alin seketika terdiam, memperhatikan wajah laki-laki yang di hadapannya sekarang.

"Tapi aku mau pulang sama temen aku. Nggak usah maksa deh." Kata alin tidak kalah kerasnya berusah menepis tangannya yang di pegang oleh jovan

"Apa begitu cara berterima kasih sama orang yang telah nolongin lo?" Ucap jovan.

"Tapi dari mana kamu tau kalau aku sedang berkuliah disini?" Tanya alin yang tidak yakin dengan laki-laki di hadapannya sekarang.

Jovan mengelurkan sebuah kartu nama dari dalam dompetnya lalu memperlihatkannya pada alin. Karena sebelumnya jovan telah mengambil kartu nama alin di dalam tasnya. Karena tidak mengetahui identitas gadis yang telah di tabraknya. Akhirnya dia pun memberanikan diri untuk memeriksa tas milik alina dan berhasil menemukan kartu mahasiswa alina.

"Ini punya lo kan?" Tanya jovan sambil memperlihatkan kartu mahasiswa milik alina.

"Eh itu punya aku." Kata alina terkejut melihat kartu mahasiswanya ada pada laki-laki itu.

"Lo berterima kasih dulu ke gue dengan cara yang bener baru bisa gue balikin." Ucap jovan.

Alina dengan terpaksa menuruti kemauan laki-laki di hadapannya sekarang.

"Baiklah aku ucapkan terima kasih udah nolongin aku. Sekarang kembaliin KTM aku." Pinta alina.

"Lo temennya alina kan, pulang duluan aja. Gue bakalan anterin dia sampai ke rumahnya langsung." Kata jovan melihat ke arah indah yang sejak tadi tak bergerak dari tempatnya karena khawatir dengan sahabatnya.

Indah tidak menghiraukan kata jovan dia pun ikut menarik tangan alin untuk mengikutinya.

"Nggak.. Dia sahabat gue, dan lo hanya orang asing." Sahut indah dengan nada sinis.

Jovan tidak terima dengan perkataan gadis cerewet di hadapannya itu. Dia menatapa tajam ke arah indah.

Seketika indah bergidik ngeri melihat tatapan tajam laki-laki di hadapannya itu, dia pun tidak berani untuk banyak bicara.

"Lin, kamu yakin ingin ikut bersamanya?" Tanya indah sekali lagi pada sahabatnya.

Alin sama sekali belum menjawabnya, namu jovan sudah lebih dulu menarik alin di pelukannya begitu erat langsung membawanya ke mobil. Tentu saja alina sangat memberontak tidak terima dengan kelakuan pria asing menurutnya.

"Lep...mmmmpphhh." Perkataan alin terpotong karena jovan lebih dulu menutup mulut alin dengan menggunakan telapak tangannya.

"Ikut saja, gue nggak suka penolakan. Dan gue juga nggak ngapa ngapain lo, tenang aja." Sarkas jovan.

Jovan membawa alin ke dalam mobil miliknya.

Tetap tidak terima dengan kelakuan laki-laki asing itu, alin menangis ketika jovan menyuruhnya duduk di kursi samping kemudi.

"Lah kenapa lo nangis? gue cuma ngajak lo jalan sebentar." Kata jovan tidak suka melihat wanita menangis.

Alin tidak menghiraukan perkataan laki-laki itu. Namu jovan tetap dengan pendiriannya dan segera menjalankan mobilnya ke tempat yang di tuju.

Terpopuler

Comments

Susi Ana

Susi Ana

jempol hadir, mampir ya

2021-01-09

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog (Visual pemeran)
2 Episode 1
3 Epiosode 2
4 Episode 3
5 Episode 4
6 Episode 5
7 Episode 6
8 Episode 7
9 Episode 8
10 Episode 9
11 Episode 10
12 Episode 11
13 Episode 12
14 Episode 13
15 Episode 14
16 Episode 15
17 Episode 16
18 Episode 17
19 Episode 18
20 Episode 19
21 Episode 20
22 Episode 21
23 Episode 22
24 Episode 23
25 Episode 24
26 Episode 25
27 Episode 26
28 Episode 27
29 Episode 28
30 Episode 29
31 Episode 30
32 Episode 31
33 Episode 32
34 Episode 33
35 Episode 34
36 Episode 35
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Episode 47
49 Episode 48
50 Episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Pengumuman
69 Part 1
70 Part 2
71 Part 3
72 Part 4
73 Part 5
74 Part 6
75 Part 7
76 PENGUMUMAN
77 Part 8
78 Part 9
79 Part 10
80 Part 11
81 Part 12
82 Part 13
83 Part 14
84 Part 15
85 Part 16
86 Part 17
87 Part 18
88 Part 19
89 Part 20
90 Part 21
91 Part 22
92 Part 23
93 Part 24
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Prolog (Visual pemeran)
2
Episode 1
3
Epiosode 2
4
Episode 3
5
Episode 4
6
Episode 5
7
Episode 6
8
Episode 7
9
Episode 8
10
Episode 9
11
Episode 10
12
Episode 11
13
Episode 12
14
Episode 13
15
Episode 14
16
Episode 15
17
Episode 16
18
Episode 17
19
Episode 18
20
Episode 19
21
Episode 20
22
Episode 21
23
Episode 22
24
Episode 23
25
Episode 24
26
Episode 25
27
Episode 26
28
Episode 27
29
Episode 28
30
Episode 29
31
Episode 30
32
Episode 31
33
Episode 32
34
Episode 33
35
Episode 34
36
Episode 35
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Episode 47
49
Episode 48
50
Episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Pengumuman
69
Part 1
70
Part 2
71
Part 3
72
Part 4
73
Part 5
74
Part 6
75
Part 7
76
PENGUMUMAN
77
Part 8
78
Part 9
79
Part 10
80
Part 11
81
Part 12
82
Part 13
83
Part 14
84
Part 15
85
Part 16
86
Part 17
87
Part 18
88
Part 19
89
Part 20
90
Part 21
91
Part 22
92
Part 23
93
Part 24

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!