Bab 5 - Menolong Chan

Takdir dua manusia di pertemukan, bukan sebuah kebetulan. Namun juga karena nasib yang sama.

***

Xiao melaju dengan kecepatan tinggi. Tetapi dia langsung menginjak remnya ketika Viera tiba-tiba muncul dan duduk di sampingnya.

Syuuttt!

Mobil Xiao berhenti seketika. Lelaki itu langsung menatap makhluk gaib di sampingnya.

"Sekarang aku harus bagaimana?" tanya Xiao, sepertinya dia sudah mempercayai Viera sepenuhnya. Setelah melihat apa yang sudah dilakukan orang tuanya padanya.

"Selamatkan Chan!" sahut Viera sembari menatap tajam Xiao.

"Apa? bukankah aku harus pergi dari rumah? kenapa aku harus ke rumah hanya untuk menyelamatkannya?" Xiao mengerutkan dahinya.

"Lakukan saja!"

"Sia-sia kita ke sana! mungkin Chan sudah mati!" Xiao bersikeras.

"Aku paham sudah 17 tahun kau hidup sebagai anak psikopat. Sehingga kau sama sekali tidak memiliki hati nurani untuk menolong. Cepat! selamatkan Chan, dia di tawan gara-gara kamu kan?!" ujar Viera, di mendekatkan wajahnya tepat ke wajah Xiao. Makhluk itu berusaha mengintimidasi remaja lelaki yang keras kepala itu.

Perlahan Xiao pun ciut, karena wajah Viera tampak sangat menyeramkan ketika sedang marah. Tanpa sepatah kata, Xiao kembali menjalankan mobil untuk segera pergi ke rumahnya.

***

Syuutt!

Xiao menghentikan mobil dan langsung berlari menuju ke rumahnya. Namun matanya langsung membelalak ketika melihat rumahnya di penuhi oleh makhluk-makhluk aneh. Lelaki itu berdiri mematung, sekarang dia merasa enggan untuk masuk ke dalam.

"Tenanglah Xiao! mereka tidak akan menyakitimu, asal kamu berpura-pura tidak melihat mereka!" ujar Viera yang sedang berdiri di samping Xiao.

Perlahan Xiao berusaha mengumpulkan keberaniannya dan melangkahkan kakinya masuk ke rumah. Saat berada di dalam, matanya sudah disambut oleh makhluk hitam tinggi. Mata makhluk itu berwarna putih dan terus menatap Xiao.

Sedangkan Xiao hanya terus berusaha mengabaikan makhluk tersebut. Meskipun tubuhnya gemetaran dan keringat mulai bercucuran. Dia tetap memberanikan diri berjalan melewati makhluk hitam itu.

Trak!

Xiao masuk ke dalam gudang, dan segera melepas ikatan yang menjerat tangan dan kaki Chan. Gadis itu terlihat begitu lemah. Tubuhnya bahkan di penuhi lebam dan darah.

"Chan? sadarlah!" ujar Xiao sembari menggoyangkan tubuh Chan.

"Xiao?!" gadis itu langsung terperanjat dan berusaha menghindari Xiao.

"Aku tidak akan menyakitimu Chan! ayo ikut aku!" ucap Xiao seraya menyodorkan tangannya untuk membantu Chan berdiri.

Tetapi gadis itu hanya menatap Xiao dengan getir. Mungkin dia sedang berusaha mengumpulkan kepercayaannya kepada lelaki yang sedang berdiri di depannya.

"Cepat Chan! kita tidak punya waktu! nanti ayah dan ibuku datang!!" desak Xiao yang tampak beberapakali menoleh ke belakang, seakan sedang di kejar-kejar sesuatu. Tangannya perlahan mencoba menyentuh lengan Chan, agar gadis itu bisa segera berdiri dari tempatnya.

"Aku tidak percaya padamu!!!" pekik Chan, nafasnya mulai naik turun.

"Lihat! inilah yang membuatku malas menolongnya!!!" bentak Xiao pada Viera yang berdiri tidak jauh dari keberadaannya.

"Kau... bisa melihatnya?" Chan tiba-tiba ciut, dan melontarkan pertanyaannya.

"Apa maksudmu?"

"Kau bisa melihat makhluk itu?" tanya Chan lagi.

"Apa kau juga..." ujar Xiao yang langsung di jawab oleh Chan dengan satu anggukan kepala.

Seketika Chan pun langsung berusaha berdiri, meskipun dengan erangannya. Karena tubuhnya cukup merasakan sakit yang luar biasa.

"Ayo kita pergi!" ajak Xiao sembari membopong Chan pergi keluar dari gudang.

Setelah mengambil barang-barang yang di perlukan, Xiao pun segera pergi meninggalkan rumahnya. Bersama Chan dan juga Viera.

***

"Kita harus membuang atau menjual mobil ini secepatnya! kalau tidak, nanti ayah dan ibumu pasti akan melacaknya! ucap Viera yang sedang duduk di samping Xiao.

"Aku tahu, tapi kita harus mengantar Chan dulu ke rumah sakit!"

"TIDAK! aku tidak mau ke rumah sakit!" Chan langsung menyambar perkataan Xiao.

"Kenapa?" Xiao mengerutkan dahinya.

"Bukankah kau-tahu, di sana banyak hantu-hantu yang mengerikan!" sahut Chan sambil rebahan di kursi belakang.

"Memang sejak kapan kau bisa melihat?" tanya Xiao penasaran.

"Entahlah, mungkin sejak aku berumur delapan tahun, kau-sendiri? sepertinya baru-baru ini ya? bagaimana bisa Xiao, kau-menerima bakat itu di umur kamu yang sudah dewasa?"

"Entahlah! aku juga tak tahu, yang jelas semua ini sudah menghancurkan kehidupanku sekarang!" Xiao menggertakkan giginya.

"Tapi bukankah karena hal ini, kamu bisa tersadar dari kesalahan kan?" Viera mencoba masuk dalam pembicaraan.

"Masalah itu biarkan waktu yang menjawab. Karena jujur, aku masih menganggap pembunuhan adalah hal yang wajar!" ucap Xiao sambil fokus menyetir mobilnya.

"Berapa banyak manusia yang sudah kau bunuh Xiao?" Chan kembali bertanya.

"Ayah dan ibu belum pernah membiarkanku melakukan pekerjaan mereka. Biasanya aku hanya di tugaskan menyakiti tawanan yang berusaha melarikan diri," jelas Xiao, dia sangat ingat dengan apa yang pernah dilakukannya.

"Aku benar-benar tidak menyangka, kau-adalah orang yang berbahaya..." gumam Chan dengan lirih.

"Sekarang aku harus mengantarmu kemana Chan?" tanya Xiao sambil menginjak rem dengan tiba-tiba. Karena dia baru menyadari bahwa dia menjalankan mobilnya tanpa tujuan yang jelas.

Chan pun langsung memberitahukan alamat rumahnya pada Xiao. Mobil langsung kembali meluncur untuk membawa Chan pulang ke rumah.

***

Setelah beberapa lama kemudian, akhirnya mereka bertiga tiba di lingkungan rumah Chan. Namun Xiao langsung kebingungan melihat tempat itu. Sebab tempat tersebut begitu kumuh dan juga sepi. Sampah-sampah pun tampak berhamburan di jalanan.

"Dimana rumahmu?" tanya Xiao pada Chan, dengan kernyitan di dahinya.

"Di sana!" ujar Chan sembari menunjuk gedung yang tampak kumuh.

"Kau tinggal di sana?" Xiao merasa terheran-heran.

"Iya, aku anak yatim piatu Xiao. Mungkin karena itulah ayah dan ibumu sangat mudah menangkapku! Sebab kemana-mana aku selalu sendiri!" ucap Chan dengan raut wajahnya yang sendu.

Tanpa pikir panjang, Xiao kembali membopong Chan untuk masuk ke rumahnya, yang tak lain adalah apertemen kumuh.

Di gedung itu, Xiao lagi-lagi melihat beberapa makhluk mengerikan lainnya. Makhluk yang paling menarik perhatiannya adalah makhluk kecil bertaring panjang. Matanya bulat hampir keluar dari kelopak matanya.

Namun, sebisa mungkin Xiao terus berusaha mengabaikan makhluk-makhluk yang di lihatnya. Dia ingin terus mencoba membiasakan diri.

"Istirahatlah!" ujar Xiao santai, lalu perlahan duduk di kasur Chan.

"Begitu saja? kau tidak berniat mengobati lukaku Xiao?" kritik Chan yang benar-benar merasa heran dengan sikap tak acuh Xiao.

"Obat?" Xiao mendengus kesal, dia sangat malas mencarikan obat untuk Chan.

"Xiao! jika kau tidak mengobati dan memberikan dia makan, maka cepat atau lambat Chan akan mati!" ucap Viera yang tiba-tiba saja muncul dari balik jendela.

"Woy Viera! jangan muncul tiba-tiba begitu dong!" Xiao kembali mendengus kesal.

Terpopuler

Comments

𝖗𝖚𝖐𝖐𝖍𝖆𝖉𝖊𝖛𝖆𝖙𝖆

𝖗𝖚𝖐𝖐𝖍𝖆𝖉𝖊𝖛𝖆𝖙𝖆

alasan chen di tangkap tdi apa?

2021-10-18

0

TK

TK

semangat kak Dewi 👍

2021-01-20

0

⁹⁹𝒮COKLAT🍫

⁹⁹𝒮COKLAT🍫

Semangat kak dewi💃💃💃😗

2021-01-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Tawanan
2 Bab 2 - Keanehan Terjadi
3 Bab 3 - I Can See Your Devil
4 Bab 4 - Mimpi Buruk Xiao
5 Bab 5 - Menolong Chan
6 Bab 6 - Karma
7 Bab 7 - Sebuah Misi
8 Bab 8 - Pelarian
9 Bab 9 - Pelarian 2
10 Bab 10 - Kota Ding Yang
11 Bab 11 - Kembali Bersekolah
12 Bab 12 - Hantu Toilet
13 Bab 13 - Seatap Berdua
14 Bab 14 - Rencana Baru
15 Bab 15 - Pembully
16 Bab 16 - Ciuman Palsu
17 Bab 17 - SPESIAL VISUAL
18 Bab 18 - Finding Money
19 Bab 19 - Pisau
20 Bab 20 - Cerita Xiao
21 Bab 21 - Rencana Xiao dan Chan
22 Bab 22 - Kabur Dari Shuwan
23 Bab 23 - Bersembunyi
24 Bab 24 - Dimensi Lain
25 Bab 25 - Dimensi Lain 2
26 Bab 26 - Mencari Cenayang
27 Bab 27 - Bertemu Brian
28 Bab 28 - Kerusuhan di Stasiun
29 Bab 29 - Pergulatan Xiao dan Shuwan
30 Bab 30 - Mencari Chan
31 Bab 31 - Segelas Darah
32 Bab 32 - Devil Xiao
33 Bab 33 - Mantel Untuk Chan
34 Bab 34 - Sebuah Pelukan
35 Bab 35 - Mencari Senjata
36 Bab 36 - Energi Untuk Devgan
37 Bab 37 - Hubungan Yang Manis
38 Bab 38 - Ruang Vip
39 Bab 39 - Mabuk
40 Bab 40 - Kembali Ke Rumah
41 Bab 41 - Kemarahan Xiao
42 Bab 42 - Bertemu Yenn
43 Bab 43 - Tentang Chan
44 Bab 44 - Markas Bawah Tanah
45 Bab 45 - Tersadarnya Chan
46 Bab 46 - Viera Yang Sebenarnya
47 Bab 47 - Spiderblood
48 Bab 48 - Dunia Yenn Untuk Xiao
49 Bab 49 - Perjanjian Dengan Viera
50 Bab 50 - Pembunuhan
51 Bab 51 - Kamus Psychopath Meets Indigo
52 Bab 52 - Klan Wong (Elang)
53 Bab 53 - Persahabatan Baru
54 Bab 54 - Klan Tao (Naga)
55 Bab 55 - Mengejar Chan
56 Bab 56 - Terminal
57 Bab 57 - Hongli dan Anming
58 Bab 58 - Blood In Japan
59 Bab 59 - Aokigahara Jukai
60 Bab 60 - Sulit Untuk Percaya
61 Bab 61 - Bisikan Hantu
62 Bab 62 - Dendam Korban
63 Bab 63 - Neraka Spiderblood
64 Bab 64 - Channel Neraka
65 Bab 65 - Menghilangnya Orang-Orang Penting
66 Bab 66 - Apa Yang Terjadi, Jika...
67 Bab 67 - Kecelakaan Terencana
68 Bab 68 - Permintaan Shuwan
69 Bab 69 - Lupa
70 Bab 70 - Berganti Pakaian
71 Bab 71 - Kebenaran Ritual Pengikat
72 Bab 72 - Bertemu Teman Lama
73 Bab 73 - James Harder
74 Bab 74 - Merindukan Chan
75 Bab 75 - Rencana Brian & Al
76 Bab 76 - Hari Pertama
77 Bab 77 - Membantu Li-Jun
78 Bab 78 - Sendirian Lagi
79 Bab 79 - Gudang Terlarang
80 Bab 80 - Satu Permen
81 Bab 81 - Obrolan Xiao dan Al
82 Bab 82 - Kematian Pak Lim
83 Bab 83 - Cerita Rumah Bangsawan
84 Bab 84 - Membuat Chan Cemburu
85 Bab 85 - Mimpi Yang Terasa Nyata
86 Bab 86 - Perkelahian Chan dan Olive
87 Bab 87 - Pengaruh Chan
88 Bab 88 - Keputusan Para Guru
89 Bab 89 - Bad Boy & Bad Girl
90 Bab 90 - Dua Pilihan
91 Bab 91 - Keseriusan Xiao
92 Bab 92 - Kedatangan Chan Ke Markas
93 Bab 93 - Membujuk Xiao
94 Bab 94 - Pesan Dari Spiderblood
95 Bab 95 - Acara Pertunangan Termengerikan
96 Bab 96 - Pengkhianatan Nuan
97 Bab 97 - Kaburnya Shuwan
98 Bab 98 - Pengobatan Dari Brian
99 Bab 99 - Membersihkan Darah Diwajahmu
100 Bab 100 - Kematian Mei
101 Bab 101 - Mencari Lien
102 Bab 102 - Belati Glorix
103 Bab 103 - Pertarungan Chan Dan Fa
104 Bab 104 - Kekhawatiran
105 Bab 105 - Hari Menuju Tragedi
106 Bab 106 - Hari Ujian (Tragedi 1)
107 Bab 107 - Menuju Tragedi (2)
108 Bab 108 - Tragedi Kedua
109 Bab 109 - Keluar Dari Hutan
110 Bab 110 - Dikejar Polisi
111 Bab 111 - Ledakan Bom!
112 Bab 112 - Berkabung
113 Bab 113 - Rencana Spiderblood
114 Bab 114 - Rencana Spiderblood 2
115 Bab 115 - Kota Penuh Akan Devil (Tragedi 3)
116 Bab 116 - Rencana Pelarian
117 Bab 117 - Bertemu James
118 Bab 118 - Lepas Landas
119 Bab 119 - Berita Mengejutkan
120 Bab 120 - Tiba Di Pulau Rahasia
121 Bab 121 - Persiapan Menuju Dimensi Lain
122 Bab 122 - Hujan Darah
123 Bab 123 - Kedatangan Para Pembantai
124 Bab 124 - Renggutan Kematian
125 Bab 125 - Janin Tak Terduga
126 Bab 126 - Aroma Janin
127 Bab 127 - Laut Gelap
128 Bab 128 - Buku Kuno
129 Bab 129 - Ratusan Ekor Ular
130 Bab 130 - Mencari Spiderblood
131 Bab 131 - Rencana Pencarian 1
132 Bab 132 - Sosok Bertopeng Biru
133 Bab 133 - Keributan Di Pesawat
134 Bab 134 - Pemusnahan
135 Bab 135 - Melawan Spiderblood & Devilnya
136 Bab 136 - The Real Ending
137 Kesalahan
138 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 138 Episodes

1
Bab 1 - Tawanan
2
Bab 2 - Keanehan Terjadi
3
Bab 3 - I Can See Your Devil
4
Bab 4 - Mimpi Buruk Xiao
5
Bab 5 - Menolong Chan
6
Bab 6 - Karma
7
Bab 7 - Sebuah Misi
8
Bab 8 - Pelarian
9
Bab 9 - Pelarian 2
10
Bab 10 - Kota Ding Yang
11
Bab 11 - Kembali Bersekolah
12
Bab 12 - Hantu Toilet
13
Bab 13 - Seatap Berdua
14
Bab 14 - Rencana Baru
15
Bab 15 - Pembully
16
Bab 16 - Ciuman Palsu
17
Bab 17 - SPESIAL VISUAL
18
Bab 18 - Finding Money
19
Bab 19 - Pisau
20
Bab 20 - Cerita Xiao
21
Bab 21 - Rencana Xiao dan Chan
22
Bab 22 - Kabur Dari Shuwan
23
Bab 23 - Bersembunyi
24
Bab 24 - Dimensi Lain
25
Bab 25 - Dimensi Lain 2
26
Bab 26 - Mencari Cenayang
27
Bab 27 - Bertemu Brian
28
Bab 28 - Kerusuhan di Stasiun
29
Bab 29 - Pergulatan Xiao dan Shuwan
30
Bab 30 - Mencari Chan
31
Bab 31 - Segelas Darah
32
Bab 32 - Devil Xiao
33
Bab 33 - Mantel Untuk Chan
34
Bab 34 - Sebuah Pelukan
35
Bab 35 - Mencari Senjata
36
Bab 36 - Energi Untuk Devgan
37
Bab 37 - Hubungan Yang Manis
38
Bab 38 - Ruang Vip
39
Bab 39 - Mabuk
40
Bab 40 - Kembali Ke Rumah
41
Bab 41 - Kemarahan Xiao
42
Bab 42 - Bertemu Yenn
43
Bab 43 - Tentang Chan
44
Bab 44 - Markas Bawah Tanah
45
Bab 45 - Tersadarnya Chan
46
Bab 46 - Viera Yang Sebenarnya
47
Bab 47 - Spiderblood
48
Bab 48 - Dunia Yenn Untuk Xiao
49
Bab 49 - Perjanjian Dengan Viera
50
Bab 50 - Pembunuhan
51
Bab 51 - Kamus Psychopath Meets Indigo
52
Bab 52 - Klan Wong (Elang)
53
Bab 53 - Persahabatan Baru
54
Bab 54 - Klan Tao (Naga)
55
Bab 55 - Mengejar Chan
56
Bab 56 - Terminal
57
Bab 57 - Hongli dan Anming
58
Bab 58 - Blood In Japan
59
Bab 59 - Aokigahara Jukai
60
Bab 60 - Sulit Untuk Percaya
61
Bab 61 - Bisikan Hantu
62
Bab 62 - Dendam Korban
63
Bab 63 - Neraka Spiderblood
64
Bab 64 - Channel Neraka
65
Bab 65 - Menghilangnya Orang-Orang Penting
66
Bab 66 - Apa Yang Terjadi, Jika...
67
Bab 67 - Kecelakaan Terencana
68
Bab 68 - Permintaan Shuwan
69
Bab 69 - Lupa
70
Bab 70 - Berganti Pakaian
71
Bab 71 - Kebenaran Ritual Pengikat
72
Bab 72 - Bertemu Teman Lama
73
Bab 73 - James Harder
74
Bab 74 - Merindukan Chan
75
Bab 75 - Rencana Brian & Al
76
Bab 76 - Hari Pertama
77
Bab 77 - Membantu Li-Jun
78
Bab 78 - Sendirian Lagi
79
Bab 79 - Gudang Terlarang
80
Bab 80 - Satu Permen
81
Bab 81 - Obrolan Xiao dan Al
82
Bab 82 - Kematian Pak Lim
83
Bab 83 - Cerita Rumah Bangsawan
84
Bab 84 - Membuat Chan Cemburu
85
Bab 85 - Mimpi Yang Terasa Nyata
86
Bab 86 - Perkelahian Chan dan Olive
87
Bab 87 - Pengaruh Chan
88
Bab 88 - Keputusan Para Guru
89
Bab 89 - Bad Boy & Bad Girl
90
Bab 90 - Dua Pilihan
91
Bab 91 - Keseriusan Xiao
92
Bab 92 - Kedatangan Chan Ke Markas
93
Bab 93 - Membujuk Xiao
94
Bab 94 - Pesan Dari Spiderblood
95
Bab 95 - Acara Pertunangan Termengerikan
96
Bab 96 - Pengkhianatan Nuan
97
Bab 97 - Kaburnya Shuwan
98
Bab 98 - Pengobatan Dari Brian
99
Bab 99 - Membersihkan Darah Diwajahmu
100
Bab 100 - Kematian Mei
101
Bab 101 - Mencari Lien
102
Bab 102 - Belati Glorix
103
Bab 103 - Pertarungan Chan Dan Fa
104
Bab 104 - Kekhawatiran
105
Bab 105 - Hari Menuju Tragedi
106
Bab 106 - Hari Ujian (Tragedi 1)
107
Bab 107 - Menuju Tragedi (2)
108
Bab 108 - Tragedi Kedua
109
Bab 109 - Keluar Dari Hutan
110
Bab 110 - Dikejar Polisi
111
Bab 111 - Ledakan Bom!
112
Bab 112 - Berkabung
113
Bab 113 - Rencana Spiderblood
114
Bab 114 - Rencana Spiderblood 2
115
Bab 115 - Kota Penuh Akan Devil (Tragedi 3)
116
Bab 116 - Rencana Pelarian
117
Bab 117 - Bertemu James
118
Bab 118 - Lepas Landas
119
Bab 119 - Berita Mengejutkan
120
Bab 120 - Tiba Di Pulau Rahasia
121
Bab 121 - Persiapan Menuju Dimensi Lain
122
Bab 122 - Hujan Darah
123
Bab 123 - Kedatangan Para Pembantai
124
Bab 124 - Renggutan Kematian
125
Bab 125 - Janin Tak Terduga
126
Bab 126 - Aroma Janin
127
Bab 127 - Laut Gelap
128
Bab 128 - Buku Kuno
129
Bab 129 - Ratusan Ekor Ular
130
Bab 130 - Mencari Spiderblood
131
Bab 131 - Rencana Pencarian 1
132
Bab 132 - Sosok Bertopeng Biru
133
Bab 133 - Keributan Di Pesawat
134
Bab 134 - Pemusnahan
135
Bab 135 - Melawan Spiderblood & Devilnya
136
Bab 136 - The Real Ending
137
Kesalahan
138
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!