Bab 2 - Keanehan Terjadi

Potongan tubuh itu hidup!

Bagaimana bisa?

Setahuku setelah ayah dan ibu memotong organ-organ tubuh manusia, potongan-potongan itu pasti tidak akan kembali hidup.

***

Pecahan gelas dan kapas-kapas boneka masih berhamburan di kamar Xiao. Perangai anak yang baru berumur sepuluh tahun itu memang sangatlah berbeda di bandingkan anak-anak lainnya.

Jika anak-anak seumurannya lebih suka bermain dengan robot dan boneka, maka Xiao lebih suka bermain-main dengan darah.

Malam telah berlalu. Kamar Xiao tampak sudah bersih dan rapi. Bocah lelaki tersebut tampak sudah rapi dengan seragam sekolahnya.

Yenn dan Hongli juga sudah rapi dengan pakaiannya masing-masing. Mereka ada urusan bisnis selama tiga hari, dan menyuruh sang anak tinggal sendirian di rumah.

Xiao menyeringai ketika mendengar dirinya akan sendirian lagi di rumah. Sebab dia sangat menyukai momen itu. Xiao bisa melakukan apapun saat sedang sendirian di rumah. Apalagi ketika dia mengingat Kenai yang masih terkurung di dalam gudang.

***

Saat di sekolah, Xiao adalah siswa yang populer. Dia pintar, tampan dan juga mudah bergaul. Meskipun punya banyak teman, dia tidak pernah memperbolehkan teman-temannya berkunjung ke rumah.

Walau masih berumur sepuluh tahun, Xiao sudah di gandrungi oleh anak-anak perempuan seumurannya. Aneh memang, tetapi memang begitulah realita yang terjadi di sekolah-sekolah dasar zaman sekarang.

"Hei Xiao, ini aku tadi kebetulan beli susu cokelat beli satu dapat satu. Aku tidak bisa habisin keduanya sekaligus, jadi. . ." ujar Chan, siswi berambut bob yang tengah menyodorkan susu cokelat kemasan kepada Xiao.

"Terima kasih Chan, tentu aku mau. . ." balas Xiao sambil memberikan senyum lebarnya, dan langsung mengambil susu cokelat yang anak perempuan itu berikan. Chan yang melihat senyuman Xiao, menjadi tersipu malu dan salah tingkah.

"Cieee. . . ." semua murid yang melihat kejadian tersebut bersorak untuk mengejek Chan dan Xiao. Chan yang mendengarnya semakin salah tingkah, dia pun langsung berlari dengan gelagapan keluar kelas.

***

Xiao baru pulang dari sekolah. Saat masuk ke dalam rumah, perhatiannya langsung tertuju pada bekas jejak kaki yang belepotan dengan darah di lantai. Xiao yakin, jejak kaki itu disebabkan oleh Kenai yang sedang berusaha kabur. Perlahan jejak kaki tersebut dia ikuti. Xiao berjalan berjinjit agar tawanan tidak mendengar langkahnya.

Ternyata jejak kaki itu mengarah ke kolong tempat tidurnya. Xiao juga bisa mendengar suara deru nafasnya yang tersengal-sengal dari bawah sana. Dia mengukir seringai diwajahnya, dan berpikir betapa bodohnya tawanan itu.

Sebelum memergokinya, Xiao sengaja memotret jejak kaki darah yang mengarah ke kolong tempat tidurnya. Hal tersebut di lakukannya agar bisa membuat ayah dan ibunya bangga. Xiao pun langsung mengirim fotonya pada Yenn lewat aplikasi pesan di ponsel.

Setelah itu, dia pergi ke dapur dulu untuk mengambil pisau. Xiao sengaja memilih pisau dapur mungil favoritnya. Sebelum mencoba memergoki Kenai, ponselnya tiba-tiba bergetar. Dia yakin itu adalah balasan pesan dari ibunya.

Xiao pun membaca pesan Yenn yang bertuliskan,

'Xiao! sebelum kami pergi, kami sudah memutilasi tawanan itu. Kau saat ini sedang bermain-main dengan siapa? Ibu mohon jangan melakukan hal-hal yang aneh lagi!'

Pupil mata Xiao membesar, tatkala membaca pesan balasan dari sang ibu. Tubuhnya mematung, karena dia baru menyadari bahwa sedari tadi dia hanya sendirian di rumah.

Dengan tubuh yang gemetaran, Xiao pun perlahan menundukkan kepala dan menengok ke kolong tempat tidur. Dia melihat hal yang sangat mengerikan dengan kedua matanya. Terdapat potongan tubuh Kenai berserakan di lantai, dan bisa bergerak ke sana kemari. Xiao sontak melangkah mundur dan keluar dari kamarnya. Keringat mulai bercucuran di pelipisnya.

Namun anak lelaki itu malah menggertakkan gigi sembari mengernyitkan dahinya. Dia berusaha memberanikan diri untuk melawan makhluk aneh yang dilihatnya. Xiao memegang erat pisau, dan mengarahkannya ke depan. Dia dalam posisi siap melindungi dirinya dari bahaya.

Perlahan sepotong tangan muncul dari kamar Xiao. Sepotong tangan yang belepotan darah itu, tampak berjalan dengan jari-jemarinya. Xiao membulatkan mata, dia segera mengarahkan mata pisaunya.

Perlahan sepotong tangan tersebut merayap untuk mendekat. Sontak Xiao pun mencoba menyerangnya lebih dulu.

"RASAKAN INI!! Ughhh!!" pekik Xiao sambil mencoba menusuk-nusuk sepotong tangan itu. Namun usahanya tampak sia-sia, karena makhluk aneh tersebut tidak bergeming sama sekali.

Tanpa diduga sepotong tangan itu meloncat ke arah Xiao. Seketika jari-jemarinya langsung mencengkeram lehernya. Alhasil Xiao pun merasa tercekik, lidahnya perlahan keluar dari mulut. Pisau yang ada di genggamannya terlepas, karena anak lelaki itu reflek menggunakan kedua tangannya, untuk mencoba melepas cekikan dari sepotong tangan mengerikan tersebut.

Perlahan sepotong tangan lainnya muncul, dan segera ikut menyerang Xiao. Dua potongan tangan itu menghempaskan tubuh Xiao ke lantai, dan menyeretnya ke bawah kolong tempat tidur.

"Kkkkkkk. . .kkkkkk . . ." Xiao mulai kesulitan bernafas. Suara decitan di lantai semakin terdengar jelas di telinganya, karena potongan-potongan tubuh Kenai berjalan dengan cara bergesek di lantai.

Xiao berusaha melawan sebisa mungkin, namun potongan-potongan tubuh Kenai malah semakin banyak berdatangan ke arahnya. Entah kenapa kedua potongan tangan tiba-tiba melonggarkan cengkeramannya dari leher Xiao.

"Uhuk! uhuk! uhuk!" Xiao langsung terbatuk ketika dua potongan tangan itu melepaskan cengkeramannya. Sekarang mereka menyerang kedua tangan Xiao.

"HENTIKAN!!! DASAR KALIAN MAKHLUK JELEK!" pekik Xiao. Namun potongan tubuh Kenai malah semakin mengkerubutinya. Sekarang Xiao merasakan ketakutan yang teramat sangat.

Mata Xiao tidak sengaja melihat ke arah pintu kamar. Dia kembali di buat kaget saat melihat kepala utuh Kenai menggelinding ke arahnya. Tubuh Xiao langsung gemetaran, air matanya perlahan menetes di pipi. Bahkan deru nafasnya mulai naik turun dengan tempo cepat.

Kepala Kenai yang menggelinding semakin melambat ketika sudah dekat dengan Xiao. Perlahan kepala itu berdiri. Xiao bisa melihat wajah Kenai yang berlumuran darah.

"Ma-ma-maafkan . . . a-a-aku. . ." kata-kata itu langsung keluar begitu saja dari mulut Xiao. Tubuhnya masih gemetaran sembari menatap kepala utuh Kenai yang sudah berdiri tegak di hadapannya.

Mulut Kenai perlahan menganga, dan berkata dengan suara mengerikannya, "Aku wariskan kepadamu. . ."

Xiao tidak bisa berkata-kata lagi, dia tidak bisa melakukan apapun untuk melawan. Dirinya juga sama sekali tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Kenai kepadanya.

Perlahan kedua bola mata Kenai keluar dan menggelinding tepat ke arah Xiao. Kedua potongan tangan Kenai pun langsung mengambil kedua bola mata itu, dan melepaskan cengkeramannya.

Xiao menggunakan kesempatan itu untuk kabur, dia berusaha merayap agar bisa keluar dari kolong tempat tidur. Tetapi kedua potongan tangan Kenai langsung membidik kedua mata Xiao. Penglihatannya pun langsung menggelap seketika.

Terpopuler

Comments

★Merepotkan~

★Merepotkan~

Hei, aku punya kata-kata yang bagus daripada makhluk jelek, kenapa gak pake kata “Daging busuk” aja? Anggap aja seluruh umat manusia hanya sekedar kumpulan “Daging busuk” yang tidak bernilai🌲🎉

2021-05-09

2

DN96 (Aries)

DN96 (Aries)

kalo aku jadi Xiao udah kabur keluar rumah 😂😂

"Hot Young Mom and King Mafia"
"Young Grandmom"
"Hot Young Mom and King Mafia Versi CS"

2021-05-05

0

𝑳 𝑪

𝑳 𝑪

semangat kk💪😊

2021-01-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Tawanan
2 Bab 2 - Keanehan Terjadi
3 Bab 3 - I Can See Your Devil
4 Bab 4 - Mimpi Buruk Xiao
5 Bab 5 - Menolong Chan
6 Bab 6 - Karma
7 Bab 7 - Sebuah Misi
8 Bab 8 - Pelarian
9 Bab 9 - Pelarian 2
10 Bab 10 - Kota Ding Yang
11 Bab 11 - Kembali Bersekolah
12 Bab 12 - Hantu Toilet
13 Bab 13 - Seatap Berdua
14 Bab 14 - Rencana Baru
15 Bab 15 - Pembully
16 Bab 16 - Ciuman Palsu
17 Bab 17 - SPESIAL VISUAL
18 Bab 18 - Finding Money
19 Bab 19 - Pisau
20 Bab 20 - Cerita Xiao
21 Bab 21 - Rencana Xiao dan Chan
22 Bab 22 - Kabur Dari Shuwan
23 Bab 23 - Bersembunyi
24 Bab 24 - Dimensi Lain
25 Bab 25 - Dimensi Lain 2
26 Bab 26 - Mencari Cenayang
27 Bab 27 - Bertemu Brian
28 Bab 28 - Kerusuhan di Stasiun
29 Bab 29 - Pergulatan Xiao dan Shuwan
30 Bab 30 - Mencari Chan
31 Bab 31 - Segelas Darah
32 Bab 32 - Devil Xiao
33 Bab 33 - Mantel Untuk Chan
34 Bab 34 - Sebuah Pelukan
35 Bab 35 - Mencari Senjata
36 Bab 36 - Energi Untuk Devgan
37 Bab 37 - Hubungan Yang Manis
38 Bab 38 - Ruang Vip
39 Bab 39 - Mabuk
40 Bab 40 - Kembali Ke Rumah
41 Bab 41 - Kemarahan Xiao
42 Bab 42 - Bertemu Yenn
43 Bab 43 - Tentang Chan
44 Bab 44 - Markas Bawah Tanah
45 Bab 45 - Tersadarnya Chan
46 Bab 46 - Viera Yang Sebenarnya
47 Bab 47 - Spiderblood
48 Bab 48 - Dunia Yenn Untuk Xiao
49 Bab 49 - Perjanjian Dengan Viera
50 Bab 50 - Pembunuhan
51 Bab 51 - Kamus Psychopath Meets Indigo
52 Bab 52 - Klan Wong (Elang)
53 Bab 53 - Persahabatan Baru
54 Bab 54 - Klan Tao (Naga)
55 Bab 55 - Mengejar Chan
56 Bab 56 - Terminal
57 Bab 57 - Hongli dan Anming
58 Bab 58 - Blood In Japan
59 Bab 59 - Aokigahara Jukai
60 Bab 60 - Sulit Untuk Percaya
61 Bab 61 - Bisikan Hantu
62 Bab 62 - Dendam Korban
63 Bab 63 - Neraka Spiderblood
64 Bab 64 - Channel Neraka
65 Bab 65 - Menghilangnya Orang-Orang Penting
66 Bab 66 - Apa Yang Terjadi, Jika...
67 Bab 67 - Kecelakaan Terencana
68 Bab 68 - Permintaan Shuwan
69 Bab 69 - Lupa
70 Bab 70 - Berganti Pakaian
71 Bab 71 - Kebenaran Ritual Pengikat
72 Bab 72 - Bertemu Teman Lama
73 Bab 73 - James Harder
74 Bab 74 - Merindukan Chan
75 Bab 75 - Rencana Brian & Al
76 Bab 76 - Hari Pertama
77 Bab 77 - Membantu Li-Jun
78 Bab 78 - Sendirian Lagi
79 Bab 79 - Gudang Terlarang
80 Bab 80 - Satu Permen
81 Bab 81 - Obrolan Xiao dan Al
82 Bab 82 - Kematian Pak Lim
83 Bab 83 - Cerita Rumah Bangsawan
84 Bab 84 - Membuat Chan Cemburu
85 Bab 85 - Mimpi Yang Terasa Nyata
86 Bab 86 - Perkelahian Chan dan Olive
87 Bab 87 - Pengaruh Chan
88 Bab 88 - Keputusan Para Guru
89 Bab 89 - Bad Boy & Bad Girl
90 Bab 90 - Dua Pilihan
91 Bab 91 - Keseriusan Xiao
92 Bab 92 - Kedatangan Chan Ke Markas
93 Bab 93 - Membujuk Xiao
94 Bab 94 - Pesan Dari Spiderblood
95 Bab 95 - Acara Pertunangan Termengerikan
96 Bab 96 - Pengkhianatan Nuan
97 Bab 97 - Kaburnya Shuwan
98 Bab 98 - Pengobatan Dari Brian
99 Bab 99 - Membersihkan Darah Diwajahmu
100 Bab 100 - Kematian Mei
101 Bab 101 - Mencari Lien
102 Bab 102 - Belati Glorix
103 Bab 103 - Pertarungan Chan Dan Fa
104 Bab 104 - Kekhawatiran
105 Bab 105 - Hari Menuju Tragedi
106 Bab 106 - Hari Ujian (Tragedi 1)
107 Bab 107 - Menuju Tragedi (2)
108 Bab 108 - Tragedi Kedua
109 Bab 109 - Keluar Dari Hutan
110 Bab 110 - Dikejar Polisi
111 Bab 111 - Ledakan Bom!
112 Bab 112 - Berkabung
113 Bab 113 - Rencana Spiderblood
114 Bab 114 - Rencana Spiderblood 2
115 Bab 115 - Kota Penuh Akan Devil (Tragedi 3)
116 Bab 116 - Rencana Pelarian
117 Bab 117 - Bertemu James
118 Bab 118 - Lepas Landas
119 Bab 119 - Berita Mengejutkan
120 Bab 120 - Tiba Di Pulau Rahasia
121 Bab 121 - Persiapan Menuju Dimensi Lain
122 Bab 122 - Hujan Darah
123 Bab 123 - Kedatangan Para Pembantai
124 Bab 124 - Renggutan Kematian
125 Bab 125 - Janin Tak Terduga
126 Bab 126 - Aroma Janin
127 Bab 127 - Laut Gelap
128 Bab 128 - Buku Kuno
129 Bab 129 - Ratusan Ekor Ular
130 Bab 130 - Mencari Spiderblood
131 Bab 131 - Rencana Pencarian 1
132 Bab 132 - Sosok Bertopeng Biru
133 Bab 133 - Keributan Di Pesawat
134 Bab 134 - Pemusnahan
135 Bab 135 - Melawan Spiderblood & Devilnya
136 Bab 136 - The Real Ending
137 Kesalahan
138 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 138 Episodes

1
Bab 1 - Tawanan
2
Bab 2 - Keanehan Terjadi
3
Bab 3 - I Can See Your Devil
4
Bab 4 - Mimpi Buruk Xiao
5
Bab 5 - Menolong Chan
6
Bab 6 - Karma
7
Bab 7 - Sebuah Misi
8
Bab 8 - Pelarian
9
Bab 9 - Pelarian 2
10
Bab 10 - Kota Ding Yang
11
Bab 11 - Kembali Bersekolah
12
Bab 12 - Hantu Toilet
13
Bab 13 - Seatap Berdua
14
Bab 14 - Rencana Baru
15
Bab 15 - Pembully
16
Bab 16 - Ciuman Palsu
17
Bab 17 - SPESIAL VISUAL
18
Bab 18 - Finding Money
19
Bab 19 - Pisau
20
Bab 20 - Cerita Xiao
21
Bab 21 - Rencana Xiao dan Chan
22
Bab 22 - Kabur Dari Shuwan
23
Bab 23 - Bersembunyi
24
Bab 24 - Dimensi Lain
25
Bab 25 - Dimensi Lain 2
26
Bab 26 - Mencari Cenayang
27
Bab 27 - Bertemu Brian
28
Bab 28 - Kerusuhan di Stasiun
29
Bab 29 - Pergulatan Xiao dan Shuwan
30
Bab 30 - Mencari Chan
31
Bab 31 - Segelas Darah
32
Bab 32 - Devil Xiao
33
Bab 33 - Mantel Untuk Chan
34
Bab 34 - Sebuah Pelukan
35
Bab 35 - Mencari Senjata
36
Bab 36 - Energi Untuk Devgan
37
Bab 37 - Hubungan Yang Manis
38
Bab 38 - Ruang Vip
39
Bab 39 - Mabuk
40
Bab 40 - Kembali Ke Rumah
41
Bab 41 - Kemarahan Xiao
42
Bab 42 - Bertemu Yenn
43
Bab 43 - Tentang Chan
44
Bab 44 - Markas Bawah Tanah
45
Bab 45 - Tersadarnya Chan
46
Bab 46 - Viera Yang Sebenarnya
47
Bab 47 - Spiderblood
48
Bab 48 - Dunia Yenn Untuk Xiao
49
Bab 49 - Perjanjian Dengan Viera
50
Bab 50 - Pembunuhan
51
Bab 51 - Kamus Psychopath Meets Indigo
52
Bab 52 - Klan Wong (Elang)
53
Bab 53 - Persahabatan Baru
54
Bab 54 - Klan Tao (Naga)
55
Bab 55 - Mengejar Chan
56
Bab 56 - Terminal
57
Bab 57 - Hongli dan Anming
58
Bab 58 - Blood In Japan
59
Bab 59 - Aokigahara Jukai
60
Bab 60 - Sulit Untuk Percaya
61
Bab 61 - Bisikan Hantu
62
Bab 62 - Dendam Korban
63
Bab 63 - Neraka Spiderblood
64
Bab 64 - Channel Neraka
65
Bab 65 - Menghilangnya Orang-Orang Penting
66
Bab 66 - Apa Yang Terjadi, Jika...
67
Bab 67 - Kecelakaan Terencana
68
Bab 68 - Permintaan Shuwan
69
Bab 69 - Lupa
70
Bab 70 - Berganti Pakaian
71
Bab 71 - Kebenaran Ritual Pengikat
72
Bab 72 - Bertemu Teman Lama
73
Bab 73 - James Harder
74
Bab 74 - Merindukan Chan
75
Bab 75 - Rencana Brian & Al
76
Bab 76 - Hari Pertama
77
Bab 77 - Membantu Li-Jun
78
Bab 78 - Sendirian Lagi
79
Bab 79 - Gudang Terlarang
80
Bab 80 - Satu Permen
81
Bab 81 - Obrolan Xiao dan Al
82
Bab 82 - Kematian Pak Lim
83
Bab 83 - Cerita Rumah Bangsawan
84
Bab 84 - Membuat Chan Cemburu
85
Bab 85 - Mimpi Yang Terasa Nyata
86
Bab 86 - Perkelahian Chan dan Olive
87
Bab 87 - Pengaruh Chan
88
Bab 88 - Keputusan Para Guru
89
Bab 89 - Bad Boy & Bad Girl
90
Bab 90 - Dua Pilihan
91
Bab 91 - Keseriusan Xiao
92
Bab 92 - Kedatangan Chan Ke Markas
93
Bab 93 - Membujuk Xiao
94
Bab 94 - Pesan Dari Spiderblood
95
Bab 95 - Acara Pertunangan Termengerikan
96
Bab 96 - Pengkhianatan Nuan
97
Bab 97 - Kaburnya Shuwan
98
Bab 98 - Pengobatan Dari Brian
99
Bab 99 - Membersihkan Darah Diwajahmu
100
Bab 100 - Kematian Mei
101
Bab 101 - Mencari Lien
102
Bab 102 - Belati Glorix
103
Bab 103 - Pertarungan Chan Dan Fa
104
Bab 104 - Kekhawatiran
105
Bab 105 - Hari Menuju Tragedi
106
Bab 106 - Hari Ujian (Tragedi 1)
107
Bab 107 - Menuju Tragedi (2)
108
Bab 108 - Tragedi Kedua
109
Bab 109 - Keluar Dari Hutan
110
Bab 110 - Dikejar Polisi
111
Bab 111 - Ledakan Bom!
112
Bab 112 - Berkabung
113
Bab 113 - Rencana Spiderblood
114
Bab 114 - Rencana Spiderblood 2
115
Bab 115 - Kota Penuh Akan Devil (Tragedi 3)
116
Bab 116 - Rencana Pelarian
117
Bab 117 - Bertemu James
118
Bab 118 - Lepas Landas
119
Bab 119 - Berita Mengejutkan
120
Bab 120 - Tiba Di Pulau Rahasia
121
Bab 121 - Persiapan Menuju Dimensi Lain
122
Bab 122 - Hujan Darah
123
Bab 123 - Kedatangan Para Pembantai
124
Bab 124 - Renggutan Kematian
125
Bab 125 - Janin Tak Terduga
126
Bab 126 - Aroma Janin
127
Bab 127 - Laut Gelap
128
Bab 128 - Buku Kuno
129
Bab 129 - Ratusan Ekor Ular
130
Bab 130 - Mencari Spiderblood
131
Bab 131 - Rencana Pencarian 1
132
Bab 132 - Sosok Bertopeng Biru
133
Bab 133 - Keributan Di Pesawat
134
Bab 134 - Pemusnahan
135
Bab 135 - Melawan Spiderblood & Devilnya
136
Bab 136 - The Real Ending
137
Kesalahan
138
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!