Si Cewek Gila

  "Si cewek gila?!!" sahut gue.

  "Apa anda mengenalnya, Tuan?" tanya Jordan.

  "Tidak, tapi tadi pagi tidak sengaja aku bertemu dengannya."  jawab Gue.

  "Apa kita harus meninggalkannya saja? Saya khawatir dia akan mengetahui identitas anda." sambung Jordan.

  "Tidak perlu, tidak mungkin dia mengenal ku dengan penampilan yang seperti ini."

  "Lebih baik kita kemarkas sekarang. Lalu, telpon dokter pribadi ku. Katakan, bahwa aku memerlukannya sekarang."

  "Baik, Tuan." jawab Jordan dan langsung menelpon Dokter pribadi gue.

  *Bisa-bisanya gue ketemu sama cewek gila ini, pakai pingsan segala lagi. Bikin kerjaan aja.* batin gue sambil menatap Jessica.

  "Hah..." hela nafas gue.

  "Ada apa, Tuan?" sahut Jordan yang ternyata mendengar Hela nafas gue.

  "Tidak ada." jawab gue.

  *Bisa-bisanya dia denger gue ngehela nafas, telinga mereka memang terlatih peka, ya?* batin Gue.

  Setelah sampai di markas, Gue langsung menyuruh Jordan untuk memindahkan gadis itu keruangan pribadi gue, dan juga menyuruh beberapa orang untuk menjaga di depan pintu ruangan gue.

  Sedangkan gue? Tentu saja hanya berdiam diri di mobil, sambil memainkan ponsel.

  Setelah Jordan kembali, kami pun langsung melanjutkan perjalanan yang sempat tertunda karna cewek gila itu.

  "Apa dokter sudah datang?" tanya gue.

  "Sudah, Tuan. Mereka langsung memeriksa gadis itu." jawabnya.

  "Baiklah." balas gue.

  Setelah kami sampai dirumah duka, kami langsung menghampiri keluarga itu, dan memberikan cek yang sudah menjadi kewajiban gue untuk memberikan mereka. Sebagai tanda terima kasih, karna telah menemani dan menjaga gue dengan nyawa mereka sendiri.

  Setelah kedua rumah duka telah kami datangi, tanpa berlama-lama lagi. Kami langsung kembai ke markas, untuk menyelesaikan tugas yang paling gue suka.

  Saat sampai di markas, tanpa basa basi lagi. Gue langsung berjalan menuju pria gila yang telah membunuh orang gue.

  Gue yang berjalan di depan para bawahan gue, semuanya membungkuk di hadapan gue sebagai tanda sapaan ke gue.

  "Dimana orang itu?" tanya gue.

  "Ini, Tuan." jawab bawahan pribadi gue lainnya, sambil melempar pria itu ke hadapan gue.

  Gue sontak duduk di kursi yang telah disiapkan, sambil menatap pria itu dengan senyum gila gue.

  "Aduh, kenapa kalian menutup wajahnya? Apa kalian ingin membuatnya mati, karna kehabisan nafas?" sahut gue.

  "Tidak, Tuan." jawab pria itu lagi, dan langsung membuka karung goni yang menutupi wajah pria itu.

  "Loh? Siapa yang melukai matanya? Katakan?!!" teriak gue.

  "Saya, Tuan." ucap Dika, bawahan yang sangat sadis jika membunuh seseorang.

  "Siapa yang menyuru mu untuk melukai matanya?" tanya gue sambil menatap Dika santai.

  "Maafkan saya, Tuan." jawabnya sambil menunduk.

  "To-tolong lepaskan saya!!" teriak pria gila itu.

  Gue yang mendengar teriakannya, sontak menatap pria itu dengan tajam, tapi gue tiba-tiba tertawa.

  "Wah, wah...kamu benar-benar pria gila, hahaha..." ucap gue.

  "Apa kamu masih bisa melihat ku?" tanya gue.

  "Iya, Tuan. Tolong lepaskan saya." jawabnya.

  "Wah...apa-apaan ini, Dika? kenapa dia masih bisa melihat? aku sangat kecewa dengan mu." sambung gue ke Dika sambil menyeringai.

  "Maafkan saya, Tuan." jawabnya.

  "Aku kesini bukan ingin mendengar ucapan maaf mu, Dika."

  Gue langsung memutar-mutar pistol gue, sambil tersenyum miring ke pria itu.

  "Karna kamu tidak membuat ku puas. Bawakan anjing-anjing ku kesini, Dika." perintah gue santai.

  "Baik, Tuan." jawabnya lalu pergi.

  "Hm...sekarang, bagian mana yang lebih dulu ku tembak?" ucap gue.

  "Apa kepalanya? atau dadanya? Atau kedua matanya?"

  "Wah...ini benar-benar membuat ku bingung."

  "To-tolong, lepaskan saya. Saya berjanji akan melakukan apapun." sahut pria itu.

  "Oh ya?" tanya Gue.

  "Iya, Tuan." jawabnya.

  "Baiklah, aku akan memaafkan mu." sambung gue.

  "Tapi, Tuan." sambung Jordan.

  "Aku tidak menyuruhmu berbicara, Jordan!"

  "Maaf,  Tuan."

  "Kamu, bersujudlah di kakiku." ucap Gue sambil menunjuk pria itu menggunakan pistol gue.

  "Ba-baik, Tuan." jawabnya dan sontak bersujud di kaki gue.

  "Anjing baik." puji gue, dan sontak menginjak kepala pria itu.

  "Tapi sayang, anjing-anjing ku lebih baik dari pada pria gial seperti mu." sambung gue dan sontak menembak kepala pria itu berkali-kali, dan juga menembak bagian tubuhnya yang lain.

  Setelah pria itu sudah tidak bernyawa, gue langsung menendangnya jauh dari kaki gue.

  "Pakaian gue sampai penuh darah." gumam gue sambil menatap pakaian gue

  "Jordan, siapkan pakaian baru untukku!" perintah gue.

  "Baik, Tuan." jawabnya dan langsung pergi.

  "Dimana anjing-anjing ku?"

  "Disini, Tuan." sahut Dika sambil membawa para anjing markas.

  "Wah...mereka terihat sangat lapar. Lepaskan, Dia!" ucap gue.

  "Hey! Aku punya hadia spesial untuk kalian..." ucap gue sambil mengelus salah satu anjing itu.

  "Makan lah sepuas kalian, jangan sampai tersisa." lanjut gue sambil menunjuk mayat pria itu, dan mendorong para anjing ke mayat pria itu.

  Sesuai perintah gue, para anjing itu langsung melahap manusia itu dengan ganas.

  "Sangat membosankan." ucap gue dan sontak berdiri.

  "Bereskan sisahnya!" perintah gue.

  "Baik, Tuan." jawab mereka bersama.

  Gue pun berjalan menuju ruangan pribadi gue, untuk mengganti pakaian yang penuh darah ini.

  Tapi saat gue sampai di ruangan gue, gue baru menyadari ada Jessica yang sedang terbaring di ranjang gue.

  "Baru kali ini ada yang tidur di ranjang gue." gumam gue sambil menatap Jessica.

  Gue pun langsung melepas pakaian gue, tanpa memperdulikan kalau ada seseorang selain gue di ruangan itu.

  Tapi saat gue ingin melepas pakaian gue, tiba-tiba gadis itu berteriak dengan sangat keras dan membuat gue terkejut, sampai-sampai para bawahan yang menjaga di luar langsung masuk kedalam ruangan gue.

  "Ada apa, Tuan?" tanya Jordan.

  "Kenapa kalian masuk? cepat keluar!" ucap Gue.

  "Baik." jawab mereka lalu langsung keluar dari ruangan gue, dan menutup pintunya kembali.

  Gue pun sontak menatap Jessica dengan tajam lalu berkata. "Lu napa teriak-teriak sih?"

  "Lu ngapain di kamar gue?" tanyanya yang sedang berusaha menutupi matanya.

  "Di kamar lu? ini ruangan gue kali."

  "Apa? ruangan lu?" sambungnya dan tiba-tiba membuka matanya lalu melihat sekelilingnya.

  "Ya iya lah, yakali kamar cewek kayak gini. Pikir dong." protes gue, sambil memakai pakaian baru gue dengan santai, tanpa memperdulikannya.

  "Kok gue bisa disini?"

  "Lu pingsan, jadi gue bawa lu kesini."

  "Terus lu ngapain buka baju? lu mau aneh-aneh kan?"

  "Gue mau apain lu? cewek yang gak berbentuk kayak gitu, mau gue pakai? cih, membosankan."

  "Cewek gak berbentuk? Lu bilsng gue gak berbentuk? Gila lu?!!!" teriaknya.

  Gue sontak menghampirinya, sambil memasang kalung gue.

  "Lu mau ngapain?" tanyanya.

  "Denger ya, lu seharusnya bersyukur gue tolongin. Kenapa lu malah teriak-teriak, sih? pakai nuduh gue sembarangan lagi."

  "Tolongin gue? maksud lu?"

  Gue sontak mendekati wajah gadis itu, lalu berkata. "Lu tadi pingsan di tengah jalan, masih pakai seragam sekolah lagi. Lu bocah liar, hah?!"

  "Bentar-bentar, kok muka lu gak asing ya?" sahutnya yang membuat gue sangat terkejut, sampai membulatkan mata.

  Bersambung

Episodes
1 PROLOG
2 Murid Culun
3 Kelemahan Gue
4 Menabrak Seorang Gadis
5 Si Cewek Gila
6 Gadis itu Tau siapa Gue
7 Kebiasaan Mabuk Yang Buruk
8 Racun!!
9 Jessica Sang Pembuat Masalah
10 Kenapa Dia Bisa Disini?
11 Perkelahian Antar Mark dan Bryan
12 Membeli Pakaian Untuk Jessica
13 Hukuman Para Bawahan Gue
14 Tidur Bersama?!!
15 Mengerjai Gadis Itu
16 Misi Selesai
17 Jessica Sakit?!!
18 Gue Mulai Gila!!
19 Pinjam duit, dong...
20 Menyentuhnya
21 Berdebat dengan Jessica
22 Jessica Pingsan?!!
23 Trauma Jessica
24 Hobi Nyusahin Orang
25 Hari Yang Biasa Saja
26 Hadia Kecil
27 Di Tampar?!!
28 Datang Bulan
29 Sakit Perut
30 Menenangkan Singa
31 Lu Suka Sama Gue?!!
32 Masalah Keluarga Gue
33 Jessica Yang Merajuk
34 Jessica Hilang!?
35 Menolong Jessica
36 Luka Di Tubuh Jessica
37 Mengerjainya
38 Makan Malam Bersama
39 Obat dan Whiskey
40 Tidur Bersama Lagi!?
41 Permintaan Yang Aneh
42 Para Musuh Yang Menyerang Markas
43 Kantor Polisi
44 Menjemputnya
45 Luka Di Lengan
46 Perbincangan dengan Dokter
47 Paman Yang Ingin Membunuh Orang Tua Gue
48 Kegilaan Jessica
49 Tingkah Jessica Yang Berbeda
50 Pergi Bersama Dika
51 Menyelamatkan Jessica kesekian kalinya
52 Operasi!?
53 Hendra Sang Dokter Pribadi
54 Menargetkan Saudara Gue
55 Marcel Yang Mabuk
56 Hari Yang Sial
57 Berkeliling Bersama Hendra
58 Penderitaan Pemimpin Mafia
59 Di Antar Oleh Jordan
60 Roda Kehidupan
61 Angel
62 Kelakuan Licik Angel
63 Jalan-Jalan Sendiri
64 Bertemu Dengan Tuan Dermi
65 Amarah Angel
66 Melakukan Hal yang Seharusnya Tidak di Lakukan
67 MAAF...
68 Melakukan Sumpah Darah
69 Sumpah Yang Diterima
70 Awal Dari Hari Sial Gue
71 Ketahuan Amel?
72 Hukuman Untuk Angel
73 Nikah?
74 Rencana Ke Klub
75 Di Klub
76 Obat
77 Menerobos Masuk
78 Cara Membuat Jessica Sadar
79 Andre Kembali!?
80 Kemana Bryan Membawa Gue Pergi?
81 Kedatangan Andre
82 Amarah Andre
83 Berkumpul Berempat
84 Jessica Memanggil
85 Cerita Aneh Jessica
86 Di Kastil
87 Dibunuh Oleh Gadis Lemah
88 Bukan Mimpi Buruk
89 Jawaban Dari Masalah Ini
90 Menjemput Jessica
91 Negosiasi
92 Hari Kematian
93 Andre Yang Tidak Normal
94 Important Announcement
95 Gue berhenti Membunuh!?
96 Kunjungan Para Petinggi
97 Sebuah Tawaran Yang Buruk
98 Obat Tidur Untuk Ku
99 Agnella
100 Siapa Sebenarnya Gadis itu?
101 Jessica Yang Menemui Bryan
102 Keras Kepala
103 Tertidur 24 Jam
104 Terbangun
105 Kedatangan Para Tamu
106 Kembali Ke Kastil
107 Bibir Yang Manis
108 Bermain Golf
109 Berdiam Diri
110 Bella
111 Buaya Mafia
112 Bertemu Bella
113 Apa aku boleh melakukannya?
114 Pemandangan Yang Indah
115 Bella yang Ingin Bertemu dengan Jessica
116 Berbincang dengan Bella
117 Kedatangan Tamu Tak Di Kenal
118 Siapa Wanita Itu?
119 Detik-detik Perpisahan
120 Kematian
121 Kematian 2
122 Kembali Ke Rumah
123 Menemui Keluarga Ku
124 Perpisahan
125 Mata Yang Sembab
126 Tolong bantu kami...
127 Aku mencintaimu
128 Hanya Sebuah Bunga Tidur
129 Carmelia Hilang?
130 Kedatangan Bella
131 Marcel Memanggil
132 Merindukan Markas
133 Pernikahan Rahasia
134 Di kurung
135 Ada Apa Dengan Carmelia?
136 Aku Mempercayai Mereka
137 Menyembunyikan Sesuatu
138 Menghukum Kelima Orang Itu
139 Keberadaan Bryan
140 Pernikahan
141 SEASON 1 SELESAI!!!
142 information
143 S2. The Queen Of All Leaders
144 S2. Sebuah Kesalahan
145 S2. Menyambut Pasangan Baru
146 S2. Carmelia Yang Menjadi Buas
147 S2. Mengecek Para Pelayan
148 S2. Terkurung Di Ruang Kerja Sendiri
149 S2. Tea Party
150 S2. Dimana Dia?
151 S2. Bertemu Dengan Rizky
152 S2. Ingin Melakukan Checkup Dengan Dokter kandungan
153 S2. Grissham Loye
154 S2. Keluarga Lin atau Keluarga Henry?
155 S2. Menelpon Hendra
156 S2. Menggagalkan Misi Seseorang
157 S2. Carmelia Sakit?
158 S2. Ucapan Selamat
159 S2. Mual
160 S2. Mual (Pt2)
161 S2. Alpukat
162 S2. Alpukat (Pt.2)
163 S2. Carmelia & 8 Bawahan Pribadi Ku
164 S2. Pria Bodoh
165 S2. Nomor Tak Dikenal
166 S2. Nomor Tak Dikenal (Pt2)
167 S2. Rapat Yang Terlupakan
168 S2. Mimpi Buruk Lagi
169 S2. Jordan Di tahan?
170 S2. Menyusul Jordan
171 S2. Pergi Kemana Dia?!!
172 S2 Aku tidak akan memaafkan kalian
173 S2. Ini tentang Nyonya, Tuan.
174 S2. Sebuah Rencana
175 S2. Sebuah tawaran atau jebakan
176 S2. Ta-tapi, Nyonya....
177 S2. Hari Ini Akan Menjadi Hari Terbaikku
178 S2. Jaga Nyonya Dengan Baik
179 S2. Pria misterius
180 S2. Bryan Kembali
181 S2. Sebuah Pilihan
182 S2. Sebuah Pilihan (Pt.2)
183 S2. Mengetahui Yang Sebenarnya
184 S2. Berhasil atau Tidak?
185 S2. Tangisan Marcel
186 S2. Pemakaman
187 S2. Pemakaman (Pt.2)
188 S2. Pistol dan Sepucuk Surat
189 S2. Pistol dan Sepucuk Surat (Pt2)
190 S2. Balasan
191 S2. Balasan (Pt2)
192 S2. Balasan (Pt3)
193 S2. Balasan (Pt4)
194 S2. Balasan (Pt5)
195 S2. Surat
196 S2. Surat (Pt2)
197 S2. Reah Larisa Anggara Putri
198 S2. Rumor
199 S2. Keputusan Terakhir
Episodes

Updated 199 Episodes

1
PROLOG
2
Murid Culun
3
Kelemahan Gue
4
Menabrak Seorang Gadis
5
Si Cewek Gila
6
Gadis itu Tau siapa Gue
7
Kebiasaan Mabuk Yang Buruk
8
Racun!!
9
Jessica Sang Pembuat Masalah
10
Kenapa Dia Bisa Disini?
11
Perkelahian Antar Mark dan Bryan
12
Membeli Pakaian Untuk Jessica
13
Hukuman Para Bawahan Gue
14
Tidur Bersama?!!
15
Mengerjai Gadis Itu
16
Misi Selesai
17
Jessica Sakit?!!
18
Gue Mulai Gila!!
19
Pinjam duit, dong...
20
Menyentuhnya
21
Berdebat dengan Jessica
22
Jessica Pingsan?!!
23
Trauma Jessica
24
Hobi Nyusahin Orang
25
Hari Yang Biasa Saja
26
Hadia Kecil
27
Di Tampar?!!
28
Datang Bulan
29
Sakit Perut
30
Menenangkan Singa
31
Lu Suka Sama Gue?!!
32
Masalah Keluarga Gue
33
Jessica Yang Merajuk
34
Jessica Hilang!?
35
Menolong Jessica
36
Luka Di Tubuh Jessica
37
Mengerjainya
38
Makan Malam Bersama
39
Obat dan Whiskey
40
Tidur Bersama Lagi!?
41
Permintaan Yang Aneh
42
Para Musuh Yang Menyerang Markas
43
Kantor Polisi
44
Menjemputnya
45
Luka Di Lengan
46
Perbincangan dengan Dokter
47
Paman Yang Ingin Membunuh Orang Tua Gue
48
Kegilaan Jessica
49
Tingkah Jessica Yang Berbeda
50
Pergi Bersama Dika
51
Menyelamatkan Jessica kesekian kalinya
52
Operasi!?
53
Hendra Sang Dokter Pribadi
54
Menargetkan Saudara Gue
55
Marcel Yang Mabuk
56
Hari Yang Sial
57
Berkeliling Bersama Hendra
58
Penderitaan Pemimpin Mafia
59
Di Antar Oleh Jordan
60
Roda Kehidupan
61
Angel
62
Kelakuan Licik Angel
63
Jalan-Jalan Sendiri
64
Bertemu Dengan Tuan Dermi
65
Amarah Angel
66
Melakukan Hal yang Seharusnya Tidak di Lakukan
67
MAAF...
68
Melakukan Sumpah Darah
69
Sumpah Yang Diterima
70
Awal Dari Hari Sial Gue
71
Ketahuan Amel?
72
Hukuman Untuk Angel
73
Nikah?
74
Rencana Ke Klub
75
Di Klub
76
Obat
77
Menerobos Masuk
78
Cara Membuat Jessica Sadar
79
Andre Kembali!?
80
Kemana Bryan Membawa Gue Pergi?
81
Kedatangan Andre
82
Amarah Andre
83
Berkumpul Berempat
84
Jessica Memanggil
85
Cerita Aneh Jessica
86
Di Kastil
87
Dibunuh Oleh Gadis Lemah
88
Bukan Mimpi Buruk
89
Jawaban Dari Masalah Ini
90
Menjemput Jessica
91
Negosiasi
92
Hari Kematian
93
Andre Yang Tidak Normal
94
Important Announcement
95
Gue berhenti Membunuh!?
96
Kunjungan Para Petinggi
97
Sebuah Tawaran Yang Buruk
98
Obat Tidur Untuk Ku
99
Agnella
100
Siapa Sebenarnya Gadis itu?
101
Jessica Yang Menemui Bryan
102
Keras Kepala
103
Tertidur 24 Jam
104
Terbangun
105
Kedatangan Para Tamu
106
Kembali Ke Kastil
107
Bibir Yang Manis
108
Bermain Golf
109
Berdiam Diri
110
Bella
111
Buaya Mafia
112
Bertemu Bella
113
Apa aku boleh melakukannya?
114
Pemandangan Yang Indah
115
Bella yang Ingin Bertemu dengan Jessica
116
Berbincang dengan Bella
117
Kedatangan Tamu Tak Di Kenal
118
Siapa Wanita Itu?
119
Detik-detik Perpisahan
120
Kematian
121
Kematian 2
122
Kembali Ke Rumah
123
Menemui Keluarga Ku
124
Perpisahan
125
Mata Yang Sembab
126
Tolong bantu kami...
127
Aku mencintaimu
128
Hanya Sebuah Bunga Tidur
129
Carmelia Hilang?
130
Kedatangan Bella
131
Marcel Memanggil
132
Merindukan Markas
133
Pernikahan Rahasia
134
Di kurung
135
Ada Apa Dengan Carmelia?
136
Aku Mempercayai Mereka
137
Menyembunyikan Sesuatu
138
Menghukum Kelima Orang Itu
139
Keberadaan Bryan
140
Pernikahan
141
SEASON 1 SELESAI!!!
142
information
143
S2. The Queen Of All Leaders
144
S2. Sebuah Kesalahan
145
S2. Menyambut Pasangan Baru
146
S2. Carmelia Yang Menjadi Buas
147
S2. Mengecek Para Pelayan
148
S2. Terkurung Di Ruang Kerja Sendiri
149
S2. Tea Party
150
S2. Dimana Dia?
151
S2. Bertemu Dengan Rizky
152
S2. Ingin Melakukan Checkup Dengan Dokter kandungan
153
S2. Grissham Loye
154
S2. Keluarga Lin atau Keluarga Henry?
155
S2. Menelpon Hendra
156
S2. Menggagalkan Misi Seseorang
157
S2. Carmelia Sakit?
158
S2. Ucapan Selamat
159
S2. Mual
160
S2. Mual (Pt2)
161
S2. Alpukat
162
S2. Alpukat (Pt.2)
163
S2. Carmelia & 8 Bawahan Pribadi Ku
164
S2. Pria Bodoh
165
S2. Nomor Tak Dikenal
166
S2. Nomor Tak Dikenal (Pt2)
167
S2. Rapat Yang Terlupakan
168
S2. Mimpi Buruk Lagi
169
S2. Jordan Di tahan?
170
S2. Menyusul Jordan
171
S2. Pergi Kemana Dia?!!
172
S2 Aku tidak akan memaafkan kalian
173
S2. Ini tentang Nyonya, Tuan.
174
S2. Sebuah Rencana
175
S2. Sebuah tawaran atau jebakan
176
S2. Ta-tapi, Nyonya....
177
S2. Hari Ini Akan Menjadi Hari Terbaikku
178
S2. Jaga Nyonya Dengan Baik
179
S2. Pria misterius
180
S2. Bryan Kembali
181
S2. Sebuah Pilihan
182
S2. Sebuah Pilihan (Pt.2)
183
S2. Mengetahui Yang Sebenarnya
184
S2. Berhasil atau Tidak?
185
S2. Tangisan Marcel
186
S2. Pemakaman
187
S2. Pemakaman (Pt.2)
188
S2. Pistol dan Sepucuk Surat
189
S2. Pistol dan Sepucuk Surat (Pt2)
190
S2. Balasan
191
S2. Balasan (Pt2)
192
S2. Balasan (Pt3)
193
S2. Balasan (Pt4)
194
S2. Balasan (Pt5)
195
S2. Surat
196
S2. Surat (Pt2)
197
S2. Reah Larisa Anggara Putri
198
S2. Rumor
199
S2. Keputusan Terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!