Bahagia Saat Berdua

Hari ini seperti biasa Nava berangkat ke percetakan tempatnya bekerja. Senyum sumringah di wajahnya tak pernah lepas. Dia terlihat sangat bersemangat, tak lain karena akan melewati hari-harinya dengan Leo, sang kekasih hati.

Tidak butuh waktu lama, kini Nava sudah sampai di kantor. Sambil berjalan memasuki ruangan kerjanya, Nava tampak menyapa karyawan lainnya.

Dan sekarang Nava sudah duduk di ruang kerja miliknya. Memulai menghidupkan komputer dan bekerja seperti biasa.

Ting... Ting.. Ting..

Nava menghentikan kegiatannya dan membuka pesan yang masuk di HPnya.

"**Selamat Pagi Nav, selamat beraktifitas yah"

"kamu lagi ngapain Nav"

"Nav, kamu lagi sibuk yah**?"

Nava yang membaca pesan dari Doni tampak memijit dahinya.

"ya ampun nih orang gak ada kerjaan apa? Pagi bener ngasih kabar."

Nava yang sudah tahu kebiasaan Doni yang akan terus mengirimkan pesan padanya jika tidak menggubris pesan dari Doni, langsung saja Nava membalas pesan itu dan tentunya dengan balasan yang sangat singkat

"aku sibuk"

Baru saja pesan itu dikirim dan kini pesan balasannya sudah masuk, semakin membuat Nava berdecak kesal.

"Maaf yah Nav kalo aku ganggu. Ya sudah selamat bekerja"

Nava hanya membaca pesan itu tanpa berniat membalasnya lagi, Nava kembali fokus melanjutkan pekerjaannya.

Ditengah mengerjakan sebuah desain undangan Leo tiba-tiba masuk ke ruangan Nava, menyapa dengan senyum yang manis di wajah Leo

"Pagi sayang,,"

"Astaga Pak Leo, kagetin saya saja" Jawab Nava dengan tangan yang sudah ada di dadanya menahan keterkejutannya.

Leo mengernyitkan dahinya karena mendengar ucapan Nava

"Kok panggilnya pak? Kamu lupa ya? Sekarang kamu itu pacar aku Nav"

Kini Leo sudah duduk di kursi yang ada di hadapan Nava

"Gak lupa kok, cuman ini kan lagi di kantor. Gak enaklah sama teman- teman yang lain."

"Ngapain gak enak sih? Toh kita juga gak ngapa- ngapain kan?

"Iya, tapi gak gitu juga kali. Kita tuh tetap harus profesional, kalo di kantor Bapak tetap atasan saya dan saya tetap karyawan Bapak. Aku juga gak mau teman- teman mikirnya aku sengaja dekati atasan karena ada maunya aja" Jelas Nava.

"Hmmm.. ya sudahlah Nav terserah kamu aja. Jadi aku gak boleh nih manggil kamu sayang?"

"Ya kalo di kantor jangan Pak, aku gak mau jadi gosip nantinya"

"Oke kalo itu yang kamu mau Nav, tapi nanti siang kita makan siang bareng yah?"

"Iya Pak, tapi kita ketemunya di depan kantor aja yah?"

"Hmmmm iya terserah kamu aja sayang," Leo sengaja mengisengi Nava dengan memanggilnya sayang, dan Nava yang mendengarnya tampak cemberut, namun hal itu malah membuat Leo senang melihatnya.

" Hahaha kamu tuh cemberut gitu malah bikin aku tambah suka"

Nava lalu menormalkan mimik wajahnya mendengar ucapan Leo.

"Udah ah, ayo kerja lagi"

"Iya iya Nava, oh ya gimana dengan orderan undangan yang aku berikan sabtu kemarin udah kamu buat desainnya?" Kata Leo yang mulai kembali fokus dengan kerjaannya.

"Ini masih setengah jalan Pak. Tapi sebelum makan siang saya usahakan sudah selesai Pak."

"Baik Nav, yah udah lanjutkan lagi kerjaan kamu saya kembali ke ruangan dulu"

"Iya Pak" dengan memberikan senyuman kepada atasannya.

Leo pun berlalu kembali melanjutkan aktifitasnya.

Semua tampak fokus dengan pekerjaannya masing- masing. Waktu berlalu, Nava tampak hampir menyelesaikan pekerjaannya, Nava melirik jam dinding dan makin antusias mempercepat menyelesaikan desainnya. Dia sudah tidak sabar untuk pergi bersama dengan Leo.

" Yes, Akhirnya selesai juga". Setelah menyiapkan hasil desainnya untuk diberikan ke temannya Nava bergegas meninggalkan kantor. Tiba- tiba salah seorang teman Nava mengajaknya untuk makan siang bersama

"Nav, makan bareng yuk"

"Duh, maaf ya Siska aku gak bisa soalnya aku udah punya janji juga"

"oh ya udah gak papa, emang mau ketemu sama siapa sih Nav?" Tanya Siska dengan rasa penasaran

"Ah bukan siapa- siapa kok, ya udah aku jalan dulu yah". Tutup Nava sambil berjalan meninggalkan kantornya.

Nava sekarang sudah berada ditempat janjiannya dengan Leo. Dan tidak berapa lama Leo datang dan membunyikan klakson mobilnya. Nava yang melihat kedatangan Leo segera menghampiri mobil dan masuk ke dalam mobil. Leo lalu membuka percakapan di antara mereka

"Kamu mau makan di mana sayang?"

"Terserah kamu aja Leo" sambil tersenyum menatap ke arah Leo.

Leo tampak berpikir di mana akan membawa Nava.

"Gimana kalo kita makan di Restoran B***ri sayang?"

"Boleh juga yank"

Mobil pun melaju menuju restoran Bug**ri dan tidak berapa lama mereka tiba di tempat tujuan.

Mereka memilih tempat duduk yang dekat dengan kolam ikan dan taman disekitarnya, sambil makan sambil menikmati pemandangan di sana.

Seorang pelayan wanita datang menghampiri mereka dan memberikan buku menu nya. Akhirnya mereka berdua memilih beberapa menu seafood dan minuman dingin kesukaan mereka. Sang pelayan pun berlalu setelah memastikan kembali menu yang mereka pesan.

"Yank, hasil desain undangannya udah aku selesaikan dan udah ku kasi ke Angga ya." Kata Nava membuka percakapan. Angga adalah salah satu karyawan di percetakan Leo.

"Oh baik sayang, abis makan kamu mau langsung ke tempat ngajar atau mau aku antar pulang dulu?"

"Kayaknya aku langsung ke tempat ngajar aja yank"

"Ya udah nanti aku antar kamu sayang"

Mereka saling bercanda dan mengobrol sambil menunggu pesanan mereka datang, dan akhirnya yang ditunggu datang juga. Seorang pelayan sedang menyajikan makanan pesanan mereka di atas meja.

"Selamat menikmati" Kata sang pelayan seraya meninggalkan mereka berdua.

Leo dan Nava kini sedang menyantap makan siang mereka. Tidak butuh waktu yang lama mereka berdua sudah menghabiskan santap siangnya. Dan setelah membayar bill nya, mereka berdua berjalan meninggalkan restoran tersebut.

Ditengah perjalanan menuju tempat mengajar Nava keduanya tak sedikit pun menghabiskan waktu untuk berbicara dan membahas apa saja tentang mereka berdua.

"Sayang nanti pulang kerja aku jemput ya?"

"gak usah yank, nanti aku bisa pulang sendiri kok. Aku gak mau merepotkan kamu.

"Gak mungkinlah sayang kamu ngerepotin aku, lagian aku mau ajak kamu ke suatu tempat "

"Mau kemana yank? Ya udah nanti aku tunggu kamu yah?"

"Siap sayangku, nanti kabari aku yah kalo jam ngajar kamu udah selesai biar aku bisa langsung cuss"

"Hehehe iya sayang" Ucap Nava dengan menatap ke arah Leo.

Entah mengapa Nava sangat nyaman bisa menghabiskan waktu berdua dengan Leo, senyum manisnya tampak jelas di wajah mungilnya. Leo melihat Nava tersenyum ke arahnya

"Kamu senyum - senyum terus makin cantik aja. Aku makin suka."

"Ih apaan sih, gombal deh". Terlihat rona merah di pipi Nava karena tersipu malu karena ucapan Leo.

"Ngapain gombal sih sayang, emang pacar aku cantik kok"

Ucapan Leo semakin membuat Nava tertunduk malu, tapi malah menjadi sesuatu yang menyenangkan bagi Leo.

Akhirnya mereka berdua sampai di tempat kursus Nava. Leo langsung turun dari mobilnya dan berjalan ke arah pintu Nava dan segera membukakan pintu mobil untuk Nava.

"Makasih ya sayang, aku masuk dulu ya" ucap Nava yang berdiri dihadapan Leo.

"Iya sayang, semangat ngajarnya. Ingat ntar malam aku jemput ya"

"Iya sayang, nanti aku kabari"

"Ya udah aku jalan dulu" Leo pun berlalu dari tempat itu dan Nava memasuki ruangan mentor.

"Ciye ciye kayaknya ada yang udah gak jomblo lagi nih" Sahut Rani yang ternyata melihat Nava dan Leo saat sedang mengobrol.

Nava yang mendengar celotehan temannya hanya tersenyum sambil tetap melanjutkan mengisi absensinya. Rani yang merasa dicuekin Nava kembali bertanya karena ingin tahu siapa laki-laki itu.

"Nav, itu tadi pacar kamu? Kok aku gak pernah lihat dia sebelumnya?"

"Kepo deh. Mau tau aja mau tau banget"

"Dua-dua nya" kata Rani sambil menaikkan dua jarinya.

"Entar ya aku jelasinnya, sekarang aku mau ke ruangan dulu. Bentar lagi udah masuk jam belajar" Nava berlalu meninggalkan Rani dengan rasa penasarannya. Nava merasa senang bisa mengerjai temannya itu. Rani yang mendengar ucapan Nava malah berdecak kesal.

Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Hari ini Nava bisa pulang lebih cepat karena jam mengajarnya sudah selesai. Nava segera mengirimkan pesan kepada Leo untuk menjemputnya. Leo yang membaca pesan dari Nava segera beranjak dari ruangannya dan mulai melajukan mobilnya.

"Nav, jadi cowok tadi itu pacar kamu bukan? Rani yang tiba-tiba datang duduk menghampiri Nava.

"Apaan sih Ran, kepo banget" Jawab Nava dengan cueknya.

"Kalo gak kepo ya bukan Rani dong" Balas Rani sambil membusungkan dada

"Hahaha iya juga sih, iya dia pacar aku. Kami baru aja jadian makanya kamu baru lihat dia."

"Ohh emang dia anak mana sih? Kenal dimana memangnya?"

Nava yang baru saja mau menjawab pertanyaan Rani mendengar suara klakson mobil. Nava segera meninggalkan ruangan itu dan juga Rani.

"Besok ya aku lanjutin ceritanya" Kata Nava dengan penuh semangat, ya tentu saja Nava senang karena Leo yang datang bisa menyelamatkan dirinya dari serbuan pertanyaan dari Rani.

Leo yang melihat raut wajah Nava kemudian bertanya

"Kamu kenapa sayang? Bahagia banget kelihatannya"

"Hehe iya sayang, makasih ya udah datang tepat waktu, kamu udah menyelamatkan aku dari Rani" Jawab Nava yang sudah menyandarkan badannya di samping Leo.

Leo heran mendengar perkataan Nava

"Hah? menyelamatkan gimana maksud kamu sayang? Rani itu siapa?"

"Hahaha, Rani teman kerja aku yank, dia kepo banget sama kamu, aku lagi males banget jelasinnya.

Leo yang mendengar jawaban Nava hanya ber Oo...ria

"Jadi kita mau kemana yank?" Kata Nava mengalihkan topik pembicaraan mereka.

"Aku mau ngajak kamu nongkrong di pinggir pantai sayang. Kamu mau gak?"

Nava yang sangat suka melihat pantai segera menganggukkan kepalanya tanda setuju.

Sekarang mereka sudah berada di pantai, setelah memarkirkan mobilnya, mereka berjalan bergandengan tangan. Mereka berjalan tampak mesra, sesekali bercanda dan tertawa ringan. Di pinggir pantai itu ada banyak jajanan dan makanan ringan yang dijual. Setelah merasa lelah berjalan di sepanjang pantai, akhirnya mereka memilih salah satu kursi yang view nya menghadap langsung ke arah pantai.

Leo dan Nava memesan minuman yang sama, wedang jahe hangat. Malam hari yang cukup dingin oleh hembusan angin pantai memang sangat cocok ditemani dengan minuman hangat.

Mereka berdua tampak asik mengobrol, sepertinya mereka berdua tidak kehabisan bahan obrolan, semakin membuat mereka saling mengenal satu sama lain. Ditengah obrolan mereka tiba-tiba terdengar bunyi HP Nava

Ting... Ting... dan Nava membuka pesan yang masuk

"**Selamat malam Nav"

"kamu lagi ngapain**?"

Sudah dipastikan pesan yang masuk itu tidak lain dari Doni, laki-laki yang masih gigih mendapatkan perhatian dari Nava. Nava yang melihat isi pesannya tampak acuh dan tidak berniat untuk membalasnya. Leo yang sedang duduk di sebelahnya melirik ke arah Nava

"*Siapa sayang?"

"Bukan siapa-siapa kok sayang*"

Leo hanya menanggapinya dengan senyuman. Mereka berdua melanjutkan obrolan hangat mereka. Canda tawa yang terus terukir diantara keduanya membuat mereka merasakan kenyamanan dan kebahagiaan saat melewati hari berdua.

waktu terus berlalu tanpa mereka sadari, bagi mereka waktu berlalu sangat singkat ketika sedang bersama.

" Ya ampun yank, pulang yuk udah malam banget ini" kata Nava sambil melirik jam tangannya.

"ya udah sayang, yuk jalan" Kata Leo sembari berdiri dan mengulurkan tangan ke arah Nava untuk berjalan bergandengan.

Leo tampaknya sudah memiliki kebiasaan baru saat menjadi kekasih Nava, Leo selalu ingin menggandeng tangan Nava, seolah ingin agar semua orang tahu jika Nava adalah miliknya. Nava yang melihat tingkah kekasihnya itu menerimanya dengan senang hati. Dia pun merasa nyaman dengan tingkah Leo.

Mereka sudah ditengah perjalanan mengantar Nava kembali kerumahnya.

"Sayang besok aku jemput kamu yah? Kita sama-sama ke kantor" Kata Leo

"Gak usah yank, aku bisa sendiri kok. Aku gak mau teman-teman di kantor ada yang lihat kita jalan berdua nanti."

"Emang kamu malu yah kalo orang tahu aku ini pacar kamu?"

"Gak gitu yank, kamu jangan mikir yang aneh-aneh deh."

"Soalnya kamu selalu nolak tawaran aku sayang"

"Astaga yank, aku cuman gak mau kita berdua jadi bahan gosip di kantor. Tapi ya sudah kalo kamu memang mau jemput aku, besok aku tunggu"

Leo yang mendengar jawaban Nava pun merasa bahagia, Leo lalu mengelus rambut Nava

"Makasih ya sayang, kamu memang wanita terbaikku"

"Tuh kan gombalnya mulai lagi deh"

"Kamu tuh tiap aku muji malah di anggap gombal, aku tuh serius sayang"

Mereka tertawa bersama dan akhirnya tidak berapa lama kini mereka telah sampai di rumah Nava.

"Yank gak mampir dulu? " Kata Nava yang sudah berdiri diluar pintu mobil Leo.

Leo yang masih berada di dalam mobilnya, hanya menjawab dari balik pintu

"Gak usah sayang udah malam banget, aku langsung balik aja. Besok aku jemput ya?

"Iya sayang, ya udah hati-hati dijalan, sampai ketemu besok" Kata Nava sambil melambaikan tangan ke arah Leo yang sekarang sudah berlalu dari hadapannya.

Di dalam kamarnya, Nava sedang berbaring di atas ranjangnya sambil melihat ke langit-langit kamar. Membayangkan kembali kebersamaannya dengan Leo, membuatnya senyum-senyum sendiri dan akhirnya terlelap.

***************************************************

***************************************************

***************************************************

Ini adalah karya pertama Author, mohon maaf jika masih banyak kekurangan.

Maaf juga karena Up terlalu lama.

Selamat membaca....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!