Nava seorang gadis cantik natural yang baru saja menyelesaikan kuliahnya dan kini tengah bekerja paruh waktu di Lembaga Kursus XXX yang ada dikotanya.
Nampaknya cuaca di pagi ini sedang mewakilkan perasaan Nava yang tampak sangat ceria.
"Yeay...waktunya gajian, asik hari yang kutunggu -tunggu akhirnya datang juga "kata Nava dengan senyum yang tak pernah hilang dari pipinya yang chubby. Ya hari ini adalah hari yang sangat ditunggu oleh Nava karena tidak lama lagi dia akan mengganti HP nya yang lama dan membeli sebuah handphone yang selama ini dia idam-idamkan.
Nava bukanlah seorang gadis yang berasal dari keluarga yang kaya raya, namun bukan pula dari keluarga yang tidak mampu, hanya saja dia sangat menghindari untuk meminta sesuatu kepada orang tuanya. Menurutnya membeli sesuatu dari hasil kerja sendiri itu nikmatnya jauh lebih terasa. Seperti Biasa Nava akan berangkat kerja pukul 14.00 WITA dan akan pulang pukul 21.00 WITA, hari ini sebelum berangkat ke kantor dia menyempatkan diri untuk pergi ke sebuah toko gawai tidak lain untuk segera membeli handphone dan kini apa yang di idam-idamkan oleh Nava telah terwujud, sebuah HP android sudah berada di genggamannya. Setelah berbelanja Nava beranjak pergi ke tempat kerjanya.
Kini Nava telah berada di tempat dimana dia bekerja, seperti biasa Nava memulai aktivitasnya dengan mengisi absensi, dan setelah itu Nava akan bersiap-siap untuk mengajar. Nava seorang mentor Bahasa Inggris yang mengajar untuk anak sekolahan mulai dari tingkat SD sampai tingkat Mahasiswa. Saat berada di dalam ruangan Nava tampak memulai membuka percakapan di dalam kelasnya.
'Good afternoon my students, are you ready to study today?" kata Nava kepada anak-anak didiknya dengan memberikan senyum terbaiknya.
"Good afternoon too,Miss. Yess we are ready to study" kata anak-anak didik bersahutan yang tampak bersemangat untuk belajar dengan mentor kesayangan mereka. Nava merupakan mentor yang paling di senangi oleh anak didik di Lembaga itu karena pembawaannya yang ramah membuat anak didik merasa nyaman ketika belajar dengan Nava.
Tak terasa Waktu berlalu dan jam belajar pun telah usai. Nava sekarang sudah berada di sebuah ruangan yang memang disediakan untuk para mentor. Terlihat ada beberapa orang didalam ruangan itu. Ada yang baru akan mengajar dan ada pula yang telah selesai dengan pekerjaannya, seperti Nava.
"Kamu udah selesai ngajarnya ya Va?" kata Farah yang merupakan salah satu teman mentor Nava disana.
"Iya nih Rah, alhamdulillah selesai juga." Kata Nava sambil mengeluarkan gawai barunya dari tasnya.
Ya Nava baru bisa mengotak-atik HP barunya itu setelah jam mengajarnya selesai.
"Wah sepertinya ada yang sudah punya HP baru nih?"Sahut Rani yang sedang berdiri dihadapan Nava, dan membuat teman yang lain ikut menoleh ke arah Nava.
"Hehe, iya alhamdulillah akhirnya bisa beli juga HP yang selama ini aku idam-idamkan." Jawab Nava dengan wajah yang tampak sedikit malu karena ulah Rani.
Singkat cerita mulailah Nava mengotak-atik isi HP nya dan mencoba mendownload beberapa aplikasi medsos yang lagi trend. Beberapa saat Nava mencoba menggunakan aplikasi kamera dan mengambil foto selfie dirinya. Kemudian mengaploud salah satu foto terbaiknya untuk digunakan di sosmed nya serta menambahkan beberapa biodata singkat tentang dirinya.
Ditempat berbeda Doni seorang pria yang terlihat tampan meskipun lelah sangat jelas tergambar diwajahnya namun tak mengurangi pesonanya, seorang karyawan para kantor *** tampak sedang beristirahat setelah lelah mengantarkan cukup banyak paket dan surat kepada pelanggannya, mulai memainkan gawai nya sambil menunggu pesanan kopinya datang. Setelah membuka salah satu sosmed nya tiba- tiba dia mendapati sebuah akun yang terlihat dari teman yang disarankan.
"Gila,,cantik banget nih cewek"gumam Doni sambil nge follow cewek yang bernama Nava di profilnya itu. Dengan cepat Doni membuka akun dan mencari tahu siapa gadis itu, akhirnya sebuah senyuman manis terukir di bibirnya "Yes, aku akan segera menemukanmu"gumamnya lagi di dalam hati.
Doni tampak begitu senang karena ternyata Nava, gadis yang dia taksir juga tinggal di kota yang sama dengannya. Seorang Doni untuk menemukan tempat tinggal seseorang bukanlah sebuah perkara yang sulit karena memang pekerjaannya tidak jauh dari mencari alamat pelanggan.
Malam pun tiba Nava sudah berada di kamarnya kembali memperhatikan HPnya dan membuka aplikasi didalamnya satu per satu.
"Hmmm baru juga tadi buatnya eh udah ada aja yang follow, accept semua aja dulu hitung-hitung biar nambah teman" gumam Nava dengan senyum yang indah di bibirnya. Nava mulai menerima permintaan pertemanan itu satu per satu. Dan akhirnya kesempatan datang untuk Doni bisa saling mengirim pesan kepada Nava.
Ting
Terdengar bunyi notifikasi HP Doni membuatnya segera mengambil HPnya yang diletakkan di meja samping kasurnya. Mata Doni tampak berbinar-binar melihat nama Nava yang kini sudah menerima pertemanannya.
"Kesempatan emas nih, aku DM dia aja deh biar bisa lebih cepat dekat dengan dia"kata Doni dengan penuh antusias dia pun memulai aksinya
"Assalamualaikum cantik"
"Waalaikum salam" balas Nava singkat
"Kamu lagi ngapain nih? Kamu sibuk gak?"
"Gak, lagi nyantai aja"
"Aku ganggu gak? Kata Doni yang sebenarnya mulai bingung harus berkata apa lagi. Karena Nava hanya membalas pesannya dengan singkat dan tidak bertanya balik.
"Gak juga"
"Hmmm boleh nanya gak? Kata Doni sambil memberikan emoji senyum pada pesannya.
"Apa?" Balas Nava dengan keningnya yang mengkerut dan merasa heran dengan isi pesan laki-laki asing itu. Nava pun mencoba membuka profil sosmed laki-laki itu namun tiba-tiba HP Nava berbunyi
Ira is calling....
Ira adalah salah satu sahabat baik Nava sejak kuliah dulu.
"Assalamualaikum Ira"Kata Nava
"Waalaikum salam Va, aku mau minta tolong nih. Boleh ya Va?" Kata Ira tanpa basa-basi
"Minta tolong apa Ira? kalo aku bisa pasti aku bantu" Kata Nava, dia paham benget kalo temannya yang satu ini mau minta tolong akan sedikit memaksa agar Nava mau menurutinya.
"Kamu besok ada waktu gak? Aku mau ketemu dengan calon gebetan aku" Kata Ira bersemangat
"Ya ampun nih anak gak ada kapoknya deh, perasaan baru aja kemarin kamu bilang putus sama cowok kamu kok sekarang nelpon ngomong gebetan lagi? "Kata Nava yang seolah tak percaya dengan apa yang dikatakan Ira.
"Hahaha kamu tuh Va kayak gak kenal aku aja, kalo udah putus pantang bagi Ira mikirin mantan lagi, kalo ada yang mau kenapa enggak? " Ucap Ira mencoba membela diri.
"Duh kayaknya aku gak bisa deh besok kan jadwal ngajar aku padat Gak mungkin juga harus hubungi teman mentor mendadak begini "Gumam Nava dalam hati yang dengan terpaksa harus menolak permintaan Ira kali ini.
"Yah maaf Ra bukannya aku gak mau tapi kamu kan tau besok aku kerja, gak enak harus ijin tiba-tiba, besok tuh aku ngajar full time dari siang sampai malam. " Jawab Nava dengan sedikit sedih.
"Oh gitu, yah udah deh gak apa-apa Va, nanti aku coba minta tolong ma yang lain aja. Balas Ira lalu mengakhiri panggilannya.
Setelah menutup panggilan teleponnya entah mengapa Nava terdiam dan tiba-tiba kenangan masa lalunya hadir dalam pikirannya "andai saja aku bisa sedikit saja bersikap acuh seperti Ira, mungkin aku bisa merasa lebih enjoy tanpa harus dipenuhi rasa penyesalan di masa lalu" Gumam Nava. Untuk sesaat bayangan kisah masa lalunya mengganggu pikiran Nava.
*Flashback On
Nava seorang gadis yang ketika mencintai pasangannya akan menjadi wanita yang sangat setia dan siap melakukan apa saja untuk bisa membantu dan membahagiakan pasangannya. Itu karena Nava merasa bahwa pasangannya itu akan menjadi pelabuhan terakhirnya. Tapi tiap manusia memiliki sisi positif dan sisi negatif, begitu pula dengan Nava. Cinta yang membutakannya selalu membuat pasangannya merasa tak nyaman akan sifatnya yang over posessif. Bahkan Nava tak segan-segan melarang kekasihnya untuk berbicara dengan wanita manapun meskipun itu adalah sahabat Nava sendiri. Waktu berlalu hubungan itupun akhirnya harus kandas karena keegoisan keduanya. Entah cinta mereka memudar atau rasa jenuh dengan tingkah laku pasangannya. Disaat itu pula membuat Nava merasakan kesedihan yang mendalam yang membuatnya butuh waktu yang tidak sebentar untuk bisa kembali move on*.
Flashback Off
Tersadar dari lamunannya membuat Nava menggeleng- gelengkan kepalanya agar berhenti memikirkan sesuatu yang seharusnya tidak perlu dia ingat kembali.
Dan sekarang Nava kembali melanjutkan apa yang harusnya dari tadi dia lakukan namun tertahan karena panggilan dari Ira, ya apalagi kalau bukan mencoba untuk membuka akun sosmed Doni, menaik turunkan layar HPnya untuk bisa melihat foto-foto di sosmed laki-laki itu . Sambil mengangguk-anggukan kepalanya dan ber O ria "Oh jadi dia karyawan di Kantor ****, lumayan juga sih orangnya tapi sayang orangnya SKSD banget" gumam Nava dalam hati sambil tetap mengotak atik HPnya.
Nava sebenarnya merasa tidak nyaman dengan orang yang bertingkah sok akrab padahal baru saja berkenalan bahkan bertemu pun belum maka dari itu Nava mencari tahu siapa Doni itu karena takutnya mereka memang pernah bertemu sebelumnya namun tak di ingat lagi oleh Nava. Hasilnya tetap sama Nava memang tak pernah bertemu dengan pria itu sebelumnya. "Hmmm emang dasar cowok itu yang aneh" gumamnya sembari menghentikan rasa ingin tahunya itu. Dan tiba-tiba terdengar...
Ting
bunyi notifikasi gawai Nava dan dia mulai membuka pesannya, tentu saja pesan itu lagi-lagi dari Doni
"kamu udah punya pacar belom Nav?"
"Dasar aneh baru juga kenal udah nanya-nanya pacar"kesal Nava sambil mengacuhkan pesan dari Doni.
Karena merasa sudah cukup lama dan belum mendapatkan balasan, Doni kembali mengirimkan pesan ke Nava
"Nav kamu dah tidur ya?"
"Selamat malam"
"Mimpi yang indah Nav"
Akhirnya Doni mengalah karena sudah ketiga kali nya pesan yang dikirim belum juga dibalas. Dikamar Nava tampak seorang gadis yang telah terlelap dalam tidurnya dengan HP yang masih setia disampingnya. Namun bunyi HP itu tidak lagi mampu membangunkan Nava yang memang telah terbuai dalam mimpinya.
Keesokan paginya, setelah membersihkan diri dan menjalakan shalat subuh, Nava duduk di pinggir tempat tidurnya sambil memainkan Hp barunya. Nava melihat ada beberapa pesan yang masuk dan mulai membukanya. Nava menaikkan salah satu alisnya ketika sedang membaca tiga pesan dari Doni dan lagi-lagi Nava mengacuhkan pesan itu.
"Selamat Pagi Nav" sebuah pesan singkat dari Doni yang untuk kesekian kalinya di acuhkan oleh Nava.
" Selamat beraktifitas Nav"
"Kamu sibuk ya?"
Karena mulai bete dengan pesan yang tak berhenti masuk di HPnya membuat Nava akhirnya membalas pesan dari Doni tentu saja dengan singkat dan terdengar ketus
"Iya aku sibuk jangan ganggu dulu"
Doni tersenyum membaca pesan yang masuk dan entah kenapa Doni merasa bahwa Nava adalah gadis yang istimewa, jelas saja baru kali ini dia merasa begitu sulit untuk mendapatkan hati seorang gadis. Biasanya para gadis akan meladeninya dan mudah untuk menjadikannya pacar. Tapi sangat berbeda dengan Nava, sangat sulit untuk di dekati, membuat Doni harus berpikir lebih keras untuk bisa mendekati seorang Nava. Siapa Sangka seorang Doni bisa membuat janji pada dirinya sendiri untuk mendapatkan cinta Nava bagaimanapun caranya.
Sebenarnya pagi ini Nava hanya duduk bersantai di depan tv mencoba mencari program tv yang menarik, itu karena Nava bekerja part time saja sehingga di pagi hari dia hanya berdiam diri dirumah. Karena mulai jenuh Nava iseng membuat story di medsosnya siapa tahu saja bisa memperoleh pekerjaan sampingan pikirnya. Dan Nava pun mulai mengetiknya....
"Lagi nyari loker nih yang part time dari pagi hingga siang"
berharap ada teman sosmednya yang menawarinya pekerjaan dan benar saja tidak butuh waktu untuk menunggu lama sebuah pesan masuk dan segera dibuka oleh Nava.
"Leo ?" sebuah nama yang asing bagi Nava tapi dia tak ambil pusing toh kemarin Nava sadar kalau dia telah menerima semua pertemanan yang masuk tanpa dia lihat siapa saja orang-orangnya.
"Kebetulan aku lagi butuh partner kerja soalnya lagi kebanjiran job dan tenaga lagi kurang, gimana minat gak?" Pesan Leo.
Leo, seorang pria yang berumur 25 tahun yang meneruskan usaha ayahnya di bidang percetakan. Percetakan Sejahtera merupakan salah satu usaha percetakan yang dikenal oleh orang banyak di kota B maka wajar saja terkadang Leo kewalahan dengan orderan yang menumpuk dan juga dikejar deadline.
" Kalo boleh tau kerjaannya gimana Pak" Jawab Nava
"Percetakan gitu, kalo kamu memang minat kamu boleh datang ke kantor saya jam 10.00 pagi ini. Jln********** ini alamat saya"
"Baik Pak, terima kasih" Jawab Nava dengan senyum manis di bibirnya.
Dengan penuh semangat Nava segera bersiap-siap untuk segera berangkat ke alamat kantor percetakan itu. Nava sangat berharap bisa mendapatkan pekerjaan itu karena baginya sesuatu yang membosankan bila harus berdiam diri saja dirumah.
***************************************************
Ini adalah karya pertama Author, maaf ya jika masih terdapat banyak kesalahan. Terima kasih sudah membaca.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments