Sedang Tidak Ingin

Waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 pagi dan sekarang Nava sudah berada tepat di depan kantor Percetakan Leo. Sesuatu yang tidak sulit untuk menemukan alamat tersebut karena Percetakan Sejahtera adalah percetakan besar di kota B.

Dengan langkah pasti Nava berjalan memasuki kantor tersebut hingga di bagian Costumer Service Nava bertanya kepada seorang wanita yang bernama Siska terlihat dari name tag yang dia kenakan tengah duduk di kursi kerjanya.

"Selamat Pagi Mbak, saya mau bertemu dengan Pak Leo" Sapa Nava dengan ramah

"Selamat Pagi juga mbak, apa sudah ada janji sebelumnya?" Jawab wanita itu juga dengan keramahannya.

"Sudah mbak tadi Pak Leo sendiri yang meminta saya untuk datang ke kantor mbak"

"Baik mbak mari saya antar ke ruangan Pak Leo" Sambil berdiri dari kursi kerjanya Siska mulai melangkahkan kaki menuju ruangan Leo dengan diikuti oleh Nava dibelakangnya.

Tok tok tok

Mendengar suara ketukan pintu membuat Leo menghentikan sejenak pekerjaannya..

"Ya Silahkan masuk" kata Leo singkat

Wanita itu pun masuk di ikuti Nava dibelakangnya

"Ada yang ingin bertemu dengan Bapak katanya sudah ada janji sebelumnya" kata Siska yang turut menampakkan Nava dibelakangnya.

Nava yang tadinya berdiri di belakang wanita itu mulai melangkahkan kaki berdiri berhadapan dengan Leo kemudian mengulurkan tangan

"Perkenalkan saya Nava Pak yang tadi ditawarkan pekerjaan oleh Bapak"

Leo pun turut mengulurkan tangannya dan menjabat tangan Nava sembari berkata

" Leo, oh iya Nava silahkan duduk" sambil mempersilahkan Nava duduk di kursi yang berada tepat dihadapannya dan meminta Siska untuk keluar melanjutkan pekerjaannya kembali.

Leo pun mulai memberikan beberapa pertanyaan kepada Nava sebelum memastikan apakah Nava bisa diterima bekerja di tempatnya atau tidak.

"Jadi kegiatan kamu sekarang apa Nava?" Kata Leo memulai

"Saya bekerja sebagai mentor di Lembaga Kursus XXX Pak dan saya bekerja dari jam dua siang sampai jam sembilan malam. Maka dari itu saya berniat mencari pekerjaan part time dari pagi hingga siang Pak" Tutur Nava dengan jelas.

Leo menganggukkan kepalanya tanda mengerti dan memberikan pertanyaan kembali kepada Nava

"Apa kamu bisa menggunakan komputer? menggunakan aplikasi Corel draw, photoshop, atau semacamnya?"

"Alhamdulillah bisa Pak, kebetulan saya telah mengikuti kursus komputer sebelumnya dan mendapatkan predikat terbaik hingga ke level tertinggi" Jawab Nava dengan pasti dan senyum manis yang tampak jelas diwajahnya tanpa Nava sadari membuat Leo yang ada dihadapannya terpukau melihat paras cantiknya.

" Baik Nava, saat ini saya sedang kekurangan tenaga di bagian design setter dimana bagian ini bertugas untuk mengatur dan menyesuaikan file cetak dengan standarnya. Mulai dari ukuran, warna, pengaturan cahaya khusus untuk file berupa visual, dan lainnya. Setelah desain selesai dibuat, barulah mengirimkannya untuk mengatur ukuran file yang sesuai dengan standar cetak" Kata Leo dengan sangat detail.

Nava tampak antusias mendengarkan penjelasan Leo dan mengangguk tanda mengerti dengan apa yang didengarkannya.

"Jika kamu bersedia kamu boleh bekerja disini dari pagi pukul 7.30 hingga pukul 1 siang. Jadi kamu masih ada waktu sejam untuk beristirahat sebelum bekerja kembali, jadi kalau kamu siap, kamu bisa membaca surat kontrak kerja ini terlebih dahulu" Lanjut Leo sambil memberikan sebuah map coklat yang berisi surat kontrak kerja untuk Nava"

"Baik Pak saya baca dulu surat kontraknya" Jawab Nava

Ditengah membaca surat kontrak itu Nava tiba-tiba mengkerutkan keningnya dan mulai bertanya kepada Leo

"Maaf Pak saya mau bertanya, disini tertulis kalau perjanjian kerja ini hanya berlaku selama sebulan Pak?"

"Iya Nava, jadi kalau kamu bekerja disini status awal kamu adalah karyawan magang. Jadi selama satu bulan ke depan saya akan melihat kinerja kamu terlebih dahulu. kalau saya puas dengan hasil kerja kamu maka saya akan menawarkan kontrak kerja kembali sebagai karyawan tetap. bagaimana?" Ungkap Leo yang langsung di angguki oleh Nava

"Baik Pak, saya mengerti dan saya bersedia bekerja di tempat Bapak" Menatap Leo lalu segera membaca sampai akhir dan menandatangani surat kontrak kerja itu.

"Selamat bekerja Nava semoga kamu betah dan bisa memberikan yang terbaik untuk Percetakan ini besok kamu sudah bisa mulai masuk bekerja." sahut Leo sambil mengulurkan tangan berjabat tangan dengan Nava.

"Terima kasih Pak, Insya Allah saya akan memberikan yang terbaik untuk percetakan ini Pak" Sahut Nava sambil menerima uluran tangan Leo.

Akhirnya Nava pun berpamitan kepada Leo untuk segera pulang dan di setujui oleh Leo. Setelah Nava keluar dari ruangan itu tanpa disadari Leo sedang senyum-senyum sendiri entah mengapa dia sangat tertarik melihat Nava, gadis yang terlihat sangat cantik dan lembut dalam tutur katanya. Diam-diam Leo mulai tertarik dengan Nava.

Ditempat berbeda Nava yang telah sampai dirumahnya sedang beristirahat sejenak sebelum berangkat kerja kembali. Baru saja Nava merebahkan badannya tiba-tiba terdengar notifikasi dari gawainya, Nava lalu membuka dan membaca isi pesan itu

"Siang Nav, ngapain nih?"

Nava hanya membaca pesan dari Doni tanpa berniat membalasnya. Lalu tidak berapa lama

"*Kamu lagi sibuk ya Nav?"

"Lagi kerja ya Nav?"

"Lagi bobo Nav?"

Doni yang tak ada hentinya mengirimkan pesan kepada Nava membuat Nava akhirnya mengalah dan mulai membalas pesan itu.

"Aku lagi istirahat nih,next ya lanjutnya" ditutup emoji senyum dan mengirimkan pesan itu.

Entah mengapa Nava tidak suka dengan tingkah Doni yang tak ada hentinya mengirimkan pesan kepadanya.

Ting terdengar bunyi notifikasi lagi...

"Oke Nav, selamat istirahat ya"

Yang lagi-lagi hanya bisa membuat Nava menggelengkan kepalanya.

Seminggu berlalu...

Nava yang sekarang sudah bekerja di percetakan Leo tampak semakin akrab dengan Leo, itu karena Leo sendiri yang turun tangan membantu Nava mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaannya sekarang. Mereka tampak bersemangat dan kompak dalam bekerja. Sesekali terdengar suara tawa dari mereka berdua.

Lain lagi dengan Doni, seminggu ini dia merasa semakin sulit mendekati Nava. Yah karena kesibukan Nava yang semakin padat membuatnya tak ada waktu untuk senantiasa memainkan gawainya.

Waktu sudah menunjukkan pukul satu siang, waktunya bagi Nava untuk pulang kerja dari percetakan. Kebetulan siang ini Leo berencana untuk makan siang di luar. Saat sedang mengemudikan mobilnya keluar dari kantor, Leo melihat Nava yang tampak sedang menunggu kendaraan umum lewat. Leo lalu menghampiri Nava, membuka kaca mobilnya dan berkata

"Nav, lagi nungguin siapa? Sini biar aku anterin aja"

Nava yang terkejut melihat mobil Leo yang tiba-tiba berhenti di depannya pun menjawab

"Eh Pak Leo, Makasih sebelumnya tapi saya lagi nunggu angkot lewat kok Pak." Nava merasa tidak enak hati harus di antar pulang oleh seorang bos nya maka dia pun menolak dengan halus.

"Sini sama aku aja lagian kita juga jalannya searah kok, tuh lihat aja langit dah gelap banget bentar lagi hujan loh" Kata Leo yang berharap Nava menerima ajakannya kali ini.

"Hmm baik kalo gitu Pak, makasih ya Pak udah ngerepotin gini, jadi gak enak saya" Balas Nava sembari membuka pintu mobil dan kini sudah duduk di samping Leo yang sedang mengemudikan mobilnya.

Leo yang jelas saja merasa senang karena tawarannya di terima tersenyum lebar dan mengatakan kepada Nava agar santai saja.

Didalam perjalanan Leo membuka percakapan dengan wanita disampingnya.

"Nav, weekend nanti kamu ada kegiatan gak?

"Hmmm,gak ada Pak kayaknya bakal abiskan waktu di rumah aja. Emangnya ada apa ya Pak?" Sahut Nava

"Engga apa-apa kok, saya pengen ngajak kamu keluar jalan aja, itupun kalau kamu gak keberatan Nav" Harap Leo

"Oh, boleh kok Pak saya juga gak kemana-mana weekend nanti" jawab Nava, sebenarnya Nava mau menolak ajakan bos nya tapi dia merasa tak enak hati jika harus menolak apalagi tadi Nava baru saja mengatakan gak ada kegiatan di saat weekend.

Leo yang mendapatkan kesempatan bisa pergi berdua dengan Nava pun merasa sangat bahagia.

Malam hari waktu yang sangat ditunggu oleh Nava, kini dia dapat merebahkan tubuhnya yang sangat lelah, sambil berbaring Nava tampak mengotak atik HPnya dan membuka beberapa sosmednya. "Tumben si Doni gak ada kabar nih malam. Biasanya juga kalau dah jam segini pesannya dah numpuk, Eh ngapain juga aku nyariin dia. Bagus kan aku gak perlu repot - repot lagi balasin pesan dia" gumam Nava dalam hatinya. Namun seperti nya yang punya nama Doni emang umur panjang baru juga di omongin dan sebuah pesan pun masuk di HP Nava

Ting

"Selamat Malam Va, maaf baru ngabarin hari ini aku lagi banyak kerjaan."

Nava yang membaca pesan dari Doni tiba-tiba mengernyitkan keningnya "ngapain sih Doni pake minta maaf segala kan aku juga bukan siapa-siapa nya dia" gumam Nava sambil mendengus kesal.

Bukan Doni namanya jika mengirimkan pesan hanya sekali saja dan akhirnya mau tidak mau Nava akan membalas pesan Doni.

" Nav kamu lagi ngapain sih"

" Nav kamu dah tidur yah?"

" Nav emang kamu gak nyariin aku gitu?"

"Dasar si Doni Ge-Er amat sih jadi orang, apa untungnya juga aku nyariin dia" Kesal Nava tapi tentu saja sembari membalas pesan dari Doni

"Aku lagi istirahat Don, aku capek banget nih"

"Duh kamu kerja jangan terlalu juga, nanti kalau kita dah bersama aku gak mau lihat kamu capek lagi Nav" Balas Doni

Nava yang mulai membaca isi pesan Doni langsung menaikkan salah satu alisnya dan bermonolog dengan dirinya sendiri

"Wah asli parah nih Doni bisa-bisanya ngomong kayak gitu kayak aku mau aja sama dia hahaha" Nava tampak tertawa melihat tingkah Doni yang percaya dirinya kelewatan dan membuat Nava kembali malas untuk menanggapinya.

"Nav kamu kemana kok ilang?"

"kamu marah ya Nav? aku kan cuman bercanda"

" Nav kamu ngapain sih?"

Ting Ting Ting

Bunyi notifikasi terdengar. berulang kali dari HP Nava.

"Aku gak marah Doni tadi kan aku dah bilang kalo aku lagi istirahat" Nava membalas pesan Doni dengan perasaan kesal.

" Oh iya yah aku lupa, maaf ya Va" Balas Doni cepat

"Va aku mau nanya boleh gak?"

" Va jawab dong pertanyaan aku tempo hari juga belum dijawab. "

"Va kamu belum bobo kan?"

"Astaga nih orang kesambet apaan sih kayak gak sabaran amat, emang dia pikirnya tuh pesan bisa ngetik sendiri apa" Oceh Nava dengan kata yang mulai tak masuk akal saking emosinya mengahadapi Doni.

"Nanya apa sih Don? Aku dah ngantuk nih." Balas Nava kesal

"Kamu dah punya pacar belum Nav?" Jawab Doni cepat.

Nava sebenarnya sudah jenuh meladeni pesan dari Doni tapi dia tau kalau tidak dibalas Doni akan menghujaninya dengan pesan yang tak terhenti.

"Emang sepenting itu harus tau saya punya pacar atau tidak?" Balas Nava

"Ya penting sih sebenarnya aku cuma gak mau aja kalo tiba-tiba pacar kamu kirim pesan ke aku dan mikirnya aku gangguin pacar orang. aku gak mau disebut perebut pacar orang Va" Jelas Doni yang sebenarnya hanya alasannya saja. Karena Doni ingin lebih dekat dengan Nava.

"Kamu gak usah khawatir gak bakal ada yang bilang gitu ke kamu, aku gak punya pacar dan sedang tidak ingin pacaran, jadi kamu gak usah nanya-nanya lagi tentang ginian ke aku" Balas Nava dengan jelas berharap Doni mengerti dan tidak lagi bertanya tentang percintaan kepadanya.

Doni yang mendapat balasan pesan dari Nava terlihat sumringah saat sedang membacanya, membuatnya semakin tampan dengan senyum yang sempurna karena lesung pipinya itu.

"Sip Va makasih ya kamu udah mau jawab pertanyaan aku, akhirnya malam ini aku bisa tidur dengan nyenyak Va" Kata Doni yang dengan lugas mengungkapkan isi hatinya.

Karena merasa tak ada lagi yang perlu Nava katakan kepada Doni, dia tak lagi menggubris pesan yang masuk. lagipula kini Nava merasakan kantuk yang amat sangat dan akhirnya terlelap dalam tidurnya.

Ditempat berbeda Doni sedang menatap foto Nava dengan dalam, begitu besar harapannya untuk bisa menjadi bagian dalam hidup Nava. Doni merasa baru kali ini dia memiliki rasa yang berbeda kepada seorang gadis terlebih lagi dengan seseorang yang sama sekali belum pernah dia temui.

"Asli nih cewek benaran unik, bisa-bisanya dia bisa bikin aku klepek-klepek disaat aku sendiri belum pernah bertemu dengannya. Gimana jadinya ya jika suatu saat nanti kami bertemu?" Gumam Doni dengan senyum yang tak pernah lepas dari wajah tampannya. Pada akhirnya Doni pun terlelap dalam tidurnya dengan membawa khayalan yang indah tentang Nava..

Hampir mirip dengan Doni, Leo kini yang sedang berbaring di tempat tidurnya tampak senyum sendiri sambil menatap ke langit - langit kamarnya, tak lain karena memikirkan hari esok dimana untuk pertama kalinya dia akan mengajak Nava berjalan berdua. Leo berharap besok dia memiliki kesempatan untuk bisa jauh mengenal Nava dan semoga bisa menjadi seorang yang istimewa dalam hidup Nava. Seorang gadis yang belakangan ini menghiasi hari-hari nya. namun tanpa Leo sadari dia telah melupakan sesuatu.....

***************************************************

Ini adalah karya pertama Author, maaf jika masih banyak kekurangan didalamnya dan terima kasih sudah mampir....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!