Masha lahir dari keluarga yang sederhana,namun hidupnya kini tidak menentu sejak orangtuanya meninggal,Ia selalu kekurangan,namun karena disekeliling rumahnya terdapat tanaman singkong maka saat Marsha mengalami kehabisan beras,Marsha bisa mengambil Singkong untuk dimasak kemudian dimakan.
Cara memasaknya pun sangat sederhana, dengan dikukus dan di rebus saja.
Sering Masha menangis dalam sepi karena meratapi hidupnya.
“Ma Masha rindu, Masha takut, Marsha sangat tertekan tinggal sendiri” batin Marsha saat malam yang sunyi yang Hanya ada suara jangkrik dari balik tembok yang lumayan kokoh itu.
Masha memeluk kucing kecilnya dengan erat,dan seolah tidak rela kucingnya lepas dari pelukannya.
Setelah lama perasaan Marsha larut dalam kesedihannya,iapun terlelap.
***
Pagi yang cerah menyinari semesta, Marsha masih malas beranjak dari tempat tidurnya, karena mengetahui ini adalah hari minggu,maka Marsha memutuskan untuk bangun siang.
Baginya tinggal sendiri itu lebih bebas.Pukul 11.00 Masha bangun dari tidurnya,dan melihat disisi nya ternyata kucing kesayangannya sudah tidak ada lagi.
Masha mencari kesana kemari, tapi tidak mendapatkan keberadaan kucing kesayangannya itu.
Masha merasa tubuhnya sangat lemas, karena bangun sudah siang, Masha pun hendak memasak.
Namun seketika ia sadar bahwa berasnya sudah habis, Masha akhirnya pun dengan cepat keluar dan mencari sebatang singkong,setelah mendapatkan, kini Marsha merebusnya dan kemudian ia makan.
Dalam waktu 10 menit kemudian.
Kucing kesayangan Masha muncul dari balik jendela yang terbuka dari kayu.
Marsha merasa gemas melihat si kucing lucunya yang mendekat sambil mengeong dan mendekat.
Ternyata kucing kecilnya itu kelaparan.
Setelah merasa sedikit kenyang Mashapun kini melihat kebun kecilnya yang terdapat tanaman sayuran seperti kangkung,terong dan singkong, itulah satu-satunya tanaman yang dapatenghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup Marsha.
“ouhh tenyata kangkung dan terongku siap untuk di panen,ahh...gini dong pastinya aku semangat baget nihhh......” batin Masha.
Marsha dengan semangat memetik sayuran yang siap untuk dipanen dan dijual,setelah semuanya habis dipanen kini Masha menyesuaikan banyaknya jumlah sayuran disertai harga yang pantas.
Marsha lumayan pandai dalam jualan,karena ia membiasakan diri semenjak orangtuanya meninggal.
Ia selalu berusaha bekerja dengan harapan akan mendapatkan rejeki yang cukup untuk kehidupan kepada Tuhan yang Maha Esa.
Meskipun terkadang Masha kehabisan beras namun akalnya tidak pernah habis,dengan doa dan semangat bekerja, Marsha selalu bersyukur walaupun hasil dari jualan sayur sekali dalam seminggu hanya menghasilkan uang paling tinggi rp.50.000
Namun semangat juang Masha tidak pernah putus.
Masha menempuh perjalanan ke kecamatan N dengan waktu 45 menit,keringat bercucuran membasahi kulit putihnya yang kini berubah menjadi merah seperti udang rebus.Namun semua itu telah terbayarkan dengan sayurnya yang telah laku terjual , penghasilan nya hari ini rp.35.000
Masha gunakan untuk membeli beras,beras 1 kg harganya rp10.000.
Maka Masha mendapatkan 3 kg beras.
“Lumayan buat makan selama seminggu”batin Marsha penuh syukur.
Sesampainya dirumah,Marsha melihat halaman sekitar rumahnya,Marsha kemudian melihat rumput telah tumbuh semakin tinggi,karna hari minggu ini Marsha memiliki banyak peluang maka ia memutuskan untuk membersihkan sekitar rumahnya.
***Keesokan harinya
“Teng ...teng....teng” bel berbunyi, pertanda jam istirahat,Marsha dan Amanda sahabatnya pergibke kantin.
“Sha kamu mau pesen apa?” tanya Amanda.
“mmm...nggak usah aja deh, aku nggak lapar ataupun haus” jawab Masha.Amanda dengan diam diam memesan 2 porsi nasi goreng.
Dan tidak lama kemudian pesanan mereka datang.Marsha terkejut melihat nasi goreng yang telah dihidangkan didepannya
“lho ini....gimana aku ga bisa ba...” perkataan Marsya terpotong.
“tenang aja aku yang bayar kok, udah makan gih,biar nanti konsen belajarnya!” titah Amanda.
“Amanda boleh aku bungkus aja nasinya,aku mau makan dirumah aja” kata Marsya gugup
”Sha makan aja dulu, tar aku pesan deh buat kamu bawa pulang” jawab Amanda santai.Marsha hanya mengangguk namun tetap saja perasaannya tidak nyaman.
Amanda sahabat Masha terlahir dari keluarga cukup kaya,Amanda memahami kondisi Marsha.
Bahkan Amanda seringkali membujuk Marsha agar mau tinggal dirumahnya, mengingat Masha hanya tinggal sendirian.
Tapi Masha menolak karena tidak mau meninggalkan kampung halamannya yang penuh kenangan dari masa kecilnya.
Walaupun rumah Marsha tidak besar,namun Marsha bersyukur dengan rumah peninggalan orang tuanya yang masih kokoh hingga saat ini.
Setibanya di rumah,Masha mengeluarkan bungkusan nasi goreng yang dibeli oleh Amanda sahabatnya.
Mashapun kemudian meletakkan nasi goreng tersebut yang ternyata diperuntukan sebagai makanan kucing kesayangannya.
Karena Masha tinggal sebatang kara,maka ia memperlakukan hewan peliharaan layaknya manusia sebagai teman hidupnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments