_
Dengan kasar Darrel langsung melakukannya pada Ellis. Beberapa kali suara kuat keluar dari mulut Ellis. Aku hanya bisa diam, sambil benar-benar menutup rapat kakiku.
Darrel semakin mempercepat gerakannya, saat suara Ellis juga menyaut di antara suara tubuh mereka. Adegan e ini makin menjadi saja, aku tidak tau kapan aku bisa bertahan melihatnya.
"Se-bentar sa-saja... Aku akan sampai!" kata Darrel terbata sembari terus melakukan dengan mempercepat gerakannya.
"GILA! JANGAN DI DALAM!" teriak Ellis.
Aku kaget mendengar perkataan Darrel. Aku hanya terus memundurkan tubuhku, aku sudah tidak kuat melihat apa yang mereka lakukan.
Aku terus menunduk kuat, hingga aku mendengar suara dari Darrel membuatku langsung mengangkat wajahku.
"Hee-Eh...." Suara itu menandakan jika Darrel telah keluar.
Aku melihat sekilas, wajah Darrel dan Ellis yang begitu memerah. Tak lama kemudian Darrel mulai melepaskan Ellis, hingga tubuh Ellis tersungkur di lantai.
"Ka-Kamu gila... Kenapa melakukannya?" tanya Ellis sembari terengah-engah dengan itu.
Tak lama kemudian terdengar suara tangisan dari Ellis, sangat kuat hingga seperti teriakan. Aku merasa kasian pada Ellis, namun aku juga memikirkan diriku sendiri saat melihat Darrel yang terus menatap ke arahku.
Setelah membersihkan dirinya, Darrel memakai celananya kembali dan pergi kearah ku. Dengan sekuat tenaga aku benar-benar memundurkan diriku, aku takut dia sekarang akan melakukannya denganku.
"Hei... Kenapa kamu?" tanya Darrel saat berhasil menggenggam tanganku.
Aku tak sanggup meronta karena tubuhku masih di ikat, apalgi melepaskan diriku sendiri. Dengan kuat Darrel langsung membopong diriku. Aku hanya bisa diam, dengan wajah terkejut ku.
"DARREL! DARREL BAWA AKU JUGA! AKU... AKU JANJI AKAN MENURUTI SEGALA KEINGINANMU!" teriak Ellis kencang saat melihat Darrel akan membawaku pergi.
"Benarkah?" tanya Darrel dengan senyumannya.
Jujur aku merasa kagum dengan senyuman lembut Darrel. Aku tidak dapat berbohong, jika saat tersenyum Darrel terlihat sangat manis. Aku pasti sudah gila, karena menganggap manis senyuman psychopath. Hingga aku memutuskan untuk memalingkan wajahku, agar tidak terlalu dilihat oleh Darrel.
Saat aku memalingkan wajahku, terlihat Ellis yang sudah ada di bawah Darrel dalam keadaan memohon. Dengan jawaban Darrel barusan membuat Ellis tersenyum lebar.
"Tapi aku sudah tidak memerlukan dirimu lagi." lanjut Darrel dengan wajah dingin nya.
Tanpa memperdulikan Ellis, Darrel langsung saja membawaku keluar dari ruangan itu. Sebelum pintu benar-benar tertutup aku mendengar jeritan keras, dan umpatan dari Ellis.
"Apa kau menyukainya?" tanya Darrel saat kami benar-benar sudah keluar.
Aku sedikit terkejut dan langsung menatap ke arah Darrel. Aku diam dan tidak berkata apa-apa. Aku masih terkejut dengan kejadian barusan.
"Kenapa kau hanya diam?" kata Darrel sambil tersenyum, dan mengusapkan dahinya ke dahi ku.
Saat itu wajah kami benar-benar dekat, aku tidak tau apa yang terjadi tiba-tiba saja jantungku berdegup kencang.
Beberapa saat kemudian, kami sampai di ruangannya lainya. Dimana terdapat pintu yang sama dengan pintu di ruanganku sebelumnya. Darrel terus membawaku masuk dan merebahkan ku ke kasur.
Aku gugup, posisi Darrel tepat di atas ku. Aku mulai ketakutan, mengingat apa yang Darrel lakukan pada Ellis sebelumnya.
Tak lama kemudian Darrel mengambil sesuatu, di lemari samping kasur. Aku tidak tau itu apa, yang terlihat hanya sebotol air mineral dan sebuah pil.
Darrel membuka pil perlahan-lahan, dan mulai menyuruhku untuk meminumnya.
"Aku ingin melakukannya, tapi kelihatannya kamu butuh istirahat," ujar Darrel sambil memaksa aku meminum pilnya.
"Darrel! Itu apa!" teriakku ketakutan sambil mengelak agar tidak memakannya.
"JADILAH ANAK YANG PENURUT DEA!" teriak Darrel seketika.
Dengan teriakan yang keras, membuatku terkejut dan refleks membuka mulutku. Sial! Aku memakan pilnya, kemudian dengan cepat Darrel masukan air mineral kedalam mulutku. Membuat pil yang aku makan tadi, terbawa air yang aku minum.
Sambil tersedak aku mencoba meminum airnya, karena Darrel terlalu memberi banyak. Hingga beberapa saat kemudian rasa kantukku datang. Aku ketakutan, di tambah dengan senyuman Darrel yang menakutkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
🦋 Jack and Jill 🦋
oke lanjut thor aku sambil bawa brondong jagung nih
2021-04-01
0
AUXkeren
Sedikit saran dariku, perbaiki ya kata "Spikopat" jadi kata "Psikopat", semangat teruz thor!
2020-12-23
3
Flora
like ku singgah
dikaryamu yg luar biasa
tetap semangat berkarya
ditunggu kelanjutannya
salam dari yuppy
'Diikuti makhluk ghaib"
2020-12-20
1