Nervan melajukan mobilnya mengarah ke sebuah rumah sakit di mana Ibu nya sedang di rawat. Sudah dua minggu lamanya Mami Nervan koma akibat stroke.
Karena ini sudah koma yang ke dua kali nya, maka dokter sudah mewanti-wanti agar keluarga mempersiapkan diri untuk kemungkinan yang terburuk sekalipun.
Kecuali ada keajaiban yang dapat merangsang syraf syaraf nya dapat relaks dan kembali siuman saja dahulu selanjutnya dapat di usahakan dengan pengobatan therapy.
Nervan melirik ke bangku sebelahnya, lalu ia tersenyum simpul. Seperti biasa, Nervan akan membelikan tiga tangkai bunga Lily kesukaan Maminya. Kini bunga Lily itu sudah tergeletak cantik di sebelah nya, tadi siang sekretaris Nervan yang mempersiapkan nya.
Menurut Mami nya pertangkai itu adalah menggambarkan kebahagiaan. Jadi tiga tangkai itu adalah tiga kebahagiaan, Tentu saja maksudnya untuk Mami, Papi dan dirinya.
Saat Nervan terbuai berbagai pemikiran, tiba-tiba saja sebuah sepeda motor menyalipnya dari arah kiri hampir saja tertabrak oleh mobil Nervan dan membuat Nervan sigap menginjak pedal rem dengan dalam dan mendadak.
Ciiitt..suara rem dari mobil Nervan ketika tiba-tiba berhenti mendadak. Namun berbarengan dengan itu terdengar juga suara seseorang mengaduh yang berasal dari arah belakang.
"Aduh, Mamiiih!" teriak seorang wanita muda dan cantik ketika tubuh nya nyelonong begitu saja ke arah depan, tepat nya di samping Nervan dan kepala gadis tersebut sedikit membentur alat pengover perseneling.
Nervan yang masih syok akibat hampir saja menabrak, kini telinga dan mata nya tak kalah syok mendengar suara teriakan dari seorang perempuan dan terbelalak saat matanya melihat sosok perempuan ada di dalam mobilnya.
"Eh om, kalau nyetir, hati-hati dong! tuh lihat hampir saja kita celaka, gimana sih? dan aduuuh lihat nih kening mulus milik saya, jadi benjol kan." ucap perempuan cantik tersebut dengan bersungut-sungut namun terdengar manja.
Untuk sesaat Nervan tercengang! mendengar dirinya di marah- marahi seorang perempuan yang bahkan baru pertama ia lihat dan numpang pula di mobilnya.
Perempuan cantik itu Crystal Lunara, yang secara diam-diam saat di lampu merah ia ikut masuk kedalam mobil Nervan ketika melihat seorang pria masuk ke dalam mobil dan dengan kelihaian nya Crystal membarengi Nervan masuk tanpa ia sadari.
Ketika itu Crystal sudah merasa tak ada jalan untuk lari demi menghindari para bodyguard suruhan Ayah nya. Di dalam pikiran Crystal bagaimanapun ia harus menepati perkataan nya dan membuktikan bahwa ia akan menghilang dari hidup orang tuanya.
"Eh, elo siapa ? mengapa ada di dalam mobil gue? dan koq malah elo yang memaki gue? harusnya gue yang memaki lo sebagai penumpang gelap!" ucap Nervan.
"Hehe..oh iya ya, Om! maaf om, saya terkejut ketika tiba-tiba mobil Om berhenti dengan mendadak dan tubuh saya nyelonong begitu saja," ucap Crystal dengan seringai manjanya.
Deg! Deg! Jantung Nervan berdegup kencang menyaksikan seringaian manja gadis itu. Cantik, cantik sekali sosok yang Nervan tangkap pada netranya.
"Hah, Om! lo pikir, gue Om lo? sejak kapan gue menikahi Tante lo?" ketus Nervan, lalu ia menepikan mobilnya. Tanpa basa-basi Nervan turun dari balik kemudinya dan berjalan memutari mobil nya, dengan cepat ia buka pintu belakang untuk mengusir keluar gadis tersebut.
"Turun! ayo cepat!" teriak Nervan dengan wajah angry bird nya.
"Yah Om! jangan galak-galak dong! jatuh cinta pada saya, baru rasa." Ucap nyeleneh Crystal dengan mengerucutkan bibirnya, tanda kesal.
"Jangan mimpi! jatuh cinta dengan perempuan tidak jelas, penumpang gelap yang mungkin saja berniat jahat! ayo turun sekarang, pantas saja aku hampir menabrak, ternyata ada Penyusup yang membuataku kena apes," ujar Nervan bersikap mengintimidasi.
Hemmm.. Crystal mendengus kasar, dengan bibirnya yang makin maju. Harapannya untuk meminta tolong pada pria tersebut sirna. "Oke, aku turun! jadi orang tuh ya mbok jangan galak-galak toh," cibir Crystal.
"Kasihan, Tuhan yang memberikan ketampanan padanya pasti sedang kecewa saat ini, karena ia begitu sombong dan arogan!" dengus Crystal tanpa takutnya.
"Terserah lo mau ngoceh apa! gue gak peduli, yang pasti jangan lo pernah muncul lagi di hadapan gue! kalau tidak, siap-siap gue bawa ke kantor polisi." ancam Nervan dengan geram nya.
Dengan terpaksa, Crystal turun dari mobil Nervan. 'BRUGH' Nervan menutup pintu mobil dengan kasar.
"Om, biarkan aku ikut dengan Om, ajak aku ya Om, please," ucap Crystal penuh permohonan dengan menangkupkan kedua telapak tangan nya di bawah wajah nya, pertanda memohon.
"Gak akan! dan cukup memanggil gue dengan sebutan 'Om', nanti orang fikir gue Om-om yang menurunkan mangsanya di pinggir jalan, apalagi dengan penampilan lo yang seperti itu!" ucap Nervan memindai dengan mata tajamnya dari atas sampai bawah apa yang Crystal kenakan.
Crystal pun ikut mengamati penampilan nya, ia baru sadar, memang betul penampilan nya yang hanya berbalut celana jeans pendek yaitu satu jengkal di atas lutut dan mempertontonkan paha putih nan mulusnya. Atasan yang berlengan sebelah dan pendek, panjang nya hanyalah sebatas pusar, saat ia mengangkat tangan, maka area perutnya akan terbuka. Sepatu boots hitam melewati batas mata kaki dan topi bundar khas turis dengan satu tas punggung kecil branded. Sedangkan koper pakaiannya ia tinggalkan di Bandara.
Tanpa Crystal sadari, Nervan sudah masuk kedalam mobilnya dan siap melaju. "Om, om.. tunggu! teriak Crystal menggedor kaca mobil Nervan, namun tanpa perduli Nervan tetap melanjutkan mobilnya.
"Heh, perempuan aneh! boleh sih..cantik juga, tapi sayang nya barbar," cibir Nervan dan berbicara sendiri. Sebelum Crystal menghilang dari penglihatan nya di kaca spion, wajah Nervan merasakan ingin tetap memantau kaca spion kirinya.
Sesekali Nervan melihat gadis itu dari kaca sepion, terlihat gadis itu berjalan gontai. Sebetulnya ada rasa sakit di ujung ulu hatinya namun Nervan lebih memilih tidak peduli.
"Issh..dasar cowok tak berperasaan," gerutu Crystal. Ia berjalan mengikuti arah laju mobil Nervan. Crystal tetap waspada agar para bodyguard Ayahnya tak menemukannya.
"Hmmm... sekarang gue harus apa dan kemana ya? pokok nya gue harus menghilang dari kehidupan Mami dan Papi! ketika masih bersekolah gue dapat mengalah, di kurung bagai burung dalam sangkar emas, tapi tidak untuk sekarang! atau mungkin harus keluar kota ya?" gumam Crystal berbicara sendiri.
"Nah! ide bagus nih. oke, pokok nya langkah awal, gue harus mengambil uang sebanyak- banyaknya, sebelum Account nya di blokir Papi. Lalu gue cari tempat menginap dahulu, untuk langkah selanjutnya nanti gue fikirkan saat sudah aman dan rileks," ucap Crystal saat ide brilian nya muncul.
Crystal masih berjalan menyusuri panasnya jalanan Jakarta yang mulai Semerawut karena kemacetan di beberapa titik. Dalam pikiran Crystal, ia harus segera menemukan mesin ATM untuk mengambil uang sebisa nya sebelum Account nya di blokir.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Na Gi Rah
aku datang menghampiri karya mu 🤭 aku sudah tandai👍
2022-02-04
0
Vera😘uziezi❤️💋
Kocak bun...
2021-03-11
0
༄👑💗e¢¢e ρтħš αямч💗👑࿐
Awal pertemuan selalu di jalan raya Thor pas lampu merah lagi😁
2021-03-04
0