Kejadian

" Mama sakit, sakit ma hiks hiks hiks" anak kecil yang sedang menangis menahan kesakitan yang melukai pipinya. Ibu anak kecil itu ikut merasakan yang di derita anaknya.

Sebelum kejadian menimpa anaknya, seorang wanita yang sedang sibuk masak gorengan untuk di jual keliling kompleks.

" Asalamu Alaikum,Bu Clara " seseorang memanggil dari arah luar.

Dia menghentikan aktivitasnya yang sedang membalur tepung di pisang. Seseorang dari arah luar memanggil namanya kembali. Wanita yang di panggil langsung mencuci tangannya yang sudah di penuhi oleh tepung.

" Waalaikum salam Bu Halimah, silahkan duduk" nyapa wanita yang baru datang dari arah dalam rumah.

"Bu Clara maaf sudah mengganggu, saya mau memesan gorengan buat cemilan karyawan di pabrik." ucap Halimah yang punya pabrik tahu.

" Jam berapa pesanannya di ambil Bu?" tanya Clara.

" Nanti kalau gorengannya udah siap telfon saya ya? saya akan suruh mang Asep menjeputnya." ucap Halimah.

Dari arah kamar anak kecil berlari ke arah dapur untuk menemui ibunya.

" Ma!" panggil anak kecil itu yang bernama Ana.

" kok mama nggak ada di dapur? atau mama ada di depan ya?" ucap anak itu lagi. Disaat dia balik melangkah ia menengok ke arah wajan yang apinya masih menyala. Ana pun menghampiri wajan itu.

" Mama kok nggak matiin kompornya? tu kan hangus pisang gorengnya." ucapa Ana sambil mematikan kompor.

Pisang goreng yang sudah hangus itu di angkat. Namun, tangan yang masih kecil tak bisa mengimbangi berat wajan itu sehingga wajan itu jatuh. Minyak panas muncrat keluar sehingga mengenai pipi Ana yang mulus itu.

Ana pun berteriak kesakitan di wajahnya. Clara yang masih mengobrol dengan Halimah kaget dengan suara dari arah dapur. Halimah dan Clara beranjak dari duduk mereka dan berlari ke arah dapur.

Clara dan Halimah pun kaget melihat kondisi Ana yang menangis memegang wajahnya yang sudah melepuh sebagian.

" Anaa " teriak mereka serempak dan langsung menghampiri Ana.

" Mama sakit " rengek Ana yang kesakitan.

" Tenang nak, Clara ayo bawa Ana segera ke rumah sakit" ucap Halimah yang panik.

" Sabar sayang, kita ke rumah sakit ya?" ucap Clara yang tak bisa menahan air mata melihat kondisi anak satu-satunya.

" Clara kau tunggu di sini, aku memanggil asep dulu buat antar kalian ke rumah sakit" ucap Halimah berlalu.

" Ma sakit" adu kesakitan Ana.

" Sabar sayang, tunggu ya nak" ucap Clara yang masih menitikan air matanya.

" Clara ayo! Mang Asep udah nunggu " Teriak Halimah dari arah luar.

" Ayo sayang" ucap Clara.

" Aku nanti akan menyusul, bawa cepat Ana ke rumah sakit agar cepat di tangani oleh dokter" ucap Halimah yang merasa sedih yang terjadi pada Ana.

Mobil pun dengan cepat membawa mereka ke rumah sakit. Mang Asep yang begitu menyayangi Ana seperti anaknya juga merasa sedih melihat kondisi Ana sekarang.

Gadis kecil yang di kenal sekampung yang begitu cantik dan ceria kini sedang menangis kesakitan.

Setelah dokter memeriksa keadaan Ana, dokter menghampiri Clara yang duduk melihat keadaan Ana terlelap dalam tidurnya karena efek dokter berikan.

" Sabar ya Bu! Semoga Ana bisa menerima keadaannya yang sekarang" ucap dokter tak ada jawaban dari Clara dokter itu pun beranjak pergi. Dokter memahami kondisi ibunya yang shok mendengar ucapan dokter tadi setelah pemeriksaan Ana.

" Maafkan ibu nak, ibu tak bisa menjagamu dengan baik. Ini salah ibu, seharusnya ibu mematikan kompor itu."ucap Clara yang merasa bersalah yang tak bisa menjaga anaknya dengan baik.

Halimah dan mang Asep baru tiba di rumah sakit dan langsung menuju ke ruang inap Ana. Halimah melihat Clara yang sedang meratapi rasa bersalahnya itu hingga membuatnya memeluk Clara untuk di tenangkan.

" Clara gimana keadaan Ana?" Tanya Halimah yang masih memeluk Clara. Halimah sudah menganggap Clara adalah saudaranya sehingga tak ada rasa canggung diantara mereka untuk saling menguatkan.

"Bu Halimah, Ana akan cacat." tangis Clara pecah di pelukan Halimah. Halimah begitu kaget atas ucapan Clara.

" Clara kau harus kuat demi anakmu, jangan menangis nanti Ana melihat ia pun akan tambah bersedih" ucap Halimah yang begitu sedih yang menimpa Ana.

Halimah sudah menganggap Ana seperti anaknya. Karena Ana sering bermain ke rumah Halimah yang banyak anak-anak sebayanya di sana.

Malam yang semakin larut membuat Halimah pamit pulang dan akan berkunjung besoknya. Setelah kepergian Halimah, Clara menghampiri tempat tidur Ana dan membelai rambutnya.

" Maafin mama sayang"ucap Clara yang masih dalam tangisannya.

Setelah 10 menit memperhatikan wajah anaknya tiba-tiba mata Clara merasakan ngantuk yang tak bisa di tahannya. Rasa capek dan menangis tadi yang membuatnya tertidur lelap di samping Ana.

Di pagi yang cerah di area rumah sakit, yang membuat sinar mentari masuk ke dalam ruangan menerpa wajah anak yang terlelap dalam tidurnya. Ana yang nampak terganggu tiba-tiba membuka matanya perlahan untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam mata retinanya.

Ana melihat ruangan yang nampak asing baginya yang bercat dinding putih dan horden yang terjuntai pun putih, Ana yang mengingat kejadian menimpanya langsung meraba pipinya itu.

" Aaakh sakit" teriak kecil Ana ketika menyentuh pipinya yang di perban.

Clara pun kaget mendengar suara Ana yang berteriak kecil.

" Ada apa sayang?" tanya Clara yang khawatir dengan kondisi anaknya.

" Ibu kok di sini?" tanya Ana yang membuat Clara bingung dengan Anaknya.

" Ana jangan bercanda, ibu nggak suka kamu bercanda sekarang. Apa yang sakit sayang?" tanya Clara yang cemas dengan keadaan Ana.

" Aku nggak bercanda ma! , Mama nggak pulang ke rumah mandi dulu, trus buat makanan buatku." ucap Ana yang masih mengerjai ibunya.Walaupun Ana terlihat masih anak kecil tapi sifatnya seperti orang dewasa.

Clara yang akan menjawab ucapan anaknya berhenti ketika suara pintu terbuka yang menampilkan seorang suster datang bersama dokter. Dokter menghampiri Ana dan memeriksa keadaan Ana yang sekarang tengah tersenyum pada mereka.

" Hai gadis cantik? Boleh dokter tampan ini tahu siapa namamu? " tanya dokter menggoda Ana agar nggak takut di suntik olehnya.

" Namaku Alana Liona Gantari panggil aku Ana atau Liona Om Dokter" ucap Ana dengan colotehnya anak kecil.

Dokter dan Ana pun saling mengobrol membuat suasana menjadi bahagia melihat Ana kembali ceria tanpa mengadu kesakitan.

" Bu Clara bisa kita bicara?" tanya suster di samping Clara.

" Ya sus! Ada apa?" ucap Clara.

" Apa ibu sudah bisa membayar biaya administrasinya sekarang?" tanya suster.

" Iya sus." balas Clara.

" Kalau begitu ikut saya untuk melunasi biaya administrasinya" ucap suster, Clara pun menganggukan kepalanya. Sebelum menyusul suster, Clara berpamitan kepada Ana dan dokter yang sedang asyik mengobrol seperti berpacaran saja.

" Sayang, mama tinggal sebentar ya? Mama ada perlu sama suster." ucap Clara yang langsung di anggukan kepala oleh Ana.

" Dok! Saya titip sebentar Ananya ya dok?" ucap Clara. Dokter pun menganggukan kepalanya.

" Emang Ana barang apa di titip-titip segala, Ana udah besar ma" ucap Ana yang tak terima yang di katakan ibunya.

Clara hanya bisa menggelengkan kepalanya tanpa mengelak ucapan Ana. Iapun pergi menghampiri ruangan administrasi.

" Berapa semua sus?" tanya Clara yang berada di meja administrasi.

Suster itu memberikan nota biaya yang harus di lunasi. Clara terkejut dengan nominal yang terdapat di nota yang harus di bayar segera. Clara terdiam sejenak memikirkan bagaimana cara mendapatkan uang sebanyak itu.

" Astaga, dari mana aku mempunyai uang sebanyak ini? tabunganku tak cukup membayar biaya rumah sakit ini." gumam Clara yang hanya bisa di dengarnya.

" Bagaimana bu, bisa membayarnya sekarang atau?" tanya suster.

" Sus, boleh saya kasih waktu dulu untuk mendapatkan uang sebanyak ini?" tanya Clara.

" Maaf bu, kalau ibu belum bisa membayar hari ini juga, perawatan anak ibu akan kami hentikan sementara dulu sebelum ibu melunasinya." ucap suster.

" Ya sudah saya akan bayar sekarang, tapi saya mau mengambil uang dulu di rumah. Saya tak membawa tas saya ke sini kemarin." ucap Clara kepada suster itu..

" Ya bu"balas suster itu.

Clara kembali keruangan Ana untuk berpamitan ke rumah dan kembali membawa uang untuk biaya perawatannya selama di rumah sakit.

" Mama udah balik?" tanya Ana yang melihat ibunya memasuki kamarnya.

" Mama mau pulang dulu, Mama mau ambil uang untuk membayar administrasinya sayang" ucap Clara menyentuh wajah anaknya yang sebelah tak ada perban.

" Mama nggak lama kan?" tanya Ana yang merasa aneh yang di rasakannya.

" Mama nggak lama kok sayang," ucap Clara sambil mencium kening anaknya. Clara pun merasakan sesuatu di hatinya yang tak rela meninggalkan anaknya sendiri. Tapi dia tetap bernekad pergi untuk mengambil uang untuk melunasi biaya rumah sakit.

" Mama hati-hati ya!" ucap Ana yang melirik ibunya melangkah. Clara berbalik dan kembali memeluk Ana.

" Mama selalu sayang sama kamu nak, sayang banget. Harta mama satu- satunya hanya kamu sayang, jangan jadi anak nakal lagi ya?" ucap Clara seperti orang berpesan.

" Iya mama, Ana janji menjadi anak baik dan kalem buat mama" ucap Ana yang masih mengajak bercanda.

" Ya sudah mama pamit dulu ya?" ucap Clara sambil mengusap kepala Ana.

" Iya ma!! papay mam" ucap Ana sambil melambaikan tangannya. Clara membalas lambaiyan Ana dan langsung berlalu pergi.

Di dalam perjalanan Clara nampak sedang melamun memikirkan cara mendapatkan uang itu. Tiba- tiba dia teringat dengan seseorang yang begitu baik dengannya. Tujuannya untuk kembali ke rumah tak bisa di lanjutkan, dia pun berbalik menuju arah lain yang pasti kerumah yang dalam pikirannya bisa membantu.

Di dalam perjalanan bus yang di naiki Clara berhenti di tempat yang akan menuju ke tempat orang yang ingin dia datangi. Clara turun dari bus itu dan mulai melangkah untuk menyebrang. Tanpa dia ketahui mobil truk melaju cepat ke arahnya karena rem blong hingga terjadilah tabrakan yang tak bisa di hindari.

" Ciiiiitttt brrraaaakkkhh" suara tabrakan yang membuat orang itu terlempar jauh.

Orang-orang berlarian melihat kejadian yang terjadi di sekitar mereka. Salah seorang dari mereka langsung menghubungi pihak kepolisian dan ambulance.

" Prraaangg"

...----------------...

Apa yang terjatuh ya?

Penasaran dengan ceritanya? Nanti tunggu kelanjutannya.. Di sini Ana masih kecil ya belum dewasa..

Silahkan kasih like dan votenya ya!!

Terimakasih..

Terpopuler

Comments

Puji widyastuti🌱Pucuk_Squad🐛

Puji widyastuti🌱Pucuk_Squad🐛

lanjuut

2021-12-03

1

Afseen

Afseen

kasihn ana dari kecil sudah hidup mnderita

2021-11-12

1

Sadrianty Lahari

Sadrianty Lahari

apa mama dan papa ana telah berpisah....yg kuat ya ana..

2021-10-28

2

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Kejadian
3 Kejadian 1
4 Topeng Pemberian Papa
5 Pertemuan
6 Siapa Gadis Itu?
7 Keputusan
8 Salon
9 Gaun
10 Pertemuan kembali
11 Mata Indah
12 CALMEN
13 Perjodohan
14 Episode 14
15 Si Betina
16 Menemui Ana
17 17
18 18
19 19
20 Jodohkan Aku
21 21
22 22
23 Melamar
24 Terima Lamaran
25 Kabar
26 Apa Aku Pantas?
27 5 Menit Saja
28 Cantik
29 Ana Nggak Kuat Ma!
30 Rem Blong
31 Kau Sudah Memperkosaku
32 Aku Mencintaimu Sa!
33 Terlihat Buruk Rupa
34 Akhirnya Kau Mati
35 Ana
36 Om-Om berperut Buncit
37 Anna Meninggal
38 Maafin Kakak
39 Kamu Nabrak Orang?
40 Jijik
41 Anna Tunggu Kakak
42 Annaaaaaa
43 Ngidam
44 Aku Hamil
45 Apa Ke Indonesia?
46 Aku Ingin Gugurin Anak Ini
47 Cantika
48 Kenapa Ibu Tega Ingin Membunuh Anna?
49 Kantor Polisi
50 Tunggu Aku 2
51 Bayangan
52 52
53 Menyerahkan Diri
54 Anna!
55 Gadis Kecil
56 Apa? Risa Hamil?
57 Mendapatkan Ide
58 Jadi Dia Bukan Anna?
59 Gladis masuk Ruang UGD
60 Jadi Gladis Adalah Anna?
61 61
62 62
63 63
64 Kau Adalah Anna Tunanganku
65 Liora
66 Aku Ingin Belajar Mencintaimu
67 Gadis Bar-Bar
68 68
69 69
70 70
71 Ingatan Anna Kembali
72 72
73 Penderitaan Clara
74 Penderitaan Clara 2
75 Penderitaan Clara 3
76 Perjodohan PC 1
77 Bertemu Dian
78 Surat Dari Clara
79 Jangan Amnesia Lagi Ya!
80 80
81 81
82 Aku Sayang Sama Mama
83 83
84 Maafkan Papa
85 Bodygart Tampan
86 Aku Mencintaimu Bram
87 87
88 Calon Istri Untuk Aiden
89 89
90 Alamat Palsu
91 Mengingat Kejadian itu
92 92
93 Mama Kecewa Dengan Papa
94 Jalan-Jalan
95 Maafkan Aku Anna
96 96
97 97
98 Perjodohan
99 Perjodohan 2
100 Sangat Mencintainya
101 Aku Mencintaimu Bram
102 102
103 103
104 Kemarahan Aiden
105 Mencari bukti
106 Kesalapahaman
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Perkenalan
2
Kejadian
3
Kejadian 1
4
Topeng Pemberian Papa
5
Pertemuan
6
Siapa Gadis Itu?
7
Keputusan
8
Salon
9
Gaun
10
Pertemuan kembali
11
Mata Indah
12
CALMEN
13
Perjodohan
14
Episode 14
15
Si Betina
16
Menemui Ana
17
17
18
18
19
19
20
Jodohkan Aku
21
21
22
22
23
Melamar
24
Terima Lamaran
25
Kabar
26
Apa Aku Pantas?
27
5 Menit Saja
28
Cantik
29
Ana Nggak Kuat Ma!
30
Rem Blong
31
Kau Sudah Memperkosaku
32
Aku Mencintaimu Sa!
33
Terlihat Buruk Rupa
34
Akhirnya Kau Mati
35
Ana
36
Om-Om berperut Buncit
37
Anna Meninggal
38
Maafin Kakak
39
Kamu Nabrak Orang?
40
Jijik
41
Anna Tunggu Kakak
42
Annaaaaaa
43
Ngidam
44
Aku Hamil
45
Apa Ke Indonesia?
46
Aku Ingin Gugurin Anak Ini
47
Cantika
48
Kenapa Ibu Tega Ingin Membunuh Anna?
49
Kantor Polisi
50
Tunggu Aku 2
51
Bayangan
52
52
53
Menyerahkan Diri
54
Anna!
55
Gadis Kecil
56
Apa? Risa Hamil?
57
Mendapatkan Ide
58
Jadi Dia Bukan Anna?
59
Gladis masuk Ruang UGD
60
Jadi Gladis Adalah Anna?
61
61
62
62
63
63
64
Kau Adalah Anna Tunanganku
65
Liora
66
Aku Ingin Belajar Mencintaimu
67
Gadis Bar-Bar
68
68
69
69
70
70
71
Ingatan Anna Kembali
72
72
73
Penderitaan Clara
74
Penderitaan Clara 2
75
Penderitaan Clara 3
76
Perjodohan PC 1
77
Bertemu Dian
78
Surat Dari Clara
79
Jangan Amnesia Lagi Ya!
80
80
81
81
82
Aku Sayang Sama Mama
83
83
84
Maafkan Papa
85
Bodygart Tampan
86
Aku Mencintaimu Bram
87
87
88
Calon Istri Untuk Aiden
89
89
90
Alamat Palsu
91
Mengingat Kejadian itu
92
92
93
Mama Kecewa Dengan Papa
94
Jalan-Jalan
95
Maafkan Aku Anna
96
96
97
97
98
Perjodohan
99
Perjodohan 2
100
Sangat Mencintainya
101
Aku Mencintaimu Bram
102
102
103
103
104
Kemarahan Aiden
105
Mencari bukti
106
Kesalapahaman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!