Dalam pelukan

Radit menyadari Rain yang kini tidur dalam pelukannya, Tangannya melingkar erat di pinggangnya.

Astaga Rain, padahal jelas-jelas sudah saya kasih pembatas.

Rain terkejut saat pertama kali membuka matanya, ia begitu erat memeluk Radit.

"Bisakah kamu kondisikan tanganmu Rain, saya sedikit tak nyaman." keluh Radit.

"Maaf saya tak bermaksud pak."

"Bilang saja kamu mau menggoda saya Rain, jelas-jelas tadi malam ada guling pembatas disini." sungut Radit.

Rain nyengir kuda merasa bersalah, karena guling yang jadi pembatas antara dirinya dan Radit kini terjatuh disampingnya.

"Heheehe, harusnya bapak makhlum dong kalo orang tidur enggak sadar."

"Oke oke sebagai balasannya sekarang kamu bangun, buatin saya sarapan." pinta Radit.

"Jam berapa sih pak, ini baru jam enam." Rain enggan beranjak, justru ia kembali menaikkan selimut hingga menutupi lehernya.

"Bangun dong Rain saya lapar, kamu harus buatin saya sarapan. Gak kasian apa? tadi malem saya gendong kamu, ngurusin kamu yang mabuk gak sadarkan diri hmmm."

"Baiklah, tapi saya pinjem baju pak! nanti tak buatin sarapan."

"Ambil aja dilemari ganti." ucap Radit kemudian.

Rain melangkah gontai mengambil kaos besar milik Radit kemudian masuk ke kamar mandi.

Setelah selesai, Rain keluar dengan memakai kaos yang lumayan panjang diatas lutut.

Radit menelan salivanya kasar, ia memandangi Rain yang terlihat lebih seksi ketika memakai kaos miliknya yang kebesaran.

"Cepet masak sana, kalo setengah jam gak ada makanan. Kamu yang saya makan." ucap Radit meski dengan Raut wajah datar, nyatanya mampu membuat Rain takut dan bergidik.

Segera ia keluar kamar, mencari letak dimana dapur berada.

Rain membuka isi kulkas, Rain tersenyum, untuk ukuran seorang Radit memiliki kulkas yang berisi aneka sayur dan daging serta masih banyak lagi.

Rain mengeluarkan bahan yang diperlukan, ia akan memasak nasi goreng untuk Radit.

Satu jam berkutat di dapur,kini nasi goreng spesial pake telur ala Rain sudah jadi.

Radit keluar kamar dengan tubuh yang sudah lebih fresh.

"Sepertinya enak Rain, kamu jago masak ?" Tanya Radit ketika telah berada dimeja makan dan melihat nasi goreng yang tampak lezat.

"Ya kalo cuma masak yang simple bisa pak, kan saya tinggal sendiri. Kalo gak bisa masak boros dong."

"Iya juga sih, yaudah kita sarapan." ajak Radit dan Rain mengangguk.

"Setelah ini anterin saya pulang ya pak, saya mau melanjutkan mimpi-mimpi saya." pinta Rain.

Bapak kerja nggak, katanya bapak dokter ?" tanyanya lagi.

"Bilang aja kamu mau tidur lagi, iya nanti saya ke rumah sakit bentar.

Kamu temenin saya ya, kita ke mall gimana ?"

"Ngapain pak ke mall ?" tanya Rain dengan muka sok polosnya.

Padahal ia cukup tau seperti apa mall, dan ngapain aja ketika kita kesana.Entah kenapa ia ingin tahu, kenapa Radit mengajaknya.

"Numpang parkir Rain." geram Radit.

Rain seketika terkekeh.

"Jalan-jalan lah Rain, emangnya kamu belum pernah ke mall?" tanya Radit heran.

"Sudah pak, tapi cuma sama Viona."

***

"Sekarang pakai baju ini." pinta Radit seraya menyodorkan paperbag berisi gaun yang masih baru.

Rain mengangguk kemudian menuju raung ganti untuk mengganti pakaiannya.

Setelah selesai ia mendekati Radit.

"Ayo," ucap Radit mengajak Rain ikut dengannya.

"Kita ke rumah sakit bentar ya." ajak Radit dan Rain hanya mengangguk pasrah.

Rumah sakit Hermina..

Setelah menempuh perjalanan, sampailah Rain dan Radit dirumah sakit Hermina.

"Serius ini rumah sakit punya bapak ?" tanya Rain.

Radit mengangguk, "Aku membangun rumah sakit ini dari sisa harta peninggalan orang tuaku dan bantuan dari Om Wira." Radit menghela nafas kasar, teringat kenangan pahit dulu kala Dina meminta Kenia padanya.

Kini mantan kekasihnya itu sudah bahagia dengan sepupunya.

"Keren sekali." puji Rain.

"Kamu tunggu di taman situ sebentar, nanti saya kembali. Cuma sebentar Rain, jangan kemana-mana."

"Iya pak Radit siap."

Rain duduk di sebuah kursi di taman yang berada di Rumah sakit.

Kamu hebat pak...

Aku jadi semakin kagum...

Aku jadi penasaran kenapa Kenia dulu meninggalkan laki-laki sebaik kamu...

meskipun kamu dingin, aku yakin ada sisi hangat dalam dirimu...

Rain tersenyum sendiri, ia begitu mengagumi sosok Radit yang nyaris sempurna.

Hanya saja, bagian hatinya mungkin sempat patah, hingga sikapnya sekarang begitu dingin.

Namun Rain percaya akan ada sisi hangat dalam diri Radit sebenarnya.

Terpopuler

Comments

HIAT DOLO "🅱🅸🅱🅰🅷🦈

HIAT DOLO "🅱🅸🅱🅰🅷🦈

gimana rain , kamu udah mulai nyaman kan sama pak Radit

2022-09-13

0

💐⃞⃝⃟⍣⃝🌺​﷽🆅🅸🅽🅰❶﷽⍣⃝కꫝ🎸​᭄꧂

💐⃞⃝⃟⍣⃝🌺​﷽🆅🅸🅽🅰❶﷽⍣⃝కꫝ🎸​᭄꧂

biasanya, dibalik sifat dingin dan cuek nya seseorang itu, pasti ada sisi hangatnya. yang tidak banyak orang tau.

2022-09-12

0

💐⃞⃝⃟⍣⃝🌺﷽🅲🅰🅷🅰🆈🅰﷽🌹 ⃞⃝⃟꧂

💐⃞⃝⃟⍣⃝🌺﷽🅲🅰🅷🅰🆈🅰﷽🌹 ⃞⃝⃟꧂

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
asem, si Radit, setengah jam gak ada makanan, Rain, yang mau dimakan, modus.. bilang aja kalau kamu ingin Radit.. 😂😂😂

2022-09-12

0

lihat semua
Episodes
1 Rain Anastasya
2 Mabuk
3 Dalam pelukan
4 Jalan bersama
5 Bertemu Angga
6 Rasa bersalah
7 Maaf
8 untuk semuanya, maafkan aku
9 Neta berulah
10 Dijebak
11 perasaan aneh
12 sarapan pagi
13 Merindukanmu
14 Menemani kerja
15 Perasaan
16 Siapa Ane?
17 Blackzone club
18 Damagenya Rain
19 Ungkapan
20 I love you more
21 Dion dan Viona
22 club
23 Iya iya
24 Rumah sakit
25 curhat!
26 Bukan sekedar pelarian
27 Mode on off
28 kamu adalah hujan
29 Kalah start
30 Pernikahan Dion dan Viona
31 Pernikahan Dion dan Viona
32 Karena aku calon ibu
33 Tidak akan
34 Melamar
35 Meminta Restu
36 Kecelakaan
37 Viona yang polos
38 Definisi Cinta?
39 Seuntai janji
40 Squad somplak
41 Pulang
42 Pernikahan
43 Dua jam
44 Malam kita
45 Pengantin baru
46 Honeymoon
47 Posisi ternyaman
48 liburan terakhir
49 Cerita di balik senja
50 Positif!
51 Ponakan baru
52 Drama ibu hamil
53 Over!
54 Tentang Kita
55 B'day for you
56 Maura Annajira permana
57 BPC S2 - Kecewa
58 BPC S2 air mata Maura
59 BPC S2- Patah hati
60 BPC S2- terpukau
61 BPC S2 - Terkuak
62 BPC S2 - menangislah
63 BPC S2 - Sandiwara Reynan
64 BPC S2 - Rencana Radit
65 BPC S2 - Kecemburuan Reynan
66 BPC S2 - Kita juga akan menikah
67 BPC S2 - Rencana Zain
68 BPC S2- Engagement
69 Pengumuman!
70 Sandiwara cinta
71 Sikap dingin Zain
72 pertama kali dan sangat manis
73 Amarah yang memuncak
74 Maafkan mama
75 Kita cerai saja?
76 Salah kamar
77 Akhir cinta - TAMAT
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Rain Anastasya
2
Mabuk
3
Dalam pelukan
4
Jalan bersama
5
Bertemu Angga
6
Rasa bersalah
7
Maaf
8
untuk semuanya, maafkan aku
9
Neta berulah
10
Dijebak
11
perasaan aneh
12
sarapan pagi
13
Merindukanmu
14
Menemani kerja
15
Perasaan
16
Siapa Ane?
17
Blackzone club
18
Damagenya Rain
19
Ungkapan
20
I love you more
21
Dion dan Viona
22
club
23
Iya iya
24
Rumah sakit
25
curhat!
26
Bukan sekedar pelarian
27
Mode on off
28
kamu adalah hujan
29
Kalah start
30
Pernikahan Dion dan Viona
31
Pernikahan Dion dan Viona
32
Karena aku calon ibu
33
Tidak akan
34
Melamar
35
Meminta Restu
36
Kecelakaan
37
Viona yang polos
38
Definisi Cinta?
39
Seuntai janji
40
Squad somplak
41
Pulang
42
Pernikahan
43
Dua jam
44
Malam kita
45
Pengantin baru
46
Honeymoon
47
Posisi ternyaman
48
liburan terakhir
49
Cerita di balik senja
50
Positif!
51
Ponakan baru
52
Drama ibu hamil
53
Over!
54
Tentang Kita
55
B'day for you
56
Maura Annajira permana
57
BPC S2 - Kecewa
58
BPC S2 air mata Maura
59
BPC S2- Patah hati
60
BPC S2- terpukau
61
BPC S2 - Terkuak
62
BPC S2 - menangislah
63
BPC S2 - Sandiwara Reynan
64
BPC S2 - Rencana Radit
65
BPC S2 - Kecemburuan Reynan
66
BPC S2 - Kita juga akan menikah
67
BPC S2 - Rencana Zain
68
BPC S2- Engagement
69
Pengumuman!
70
Sandiwara cinta
71
Sikap dingin Zain
72
pertama kali dan sangat manis
73
Amarah yang memuncak
74
Maafkan mama
75
Kita cerai saja?
76
Salah kamar
77
Akhir cinta - TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!